M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
BAB IV ANALISA PENGUKURAN ALIRAN AIR
DENGAN FLOWMETER MAGNETIK
IV.1. Umum
Flowmeter Magnetik adalah alat ukur aliran fluida yang volumetrik. Didesain untuk pemeliharaan yang mudah-dengan tidak ada bagian yang
bergerak, keakuratan yang tinggi, output analog yang linear, tidak dipengaruhi gravitasi, viskositas, tekanan dan temperatur, dan
kemampuannya untuk mengukur aliran meskipun pada fluida terkandung zat-zat atau materi lain yang mungkin sulit dilakukan oleh alat ukur aliran
fluida yang lain seperti korosi, endapan dan lumpur. Dua bentuk dasar dari Flowmeter Magnetik : 1 Wafer-style, di mana
membutuhkan tingkat keakuratan tinggi mencapai +0,5 pendeteksian; dan 2 Insertion-style, yang khusus dan ekonomis untuk pipa dengan
ukuran yang lebih besar. Pengoperasian Flowmeter Magnetik adalah berdasarkan Hukum
Faraday, yang menyatakan kalau tegangan yang diinduksikan melewati konduktor sebagaimana ia bergerak melalui medan magnetik adalah
sebanding dengan kecepatan rata-rata dari konduktor tersebut. Rumus Faraday [5] :
E sebanding dengan v x B x d
43
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
Di mana : E = Tegangan yang dibangkitkan pada konduktor
v = Kecepatan rata-rata konduktor B = Kekuatan medan magnetik
d = Panjang konduktor Untuk menerapkan prinsip ini pada pengukuran aliran dengan Flowmeter
Magnetik, pertama kali perlu diperhatikan kalau cairan yang diukur harus bersifat menghantarkan arus listrik.
Gambar 4.1 Deretan Prinsip Kerja Flowmeter Magnetik
Sebagaimana diterapkan pada Flow Meter Magnetik, Hukum Faraday mengindikasikan kalau sinyal tegangan E bergantung kepada
kecepatan rata-rata aliran fluida v yang melewati kekuatan medan magnetik B dan panjang konduktornya d dalam hal ini adalah jarak
antara elektroda-elektrodanya. 44
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
Dalam kasus Flowmeter Magnetik Wafer-style, medan magnetik ditetapkan melewati seluruh bagian tabung aliran Gambar 4.1 [5]. Jika
medan magnetik dianggap sebagai elemen pengukur pada Flowmeter Magnetik, dapat dilihat kalau elemen pengukur dipaparkan pada kondisi
hidrolik pada seluruh bagian flowmeter. Dengan Flowmeter Magnetik Insertion-style, radiasi medan magnetik keluar dari bagian yang disisipkan
Gambar 4.2 [5].
Gambar 4.2 Prinsip Kerja Flowmeter Magnetik Tipe Insertion
Instalasi
Terlebih dahulu untuk pemasangan Flowmeter Magnetik, seharusnya dipertimbangkan informasi dan rekomendasi di bawah ini.
Pertama, sebelum pemasangan Flowmeter Magnetik, maka penting untuk mempertimbangkan lokasinya. Bidang elektromagnetik atau medan
elektrostatik dengan intensitas tinggi mungkin menyebabkan gangguan dalam operasi normal. Untuk alasan ini, jika memungkinkan, diperlukan
sekali untuk menempatkan alat ukur ini jauh dari motor listrik yang besar, transformator, alat-alat komunikasi, dll.
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
Gambar 4.3 Instalasi Alat Ukur Secara Vertikal
Kedua, untuk pemakaian yang baik dan akurat, flowmeter harus terpasang dengan baik karena pipa akan penuh oleh cairan pada semua
proses operasi. Kalau hanya sebagian saja yang terisi, akan menghasilkan pengukuran yang tidak akurat, meskipun elektroda-elektrodanya tertutupi.
Ketiga, untuk Flowmeter Magnetik, diperlukan sistem pembumian grounding untuk menghilangkan gangguan arus dan tegangan yang
mungkin dikirimkan melalui sistem pemipaan, melalui cairan, atau timbul melalui induksi medan elektromagnetik dalam daerah yang sama pada
Flowmeter Magnetik. Grounding dicapai dengan menghubungkan sistem pemipaan dan flowmeter ke sistem pembumian yang baik. Sayangnya, hal
ini tidak selalu dilakukan dengan benar, sehingga menghasilkan performa alat ukur yang tidak memuaskan. Pada sistem pemipaan konduktif,
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
dibutuhkan “kabel ketiga” pengaman pembumian ke suplai daya dan jalur konduktif di antara alat ukur dan flange pemipaan. Dalam sistem pemipaan
non-konduktif atau segaris, harus tersedia lubang pelindung pembumian untuk memberikan akses pada potensial cairan yang diukur. Sistem
pembumian yang ditujukan secara khusus dan telah teruji memang tidak selalu dibutuhkan. Informasi terperinci mengenai pembumian flowmeter
tersedia bersama pedoman pemilik pada setiap flowmeter.
Gambar 4.4 Instalasi Alat Ukur Secara Horizontal
Akhirnya, posisi dari tabung aliran dalam hubungannya dengan peralatan lain pada sistem juga penting dalam menjamin keakuratan
sistem. Tee, elbow, valve, dll., harusnya ditempatkan setidaknya sejauh 10 kali diameter pipa yang menuju ke hulu flowmeter upstream dan 5 kali
diameter pipa yang meninggalkan flowmeter downstream untuk memperkecil rintangan atau gangguan aliran. Dianjurkan juga bentuk
pemipaan menyediakan instalasi bagi pemipaan by-pass, pipa pembersihan dan katup-katup pemisahan di sekitar flowmeter Gambar 4.3 dan 4.4 [5].
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
IV.2. Kondisi Praktek Lapangan