26 3
Pengakuan beban merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban. Beban diakui dalam laporan laba rugi jika
penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur secara andal. Laba atau rugi merupakan selisih antara penghasilan dan beban. Hal tersebut
bukan merupakan suatu unsur terpisah dari laporan keuangan, dan prinsip pengakuan yang terpisah tidak diperlukan.
4. Usaha Kecil dan Menengah UKM
a. Usaha kecil
Sebagaimana yang dimaksud Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang
dilampirkan oleh Tambunan 2012 dalam bukunya yang berjudul “Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia” usaha kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang.
Dalam Undang- Undang tersebut pada BAB IV Pasal 6 menyebutkan bahwa kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
27 1
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima
ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
2 Memiliki hasi penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 tiga
ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah.
Usaha kecil dan menengah adalah jenis usaha yang jumlahnya paling banyak di Indonesia, tetapi saat ini batasan mengenai kriteria usaha kecil
masih beragam. Pengertian mengenai UKM juga masih relatif. Sehingga adanya batasan diperlukan untuk menimbulkan definisi- definisi dari
berbagai segi Hutagaol: 2012.
b. Usaha menengah
Kemudian pengertian usaha menengah dalam Undang- Undang tersebut yang terlampir dalam Tambunan 2012 adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang. Adapun dalam Undang- Undang disebutkan bahwa kriteria usaha
menengah adalah sebagai berikut:
28 1
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 dua
milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.
c. Peran dan fungsi UKM
Menurut Suryana dalam Ma’rifatul Auliyah 2012 fungsi dan peran Usaha Kecil dan Menengah UKM sangat besar dalam kegiatan ekonomi
masyarakat. Fungsi dan peran itu meliputi: 1
Penyediaan barang dan jasa 2
Penyerapan tenaga kerja 3
Pemerataan pendapatan 4
Sebagai nilai tambah bagi produk daerah 5
Peningkatan taraf hidup masyarakat
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.
29
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Iim
Ma’rifatul Aliyah
2012 Penerapan
Akuntansi Berdasarkan SAK
ETAP pada UKM Menggunakan metode
kualitatif, yang mengulas dan menggambarkan
bagaimana penerapan akuntansi berdasarkan
SAK ETAP dilakukan pada UKM
Penulis melakukan penelitian pada beberapa
UKM. Kesulitan yang muncul untuk
membuat laporan keuangan yang sesuai dengan
akuntansi, karena hampir semua pengusaha tidak
menerapkan konsep entitas dalam usahanya, sehingga
sulit untuk memisahkan antara harta pribadi dengan
perusahaan dan keberadaan SAK ETAP belum banyak
diketahui oleh para pelaku UKM.
2. Marry
Setiady 2011
Telaah Kesiapan dab Prospek
Implementasi SAK ETAP :
Studi Kasus Pada Pengusaha
UMKM Garmen di Pusat Grosir
Surabaya Menggunakan UKM
sebagai objek penelitian Penulis melakukan
penelitian pada beberapa UKM
Sebagian UMKM garmen telah siap
mengimplementasikan SAK ETAP dalam pembuatan
laporan keuangannya, kemudian untuk UMKM
yang belum siap, bersedia mengimplementasikan SAK
ETAP dalam pembuatan laporan keuangannya pada
Bersambung pada halaman selanjutnya
30
No Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
masa yang akan datang. 3.
I Made Narsa, Agus
Widodo dan Sigit
Kurnianto. 2012
Mengungkap Kesiapan UMKM
dalam Implementasi
Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik SAK
ETAP untuk Meningkatkan
Askes Modal Perbankan.
Menggunakan metode kualitatif yang
menjelaskan sejauh mana UMKM memahami
kegunaan laporan keuangan yang disusun
berdasarkan standar akuntansi yang baku.
Penulis melakukan penelitian pada beberapa
pelaku UKM. Laporan keuangan berperan
sangat penting disamping sebagai acuan bagi pemilik
usaha dalam pengambilan keputusan, juga terutama
untuk memperoleh gambaran kondisi kinerja keuangan
perusahaan.
4. Pratiwi
Sariningtyas dan Tituk
Diah W. 2012
Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik pada
Usaha Kecil dan Menengah.
Menggunakan SAK ETAP sebagai standar
pelaporan keuangan yang baku bagi UKM.
Menggunakan metode purvosive sampling dalam
penelitian. laporan keuangan
berpengaruh positif terhadap kebutuhan SAK ETAP bagi
UKM.
Bersambung pada halaman selanjutnya Tabel 2.1 Lanjutan
31
No Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5. Hermon
Adhi Putra dan
Elisabeth Penti
Kurniawati. 2012
Penyusunan Laporan
Keuangan untuk Usaha Kecil
Menengah UKM berbasis
Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik SAK
EAP. Menggunakan metode
deskriptif kualitatif, untuk menggambarkan
dan menginterprestasikan kebutuhan UKM atas
sistem akuntansi serta rancangan laporan
keuangan sesuai dengan SAK ETAP.
Peneliti melakukan penelitian pada beberapa
pelaku UKM. Kendala dalam pembuatan
laporan keuangan antara lain karena kurangnya sumber
daya manusia yang memiliki kemampuan dalam menyusun
laporan keuangan serta kurannya waktu yang
difokuskan untuk membuat laporan keuangan.
Tabel 2.1 Lanjutan
32
C. Kerangka Pemikiran
Menurut Hamid 2007 mendefinisikan kerangka pemikiran sebagai berikut:
“Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan
.”
Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual, tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Adapun masalah-masalah yang dianggap penting dalam penelitian ini adalah rancangan penerapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP pada Usaha Kecil dan Menengah UKM yang merupakan sebuah
studi kasus pada konveksi As- Shaqi. Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh penelitian ini yang
mengangkat penelitian mengenai rancangan penerapan SAK ETAP pada UKM. Berikut merupakan gambaran kerangka pemikiran dari penelitian
ini:
33
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikian
Konveksi As- Shaqi tidak menerapkan akuntansi didalam kegiatan usahanya.
Rancangan penerapan SAK ETAP dilakukan dalam setiap kegiatan usaha konveksi As- Shaqi
Basis Teori
Metode Penelitian: Kualitatif Deskriptif
Deskripsi dan pembahasan
Kesimpulan dan implikasi Penerapan akuntansi mulai dilakukan dalam setiap kegiatan usaha
konvesi As- Shaqi
34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yang berupa studi kasus. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang menggambarkan mengenai bagaimana keadaan perusahaan tersebut sampai pada data-data yang dibutuhkan untuk dapat membuat laporan
keuangan sesuai dengan SAK ETAP. Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis. Adapun objek penelitian adalah
Rancangan Penerapan SAK ETAP pada UKM.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang berisikan informasi mengenai pencatatan- pencatatan atas transaksi
keuangan perusahaan pada tahun berjalan yang diperoleh dari informan yang mempunyai peran penting dalam Konveksi As- Shaqi, terutama
mengenai data- data keuangan dan transaksi yang terjadi di perusahaan.
35 2.
Sumber data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa sumber
data internal yaitu data yang diperoleh dari dalam perusahaan yang terdiri atas data primer dan data sekunder.
a Data primer
Data ini didapat dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam perusahaan,
seperti pemilik usaha, penanggung jawab keuangan, dan bagian- bagian yang bersangkutan dengan pengolahan data keuangan,
sehingga dapat
diperoleh keterangan
yang dibutuhkan
sehubungan dengan masalah yang diteliti yakni penerapan akuntansi.
b Data sekunder
Data ini diperoleh dari data yang sudah ada diperusahaan dalam bentuk dokumen dan informasi lain terutama pada
informasi keuangan yang terjadi dalam setiap kegiatan perusahaan yang dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan, antara
lain adalah rekening koran perusahaan, bukti transaksi penjualan, bukti transaksi pembelian, laporan kas keluar masuk, biaya
overhead pabrik, catatan hutang dan piutang perusahaan serta laporan lainnya yang mendukung pembuatan laporan keuangan.
36
C. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif. Metode
deskriptif adalah
metode penelitian
yang berusaha
menggambarkan dan menginterprestasikan objek dengan apa adanya. Hasil laporan menggambarkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai
dengan apa adanya, dengan kata lain penelitian deskriptif mengambarkan dengan sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti
secara tepat. Data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara yang dilakukan
peneliti dengan informan. Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang tidak terstruktur dan dilakukan sesantai
mungkin, dengan tujuan untuk menggali lebih banyak informasi dari informan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih akurat
dan memudahkan dalam proses analisis data. Adapun langkah- langkah dalam memperoleh data penelitian adalah
sebagai berikut Auliyah: 2012: 1.
Melakukan pengamatan observasi dan wawancara, 2.
Mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang terjadi pada perusahaan,
3. Mengevaluasi hasil dari pengamatan dan wawancara serta data yang
didapat, 4.
Menyimpulkan kelemahan dan menyarankan perbaikan dalam penyajian laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP.
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil UKM