3.5. Pengaruh Pembebanan Resistif Terhadap Arus Eksitasi
Pada tugas akhir ini pembebanan yang dilakukan terhadap generator induksi dibatasi hanya pada jenis pembebanan resistif. Hal ini juga sesuai dengan kondisi
nyata di lapangan dimana generator induksi kebanyakan digunakan pada pembangkit mikro hidro pada daerah-daerah terpencil, untuk melayani beban yang
umumnya adalah bersifat resistif. Berdasarkan rangkaian ekivalen gambar 3.9 a, maka diperoleh persamaan
hubungan antara tegangan keluaran dengan arus stator sebagai berikut
2 2
1 1
jX R
I E
V +
− =
……………………………………………… 3.21
L C
I I
I +
=
1
……………………………………………………….. 3.22
dimana : V = tegangan keluaran generator Volt
E
1
= ggl induksi yang dibangkitkan pada stator Volt I
1
= arus stator Amp I
L
= arus beban Amp Berdasarkan persamaan 3.22, dapat kita simpulkan bahwa tegangan
keluaran sangat ditentukan oleh arus eksitasi. Semakin kecil arus eksitasi , tegangan keluaran yang dihasilkan generator induksi akan semakin kecil pula.
Universitas Sumatera Utara
Pembebanan resistif merupakan pembebanan dengan faktor kerja satu, dimana beban hanya menarik arus kerja arus aktif. Sesuai dengan persamaan
3.21, kenaikan arus beban akan memperbesar jatuh tegangan di tahanan stator dan memperbesar kebocoran fluksi di reaktansi stator, sehingga tegangan keluaran
akan turun. Penurunan tegangan keluaran akan menyebabkan arus eksitasi ikut menurun,
sesuai dengan persamaan berikut :
C C
X V
I =
…………………………………………………………… 3.23
Proses penurunan tegangan keluaran berlangsung sampai tercapainya titik keseimbangan yang baru seperti ditunjukkan pada gambar 3.12.
Gambar 3.9. Tegangan Fungsi Arus Eksitasi dengan Faktor Kerja Satu
Universitas Sumatera Utara
Titik A merupakan titik kerja keadaan beban nol dengan tegangan sebesar V
1
dan arus eksitasi sebesar OA’. Saat generator induksi dibebani, titik kerja turun menjadi titik B dengan tegangan keluaran generator sebesar V
2
dan arus eksitasi menjadi sebesar OC’. Dari arus eksitasi sebesar OC’ tersebut yang digunakan
untuk eksitasi hanya sebesar OB’, sedangkan sisanya sebesar B’C’ digunakan untuk mengatasi kebocoran fluks di stator.
3.6. Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai Generator