M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
Bila 1
2
−
K P
K
A A
A , maka bentuk persamaan di atas menjadi [2] :
Q = K A
K
– A
P
...........................................2.10 Jadi laju aliran Q hanya merupakan fungsi dari luas kerucut. Bila sudut
kemiringan kerucut kecil, maka luas kerucut ini sebanding dengan posisi pelampung. Dengan demikian debit yang akan diukur sebanding dengan
tinggi pelampung. Oleh karena berat jenis fluida mempengaruhi persamaan diatas, maka setiap Rota Meter dikalibrasi untuk fluida tertentu. Rota Meter
ini tidak sekuat Head Flowmeter karena terbuat dari bahan transparan, tetapi akhir-akhir ini sudah berhasil dibuat Rota Meter dari logam dan plastik yang
lebih kuat.
a b
Gambar 2.10 Rota Meter dan Tipe-Tipe Pelampung
3. Positive Displacement Meter
Positive Displacement Meter merupakan alat ukur jumlah, yaitu mengukur banyaknya fluida yang telah mengalir melalui suatu saluran
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
tertutup. Ada beberapa macam alat ukur aliran jenis Positive Displacement Meter, antara lain adalah :
a. Meter Torak Bolak-Balik Pada Gambar 2.11 [2] terlihat skema dari Meter Torak Bolak-Balik ini.
Torak bergerak bolak-balik dan menggerakkan sebuah katup geser. Letak katup geser adalah sedemikian rupa sehingga pada saat torak bergerak ke
kiri, fluida di ruang kiri terdesak keluar, sedangkan ruang kanan terisi oleh fluida masuk. Kemudian pada saat torak bergerak ke kanan terjadi hal yang
sebaliknya, yaitu fluida di ruang kanan terdorong ke luar dan ruang kiri kembali terisi. Fluida mengalir setiap kali torak melakukan gerak bolak-
balik tertentu volumenya sehingga dengan menghitung jumlah gerak bolak- balik torak ini dapat diketahui jumlah volume yang telah mengalir
melaluinya. Biasanya torak ini dihubungkan dengan penghitung mekanis.
Gambar 2.11 Meter Torak Bolak-Balik
b. Meter Bilah Berputar Prinsip kerja meter bilah berputar sama dengan Meter Torak Bolak-
Balik, hanya di sini terjadi gerakan putar, seperti pada Gambar 2.12 [2]. 19
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
Silinder dalam letaknya eksentris terhadap silinder luar dan terpasang bilah- bilah yang dapat bergerak pada celah-celah pada poros silinder dalam. Pada
ujung-jung bilah terdapat pegas sehingga selalu akan menekan silinder dalam. Bilah-bilah ini berfungsi sebagai pemisah cairan. Pada saat silinder
dalam berputar, sebagian fluida terdorong keluar melalui salah satu sektor dan cairan mengalir masuk pada sektor yang lain. Disini juga volume fluida
yang telah mengalir untuk satu kali putar tertentu besarnya. Sumbu silinder dalam dihubungkan dengan penghitung mekanis sehingga jumlah volume
fluida yang telah melaluinya dapat diketahui. Perlu diketahui disini bahwa berputarnya silinder dalam ini disebabkan adanya beda tekanan yang bekerja
pada pengukuran aliran ini.
Gambar 2.12 Meter Bilah Berputar
c. Meter Baling-Baling Meter Baling-Baling ini terdiri dari suatu ruangan yang di dalamnya
dipasang dua buah baling-baling. Bentuk dan posisi kedua baling-baling ini seperti terlihat pada Gambar 2.13 [2], menyebabkan fluida berganti-ganti
masuk dan keluar dari ruang-ruang yang terpisah oleh kedua baling-baling tadi. Pengukur aliran jenis ini umumnya dipakai untuk aliran gas.
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
Gambar 2.13 Meter Baling-Baling
d. Meter Piringan Berayun Prinsip dari Meter Piringan Berayun ini sama dengan ketiga alat ukur
aliran yang telah diterangkan di atas. Yaitu dengan mengisi suatu ruangan dengan volume tertentu, kemudian karena berayunnya piringan seperti
terlihat pada Gambar 2.14 [2], fluida ini akan dialirkan keluar. Berayunnya piringan ini disebabkan adanya aliran fluida yang melaluinya. Batang dari
bola yang berada di tengah-tengah piringan dapat dihubungkan ke penghitung mekanis untuk mengetahui jumlah volume total yang telah
melaluinya.
Gambar 2.14 Meter Piringan Berayun
M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010.
e. Meter Roda Gigi Oval Bentuk dan cara kerja meter gigi oval mirip dengan Meter Baling-
Baling, hanya kedua baling-baling diganti oleh dua buah roda gigi yang berbentuk oval. Seperti pada Gambar 2.15 [2].
Gambar 2.15 Meter Roda Gigi Oval
4. Pengukur-Pengukur Aliran Yang Lain