2.4 Modul RF TLP433.92A dan Penerima RF RLP433.92-LC
Modul RF buatan LAIPAC ini sering sekali digunakan sebagai alat untuk komunikasi data secara wireless menggunakan media gelombang radio. Biasanya
kedua modul ini dihubungkan dengan mikrokontroler atau peralatan digital yang lainnya. Masukan data untuk modul TLP adalah serial dengan level TTL Transistor-
transistor Logic. Jangkauan komunikasi maksimum dari pasangan modul RF ini adalah 100 meter tanpa halangan dan 30 meter di dalam gedung. Ukuran ini dapat
dipengaruhi oleh faktor antena, kebisingan, dan tegangan kerja dari pemancar. Panjang antena yang digunakan adalah 17 cm, dan terbuat dari kawat besi
Gambar 2.9 Modul TLP433.92A dan Penerima RF RLP433.92-LC
Gambar 2.10 Konfigurasi pin TLP433.92A dan Penerima RF RLP433.92-LC
2.5 Motor Sevo
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di
dalam motor servo. Motor ini terdiri dari motor dc, rangkaian gear , potensio meter dan rangkaian kontrol.
Gambar 2.11 Motor Servo
Motor servo mampu bekerja dua arah CW dan CCW dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty
cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Terdapat 2 jenis motor servo yakni : 1.
Motor Servo Standar 180° Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah CW dan CCW dengan
defleksi masing- masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksisudut dari kanan
– tengah – kiri adalah 180°. 2.
Motor Servo Continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah CW dan CCW tanpa batasan
defleksi sudut putar dapat berputar secara kontinyu. Untuk menggerakkan motor sevo digunakan pensinyalan PWM yang sesuai
agar didapatkan posisi sudut yang tepat. Gambar dibawah ini merupakan settingan PWM untuk motor servo.
Gambar 2.12 Pewaktuan sinyal pada motor sevo
Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50Hz..Dimana pada saat sinyal dengan
frekuensi 50Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah sudut 0° netral. Pada saat Ton duty
cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5ms, maka rotor akan berputar ke arah kiri dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle,
dan akan bertahan diposisi tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian untuk membuat Desain Sistem Navigasi Robot Menggunakan Isyarat Mata Menggunakan Metode Canny Dan Hough Transform ini dilakukan di
Laboratorium Instrumentasi dan Otomasi Pabrik, Kampus Fakultas Teknik, Universitas Jember di Jl. Slamet Riyadi no. 62 Patrang, Jember. Sedangkan waktu
penelitian ini dilaksanakan mulai Mei 2011.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan Mei Juni
Juli Aguts
Sep Okt
1 Studi Literatur
2 Pengerjaan Alat
3 Pengujian Alat
4 Analisa Alat
5 Pembahasan
6 Laporan
3.2. Tahapan Perancangan
Dalam membuat desain sistem navigasi robot dengan isyarat mata menggunakan metode Canny dan Hough Transform, dibutuhkan langkah-langkah
perancangan, antara lain: 7.
Studi Literatur 8.
Perancangan posisi penempatan kamera Menentukan posisi penempatan kamera yang akan digunakan sebagai
pendeteksi posisi bola mata. 9.
Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak