12
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian laporan keuangan
Setelah transaksi dicatat dan dikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian
disebut laporan keuangan Warren: 2006. Merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan untuk membuat dan
melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan
posisi perusahaan terkini. Laporan keuangan juga akan menentukan langkah apa yang akan diambil oleh perusahaan sekarang dan kedepan,
dengan melihat berbagai persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimilikinya. Dalam pengertian yang sederhana menurut
Kasmir 2009, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu. Kemudian, Sadeli 2008 mengemukakan laporan keuangan adalah
laporan tertulis yang memberikan informasi kuatitatif tentang posisi keuangan dan perubahan- perubahannya, serta hasil yang dicapai selama
periode tertentu. Adapun menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Putra 2012,
laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan berguna bagi banker, kreditor, pemilik dan pihak- pihak
13 yang berkepentingan dalam menganalisis serta menginterprestasikan
kinerja keuangan dan kondisi perusahaan. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
laporan keuangan adalah suatu laporan tertulis yang menyajikan dan memberi informasi tentang kondisi keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu.
b. Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut IAI dalam PSAK 2009 adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi yang meliputi:
Aset Liabilitas kewajiban
Ekuitas Pendapatan dan beban termasuk keuantungan dan kerugian
Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
Arus kas
14
c. Penyajian laporan keuangan
Penyajian yang wajar dari laporan keuangan SAK ETAP antara lain dijelaskan dalam SAK ETAP 2009 sebagai berikut:
1 Penyajian Wajar
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar
mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria
pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban. 2
Kepatuhan Terhadap SAK ETAP Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus
membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh explicit and unreserved statement atas kepatuhan tersebut dalam catatan
atas laporan keuangan. 3
Kelangsungan Usaha Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas yang
menggunakan SAK ETAP membuat penilaian atas kemampuan entitas melanjutkan kelangsungan usaha.
4 Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan termasuk informasi komparatif minimum satu tahun sekali.
15 5
Penyajian yang Konsisten Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar
periode harus konsisten kecuali jika terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi entitas atau perubahan penyajian atau
pengklasifikasian bertujuan menghasilkan penyajian lebih baik sesuai kriteria pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi.
6 Informasi Komparatif
Informasi harus diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP termasuk
informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
7 Materialitas dan Agregasi
Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah yang
memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.
16
3. SAK ETAP