Sistem Penataan Ruang Dan Perlengkapan Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan

(1)

i

SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERLENGKAPAN PADA

PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

KERTAS KARYA

Dikerjakan Oleh:

IMELDA WIGUNA PURBA

NIM:082201007

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN


(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia dan berkat yang melimpah yang diberikanNya pada penulis sehingga dapat menyelesaikan Kertas Karya ini dengan judul “SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERLENGKAPAN PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN”.

Penulis menyadari sepenuhnnya bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu penulis akan menerima kritikan dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam penyusunan kertas Karya ini, ada kalanya penulis mengalami hambatan. Namun berkat bimbingan dari dosen pembimbing akhirnya hambatan tersebut dapat diatasi oleh penulis. Atas bantuan serta bimbingan yang diterima, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Unversitas Sumatera Utara

3. Ibu Hotlan Siahaan,S.Sos selaku sekretaris Program Studi D- III Perpustakaan

4. Ibu Himma Dewiyana, ST, Mhum, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu kepada penulis serta memberikan banyak masukan dalam penyusunan kertas karya ini.

5. Seluruh staf pengajar yang telah membina dan membimbing penulis selama menjadi mahasiswa pada program studi D- III Perpustakaan

6. Bapak Okto Zuhri SH,M.Si dan ibu Rahmizar S.Sos, selaku kepala dan sekretaris dan para staf Perpustakaan Politeknik Negeri Medan, yang banyak membantu dalam penulisan kertas karya ini

7. Teristimewa buat Orang Tua saya, Alm.Bapak Robinson Purba dan Ibu Peraten Br. Sembiring, yang telah banyak memberikan kasih sayang dan masukan baik moral materil serta doa kepada penulis dalam penulisan kertas karya ini.


(3)

i

8. Buat Seluruh Keluarga besar saya khususnya K’Yuni, K’Seli, B’Aci, K’Hana, K’Eva, One Think, Natalia dan Florida yang selalu memberikan semangat dan juga dukungan doa kepada penulis untuk menyelesaikan kertas karya ini.

9. Buat rekan- rekan mahasiswa Program Studi D-III Perpustakaan khususnya stambuk 2008, Mifta(ratu ribet), Agustianum (ratu ngambek), Isabella (ratu malang), Wahyuni (ratu cerewet), Anita(ratu setia) , Nita, Ema, Ely yang telah memberi masukan dan dorongan dengan setulus hati selama penulis menyelesaikan kertas karya ini.

10.Buat teman- teman di lorong 9 dan juga dari 716A khususnya buat Berlian,Dewi,K’elis,K’rani terima kasih buat doa dan kebersamaanya selama ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih untuk semua bantuan dan dukungannya selama ini, mudah- mudahan Kertas Karya ini berguna dan bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Medan, 25 Juni 2011 Penulis


(4)

i DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..i

DAFTAR ISI………..………..iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah………...…1

1.2 Tujuan Penulisan………..3

1.3 Ruang Lingkup……….3

1.4 Metode Pengumpulan Data………..3

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1.Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi………...4

2.2. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan ………...4

2.2.1. Fungsi Perpustakaan………...4

2.2.2. Tujuan Perpustakaan………...5

2.3.Tata Ruang Perpustakaan………..…6

2.3.1. Pengertian Tata Ruang Perpustakaan………6

2.3.2. Ruangan Perpustakaan………...7

2.4. Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan………..…….8

2.5. Tata Letak Perabot Perpustakaaan ………..…...9

2.6. Pengatur Suhu Ruangan………...9

2.7. Sistem Penerangan………11

BAB III SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERLENGKAPAN PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN 3.1.Sejarah Singkat Perpustakaan POLMED………..13

3.2. Keanggotaan Pengguna Perpustakaan………...…...14

3.3.Struktur Organisasi………16

3.4. Tata Ruang Perpustakaan………..…..…….17

3.4.1.1. Ruang Perpustakaan Politeknik Negeri Medan………..18


(5)

i

3.4.1.3. Ruang Kerja staf……….…….19

3.4.1.4. Ruang Sirkulasi……….………..….19

3.4.1.5. Ruang Baca……….………..…..20

3.4.1.6. Loker ( Tempat Penitipan Barang )……….21

3.5. Perabot Dan Perlengkapan Perpustakaan POLMED……….21

3.6. Pengaturan Suhu Ruangan Perpustakaan POLMED……….23

3.7. Sistem Penerangan Perpustakaan Politeknik Negeri………..23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan………....24

4.2. Saran………...25

LAMPIRAN


(6)

i BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan salah satu perangkat penyelenggarakan pendidikan non formal yang berupaya untuk ikut serta mencerdaskan bangsa. Peranan perpusatakaan sangat penting, dimana pada hakekatnya perpustakaan merupakan hasil pemikiran dan temuan penelitian serta ungkapan cipta karya manusia untuk selanjutnya didayagunakan sebagai bahan informasi kepada masyarakat, sehingga dengan demikian bangsa kita dapat dikategorikan sebagai bangsa yang berilmu tinggi karena membaca dan pencarian informasi ke Perpustakaan sudah dijadikan suatu aktiifitas yang rutin dan menyenangkan.

Perpustakaan bagi dunia pendidikan menjadi suatu komiditi yang harus dipenuhi, khususnya bagi suatu perguruan tinggi. Mahasiswa sangat memmbutuhkan berbagai informasi untuk memenuhi tugas-tugas akademik yang diberikan dosen ataupun untuk penelitian yang mereka lakukan, sehingga perpustakaan bagi sebuah Unversitas sudah sering dikatakan sebagai jantung Universitas . Peranan Perpustakaan pada perguruan tinggi sangatlah besar pengaruhnya bagi pemenuhan kebutuhan informasi pengguna khususnya mahasiswa, sebab perpustakaan merupakan salah saatu sarana yang mendukung dan menunjang terlaksananya Tri Darma Perguruan Tinggi (Pendidikan,Pengajaran,Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat)

Agar tujuan Perpustakaan sebagai sarana pendukung dan penunjang terlaksananya Tri Darma Perguruan Tinggi dapat tercapai ,maka keberadaan Perpustakaan dalam sebuah Perguruan Tinggi haruslah dipertimbangkan. Selain ketersediaan koleksi, hal lain yang sangat penting bagi lingkungan perpustakaan adalah Tata Ruang Perpustakaan.

Pembangunan Perpustakaan Perguruan Tinggi haruslah berpedoman pada pola induk (Master Plan) kampus, dalam arti relief, lokasinya mudah dicapai dari hampir semua kampus. Bangunan Perpustakaan hendaknya harus menyatu dengan bangunan tetapi tetap sesuai dengan petunjuk yang ada dalam

pola induk pembangunan perguruan tinggi yang bersangkutan. Penampilan bangunan haruslah juga haruslah komunikatif dan fungsional, tanpa meninggalkan ketentuan


(7)

i

arsitektur serta unsur estetika . Sistem keamanan pembaca dan sirkulasi yang terkendali hendaknya diadakan tanpa menggangu kenyamanan pengguna.

Tata ruang perpustakaan sangat penting terhadap kenyamanan pengguna yang berada di ruangan Perpustakaan, sehingga dapat menunjang kegiatan yang dilakukan pengguna dan para petugas Perpustakaan serta fungsi perpustakaan sebagai tempat rekreasi yang nyaman tidak terabaikan.

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) adalah salah satu sarana pendukung dan penunjang dalam proses belajar dan mengajar, dimana dalam perpustakaan Politeknik Negeri Medan ada beberapa ruangan yang digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan segala aktifitas perpustakaan. Beberapa ruangan yang digunakan diantaranya: ruang kepala perpustakaan, ruang kerja, ruang sirkulasi, ruang baca, ruang deposit dan loker (tempat penyimpanan barang)

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga dilengkapi dengan pendingin ruangan, perabot, peralatan tetapi perabot dan peralatan tersebut belum memadai dalam memperlancar seluruh kegiatan yang ada dalam Perpustakaan Politeknik Negeri Medan.

Penatalaksanaan ruangan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga belum sesuai dengan standar tata ruang ruang perpustakaan perguruan tinggi pada umumnya, jika dibandingkan dengan Buku Pedoman Dasar-Dasar Perencanaan Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas, Penulis tertarik untuk membahas dan meneliti leebih jauh tentang Tata Ruang Politeknik Negeri Medan, untuk itu penulis memilih judul “ Sistem Penataan Ruang dan Perlengkapan Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan”.

Sesuai dengan judul kertas karya ini, maka masalah yang akan dibahas dalam kertas karya ini adalah apakah pengaturan tata ruang dan tata letak perabot pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan telah sesuai dengan standard pengaturan tata ruang dan tata letak perabot menurut standard Perpustakaan Perguruan Tinggi

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan Penulisan Kertas Karya ini antara lain:

1. Untuk mengetahui lebih jelas lagi bagaimana pengaturan tata ruangan dan tata letak perabot pada Perpustakaan Polliteknik Negeri Medan.


(8)

i

2. Untuk menambah ilmu penngetahuan serta wawasan penulis di bidang perpustakan agar nantinya dapat diterapkan di dunia kerja.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini meliputi : Ruangan perpustakaan, tata ruang, perabot, dan perlengkapan perpustakaan, serta sistem penerangan dan suhu udara (sistem ventilasi) yang dilakukan di Perpustakaan Politeknik Negeri Medan.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun kertas karya ini,penulis melakukan pengumpulan data menggunakan dua metode yaitu:

1. Library Research (Studi Kepustakaan)

Penulis memperoleh data melalui bahan pustaka yang berhubungan dengan masalah yang di bahas dalam penulisan kertas karya ini.

2. Field Research (Studi Lapangan)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data- data yang mendukung dalam penulisan kertas karya ini dan mengadakan wawancara langsung dengan petugas perpustakaan.


(9)

i BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi. Yang dimaksud dengan perguruan tinggi adalah universitas, institute, sekolah tinggi, akademik, politeknik, dan perguruan tinggi lain yang sederajat. Adapun tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan sistem administrasi dan organisasi yang berlaku bagi penyelanggaraan sebuah perpustakaaan di perguruan tinggi.

2.2. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan 2.2.1. Fungsi Perpustakaan

Perpustakaan Perguruan Tinggi secara umum berfungsi sebagai sarana pemenuhan informasi yang terdapat dalam bahan pustaka untuk keperluan studi, penelitian dan bahan bacaan umum, namun secara rinci fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu:

Fungsi Edukasi

Perpustkaan merupakan sumber belajar para sivitas akademik, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.


(10)

i

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling muktahir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan pergruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan penbangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

Fungsi Publikasi

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademik dan staf non-akademik. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimillikinya untuk melakukan pengguna dalam melakukan dharmanya.

2.2.2. Tujuan Perpustakaan

Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan, menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 52) tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi , lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.

2. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.

3. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga indusri lokal.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan daripada perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan


(11)

i

sumber-sumber informasi ilmiah di perpustakaan tersebut dan selalu melayani pengguna (mahasiswa) selama menjalankan pendidikan di perguruan tinggi yang bersangkutan. Agar tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik.

2.3. Tata Ruang Perpustakaan

2.3.1. Pengertian Tata Ruang Perpustakaan

Perencanaan tata ruang hendaknya didasarkan pada hubungan antar ruang dan dipandang dari segi efisiensi dan alur kerja, mutu pelayanan, serta pengawasan. Hubungan antar ruang perpustakaan dapat dilihat pada’matriks hubungan antar ruang alasannya’. Didalam matriks tersebut ditunjukan ruang apa yang harus didekatkan, boleh diletakkan jauh, dan harus diletakkan jauh terhadapruang lain. Dalam skema, hubungan ruang dapat dilihat pada’ Gambar diagram hubungan ruang antar ruang’. Skema tersebut dapat memberikan gambaran secara jelas urutan dan hubungan ruang tersebut serta sifat hubungan kerja tiap-tiap ruang.

Sebagian besar luas lantai bangunan perpustakaan dipergunakan sebagai ruang koleksiyang berisi rak buku dan meja baca. Oleh karena itu, untuk mencapai efisiensi hendaknya perancangan (terutama perancangan modul struktur) didasari cara penataan rak buku dan meja-kursi baca. Ukuran penataan rak buku disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat penggunannya.

2.3.2. Ruangan Perpustakaan

Perpustakaan memiliki tempat yang terdiri dari sejumlah ruangan yang tiap-tiap ruangan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (2000:17) ruang perpustakaan merupakan :

“Tempat yang disediakan untuk perpustakaan,harus terpisah dari aktivitas lain. Selain itu pembagian ruangan harus disesuaikan juga dengan sifat kegiatan, sistem kegiatan, jumlah pengguna, jumlah staf dan keamanan tata kerja, sehingga kelancaran kegiatan dalam perpustakaan tersebut berjalan efektif”.

Agar kelancaran kegiatan dalam perpustakaan dapat berjalan dengan efektif, maka ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan ruangan perpustakaan antara lain :


(12)

i

1. Jumlah koleksi dan perkembangan di masa yang akan datang 2. Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan 3. Jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan

4. Jumlah petugas atau karyawan yang menggunakan ruangan (Perpustakaan Nasional,1992:5)

Pada dasarnya setiap perpustakaan harus memiliki sejumlah ruangan yang mempunyai fungsi yang berlainan dengan kata lain suatu perpustakaan harus memiliki minimum ruang perokok. Adapun ruangan yang minimal harus dimiliki sebuah perpustakaan adalah sebagai berikut:

1.Ruang Koleksi

Ruang Koleksi adalah tempat penyimpanan koleksi perpustakaan,luas ruangan ini tergantung pada jenis dan jumlah bahan pustaka yang dimilki serta besar kecilnya luas bangunan perpustakaan. Ruangan koleksi dapat terdiri dari suatu ruangan atau beberapa ruang, misalnya ruang koleksi masalah, ruang koleksi referensi, ruang audio visual dan lain-lain.

2.Ruang Baca

Ruang baca adlah ruang dipergunakn untuk membaca bahan pustaka. Luas ruangan ini tergantung pada jumlah pembaca, pemakai jasa perpustakaan.

3.Ruang pelayanan

Ruang pelayanan adalah tempat penyimpanan dan pengembalian buku, meminta keterangan pada petugas, menitipkan barang atau tas, mencari informasi dan buku yang diperlukan melalui katalog.

4. Ruang Kerja Teknis Administrasi

Ruang Kerja Teknis Administrasi adalah ruangan yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagi berikut:


(13)

i

a. Pemerosesan bahan pustaka mulai dari pengadaan sampai bahan pustaka tersebut siap untuk disajikan kepada pemakai perpustakaan.

b. Ruang tata usaha untuk kepala perpustakaan dan stafnya c. Ruang untuk memperbaiki bahab pustaka yang rusak

5.Ruang khusus

Ruang khusus adalah ruang yang terdiri dari kamar kecil, ruang diskusi/ pertemuan, ruang bercerita untuk anak-anak dan ruang lain untuk anak-anak dan ruang lain untuk kantin. (Perpustakaan Nasional, 1992: 5).

2.4. Perabot dan Perlengkapan

Perpustakaan perlu dan harusnya memberikan fasilitas perpustakaan seperti perabot dan perlengkapan demi kelancaran kegiatan perpustakaan. Penambahan beberapa jenis perabot dan perlengkapan ditujukan untuk layanan agar pengunjung dan pemakai jasa perpustakaan dapat menemukan semua informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat.

Dalam buku perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman ( 1994: 129) dinyatakan bahwa “Perabot adalah barang yang diperlukan didalam ruang perpustakaan sebagai penunjang fungsinya”.

Dalam buku Pepustakaan Tinggi : Buku Pedoman (2004:18) dinyatakan bahwa: “Perabot adalah perlengkapan fisik yang diperlukan fisik yang diperlukan didalam ruang perpustakaan sebagai penunjang fungsi perpustakaan seperti berbagai meja-kursi kerja dan layanan, berbagai rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta buku, dan lain-lain.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 141) dinyatakan bahwa: ” Perlengkapan adalah perangkat atau benda yang digunakan sebagai daya dukung pekerjaan administrasi dan pelayanan seperti Mesin fotokopi, Komputer, LCD proyektor, VCD player, Pesawat telepon dan faksimili, Pengaman bahan pustaka, Mesin Potong dan lain-lain”

2.5. Tata Letak Perabot Perpustakaan

Perabot yang telah dipersiapkan untuk setiap ruangan perpustakaan harus ditata sedemikian rupa sehingga:


(14)

i

1. Tidak terjadi hambatan arus lalu lintas pemakai dan pelaksanaan kerja disetiap ruangan dan antar ruang.

2. Terlihat suatu gambaran yang wajar dan menarik.

3. Terdapat keleluasaan bergerak yang wajar dari pemakai perpustakaan maupun pelaksanaan kerja.

4. Adapun efisiensi pemakaian ruangan. (Perpustakaan Nasional, 1992:175)

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan sangat membutuhkan seorang desain interior yang diharapkan dapat menata ruang- ruang di perpustakaan, sehingga tata letak perabot dalam ruangan dapat dimanfaatkan secara efektif oleh penggunanya.

2.6. Pengaturan Suhu Ruangan

Bangunan perpustakaan mempunyai sistem ventilasi yang berbeda-beda namun pada umumnya perpustakaan di Indonesia menggunakan sistem ventilasi yang dapat dibagi menjadi dua bagian antara lain:

a.Ventilasi pasif

Bangunan perpustakaan yang direncanakan dengan pemanfaatan ventilasi pasif (alam), haruslah didirikan dengan pertimbangan kondisi angin tempat bangunan perpustakaaan tersebut akan dibangun. Arah angin, kecepatan angin, area yang terbuka dan jenis vegetasi di sekeliling bangunan dan tinggi bangunan akan sangat mempengaruhi ventilasi didalam bangunan.

Konsep perencanaan dengan ventilasi pasif yang terbaik adalah dengan sistem ventilasi silang. Beberapa hal yang diperhatikan untuk perancangan perpustakaan dengan ventilasi pasif adalah sebagai berikut:

1.Menempatkan lubang ventilasi jendela / lubang angin pada sisi dinding yang berhadapan.

2.Mengusahakan agar lubang ventilasi tersebut sejajar dengan arah angin.

3.Mengusahakan luas lubang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan fasilitas ruang.

Persyaratan dan fasilitas ruang dengan luas ruang, sekurang-kurangnya 10% dari luas ruang yang bersangkutan.


(15)

i

Penentuan letak lubang ventilasi perlu diperhatikan agar kondisi ruang mempunyai tingkat kelembaban (relative humidity) yang rendah sehingga keamanan koleksi buku dan pustaka yang lain dapat terjamin. (Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman(1994:130).

b.Ventilasi Aktif

Walaupun ventilasi pasif mungkin dianggap telah mencukupi, namun sebaiknya bangunan perpustakaan dapat direncanakan dengan menggunakan sistem ventilasi aktif atau sistem penghawaan buatan (air conditioning). Dasar pemikiran sistem ventilasi aktif ini adalah untuk menjaga agar kondisi temperature dan kelembaban ruang perpustakaan stabil sehingga koleksi perpustakaan terjamin keawetannya. Jika pemasangan penghawaaan buatan tidak dapat menjangkau keseluruhan ruang. Ruang yang perlu dijaga kondisinya adalah sebagai berikut:

1. Area penyimpanan-pengguna multimedia 2. Area koleksi buku langka

3. Area koleksi buku 4. Ruang baca

5. Ruang kerja pustakawan.

Perencanaan ruang yang temperatur dan kelembabanya harus selalu terjaga haruslah memperhatikan hal berikut:

1.Efisiensi volume ruang sehingga penggunaan energi dapat dihemat

2.Pemilihan sistem pengkondisian yang bertujuan agar diperoleh beban pendingin minimal.

Tingkat pengkondisian ruang yang diinginkan ialah sebagai berikut:

Temperatur 22-24 (untuk ruang koleksi buku,ruang baca,dan ruang kerja) 20 (untuk ruang komputer)

Kelembaban 45-55% 2.7. Sistem Penerangan

Pada perpustakaan, pustakawan seharusnya memperhatikan aspek penerangan. Mulai dari lampu yang digunakan, ketahanan lampu, efek penerangan bagi penglihatan dan cahaya yang dihasilkan lampu apakah menyilaukan atau tidak.


(16)

i

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, (1994:121) ditetapkan daftar intensitas cahaya untuk tiap-tiap ruangan dalam sebuah perpustakaan adalah sebagai berikut:

a.Areal baca (majalah da surat kabar) b.Meja baca (ruang baca umum) c.Meja baca (ruang baca perujukan) d.Areal sirkulasi

e.Areal pengolahan f.Areal akses tertutup g.Areal koleksi tertutup h.Areal kerja

i.Areal pandang dengar

Penerangan sebaiknya tidak menyebabkan terjadinya penurunan gairah membaca serta tidak membuat silau. Usaha ini dapat ditempuh dengan cara:

a.Menghindari sinar matahari langsung

b.memilih jenis lampu yang memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat. Misalnya, lampu pijar akan memberikan cahaya yang bersifat setempat, lampu TL akan memberikan cahaya yag merata, sedangkan lampu sorot akan memberikan cahaya yang berfokus pada objek tertentu. (Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman,1994:122)

Memilih warna dinding dan perabot yang mendominasi ruang yang dapat memantulkan atau menyerap sinar yang datang juga perlu diperhatikan, agar ruang perpustakaan semakin efisien dalam penerangannya, sehingga pengguna perpustakaan menjadi nyaman dan aman di perpustakaan tersebut.


(17)

i BAB III

SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERLENGKAPAN PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

3.1. Sejarah Singkat Perpustakaan POLMED

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) bertujuan membantu proses belajar dan mengajar di Politeknik Negeri Medan, selain itu Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga mempunyai fungsi yaitu tempat mengumpulkan, menata, merawat dan menyajikan berbagai bahan ajaran, informasi serta dokumentasi. Perpustakaan ini juga mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada civitas akademika Politeknik Negeri Medan untuk mendapatkan materi ajaran dan informasi. Oleh karena itu Perpustakaan Politeknik Negeri Medan menyediakan suatu fasilitas dan sarana unutuk memperlancar kegiatan belajar mandiri dan kelompok.

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sebagai salah satu Perpustakaan Perguruan Tinggi,merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan di Lingkungan Politeknik Negeri Medan. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan didirikan pada tahun 1983, pada awal berdirinya ini disebut dengan perpustakaan Politeknik Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 1989 Perpustakaan Politeknik USU Medan diganti namanya menjadi Pusat belajar Politeknik USU. Pada tahun 1999 Politeknik USU Medan secara resmi telah mandiri dan berganti nama menjadi “Politeknik Negeri Medan”. Begitu juga dengan perpustakaanya ikut berganti nama menjadi “Perpustakaan Politeknik Negeri Medan”. Pada awal didirikan, perpustakaan ini hanya di kelola oleh satu orang. Pada awal tahun 2006 sampai dengan sekarang petugas Perputakaan Politeknik Negeri Medan berjumlah 9 orang, diantaranya


(18)

i

No. Jenjang Pendidikan Jumlah

1. Sı Ilmu Perpustakaan 3 orang.

2. Sarjana Non Perpustakaan 2 orang

3 D3 Komputer 1 orang

4 D3 Akuntasi 1 orang

5 SMA 2 orang

Sumber : Perpustakaan Politeknik Negeri Medan

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada di lantai dua yang mempunyai luas ruang baca 465 m dan ruang koleksi 104 m, gedung pusat daya penunjang kampus Politeknik Negeri Medan. Sistem pelayanan yang digunakan di perpustakaan Politeknik Negeri Medan.Sistem pelyanan yang digunakan (open accses) yaitu pengunjung perpustakaan boleh masuk ke ruang koleksi untuk mencari bahan pustaka. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan mempunyai jumlah buku teks sebanyak 4205 judul dan 8739 eksemplar, jumlah course note/diktat sebanyak 763 judul dan 3720 eksemplar.

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas kerja, tenaga kerja Perpustakaan Politeknik Negeri Medan mengikuti berbagai jenis pelatihan antara lain yaitu :

1.Seminar

2.Mengikuti Pelatihan

3.2. Keanggotaan Pengguna Perpustakaan

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna yaitu mahasiswa, dosen dan staf perpustakaan Politeknik Negeri Medan. Kepuasaan pengguna perpustakaan merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi perpustakaan dalam menjalankan tugasnya sebagi salah satu tempat member informasi yang dibutuhkan pengguna.


(19)

i Senin s/d Jum’at 08.00 Wib – 16.30

Sabtu 08.00 Wib – 15.30

Persyaratan Keanggoataan

a. Sivitas akademika Politeknik Negeri Medan b. Mengisi formulir keanggotaan

c. Membayar biaya pendaftaran (khusus mahasiwa) Peraturan dan sanksi

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan memiliki peraturan dan sanksi yang harus dipatuhi oleh setiap anggota perpustakaan antara lain :

a. Jangka waktu peminjaman 1 minngu dan dapat diperpanjang 1 kali.

b. Anggota yang menghilangkan atau merusak buku yang dipinjam wajib menggantikannya dengan buku yang sama atau buku lain yang ditentukan oleh Ka. Perpustakaan dan biaya administrasi Rp.10.000,-

c. Anggota yang membawa keluar bahan pustaka dan belum di catat di bagian sirkulasi atau mengoyak lembaran buku dikenakan sanksi administrasi sesuai ketentuan berlaku.

d. Terlambat mengembalikan buku dikenakan denda sebesar Rp.500,- per buku setiap hari keterlambatan ( khusus mahasiwa)

e. Bagi Dosen dan Staf Administrasi yang telah masuk daftar penagihan pengembalian buku, jika hendak meminjam bahan pustaka per buku harus mengembalikan buku pinjamannya terlebih dahulu.

3.3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi sangat penting untuk memudahkan proses pengelompokkan kegiatan kerja. Gambaran kedudukan perpustakaan dalam lembaga induknya disebut struktur organisasi secara makro, sedangkan gambaran kedudukan perpustakaan sebagai unit kerja


(20)

i

disebut struktur organisasi secara mikro. Struktur organisasi mikro dan makro yang terdapat pada pepustakaan Politeknik Negeri Medan dapat di gambarkan sebagai berikut ini.

Gambar Struktur Ogranisasi Mikro Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan

3.4. Tata Ruang Perpustakaan

Deposit Ka. UPT

Layanan Teknis

Administrasi

Layanan Pengguna

Referensi Sirkulasi


(21)

i

Tata ruang perpustakaan merupakan suatu bagian dalam lingkungan perpustakaan yang diperhatikan, sebab tata ruang dapat menambah kenyamanan pengguna dalam melakukan aktivitasnya di lingkungan perpustakaan.

Tata ruang pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah tertata dengan rapi. Ruangan yang ada sudah di bagi berdasarkan fungsi masing- masing. Begitu juga dengan penempatan perabot/ peralatan yang dimiliki perpustakaan sudah ditata sedemikian rupa oleh pihak perpustakaan sehingga :

1. Tidak terjadi hambatan arus lalu lintas pemakai dan pelaksanaan kerja di setiap ruang perpustakaan tersebut.

2. Terdapat keleluasaan bergerak yang wajar dari pemakai perpustakaan maupun pelaksanaan kerja.

Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga terdapat rambu-rambu yang berfungsi sebagai petunjuk arah dan sebagai informasi untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan dan memanfaatkan pelyanan perpustakaan. Berikut ini akan diuraikan penempatan rak koleksi, meja, dan kursi baca.

1.Penempatan Rak Koleksi

Penempatan rak pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah ditata sedemikian rupa oleh pihak perpustakaan hal ini disebabkan oleh karena adanya kesepakatan bersama oleh para petugas perpustakaan agar ruang perpustakaan lebih rapi dan lebih indah sehinngga pengguna perpustakaan tidak meras bosan. Penempatan rak koleksi diletakkan di sebelah kanan sejajar denagn rak untuk koleksi referensi, sedangkan kursi dan meja berada di sebelah kiri. Rak koleksi berda di depan ruang sirkulasi, sehingga petugas sirkulasi dapat mengawasi para pengunjung perpustakaan.

2. Penempatan Meja dan Kursi Baca

Penempatan meja dan kursi baca pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan ditata dengan rapi sehingga suasana pada perpustakaan tersebut terlihat tertata rapi. Pada perpustakaan


(22)

i

Politeknik Negeri Medan penyusunan mejanya adalah 4 meja dijadikan satu, dan ada 6 kursi pada satu meja. Warna kursi bacanya adalah merah.Meja dan kursi baca diletakkan disebelah kiri dan kanan dari penempatan rak koleksi.

Pemisahan ruangan antara ruang kerja dengan ruang koleksi adalah kaca bening,hal ini memiliki keuntungan karena selain melaksanakan pekerjaanya petugas perpustakaan juda dapat mengawasi para pengguna perpustakaan dari ruang kerja tersebut.

3.4.1.1. Ruang Perpustakaan Politeknik Negeri Medan

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada pada suatu ruangan, yang segala aktivitas perpustakaan dilakukan di ruangan tersebut.

Pembagian ruangan pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan adalah : a. Ruang Kepala Perpustakaan

b. Ruang Kerja staf c. Ruang sirkulasi

d. Ruan baca yang bercampur dengan koleksi e. Ruang Deposit

f. Loker (tempat penitipan barang) 3.4.1.2. Ruang Kepala Perpustakaan

Ruang kepala Perpustakaan berada dibagian dalam ruangan terpisah dari ruang staf yang lainnya, hal ini disebabkan agar kelancaran dalam melaksanakan tugas di Perpustakaaan tidak terhambat dan tidak adanya ketergantungan dari kegiatan- kegiatan lain. Ruangan kepala perpustakaan berukuran sekitar, panjang 3 m dan lebar 4 m. Perlengkapan dan perabot pada ruangan kepala perpustakaan juga disediakan, hal ini diupayakan untuk memperlancar kinerja kerja kepala perpustakaan, anatara lain : 1 buah meja, 1 buah kursi dan 1 buah komputer untuk memperlancar kegiatan- kegiatan yang mendukung perkembangan perpustakaan.

3.4.1.3. Ruang Kerja Staf

Ruang kerja staf berada di depan ruangan kepala perpustakaan. Ruang kerja staf memiliki perlengkapan dan perabot yang memadai diantaranya :

a. 4 buah meja, b. 4 buah kursi


(23)

i c. 4 buah computer,dan

d. 1 buah televisi

Perlengkapan dan perabot yang dipergunakan oleh petugas-petugas perpustakaan dipergunakan untuk memperlancar segala kegiatan-kegiatan perpustakaan Politeknik Negeri Medan. Ruang kerja staf memiliki panjang 15 m dan lebar 5 m, dalam ruangan tersebut para petugas perpustakaan melaksanakan kegiatannya.

3.4.1.4. Ruang Sirkulasi

Ruang sirkulasi pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada pada posisi paling depan dari ruang baca dan ruang koleksi sehingga para pengguna dapat diawasi oleh petugas perpustakaan. Ruang Sirkulasi juga di lengkapi dengan perlengkapan dan perabot yang memadai sehingga para petugas perpustakaan dapat bekerja dengan baik.

Berikut perlengkapan dan perabot yang dimiliki oleh bagian sirkulasi pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan :

a. 3 buah meja b. 3 buah kursi c. 2 buah komputer d. 1 buah kipas angin

e. 1 buah box file untuk menyimpan data-data pengguna perpustakaan

Perlengkapan dan perabot yang dimiliki bagian sirkulasi di pergunakan unutk memperlancar proses kinerja petugas perpustakaan dalam melayani pengguna perpustakaan.

3.4.1.5. Ruang Baca

Ruang baca pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada di samping ruang koleksi, luas ruang baca 465 m , sehingga para pengguna perpustakaan dapat lebih mudah menjangkau bahan pustaka yang diinginkannya. Ruang baca pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga menyediakan perlengkapan dan perabot yang di pergunakan untuk memperlancar dan mempermudah pengguna perpustakaan.


(24)

i

Berikut Perlengkapan dan perabot yang dimiliki ruang baca : a. 45 buah meja

b. 16 buah sofa c. 75 buah kursi

d. 1 buah rak untuk gantungan Koran e. 42 buah rak buku

f. 4 buah rak untuk koleksi Referensi g. 11 buah rak untuk majalah

h. 96 box file i. 9 buah AC 3.4.1.6. Ruang Deposit

Ruang deposit pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan berisikan koleksi- koleksi yang berupa kertas karya ataupun hasil penelitian para mahasiswa dan ada juga hasil penelitian para dosen. Ruangan deposit pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada paling belakang sebelah kiri di samping ruangan baca, luas ruang deposit 20 m². Ruang deposit juga memiliki perlengkapan dan perabot yang dipergunakan untuk memperlancar kegiatan- kegiatan pada ruangan deposit tersebut.

Berikut perlengkapan dan perabot yang dimiliki oleh ruang deposit : a. 4 buah rak unutk koleksi deposit yang terbuat dari kayu

b. 9 buah rak untuk deposit yang terbuat dari besi c. 2 buah komputer

d. 2 buah meja e. 2 buah kursi

f. 1 buah mesin foto copy g. 1 buah AC

Perlengkapan dan perabot yang di sediakan oleh ruangan deposit ini dipergunakan untuk keperluan dan kelancaran perpustakaan.

3.4.1.7. Loker (Tempat Penitipan Barang)

Loker pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan dipergunakan untuk tempat penitipan tas atau barang- barang yang lain, tempat ini disediakan karena setiap pengguna perpustakaan


(25)

i

yang ingin mencari informasi ke perpustakaan tidak diperbolehkan membawa tas dan barang- barang lain ke dalam ruangan perpustakaan, hal ini di upayakan agar tidak terjadinya kehilangan koleksi pada perpustakaan tersebut. Tempat penitipan barang ini berupa lemari- lemari yang terbuat dari kayu, ukuran ruangan loker ini sekitar 3 m dan lebar 4 m.

3.5 Perabot dan Perlengkapan Perpustakan POLMED

Berikut ini adalah Fasilitas Perabot dan Perlengkapan yang dimiliki perpustakaan Politeknik Negeri Medan :

Tabel 2 :

No Fasilitas Perabot dan Perlengkapan Jumlah

1 Meja Baca 45 unit

2 Kursi Baca 150 unit

3 Rak buku ( koleksi standard an referensi ) 32 unit

4 Rak buku Koleksi deposit 11 unit

5 Rak majalah 11 unit

6 File box 96 unit

7 Komputer 10 unit

8 Meja Komputer 10 unit

9 Loker 1 unit

10 AC 12 unit

11 Book Troley 2 unit

No Fasilitas Perabot dan Perlengkapan Jumlah

12 Telepon 3 unit

13 Lemari arsip 2 unit

14 Papan pengumuman 2 unit

15 Kursi kerja 13 unit

16 Meja kerja 9 unit

17 Mesin ketik 2 unit

19 Televisi 1 unit


(26)

i

21 Poster dinding 10 unit

22 Meja Sirkulasi 2 unit

23 Genset 1 ( sentral )

24 Lampu 30 unit

25 Tape recorder 2 unit

26 Sofa Satu Paket

27 Rak Koran 1 unit

28 Stempel dan bantalan 2 unit

29 Book text 3 unit

3.6 Pengaturan Suhu Ruangan Perpustakaan POLMED

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan memakai sistem ventilasi aktif yaitu dengan menggunakan AC (air conditioner ) . Suhu ruangannya anatara 26- 20. Pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan AC dihidupkan pada jam kerja saja, artinya jika perpustakaan sudah tutup maka AC akan dimatikan. Jumlah AC yang dipakai pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan sebanyak 12 unit.

Jika lampu listrik padam maka sirkulasi udara pada perpustkaan Politeknik Negeri Medan tidak akan tergangu, karena perpustakaan ini menggunakan fasilitas genset.


(27)

i

Pembagian area/ ruang yang berdasarkan kemungkinan penerapan sistem penerangan yang efisien baik dengan penerangan alami maupun penerangan buatan, dapat dilakukan dengan cara menempatkan ruang- ruang yang memerlukan intensitas terang yang kuat ( ruang baca ) pada area dekat jendela, dan sebaliknya menempatkan area yang memerlukan sedikit intensitas terang pada area yang jauh dari sumber cahaya alami.

Sistem penerangan pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan adalah dengan menggunakan cahaya matahari dan cahaya lampu. Lampu yang dipakai adalah TL Phlips ( 40 watt ). Jumlah lampu pada ruang perpustakaan ini sebanyak 26 buah. Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan tingkat intensitas cahaya pada setiap ruangan sama ( tidak ada perubahan ).

Penerangan pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan tertata rapi, hal silau. Usaha ini ditempuh oleh para petugas Perpustakaan Politeknik Negeri Medan dengan cara :

1. Menghindari sinar matahari langsung

2. Memilih jenis lampu yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat misalnya, lampu pijar akan memberi cahaya yang bersifat setempat dan tidak menyilaukan mata pengguna perpustakaan dan juga para petugas perpustakaan


(28)

i BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Sistem Penataan ruang danperlengkapan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan” yang dilakukan penulis serta membandingkan dengan tinjauan teoritis, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan dalam mendirikan Perpustakaan Perguruan Tinggi telah berpedoman pada hasil keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebutkan bahwasanya sarana dan prasarana yang harus dimiliki oleh perpustakaan ialah ruangan Perpustakaan.

2. Jenis Perlengkapan dan Perabot yang dimiliki oleh Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah termasuk fasilitas yang memadai dalam membantu proses kelancaran kegiatan- kegiatan yang ada pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan tersebut.

3. Sistem penataan ruang dan perlengkapan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah mendekati standart yan ideal sehingga pengguna perpustakaan dan petugas Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah cukup merasa aman dalam mengmbil informasi yang diinginkannya denagan cepat dan tepat.

4. Perbandingan jumlah rak buku dengan jumlah koleksi pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah memadai sehingga buku dapat tertata rapi dan bagus sesuai dengan kelasnya masing- masing.


(29)

i

1. Penataan tata ruang dan tata letak perabot pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah mengarah ke arah yang standart tetapi belum seluruhnya, oleh karena itu maka penataan tata ruang dan tata letak masih harus berpedoman penuh pada buku pedoman tentang dasar- dasar perencanaan gedung perpustakaan perguruan tinggi dan buku pedoman perpustakaan pergruan tinggi.

2. Penataan tata letak untuk bagian jurnal dan terbitan berkala lainnya sebaiknya diletakkan pada rak yang tersedia, sebaiknya jangan diletakkan pada rak tang tersedia, sebaiknya jangan diletakkan pada bagian belakang ruang baca, hal ini bisa mengakibatkan koleksi jurnal yang tersedia bisa rusak akibat kurangnya pengawasan terhadap koleksi tersebut. Hal lain yang tidak kalah penting sebaiknya tak unutk koleksi buku tidak terlalu tinggi ukurannya agar pengguna perpustakaan Politeknik Negeri Medan meras aman dan tidak sulit dalam memperoleh bahan pustaka yang diinginkanya.

3. Untuk memperlancar kinerja kegiatan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan maka sebaiknya tata letak ruang sirkulasi tidak satu jalur denagn jalan masuknya ruang kerja staf yang lainnnya agar kegiatan tiap- tiap ruang tidak terganggu satu sama lain.

4. Penataan koleksi buku lebih tertata rapi pada tempatnya untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi.


(30)

i

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979. Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi .Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Pedoman Perencanaan Perabot dan perlengkapan Perpustakaan. Jakarta:Proyek Pembangunan Perpustakaan Depatemen Pendidikan dan kebudayaan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi :Buku Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat


(31)

i IMTA JOGJA.2010. Tujuan dan fungsi perpustakaan.

diakses 20 Mei 2011.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.1992. Pedoman PerlengkapanPerpustakaan Umum . Jakarta : Perpustakaan nasional Republik Indonesia.

Poole, Frazer G. 1981. Dasar Perencanaan Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia. Bandung : Penerbit ITB.

Sjahrial-Pamuntjak, 2000. Rusina. Pedoman penyelenggaraan perpustakaan. Jakarta: Djambatan.


(1)

i

21 Poster dinding 10 unit

22 Meja Sirkulasi 2 unit

23 Genset 1 ( sentral )

24 Lampu 30 unit

25 Tape recorder 2 unit

26 Sofa Satu Paket

27 Rak Koran 1 unit

28 Stempel dan bantalan 2 unit

29 Book text 3 unit

3.6 Pengaturan Suhu Ruangan Perpustakaan POLMED

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan memakai sistem ventilasi aktif yaitu dengan menggunakan AC (air conditioner ) . Suhu ruangannya anatara 26- 20. Pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan AC dihidupkan pada jam kerja saja, artinya jika perpustakaan sudah tutup maka AC akan dimatikan. Jumlah AC yang dipakai pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan sebanyak 12 unit.

Jika lampu listrik padam maka sirkulasi udara pada perpustkaan Politeknik Negeri Medan tidak akan tergangu, karena perpustakaan ini menggunakan fasilitas genset.


(2)

i

Pembagian area/ ruang yang berdasarkan kemungkinan penerapan sistem penerangan yang efisien baik dengan penerangan alami maupun penerangan buatan, dapat dilakukan dengan cara menempatkan ruang- ruang yang memerlukan intensitas terang yang kuat ( ruang baca ) pada area dekat jendela, dan sebaliknya menempatkan area yang memerlukan sedikit intensitas terang pada area yang jauh dari sumber cahaya alami.

Sistem penerangan pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan adalah dengan menggunakan cahaya matahari dan cahaya lampu. Lampu yang dipakai adalah TL Phlips ( 40 watt ). Jumlah lampu pada ruang perpustakaan ini sebanyak 26 buah. Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan tingkat intensitas cahaya pada setiap ruangan sama ( tidak ada perubahan ).

Penerangan pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan tertata rapi, hal silau. Usaha ini ditempuh oleh para petugas Perpustakaan Politeknik Negeri Medan dengan cara :

1. Menghindari sinar matahari langsung

2. Memilih jenis lampu yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat misalnya, lampu pijar akan memberi cahaya yang bersifat setempat dan tidak menyilaukan mata pengguna perpustakaan dan juga para petugas perpustakaan


(3)

i BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Sistem Penataan ruang danperlengkapan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan” yang dilakukan penulis serta membandingkan dengan tinjauan teoritis, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan dalam mendirikan Perpustakaan Perguruan Tinggi telah berpedoman pada hasil keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebutkan bahwasanya sarana dan prasarana yang harus dimiliki oleh perpustakaan ialah ruangan Perpustakaan.

2. Jenis Perlengkapan dan Perabot yang dimiliki oleh Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah termasuk fasilitas yang memadai dalam membantu proses kelancaran kegiatan- kegiatan yang ada pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan tersebut.

3. Sistem penataan ruang dan perlengkapan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah mendekati standart yan ideal sehingga pengguna perpustakaan dan petugas Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah cukup merasa aman dalam mengmbil informasi yang diinginkannya denagan cepat dan tepat.

4. Perbandingan jumlah rak buku dengan jumlah koleksi pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah memadai sehingga buku dapat tertata rapi dan bagus sesuai dengan kelasnya masing- masing.


(4)

i

1. Penataan tata ruang dan tata letak perabot pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah mengarah ke arah yang standart tetapi belum seluruhnya, oleh karena itu maka penataan tata ruang dan tata letak masih harus berpedoman penuh pada buku pedoman tentang dasar- dasar perencanaan gedung perpustakaan perguruan tinggi dan buku pedoman perpustakaan pergruan tinggi.

2. Penataan tata letak untuk bagian jurnal dan terbitan berkala lainnya sebaiknya diletakkan pada rak yang tersedia, sebaiknya jangan diletakkan pada rak tang tersedia, sebaiknya jangan diletakkan pada bagian belakang ruang baca, hal ini bisa mengakibatkan koleksi jurnal yang tersedia bisa rusak akibat kurangnya pengawasan terhadap koleksi tersebut. Hal lain yang tidak kalah penting sebaiknya tak unutk koleksi buku tidak terlalu tinggi ukurannya agar pengguna perpustakaan Politeknik Negeri Medan meras aman dan tidak sulit dalam memperoleh bahan pustaka yang diinginkanya.

3. Untuk memperlancar kinerja kegiatan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan maka sebaiknya tata letak ruang sirkulasi tidak satu jalur denagn jalan masuknya ruang kerja staf yang lainnnya agar kegiatan tiap- tiap ruang tidak terganggu satu sama lain.

4. Penataan koleksi buku lebih tertata rapi pada tempatnya untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi.


(5)

i

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979. Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi .Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Pedoman Perencanaan Perabot dan perlengkapan Perpustakaan. Jakarta:Proyek Pembangunan Perpustakaan Depatemen Pendidikan dan kebudayaan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi :Buku Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat


(6)

i IMTA JOGJA.2010. Tujuan dan fungsi perpustakaan.

diakses 20 Mei 2011.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.1992. Pedoman PerlengkapanPerpustakaan Umum . Jakarta : Perpustakaan nasional Republik Indonesia.

Poole, Frazer G. 1981. Dasar Perencanaan Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia. Bandung : Penerbit ITB.

Sjahrial-Pamuntjak, 2000. Rusina. Pedoman penyelenggaraan perpustakaan. Jakarta: Djambatan.