Topeng Malangan Pelestarian Kesenian Topeng Malangan Budaya Lokal

14 mahluk mitolisi tertentu. Pada perkembangannya, topeng lebih sepesifik juga menggambarkan watak manusia, dan tempramental emosionalnya, seperti: marah, ada yang lembut, dan adapula yang kebijaksanaan.

d. Topeng Malangan

Topeng Malangan di lihat dari konsep tersebut menunjukan bahwa bagaimana sebuah daerah yang mempunyai sebuah Budaya khas di Indonesia. Sebagai ciri khas atau budaya, seharusnya daerah tersebut bisa memberdayakan sesuai dengan peraturan budaya lokal yang ada di daerahnya. Malang sebagai daerah yang menjadi objek kita dalam meneliti adalah salah satu dari banyak daerah yang mempunyai ciri khas yang dimana di segani oleh daerah lain di Indonesia, yaitu “Topeng Malangan”. Topeng malangan pun biasanya di pertunjukan dalam acara- acara yang di selenggarakan oleh pemerintah daerah Malang, akan tetapi hanya beberapa kali, sehingga warga Malang seharusnya bisa mempertahankan budaya tersebut. Topeng Malangan di daerah Malang sekarang cukup langka, karena budaya di daerah Malang belum bisa membudayakan bagaimana supaya seni “Topeng Malangan“ ini bisa menjadi objek utama di Malang, sekarang Malang menjadi area pendidikan dan wisata, dimana banyak perantauan yang singgah di kota ini , sehingga disini budaya topeng Malangan ini bisa popular lagi dan menjadi objek inti dalam suatu acara atau perkumpulan budaya dalam festifal – festifal di Malang. 15 F. Definisi Operasional Definisi Operasional merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variable. Untuk menilai variable dapat dilihat melalui indikator yang ada. Adapun indikator penelitian ini adalah: 1. Kebijakan Pemerintahan Dearah Kabupaten Malang dalam pelestarian budaya lokal topeng Malangan a. Isi Kebijakan b. Strategi pelestarian budaya lokal topeng Malangan c. Kondisi Budaya Lokal Topeng Malangan di Kabupaten Malang dalam keterkaitan fungsionalnya dapat ditinjau dari berbagai segi kehidupan lain seperti ekonomi, agama, politik, dan pendidikan d. Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan kebijakan G. Metode Penelitian Metode yang bersifat ilmiah diperlukan dalam melakukan penelitian ilmiah yang bertujuan untuk mencari data mengenai suatu masalah. Metode yang bersifat ilmiah adalah suatu metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti sehingga data-data yang dikumpulkan dapat menjawab permasalahan yang teliti. Istilah “metodologi” berasal dari kata “metode” yang berarti “jalan ke”, namun demikian menurut kebiasaan metode dirumuskan, dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut : 1. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian. 2. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian. 3. Suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan 16 4. Cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur 8 Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha memberikan gambaran sekaligus menerangkan fenomena-fenomena yang ada sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dari keadaan yang ada di masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Soerjono Soekanto, jenis penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang budaya, keadaan atau gejala- gejalannya. Maksudnya adalah mempertegas hipotesis agar dapat membantu di dalam memperkuat teori-teori lama atau di dalam kerangka menyusun teori-teori baru. 9 2. Sumber Data Sumber data merupakan tempat data diperoleh. Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari narasumber penelitian. Sumber datanya dengan melakukan teknik 8 Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI- Press. 1986. Hlm:5 9 Ibid. Soerjono Soekanto,1986:10.Hlm:17 17 wawancara langsung kepada orang-orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data atau informasi yang dapat memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan sebagai data pelengkap penelitian ini. Dalam hal ini penulis sengaja menentukan orang-orang yang memberikan informasi dengan pertimbangan narasumber yang dipilih tersebut berkualitas dan benar-benar kenyataan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Data primer juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan data sekunder. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu dengan teknik mencari data melalui sumber informasi yang ada seperti, buku-buku, internet, arsip, majalah, dan berkas-berkas benda topeng Malangan hasil karyanya yang dipotret dan sumber data lainnya yang terkait dengan permasalahan penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data Sebagai upaya untuk mengumpulkan data-data dari berbagai sumber data di atas, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi : a. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan kegiatan pengamatan tanya jawabwawancara dan pencatatan secara sistematis yang langsung terhadap gejala-gejala dan peristiwa yang 18 diteliti. Data yang diperoleh dari metode observasi dengan cara mengamati pelaksanaan kebijakan tentang pelestarian budaya lokal yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang. b. Interview Wawancara Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengandalkan hubungan secara lisan atau tanya jawab yang tidak beraturan. Percakapan tersebut dilakukan dengan dua orang pihak, yaitu wawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara interviewer yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 10 Interviewer dalam mengumpulkan data ini bertujuan untuk mengumpulkan keterangan yang dikumpulkan melalui sumber data yang tersedia. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara dalam bentuk wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang disusun secara terperinci atau jelasnya menggunakan draft pertanyaan dengan pihak- pihak yang dapat memberikan penjelasan yang berkaitan dengan penelitian yang akan diteliti. Dengan maksud wawancara yang dilakukan peneliti akan tetap dalam lingkup peneliti dan tidak meluas pada masalah-masalah lain. 10 Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Resdarya. Hlm:135 19 c. Teknik Dokumentasi Metode Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui arsip, buku-buku, pendapatdelik, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diambil. Data yang didapat dari hasil penelitian melalui dokumen ini adalah data pelengkap dan cara pencatatan, pengutipan, dan pengambilan foto dokumentasi dari kegiatan pelaksanaan pameran maupun pementasan untuk melestarikan kesenian budaya topeng Malangan, dan sumber lainnya untuk melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden yang terkait dengan kepentingan penelitian. 4. Subyek Penelitian Subyek penelitian berkaitan dengan sumber informasi berupa orang yang bisa memberikan informasi secara lengkap terkait dengan masalah penelitian. Dalam hal ini, subjek penelitian yang kami gunakan adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, dan penerus kesenian topeng Malangan di sanggar seni topeng asmoro bangun oleh bapak Handoyo. 5. Lokasi Penelitian Tempat lokasi penelitian merupakan tempat dimana wilayah yang akan menjadi tempat peneliti sebagai objek lapangan dimana peneliti mendapatkan informasi, gambaran, data-data yang diteliti dari tempat 20 tersebut. Tempat penelitian yang di maksud adalah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang. 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan langkah yang harus dilakukan setelah data-data terkumpul sehingga dalam penelitian teknik analisis data merupakan hal yang sangat penting agar data-data yang sudah terkumpul yang diperoleh dapat diinterprestasikan kemudian ditarik kesimpulan logis secara induktif sebagai hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan jawaban dari permasalahan yang diteliti. Dalam proses analisis terdapat 3 tiga komponen utama, yaitu: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Dalam penelitian ini data di analisis secara normative melalui studi literature dan hasil analisis bersifat kualitatif dalam bentuk deskripsi atau uraian. 11 Maksudnya diatas, dimana peneliti merangkum hal-hal yang penting agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya. 11 Ibid. Lexy J. Moleong, 2000:135. Hlm:20. 21 b. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat juga dapat meliputi berbagai gambar, atau skema, jaringan kerja berkaitan dengan kegiatan sebagai pendukung narasinya. Maksud dari penjelasan diatas, dimana peneliti menyajikan data-data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data. c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data berakhir. Kesimpulan tersebut perlu diverifikasi agar mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan pada semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Jika kesimpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti dapat kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung kesimpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data. 12 Sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa adanya kesimpulan yang menjadi titik temu dari data-data yang terkumpul agar bisa menemukan jawaban dalam penelitian tersebut. 12 HB. Sutopo. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta:UNS Press. 2002. Hlm : 96. 22 “Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang dalam Pelestarian Kesenian Budaya Lokal Topeng Malangan” Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Syarat Memperoleh Gelar S-1 Oleh : Alfin Andi Yanti 09230023 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013 LEMBAR PERSETUJUAN Nama : Alfin Andi Yanti NIM : 09230023 Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs.Asep Nurjaman M.Si Dr.Vina Salviana DS.,M.Si Mengetahui, Ketua Jurusan Dekan FISIP UMM Ilmu Pemerintahan Dr. Wahyudi,M.Si Dr.Tri Sulistyaningsih,M.Si LEMBAR PENGESAHAN Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Pada: Hari : Sabtu Tanggal : 20 April 2013 Jam : WIB Tempat : Jurusan Ilmu Pemerintahan Dewan Penguji 1. 2. 3. 4. Mengesahkan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Wahyudi, M.Si SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Alfin Andi Yanti TempatTgl Lahir : Malang, 02 Agustus 1990 NIM : 09230023 Jurusan : Ilmu Pemerintahan Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik Menyatakan Bahwa Karya IlmiahSkripsi dengan judul : KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALANG DALAM PELESTARIAN KESENIAN BUDAYA LOKAL TOPENG MALANGAN Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya. Demmikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku. Mengetahui, Ketua Jurusan Malang, 17 April 2013 Ilmu Pemerintahan Yang Menyatakan Dr.Tri Sulistyaningsih,M.Si Alfin Andi Yanti BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI Nama : Alfin Andi Yanti NIM : 09230023 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan Judul Skripsi : KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALANG DALAM PELESTARIAN KESENIAN BUDAYA LOKAL TOPENG MALANGAN Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Pembimbing : 1. Drs.Asep Nurjaman M.Si

2. Dr.Vina Salviana DS.,M.Si

Dokumen yang terkait

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

10 152 135

PERAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH DALAM PELESTARIAN BUDAYA BAU NYALE

0 5 43

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PONOROGO DALAM MENGEMBANGKAN KESENIAN REOG MENJADI TUJUAN UTAMA WISATA (Studi di Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Ponorogo)

1 9 1

KEGIATAN PUBLIKASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MALANG DALAM RANGKA PROMOSI TEMPAT WISATA DI KABUPATEN MALANG

0 11 22

PENGGUNAAN MEDIA PROMOSI DALAM REBRANDING TAMAN WISATA WENDIT MALANG Studi pada Bagian Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang tentang Rebranding

2 11 48

PERANAN DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DALAM MELESTARIKAN SENI BUDAYA (Studi Identifikasi Masalah Kelembagaan dalam Pelestarian Kesenian Daerah Lampung di Kabupaten Lampung Selatan)

3 31 72

STRATEGI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM PELESTARIAN BENDA CAGAR BUDAYA DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL TAHUN 2013 (Studi kasus Dinas Pariwisata dan Kebudayaan)

0 4 168

KEBIJAKAN PROMOSI PARIWISATA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PEMALANG Kebijakan Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Pemalang (studi kasus Implementasi Komunikasi Organisasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten P

0 1 13

PENDAHULUAN Kebijakan Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Pemalang (studi kasus Implementasi Komunikasi Organisasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang).

0 3 7

NASKAH PUBLIKASI KEBIJAKAN PROMOSI PARIWISATA DINAS KEBUDAYAAN Kebijakan Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Pemalang (studi kasus Implementasi Komunikasi Organisasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang).

0 1 15