b. Respirasi Internal
Merupakan proses pemanfaatan oksigen dalam sel yang terjadi dimitokondria untuk metabolisme dan produksi karbon dioksida. Proses
pertukaran gas pada respirasi internal hampir sama dengan proses respirasi eksternal. Adanya peranan tekanan parsial gas dan proses difusi untuk
pertukaran gas antara kapiler sistemik dengan ke jaringan. Tekanan parsial oksigen PO
2
dijaringan selalu lebih rendah dari darah arteri sistemik dengan perbandingan 40 mmHg dan 104 mmHg. Dengan demikian oksigen
akan masuk dari kapiler sistemik kejaringan sampai terjadi keseimbangan, sedangkan karbon dioksida akan bergerak cepat masuk ke aliran vena dan
kembali ke jantung Tarwoto Wartonah, 2010.
2. Mekanisme pernafasan
Pernafasan atau ventilasi pulmonal merupakan proses pemindahan udara dari dan ke paru-paru. Proses bernafas terdiri atas dua fase, yaitu : inspirasi periode
ketika aliran udara luar masuk ke paru-paru dan ekspirasi periode ketika udara meninggalkan paru-paru keluar ke atmosfer. Hubungan antara tekanan dan
volume gas dinyatakan dalam hukum boyle, yang menyatakan bahwa volume suatu gas bervariasi, berlawanan, atau berbanding terbalik dengan tekanan pada
temperatur konstan tekanan. Tekanan yang berperan dalam proses bernafas adalah tekanan atmosfer, tekanan intrapulmonal, dan tekanan intra pleura.
Adanya perbedaan tekanan yang terjadi mengakibatkan perubahan rongga thoraks menjadi lebih besar atau mengecil :
a. Tekanan atmosfer yaitu tekanan udara luar besar sekitar 760 mmHg.
Tekanan ini diakibatkan oleh kandungan gas yang berada di atmosfer. b.
Tekanan intrapulmonal yaitu yang terjadi dalam alveoli paru-paru. Ketika bernafas normal atau biasa terjadi perbedaan tekanan dengan antmosfer.
Pada inspirasi, tekanan intra pulmonal 759 mmHg dan pada saat ekspirasi tekanannya menjadi lebih tinggi 761 mmHg. Tekanan intra pulmonal akan
meningkat ketika bernafas maksimum, pada inspirasi perbedaan tekanan dapat mencapai -30 mmHg dan ekspirasi +100 mmHg.
Universitas Sumatera Utara
c. Tekanan intra pleura adalah tekanan yang terjadi pada rongga pleura yaitu
ruang antara pleura parietalis dan viseralis. Besar tekanan ini kurang dari tekanan pada alveoli atau atmosfer sekitar -4 mmHg atau sekitar 756 mmHg
dalam pernafasan biasa dan dapat mencapai -18 mmHg pada inspirasi dalam atau kuat Hidayat,2006
3. Inspirasi
Inspirasi terjadi ketika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfer. Otot yang paling penting dalam inspirasi adalah diafragma, bentuk melengkung dan
melekat pada iga paling bawah dan otot intercosta eksterna ketika diafragma berkontrasi, bentuk menjadi datar dan menekan bagian bawahnya yaitu isi
abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran rongga dan paru-paru.Meningkatnya ukuran dada menurunkan tekanan intra pleura
sehingga paru-paru mengembang.Mengembangnya paru-paru berakibat pada turunnya tekanan alveolus sehingga udara bergerak menurut gradien tekanan
dari atmosfer ke paru-paru. Hal ini terus berlangsung sampai tekanan menjadi sama dengan tekanan atmosfer, demikian seterusnya. Sebelum inspirasi dimulai
tekanan intra alveolus sama dengan tekanan atmosfer selisihnya 0.
4. Ekspirasi