Aliran Daya dan Efisiensi Generator Induksi Tiga Fasa 1. Aliran Daya

3.7. Aliran Daya dan Efisiensi Generator Induksi Tiga Fasa 3.7.1. Aliran Daya Aliran daya aktif generator induksi penguatan sendiri dapat dilihat pada gambar 3.13. Diagram aliran daya aktif generator induksi tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut : P m = P poros – P FW ................................................................................. 3.24 P AG = P m – P RCL ................................................................................... 3.25 P L = P AG – P SCL – P core ........................................................................ 3.26 dimana : P poros = daya masukan mekanis pada poros generator watt P m = daya masukan mekanis bersih watt P FW = rugi-rugi gesekan dan angin watt P AG = daya celah udara watt P RCL = rugi-rugi tembaga rotor watt P SCL = rugi-rugi tembaga stator watt P core = rugi-rugi inti stator watt P L = daya keluaran generator watt Gambar 3.10. Diagram Aliran Daya Aktif Universitas Sumatera Utara Rugi-rugi gesekan dan angin Pg+a dan rugi-rugi inti stator Pi biasanya dianggap konstan dan disebut rugi-rugi beban nol. Sedangakan rugi-rugi tembaga stator dan rotor besarnya tidak tetap tergantung arus beban.

3.7.2. Efisiensi

Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan dari daya keluaran output terhadap daya masukan input. Daya keluaran adalah sama dengan daya masukan dikurangi dengan rugi-rugi losses. Untuk itu, jika dua dari tiga variabel-variabel berikut diketahui output, input, dan rugi-rugi, maka effisiensi dapat diketahui dengan menggunakan persamaan berikut ini. Dalam persamaan efisiensi generator induksi dapat didefinisikan sebagai : mekanik elektrik in out G P P P P = = η …………………………………………………3.27 Atau dalam penjabarannya dengan rugi-rugi yang ada : rugi rugi P P out out G − Σ + = η ………………………………………….3.28 Dalam menentukan efisiensi dari sebuah mesin induksi adalah berdasarkan pemisahan dari rugi-rugi. Seperti telah disebutkan sebelumnya, rugi-rugi angin dan gesekan P FW dan rugi-rugi inti P core dianggap konstan pada seluruh daerah kerja dan ditentukan oleh pengujian beban nol. Rugi-rugi ini diasumsikan sama, baik itu sebagai motor atau generator. Rugi-rugi stator dapat dihitung dengan menggunakan persamaan seperti pada motor, demikian juga dengan rugi-rugi rotor Universitas Sumatera Utara adalah perkalian slip dengan daya celah udara P AG . Daya celah udara ini dalam pengoperasian sebagai generator dapat dihitung sebagai berikut : P AG = P out + P SCL + P core …………………………………………..3.29 Mesin induksi ketika dioperasikan sebagai generator memiliki nilai efisiensi sedikit lebih rendah daripada jika dioperasikan sebagai generator. Dalam pengoperasian mode motor ataupun generator, efisiensi maksimum diperoleh pada kondisi pembebanan 80 dari rating motor. Pilihan yang ada untuk meningkatkan efisiensi pada pengoperasian mode generator adalah dengan mengoperasikan mesin dengan tegangan sedikit dibawah rating-nya atau dengan menaikkan frekuensi sedikit diatas nilai rating-nya. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN DAN