Rumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan Metode Penelitian

14 Fuyuko sendiri mengalami kecelakaan yang mengakibatkan wajahnya mengalami luka bakar, tapi Arimori menemukan fakta saat ia sedang berjalan bersama Fuyuko dan melihat 3 orang yaitu Hidaka, Kiriyuu, dan Saotome sedang berbicara tentang kecelakaan yang Fuyuko alami, dan ternyata mereka bertigalah yang mengakibatkan wajah Fuyuko terbakar. Mengetahui kebenaran itu, Arimori langsung kalap, tapi Fuyuko menghalanginya. Esoknya Fuyuko ditemukan tergantung bunuh diri di rumah sakit karena tekanan terhadap dirinya. Arimori pun langsung gelap mata dan merencanakan pembunuhan terhadap ketiga orang tersebut, namun akhirnya hanya Hidaka dan Kiriyuu yang terbunuh, sedangkan Saotome gagal dibunuh karena Kindaichi sudah terlanjur mengetahuinya, dengan penuh kesedihan dan keputusasaan akhirnya Arimori membunuh dirinya sendiri. Sesuai dengan masalah yang diungkapkan di atas, mengacu pada cerita dalam komik Detektif Kindaichi, penulis mencoba menganalisis interaksi sosial dan ikatan sosial beberapa tokoh pelaku pembunuhan. Untuk itu penulis akan membahasnya melalui skripsi yang berjudul “Analisis Sosiologis Tokoh Pelaku Pembunuhan Dalam Komik Detektif Kindaichi Karya Fumiya Sato Yozaburo Kanari”.

1.2 Rumusan Masalah

Kindaichi dikenal sebagai siswa SMU yang pemalas dan cabul di sekolahnya, namun dibalik sifat jeleknya itu, ia lihai dalam memecahkan kasus rumit yang tidak bisa detektif lain pecahkan. Bersama dengan teman sejak kecilnya, Miyuki, ia menemui beberapa kasus pembunuhan yang menggunakan 15 trik, motif, dan lingkungan sosial yang berbeda. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana relasi sosial antara tokoh pelaku pembunuhan dengan tokoh utama. b. Bagaimana ikatan sosial antara tokoh pelaku pembunuhan dengan tokoh yang dibunuhnya.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Untuk menganalisis rumusan masalah di atas, penulis akan membahas interaksi sosial antara pelaku pembunuhan dengan para tokoh terduga pelaku dalam komik dan ikatan sosial antara pelaku pembunuhan dengan tokoh yang dibunuhnya. Penulis akan mengambil beberapa cuplikan percakapan antara 5 tokoh pelaku pembunuhan dan tokoh lain dalam komik Detektif Kindaichi edisi 1- 27 karya Fumiya Sato dan Yozaburo Kanari yang diterbitkan kurang lebih 190 halaman dengan memakai bahasa Indonesia oleh Elex Media Komputindo tahun 1999-2001. Untuk mendukung pembahasan pada Bab II akan dikemukakan tentang definisi-definisi sosiologi sastra dan komik. 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar śās- yang berarti instruksi atau ajaran. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai 16 defenisinya sebagai sekedar teks. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra. Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan sastra oral. Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel, CeritaCerpen, Syair, Pantun, SandiwaraDrama, LukisanKaligrafi http:id.wikipedia.orgwikiSastra Esten 1978:9 mengatakan bahwa Sastra atau kesusasteraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia kemanusiaan. Menurut Scott McCloud bahwa komik merupakan gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik pada yang melihatnya. Dapat dikatakan, komik sebagai produk budaya karena dibuat atas dasar kreasi yang dipresentasikan secara visual. Dengan kata lain, dunia komik merupakan media yang dapat dijadikan wadah untuk menampung berbagai gagasan dan gambar. Akan tetapi, gambar dan gagasan tersebut tentu tergantung pada masing – masing selera pembuatnya. Maka dari selera yang berbeda tersebut, muncul gaya gambar yang bermacam – macam, seperti manga atau komik Jepang. Sosiologi menurut Hassan Shandily adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama cara terbentuk dan tumbuh, serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup serta kepercayaan. http:hedisasrawan.blogspot.com 17

1.4.2 Kerangka Teori

Agar mampu mengerjakan penelitian ini dengan baik dibutuhkan suatu landasan berpikir sehingga mampu menerapkan metode yang tepat dalam meneliti. Pada pembahasan ini penulis meneliti karya sastra yang bercerita tentang lingkungan seseorang yang menjadikannya pembunuh. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Sosiologi Sastra adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan dalam hal ini karya sastra dikonsumsikan secara imajinatif, tetapi kerangka imajinatifnya tidak bisa dipahami di luar kerangka empirisnya dan karya sastra bukan semata-mata merupakan gejala individual tetapi gejala sosial Ratna, 2004:11. Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul Cours De Philosophie Positive karangan August Comte 1798-1857. Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. http:id.wikipedia. orgwikiSosiologi 18 Sebagai sebuah ilmu, menurut penulis, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Karya sastra adalah karya yang menyajikan persoalan-persoalan interpretasi yang paling tidak terpecahkan, yang berkaitan dengan makna tata nilai dan bentuk struktur dari kondisi sosial dan historis yang terdapat dalam kehidupan manusia. Menurut Laurenson dalam Fananie 2002:133 terdapat tiga perspektif yang berkaitan dengan sosiologi sastra, yaitu : 1. Perspektif yang memandang sastra sebagai dokumen sosial yang di dalamnya merupakan refleksi situasi pada masa sastra tersebut diciptakan. 2. Perspektif yang mencerminkan situasi sosial penulisnya. 3. Model yang dipakai karya sastra tersebut sebagai manifestasi dari kondisi sosial budaya atau peristiwa sejarah. Penulis juga menggunakan pendekatan semiotik untuk mempermudah menganalisis cerita. Semiotik menurut Endraswara 2008:63 artinya ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam karya sastra. Tanda-tanda tersebut akan tampak pada tindak komunikasi manusia lewat bahasa, baik lisan maupun tulisan dan juga bahasa isyarat. Penulis akan memasukkan dialog teks antar tokoh untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan sosiologi sastra. 19 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk mengetahui kesesuaian teori dengan kenyataan berdasarkan penelitian, adapun tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui relasi sosial antara pelaku pembunuhan dengan tokoh utama. 2. Untuk mengetahui ikatan sosial antara pelaku pembunuhan dengan tokoh yang dibunuhnya.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Selama pembuatan skripsi ini, informasi-informasi yang telah dikumpulkan penulis diharapkan mempunyai manfaat seperti: 1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya tentang kajian sastra dengan menggunakan teori sosiologi sastra. 2. Hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi para pembaca.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan 20 peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan Nasir 1988:51. Berdasarkan definisi di atas, maka penulis akan menggunakan jenis penelitian deskriptif dalam analisis ini. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan 5W 1H dalam menggali informasi yang dibutuhkan. id.wikipedia.orgwikiPenelitian_deskriptif Teknik pengumpulan data menggunakan metode pustaka library research. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur, catatan- catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan Nasir, 1988:111. Untuk mengumpulkan data yang berguna untuk mendukung teori, penulis mengumpulkannya dari kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Sumber-sumber kepustakaan tersebut berasal dari buku, majalah, hasil-hasil penelitian skripsi dan sumber-sumber lainnya yang sesuai internet. 21 BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP SOSIOLOGI SASTRA DAN KOMIKMANGA 2.1 Pengertian Komik Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri. http:id.wikipedia.orgwikikomik Komik atau Manga pada umumnya bersifat proporsional karena para pembacanya dapat terlibat secara emosional dengan pelaku utama dalam cerita. Lalu penggunaan bahasa lisan dan mudah dimengerti oleh orang awam, dengan menggunakan bahasa percakapan sehari-hari akan lebih mengena bagi pembaca. Moral atau Jiwa dalam tokoh komik cenderung untuk disederhanakan dan mudah 22 diterka, karena isi komik cenderung membawa pembaca untuk memuji salah satu tokoh yang ada di komik. Berdasarkan cerita, komik atau manga terbagi menjadi 3 kategori yaitu Edukasi yang berfungsi sebagai hiburan dan dapat dimanfaatkan baik langsung maupun tidak langsung untuk tujuan edukatif. Kedua adalah iklan, komik atau manga juga mampu menumbuhkan imajinasi yang selaras dengan dunia anak, sehingga muncul pula komik yang dipakai untuk keperluan promosi sebuah produk, visualisasi iklan ini biasanya menggunakan figure superhero. Ketiga adalah bela diri, kategori ini sangat didominasi oleh adegan laga atau pertarungan yang sampai saat ini masih menjadi favorit, misal seperti Jepang dengan ninja atau samurainya atau China dengan kungfunya, seperti Naruto dsb. http:ginanjarnurprasetyo.blogspot.com

2.2 Manga di Jepang