Hubungan antara Kesiapan Belajar dengan Hasil Belajar

yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan belajarnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelompok belajar atau kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah formal Wikipedia, 2012. Pendidikan kesetaraan sebagai salah satu bentuk layanan pendidikan nonformal diharapkan dapat berkontribusi lebih banyak terutama dalam mendukung suksesnya program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun Wajar Dikdas 9 Tahun, yakni melalui penyelenggaraan program pendidikan kejar Paket A dan Paket B, serta perluasan akses pendidikan menengah melalui penyelenggaraan program Paket C. Menurut Zein 2012:30, “Pendidikan Kesetaraan adalah program pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan umum setara SDMI, SMPMTS, dan SMAMA”. Hal ini diperkuat dengan penjelasan pasal 17 dan pasal 18 UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan yang sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan SMPMTs adalah program paket B, Sedangkan pendidikan yang sederajat dengan SMAMA adalah program paket C Fathurohman, 2012. Jadi kesimpulanya adalah program Paket C merupakan program pendidikan pada jalur nonformal setara dengan SMAMA bagi siapapun yang terkendala untuk belajar dipendidikan formal atau memilih pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan. Pemegang ijazah Program Paket C memiliki hak yang sama dengan pemegang ijazah SMAMA.

2.4 Hubungan antara Kesiapan Belajar dengan Hasil Belajar

Kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi warga belajar yang akan membuatnya mampu menerima proses pembelajaran dengan baik. Nasution 2010:179 menyatakan bahwa kesiapan belajar adalah kondisi-kondisi yang mendahului kegiatan belajar itu sendiri. Kesiapan readiness merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi hasil belajar siswa Slameto, 2010:113. Selanjutnya menurut Slameto 1995:59 kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika warga belajar memiliki kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Berdasarkan pendapat tersebut keberhasilan belajar dapat dipengaruhi oleh kesiapan belajar warga belajar. Kondisi warga belajar yang telah memiliki kesiapan menerima pelajaran dari pamong belajar, akan berusaha untuk mampu merespon positif atas pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan oleh tutor. Untuk dapat memberi jawaban yang benar tentunya warga belajar harus mempunyai pengetahuan dengan cara membaca dan mempelajari materi yang akan diajarkan oleh tutor. Selain itu dengan adanya kesiapan belajar, warga belajar akan termotivasi untuk mengoptimalkan hasil belajarnya. Warga belajar yang memiliki kesiapan belajar akan memperhatikan dan berusaha untuk mengingat apa yang telah diajarkan oleh tutor, karena semua itu untuk mencapai tujuan belajarnya. Jadi dapat dikatakan bahwa apabila warga belajar memiliki kesiapan belajar yang baik, maka hasil belajarnya akan baik pula, namun apabila warga belajar tersebut tidak memiliki kesiapan dalam menghadapi proses belajar mengajar, maka akan mempersulit dirinya memahami materi pelajaran, menghambat kemajuan belajar dan akhirnya mengalami kegagalan dalam meraih hasil belajar yang optimal. Kesiapan belajar terdiri atas perhatian, motivasi, dan perkembangan kesiapan Nasution, 2010:179. Berdasarkan pendapat tersebut penelitian ini mengkaji kesiapan belajar dari aspek perhatian, motivasi belajar, dan perkembangan kesiapan. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka warga belajar harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan belajar tidak menjadi perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan dan tidak akan menyukai belajar lagi Slameto, 1995:56. Ketika warga belajar memiliki perhatian terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung, maka mereka telah memusatkan pikirannya pada pembelajaran tersebut. Hal ini akan mempermudah warga belajar untuk menyerap materi yang sedang disampaikan oleh tutor. Orang yang memiliki perhatian terhadap suatu objek, maka konsentrasinya telah diarahkan penuh terhadap objek tersebut Slameto, 2003:106. Dalam belajar, orang yang tidak dapat berkonsentrasi jelas tidak akan berhasil menyimpan atau menguasai bahan pelajaran Djamarah, 2002:15. Selanjutnya menurut Darso 2011:13 belajar yang disertai dengan perhatian diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang baik pula. Ketika materi pembelajaran mampu diserap warga belajar, kemungkinan besar warga belajar tersebut akan menghasilkan proses belajar yang baik, karena perhatian merupakan salah satu yang mempengaruhi karakteristik kognitif warga belajar Slameto, 1995:105. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Hakim 2001:16 bahwa salah satu yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah daya konsentrasi yang merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan, dan segenap panca indera kesatu objek didalam suatu aktifitas tertentu. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas perhatian belajar memiliki hubungan terhadap hasil belajar yang akan diperoleh oleh warga belajar. Aspek yang kedua dalam kesiapan belajar adalah motivasi belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi belajar Sudjana, 1999:39. Motivasi belajar dalam penelitian ini dikaji dari segi motivasi instrinsik yaitu motivasi yang muncul dari diri warga belajar sendiri. Orang yang memiliki motivasi akan memiliki semangat juang untuk menggapai segala sesuatu yang diharapkannya. Dalam belajar diperlukan motivasi, karena motivasi akan menentukan hasil belajar, makin banyak motivasi, maka makin berhasil pelajaran itu Nasution, 2000:76. Sedangkan orang yang tidak memiliki motivasi, tidak akan timbul dalam dirinya semangat juang untuk menggapai harapannya. Motivasi yang kuat sangatlah dibutuhkan dalam belajar Slameto, 1995:58. Motivasi belajar akan membuat warga belajar berusaha untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Berbeda dengan warga belajar yang tidak memiliki motivasi belajar, maka perilaku yang ditunjukkan adalah acuh terhadap pembelajaran, bermalas-malasan serta tidak memiliki tujuan belajar yang baik. Menurut hasil penelitian oleh Pintono 2011 mengemukakan bahwa, “ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar ....”. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar erat kaitannya dengan hasil belajar yang belajar yang akan diperoleh oleh warga belajar. Aspek yang ketiga adalah perkembangan kesiapan. Perkembangan kesiapan dalam belajar yaitu peningkatan pemahaman yang diperoleh warga belajar yang merupakan hasil dari proses belajarnya. Menurut Makmun 2004:78 perkembangan kesiapan adalah perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh individu menuju tingkat kematangan maturity. Selain itu menurut Nurkancana 1986:221 bahwa perkembangan kesiapan belajar erat hubungannya dengan kematangan belajar, kesiapan untuk menerima pelajaran baru akan tercapai apabila seseorang telah mencapai tingkat kematangan tertentu maka orang tersebut akan siap untuk menerima pelajaran-pelajaran baru yang akan berdampak pada berhasilnya tujuan belajar. “Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang” Slameto, 1995:59. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan kesiapan warga belajar sebagai akibat dari proses belajar akan berpengaruh pada hasil belajar yang didapat oleh warga belajar.

2.5 Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR ANTARA PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI WARGA BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PAKET C SKB BONDOWOSO 2013/2014

0 10 17

EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA POWER POINT TERHADAP PEMBELAJARAN SEJARAH WARGA BELAJAR KELAS XI PAKET C DI SKB BONDOWOSO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 11 17

Efektivitas Penerapan Media Power Point Terhadap Pembelajaran Sejarah Warga Belajar Kelas XI Paket C Di SKB Bondowoso Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013

0 43 4

Hubungan antara Kesiapan Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Warga Belajar Kelas XI Kelompok Belajar Paket C SKB Bondowoso Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013

0 5 5

HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA WARGA BELAJAR KELAS XI KELOMPOK BELAJAR PAKET C SKB BONDOWOSO SEMESTER GENAPTAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 24 16

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KELOMPOK BELAJAR PAKET C KELAS X DI SKB BONDOWOSO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 16

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KELOMPOK BELAJAR PAKET C KELAS X DI SKB BONDOWOSO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 16

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENDIDIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C KELAS X DI SKB BONDOWOSO TAHUN 2011

0 19 16

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENDIDIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C KELAS X DI SKB BONDOWOSO TAHUN 2011

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENDIDIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C KELAS X DI SKB BONDOWOSO TAHUN 2011

0 3 16