Prediksi Erosi dengan Metode USLE

Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010.

4. Prediksi Erosi dengan Metode USLE

Penetapan erosi aktual pada setiap lahan yang dipilih untuk dijadikan sampel penelitian yang dilakukan dengan cara pendekatan prediksi USLE menggunakan persamaan sebagai berikut : P C S L K R A . . . . . = dimana : A = Besarnya erosi yang diperkirakan tonha.thn R = Faktor erosivitas hujan cmthn K = Faktor erodibilitas tanah L = Panjang lereng m S = Kemiringan lereng C = Faktor pengolahan tanah dan tanaman penutup tanah P = Faktor teknik konservasi tanah Masing-masing faktor tersebut akan ditentukan nilainya dengan mempergunakan rumus, seperti dibawah ini : 4.1 Faktor Erosivitas Hujan R Faktor erosivitas hujan R berdasarkan data curah hujan di setiap stasiun selama 15 tahun dihitung dengan menggunakan persamaan Bols 1978 sebagai berikut : Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010. ∑ = = 12 1 30 i i EI R ...................................................................................... 5 dimana : 30 EI = 6,119 CH 1,21 .HH -0.47 . P.Max 0.53 ........................................ 6 CH = rata-rata curah hujan bulanan cm HH = jumlah hari hujan per bulan P.Max = curah hujan maksimum selama 24 jam pada bulan bersangkutan cm 4.2 Faktor Erodibilitas Tanah K Faktor erodibilitas tanah atau faktor kepekaan erosi tanah dihitung dengan persamaan Wischmeier dan Smith 1978 : 100 K = 2,713 M 1.14 10 -4 12-a+3,25b-2+2,5c-3 .......................... ..7 dimana : K = Faktor erodibilitas tanah M = Ukuran partikel yaitu debu + pasir sangat halus 100 - liat ...................................................................... ..8 Bila data tekstur yang tersedia hanya fraksi pasir, debu dan liat, maka persen pasir sangat halus dapat diduga 20 dari pasir Sinulingga, 1990 dalam Girsang, 1998 a = bahan organik tanah C x 1,724 b = Kode struktur tanah Tabel 6 c = Kode permeabilitas profil tanah Tabel 7 Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010. Tabel 6. Kode struktur tanah Kelas Struktur Tanah Ukuran Diameter Kode Granular sangat halus 1 Granular halus 2 Granular sedang sampai kasar 3 Gumpal, lempeng, pejal 4 Sumber : Arsyad 1989 Tabel 7. Kode permeabilitas profil tanah Kelas Kecepatan Permeabilitas Tanah Kode Sangat lambat 0,5 cmjam 6 Lambat 0,5 – 2,0 cmjam 5 Lambat sampai sedang 2,0 – 6,3 cmjam 4 Sedang 6,3 – 12,7 cmjam 3 Sedang sampai cepat 12,7 – 25,4 cmjam 2 Cepat 25,4 cmjam 1 Sumber : Arsyad 1989 4.3 Faktor Topografi LS Faktor topografi dihitung dengan persamaan 3 berikut : 0138 , 00965 , 00138 , 2 + + = S S L LS dimana : L = panjang lereng m S = kemiringan lereng 4.4 Faktor Pengelolaan Tanaman dan Tanaman Penutup Tanah C dan Faktor Konservasi Tanah P Faktor pengelolaan tanah dan tanaman penutup tanah C serta faktor teknik konservasi tanah P diprediksi berdasarkan hasil pengamatan lapangan dengan mengacu pustaka hasil penelitian tentang nilai C dan nilai P pada kondisi yang identik. Di samping itu juga akan ditentukan besarnya laju erosi yang masih dapat ditoleransi dan tingkat bahaya erosi. Nilai faktor C dan nilai faktor P dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9. Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010. Tabel 8. Nilai faktor C untuk berbagai tipe pengelolaan tanaman No. Jenis Tanaman Nilai Faktor C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Padi sawah Gandum Jagung Gerst Padi-padian Singkong Kentang Buncis Kacang Tanah Sayuran Pisang Teh Kopi Cokelat Tebu Bit gula Karet Kelapa Sawit Kapas Rumput Padang rumputilalang Hutantanah hutan 0,1 – 0,2 0,1 – 0,2 tabur musim dingin 0,2 – 0,4 tabur musim semi 0,2 0,1 – 0,2 0,4 – 0,9 0,2 – 0,8 0,2 – 0,3 0,2 – 0,4 0,2 – 0,8 0,1 – 0,3 0,1 – 0,3 0,1 – 0,3 0,3 – 0,6 0,2 – 0,3 0,2 0,1 – 0,7 0,3 – 0,7 0,004 – 0,01 0,01 – 1,10 0,001 – 0,002 Sumber : Suripin 2004 Tabel 9. Nilai faktor P untuk berbagai tindakan konservasi tanah No. Tindakan Khusus Konservasi Tanah Nilai P 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Tanpa tindakan pengendalian erosi Teras bangku Konstruksi baik Konstruksi sedang Konstruksi kurang baik Teras tradisional Strip tanaman Rumput bahia Clotararia Dengan kontur Teras tradisional Pengolahan tanah dan penanaman menurut garis kontur Kemiringan 0-8 Kemiringan 8-20 Kemiringan 20 Penggunaan sistem kontur Penggunaan sistem strip2-4 m lebar Penggunaan mulsa jerami6 tonha Penggunaan pemantap tanah60 gr1m 2 CURASOL Padang rumput sementara Strip cropping dengan clotatarialebar 1 m, jarak antar strip 4,5 m Penggunaan sistem striplebar 2 m-4 m Penggunaan mulsa jerami4-6 tonha Penggunaan mulsa kadang-kadang4-6 tonha 1,00 0,04 0,15 0,35 0,40 0,40 0,64 0,20 0.40 0,50 0,75 0,90 0,10-0,020 0,10-0,30 0,01 0,20-0,50 0,10-0,50 0,64 0,20 0,06-0,20 0,20-0,40 Sumber : Arsyad, S. 1989 Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010.