17
1.4.2 Kerangka Teori
Agar mampu mengerjakan penelitian ini dengan baik dibutuhkan suatu landasan berpikir sehingga mampu menerapkan metode yang tepat dalam meneliti.
Pada pembahasan ini penulis meneliti karya sastra yang bercerita tentang lingkungan seseorang yang menjadikannya pembunuh. Dalam hal ini, penulis
menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Sosiologi Sastra adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam
kaitannya dengan masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan dalam hal ini karya sastra dikonsumsikan secara imajinatif,
tetapi kerangka imajinatifnya tidak bisa dipahami di luar kerangka empirisnya dan karya sastra bukan semata-mata merupakan gejala individual tetapi gejala sosial
Ratna, 2004:11. Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul Cours De Philosophie
Positive karangan August Comte 1798-1857. Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan
tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi
hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.
http:id.wikipedia. orgwikiSosiologi
18
Sebagai sebuah ilmu, menurut penulis, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan
dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik,
ekonomi, sosial. Karya sastra adalah karya yang menyajikan persoalan-persoalan
interpretasi yang paling tidak terpecahkan, yang berkaitan dengan makna tata nilai dan bentuk struktur dari kondisi sosial dan historis yang terdapat dalam
kehidupan manusia. Menurut Laurenson dalam Fananie 2002:133 terdapat tiga perspektif yang berkaitan dengan sosiologi sastra, yaitu :
1. Perspektif yang memandang sastra sebagai dokumen sosial yang di
dalamnya merupakan refleksi situasi pada masa sastra tersebut diciptakan. 2.
Perspektif yang mencerminkan situasi sosial penulisnya. 3.
Model yang dipakai karya sastra tersebut sebagai manifestasi dari kondisi sosial budaya atau peristiwa sejarah.
Penulis juga menggunakan pendekatan semiotik untuk mempermudah menganalisis cerita. Semiotik menurut Endraswara 2008:63 artinya ilmu yang
mempelajari tanda-tanda dalam karya sastra. Tanda-tanda tersebut akan tampak pada tindak komunikasi manusia lewat bahasa, baik lisan maupun tulisan dan juga
bahasa isyarat. Penulis akan memasukkan dialog teks antar tokoh untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan sosiologi sastra.
19
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian