dan akhir yang telah ditemukan. Operator Canny bekerja dalam sebuah proses bertingkat. Pertama gambar akan diperhalus dengan menggunakan konvolusi
Gaussian. Kemudian sebuah operator turunan pertama dari 2-D digunakan untuk menghaluskan gambar pada daerah yang telah ditandai dengan sebagian turunan
pertama yang tinggi. Tepi ini diberikan kenaikan menjadi lipatan dalam ukuran gradien gambar. Kemudian algoritma tersebut mencari puncak dari lipatan ini dan
memberi nilai nol pada semua piksel yang bukan merupakan puncak lipatan yang menghasilkan garis tipis pada gambar keluaran, sebuah proses yang dikenal
dengan non-maximal suppression. Proses pencarian ini menampilkan hysteresis yang dikendalikan oleh dua
thresholds: T1 dan T2 dengan T1 T2. Pencarian hanya dapat dimulai pada titik dimana nilai lipatan lebih tinggi dari T1. Pencarian kemudian berlanjut dalam dua
arah keluar dari titik tersebut hingga tinggi dari lipatan tersebut bernilai kurang dari T2. Hysteresis ini membantu untuk meyakinkan bahwa tepi yang memiliki noise
tidak rusak menjadi banyak bagian tepi
a b
c Gambar 2.3 a citra koin asli b deteksi tepi dengan operator sobel c
deteksi tepi dengan operator canny
2.2.3 Operasi Morfologi
Morphologi adalah teknik pengolahan citra digital dengan menggunakan bentuk shape sebagai pedoman dalam pengolahan. Nilai dari setiap pixel dalam citra digital
hasil diperoleh melalui proses perbandingan antara pixel yang bersesuaian pada citra digital masukan dengan pixel tetangganya. Operasi morphologi bergantung pada
urutan kemunculan dari pixel, tidak memperhatikan nilai numeric dari pixel sehingga teknik morphologi sesuai apabila digunakan untuk melakukan pengolahan binary
image dan grayscale image. Dengan mengatur atau memilih ukuran dan bentuk dari matrik kernel structuring
element yang digunakan maka kitadapat mengatur sensitivitas operasi morphologi terhadap bentuk tertentu spesifik pada citra digital masukan. Operasimorphologi
standar yang dilakukan adalah proses erosi dan dilatasi. Dilatasi adalah proses penambahan pixel pada batasdari suatu objek pada citra digital masukan, sedangkan
erosi adalah proses pemindahanpengurangan pixel pada batasdari suatu objek. Jumlah pixel yang ditambahkan atau yang dihilangkan dari batas objek pada citra
digital masukantergantung pada ukuran dan bentuk dari structuring element yang digunakan. Beberapa operasi morfologi yang dapat kita lakukan adalah Dilasi, Erosi,
Opening, Closing, Thinning, shrinking, pruning, thickening, skeletonizing Aniati Murni,2002. Pada penelitian ini hanya dilakukan operasi morfologi menggunakan
operasi opening.
2.2.3.1 Operasi Opening Seperti pada penjelasan sebelumnya operasi Dilatasi adalah proses
penambahan pixel pada batasdari suatu objek pada citra digital masukan, sedangkan erosi adalah proses pemindahanpengurangan pixel pada batasdari suatu objek.
Jumlah pixel yang ditambahkan atau yang dihilangkan dari batas objek pada citra digital masukantergantung pada ukuran dan bentuk dari structuring element yang
digunakan. Pada penelitian ini akan menggunakan operasi opening yakni penggabungan
antara erosi dan dilatasi. Operasi opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilatasi. Efek yang dihasilkan adalah menghilangnya objek-objek kecil dan kurus,
memecah objek pada titik- titik yang kurus, dan secara umum memecah men-smooth- kan batas dari objek besar tanpa mengubah area objek yang signifikan.
……………………………………….4
S S
A S
A
Gambar 2.4 Pemodelan pada Operasi opening
Gambar 2.5 Contoh filter morfologi: a Gambar asli, dengan noise; b hasil dari operasi erosi; c hasil dari operasi opening; d hasil dilatasi pada
operasi opening; e hasil akhir, operasi closing pada operasi opening Giardina dan Dougherty[1988].
2.2.4 Citra Gray-Scale Keabuan