Hubungan Berat Lahir Terhadap Kala II lama

26 saat menjelang persalinan merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa nyeri dalam persalinan dan menggagu kelancaran persalinan serta dapat mempengaruhi kualitas hidup nullipara. Hai ini di ungkapkan oleh, Dini Kharisma Sari dalam penelitiannya pada tahun 2009. 14

4.2.3. Hubungan Berat Lahir Terhadap Kala II lama

Hubungan berat lahir dengan kala II lama dilakukan dengan menggunakan uji t test tidak berpasangan karena data usia merupakan data numerik, tetapi setelah di uji normalitas yang merupakan syarat untuk melakukan uji t test tidak berpasangan, data yang didapat tidak berdistribusi normal, uji yang digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah uji Kolmogorov-Smirnov a . uji ini dipilih karena data yang dimiliki lebih dari 50 data. Hasil data yang diperoleh ditampilkan dalam tabel dibawah. Tabel 4.11.Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. berat lahir .120 384 .000 .915 384 .000 a. Lilliefors Significance Correction Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai p pada uji Kolmogorov- Smirnov a adalah 0.000 sehingga dapat disimpulkan data tidak berdistribusi normal, karena data yang berdistribusi normal harus memiliki nilai p 0.05. Karena data tidak berdistribusi normal, maka uji t test tidak berpasangan tidak dapat dignakan. Uji yang dignakan sebagai pengganti uji t tidak berpasangan adalah uji Mann-Whitney. Dari uji Mann-Whitney didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel 4.12. Ranks 27 kala II lama N Mean Rank Sum of Ranks berat bayi lahir kala II lama 101 227.89 23017.00 tidak kala II lama 283 179.87 50903.00 Total 384 Tabel 4.13. Test Statistics a berat bayi lahir Mann-Whitney U 10717.000 Wilcoxon W 50903.000 Z -3.737 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Grouping Variable: kala II lama Dari hasil di atas, diketahui nilai sygnificancy 0.000. karena nilai p 0.05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan berat bayi lahir pada persalinan dengan kala II lama dan persalinan tidak dengan kala II lama. Dalam penelitian ini, berat lahir yang dalam proses kelahirannya mengalami kala II lama secara signifikan menunjukkan rata lebih besar dari pada bayi yang kelahirannya tidak dengan kala II lama. Berat lahir yang dalam persalinan dengan kala II lama memiliki rata-rata 3132 g. Sedangkan berat lahir yang dilahirkan tidak dengan kala II lama memiliki berat rata-rata 2830 g. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh M. P. O’Connell, ddk. yaitu perempuan dengan kala II normal memiliki bayi secara signifikan lebih kecil rata-rata 3315 g vs 3463 g dibandingkan perempuan kala II lama. 13 Tetapi dengan berat rata-rata yang semakin besar maka, angka mortalitas dan morbiditas bayi semakin kecil. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Manning 1995, persentil berat lahir berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas perinatal. Semakin rendah berat bayi maka angka kesakitan dan kematian perinatal semakin besar. 14 28 Hubungan berat bayi lahir dengan kejadian kala II lama ini juga dijadikan data kategorik yaitu berat bayi lahir rendah 2500 gram dan berat bayi lahir normal. Dari data tersebut kemudian dianalisis menggunakan Chi Square dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.14 : Berat Bayi Kala II Lama Crosstabulation kala II lama Total kala II lama tidak kala II lama berat bayi 2500 gram Count 6 58 64 Expected Count 16.8 47.2 64.0 within kala II lama 5.9 20.5 16.7 2500 gram Count 95 225 320 Expected Count 84.2 235.8 320.0 within kala II lama 94.1 79.5 83.3 Total Count 101 283 384 Expected Count 101.0 283.0 384.0 within kala II lama 100.0 100.0 100.0 Nilai expected paling rendah adalah 16.83 sehingga dataini layak untuk dilakukan uji Chi Sequare. 29 Tabel 4.15 : Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 11.352 a 1 .001 Continuity Correction b 10.328 1 .001 Likelihood Ratio 13.448 1 .000 Fishers Exact Test .001 .000 Linear-by-Linear Association 11.323 1 .001 N of Valid Cases b 384 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.83. b. Computed only for a 2x2 table Dari tabel di atas menunjukkan hasil dari uji Chi Square. Nilai yang digunakan adalah nilai Pearson Chi-Square. Nilai significancy yang didapat adalah 0.001. Karena nilai ini kurang dari 5 yaitu 0.1 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan berat bayi lahir yang dalam hal ini berat bayi lahir rendah dan berat bayi lahir normal terhadap partus dengan kala II lama. Faktor resiko yang didapat adalah sebagai berikut: Tabel 4.16: Risk Estimate Value 95 Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for berat lahir 2500 gram 2500 gram .245 .102 .587 For cohort kala II lama = kala II lama .316 .145 .689 For cohort kala II lama = tidak kala II lama 1.289 1.159 1.433 N of Valid Cases 384 30 Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa resiko berat bayi lahir rendah terhadap kala II lama adalah 0.245 kali dari berat bayi lahir normal atau lebih rendah. Berat bayi berhubungan dengan lingkar kepala dan lebar bahu. Berat lahir mempengaruhi lamanya persalinan berhubungan dengan ukuran panggul. Diameter anteroposterior pintu atas panggul konjugata obstetris menentukan cukup tidaknya persalinan pervaginam. Sebagai contoh jika konjugata kurang dari 11,5 cm maka dapat dianggap bahwa pintu atas panggul tidak cukup untuk melahirkan pervaginam dengan bayi berukuran normal dan bila konjugata lebih dari 11,5 cm maka pintu atas panggul dianggap cukup untuk melahirkan pervaginam bayi berukuran normal.

4.3. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran kejadain berat badan lahir rendah dihubungkan dengan faktor usia dan jumlah paritas ibu di RS Prikasih Tahun 2014

0 22 49

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL TRIMESTER II DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Trimester II dengan Berat Bayi Lahir di Kabupaten Semarang.

0 2 14

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 0 5

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI.

0 1 10

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI.

0 1 16

Pengaruh Umur Ibu, Paritas, Usia Kehamilan dan Berat Lahir Bayi Terhadap Asfiksia Bayi Pada Ibu Preeklamsia Berat.

0 0 5

Pengaruh Umur Ibu, Paritas, Usia Kehamilan, dan Berat Lahir Bayi terhadap Asfiksia Bayi pada Ibu Pre Eklamsia Berat IMG 20151104 0001

0 1 1

Pengaruh Umur Ibu, Paritas, Usia Kehamilan, dan berat Lahir Bayi Terhadap Asfiksia Bayi Pada Ibu Pre Eklamsia Berat Wahyu Utami Ekasari

2 7 85

HUBUNGAN FAKTOR UMUR IBU DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMDIYAH BANTUL TAHUN 2016

0 0 10

HUBUNGAN USIA IBU DAN PARITAS IBU DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) SKRIPSI

0 0 25