Sistem Penerangan Sejarah Singkat Perpustakaan POLMED

i Penentuan letak lubang ventilasi perlu diperhatikan agar kondisi ruang mempunyai tingkat kelembaban relative humidity yang rendah sehingga keamanan koleksi buku dan pustaka yang lain dapat terjamin. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman1994:130. b.Ventilasi Aktif Walaupun ventilasi pasif mungkin dianggap telah mencukupi, namun sebaiknya bangunan perpustakaan dapat direncanakan dengan menggunakan sistem ventilasi aktif atau sistem penghawaan buatan air conditioning. Dasar pemikiran sistem ventilasi aktif ini adalah untuk menjaga agar kondisi temperature dan kelembaban ruang perpustakaan stabil sehingga koleksi perpustakaan terjamin keawetannya. Jika pemasangan penghawaaan buatan tidak dapat menjangkau keseluruhan ruang. Ruang yang perlu dijaga kondisinya adalah sebagai berikut: 1. Area penyimpanan-pengguna multimedia 2. Area koleksi buku langka 3. Area koleksi buku 4. Ruang baca 5. Ruang kerja pustakawan. Perencanaan ruang yang temperatur dan kelembabanya harus selalu terjaga haruslah memperhatikan hal berikut: 1.Efisiensi volume ruang sehingga penggunaan energi dapat dihemat 2.Pemilihan sistem pengkondisian yang bertujuan agar diperoleh beban pendingin minimal. Tingkat pengkondisian ruang yang diinginkan ialah sebagai berikut: Temperatur 22-24 untuk ruang koleksi buku,ruang baca,dan ruang kerja 20 untuk ruang komputer Kelembaban 45-55

2.7. Sistem Penerangan

Pada perpustakaan, pustakawan seharusnya memperhatikan aspek penerangan. Mulai dari lampu yang digunakan, ketahanan lampu, efek penerangan bagi penglihatan dan cahaya yang dihasilkan lampu apakah menyilaukan atau tidak. i Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 1994:121 ditetapkan daftar intensitas cahaya untuk tiap-tiap ruangan dalam sebuah perpustakaan adalah sebagai berikut: a.Areal baca majalah da surat kabar b.Meja baca ruang baca umum c.Meja baca ruang baca perujukan d.Areal sirkulasi e.Areal pengolahan f.Areal akses tertutup g.Areal koleksi tertutup h.Areal kerja i.Areal pandang dengar Penerangan sebaiknya tidak menyebabkan terjadinya penurunan gairah membaca serta tidak membuat silau. Usaha ini dapat ditempuh dengan cara: a.Menghindari sinar matahari langsung b.memilih jenis lampu yang memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat. Misalnya, lampu pijar akan memberikan cahaya yang bersifat setempat, lampu TL akan memberikan cahaya yag merata, sedangkan lampu sorot akan memberikan cahaya yang berfokus pada objek tertentu. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman,1994:122 Memilih warna dinding dan perabot yang mendominasi ruang yang dapat memantulkan atau menyerap sinar yang datang juga perlu diperhatikan, agar ruang perpustakaan semakin efisien dalam penerangannya, sehingga pengguna perpustakaan menjadi nyaman dan aman di perpustakaan tersebut. i BAB III SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERLENGKAPAN PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

3.1. Sejarah Singkat Perpustakaan POLMED

Perpustakaan Politeknik Negeri Medan POLMED bertujuan membantu proses belajar dan mengajar di Politeknik Negeri Medan, selain itu Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga mempunyai fungsi yaitu tempat mengumpulkan, menata, merawat dan menyajikan berbagai bahan ajaran, informasi serta dokumentasi. Perpustakaan ini juga mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada civitas akademika Politeknik Negeri Medan untuk mendapatkan materi ajaran dan informasi. Oleh karena itu Perpustakaan Politeknik Negeri Medan menyediakan suatu fasilitas dan sarana unutuk memperlancar kegiatan belajar mandiri dan kelompok. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sebagai salah satu Perpustakaan Perguruan Tinggi,merupakan Unit Pelayanan Teknis UPT Perpustakaan di Lingkungan Politeknik Negeri Medan. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan didirikan pada tahun 1983, pada awal berdirinya ini disebut dengan perpustakaan Politeknik Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 1989 Perpustakaan Politeknik USU Medan diganti namanya menjadi Pusat belajar Politeknik USU. Pada tahun 1999 Politeknik USU Medan secara resmi telah mandiri dan berganti nama menjadi “Politeknik Negeri Medan”. Begitu juga dengan perpustakaanya ikut berganti nama menjadi “Perpustakaan Politeknik Negeri Medan”. Pada awal didirikan, perpustakaan ini hanya di kelola oleh satu orang. Pada awal tahun 2006 sampai dengan sekarang petugas Perputakaan Politeknik Negeri Medan berjumlah 9 orang, diantaranya Tabel 1 i No. Jenjang Pendidikan Jumlah 1. S ı Ilmu Perpustakaan 3 orang. 2. Sarjana Non Perpustakaan 2 orang 3 D3 Komputer 1 orang 4 D3 Akuntasi 1 orang 5 SMA 2 orang Sumber : Perpustakaan Politeknik Negeri Medan Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada di lantai dua yang mempunyai luas ruang baca 465 m dan ruang koleksi 104 m, gedung pusat daya penunjang kampus Politeknik Negeri Medan. Sistem pelayanan yang digunakan di perpustakaan Politeknik Negeri Medan.Sistem pelyanan yang digunakan open accses yaitu pengunjung perpustakaan boleh masuk ke ruang koleksi untuk mencari bahan pustaka. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan mempunyai jumlah buku teks sebanyak 4205 judul dan 8739 eksemplar, jumlah course notediktat sebanyak 763 judul dan 3720 eksemplar. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas kerja, tenaga kerja Perpustakaan Politeknik Negeri Medan mengikuti berbagai jenis pelatihan antara lain yaitu : 1.Seminar 2.Mengikuti Pelatihan

3.2. Keanggotaan Pengguna Perpustakaan