Pengukur-Pengukur Aliran Yang Lain

M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010. e. Meter Roda Gigi Oval Bentuk dan cara kerja meter gigi oval mirip dengan Meter Baling- Baling, hanya kedua baling-baling diganti oleh dua buah roda gigi yang berbentuk oval. Seperti pada Gambar 2.15 [2]. Gambar 2.15 Meter Roda Gigi Oval

4. Pengukur-Pengukur Aliran Yang Lain

Selain pengukur aliran yang telah dibahas sebelumnya, masih banyak lagi pengukur-pengukur aliran yang lain. Beberapa diantaranya adalah : a. Meter Kecepatan Turbin Turbin akan berputar bila cairan mengenai dan mendorong baling-baling dari turbin, seperti pada Gambar 2.16 [2]. Suatu kumparan penerima pick up coil yang dipasang pada pipa akan merasakan putaran turbin ini dan akan menghasilkan pulsa listrik apabila sebuah fluida melaluinya. Frekuensi pulsa yang dihasilkan akan sebanding dengan volume laju aliran dari cairan. Sifat-sifat dari Meter Kecepatan Turbin : a. Ketelitian tinggi 0,5 b. Sesuai untuk cairan dengan kekentalan rendah 22 M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010. c. Ukuran kecil d. Sinyal keluaran berupa pulsa listrik. e. Dikalikan dengan pengukuran densitas, dapat menunjukkan laju aliran massa dilakukan oleh mikroprosesor. Gambar 2.16 Meter Kecepatan Turbin b. Meter Aliran Magnetik Meter Aliran Magnetik bekerja berdasarkan Hukum Faradaytentang induksi tegangan. Pada suatu aliran muatan listrik yang melintasi medan magnet akan timbul tegangan yang besarnya [2]: E = B l v x 10 -8 ..........................................2.11 Di mana : E = Tegangan induksi Volt B = Fluks density gauss l = Panjang konduktor m v = Kecepatan konduktor ms Fluks density dihasilkan dari : B = µ x H 23 M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010. di mana : µ = 4 x 10 -7 H = ρ π x 2 1 maka diperoleh : B = µ x H = 4 x 10 -7 x ρ π x 2 1 = 4 x 3,14 x 10 -7 x 1 14 , 3 2 1 x x = 12,56 x 10 -7 x 28 , 6 1 = 2 x 10 -7 Wbm 2 dengan catatan : = 3,14 air = 1 gramcm 3 Bagian dari flowmeter ini bisa dilihat pada Gambar 2.17 [2]. Gambar 2.17 Meter Aliran Magnetik M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010. Cairan yang melewati pipa akan memotong fluks magnet. Adanya aliran fluida yang bergerak relatif terhadap medan magnet akan menyebabkan tegangan induksi yang arahnya tegak lurus terhadap kecepatan konduktor v ms dan fluks densitas B Wbm 2 . Tegangan yang timbul dideteksi oleh elektroda yang diletakkan di luar pipa dan besarnya sebanding dengan kecepatan aliran fluida. Syarat-syarat pengukuran yaitu : 1. Fluida harus dapat mengantarkan arus listrik dan pipa baja tak berkarat non-magnetik digunakan sebagai tabung pengukuran. 2. Elektroda ditempatkan pada permukaan sebelah dalam dari pipa dan berhubungan langsung dengan fluida. 3. Tegangan output kecil dan magnet digunakan untuk memperkuat dan mengeliminasi polarisasi. c. Weir dan Flume Weir dan Flume merupakan rintangan-rintangan yang diberikan pada saluran terbuka untuk dapat mengukur laju aliran fluida. Karena adanya rintangan ini maka tinggi permukaan cairan pada atau dekat takik notch dari Weir atau Flume. Laju aliran merupakan fungsi dari permukaan cairan. Weir berupa lempengan dengan takik pada bagian atas. Jenis takik ini ialah takik V untuk aliran kecil, takik persegi dan takik trapesium. Flume mempunyai penampang seperti Tabung Venturi, hanya disini terbuka pada bagian atas seperti terlihat Gambar 2.18 [2]. 25 M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010. a Tipe-Tipe Weir b Parshall Flume Gambar 2.18 Tipe-Tipe dari Weir Dan Parshall Flume Penggunan : 1. Hanya untuk saluran terbuka. 2. Rugi tekanan kecil. 3. Pemeliharaan mudah. 4. Laju aliran merupakan fungsi dari tinggi cairan. 5. Harga rendah untuk aliran yang besar. d. Meter Aliran Massa Pengukuran aliran massa dapat dilakukan secara : 1. Langsung, 2. Tidak Langsung Inferensial. Pengukuran Tidak Langsung dilakukan dengan mengukur baik laju aliran dan densitas rapat massa. Dengan mengalikan kedua hasil pengukuran ini sehingga pada komputer recorder atau controller, laju aliran massa dapat ditentukan. Dalam hal ini recorder atau controller M. Arief Syahputra : “Studi Flowmeter Magnetik” Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan- Sumut, 2010. berfungsi sebagai display, untuk menampilkan hasil pengukuran. Dapat dilihat pada Gambar 2.19 [2]. Gambar 2.19 Meter Aliran Massa

II.2. Sensor Aliran Magnetik