Efisiensi termal total Sudut penyinaran 45 dengan laju aliran 3 LPM. Sudut penyinaran 45 dengan laju aliran 4 LPM. Sudut penyinaran 45 dengan laju aliran 5 LPM.

• Laju aliran 3 LPM, efisiensi rata rata tiap menit sebesar : 0.106 • Laju aliran 4 LPM, efisiensi rata rata tiap menit sebesar : 0.134 • Laju aliran 5 LPM, efisiensi rata rata tiap menit sebesar : 0.163 • Laju aliran 6 LPM, efisiensi rata rata tiap menit sebesar : 0.166 • Laju aliran 7 LPM, efisiensi rata rata tiap menit sebesar : 0.204 Efisiensi Rata rata terbesar berada pada 7 LPM kemudian diikuti laju aliran 6 LPM, 5 LPM, 4 LPM, dan terkecil berada pada 3 LPM. Dalam hal ini variasi laju aliran juga akan mempengaruhi efisiensi termal solar kolektor tiap menit. Efisiensi makin besar ketika laju aliran diperbesar. Hasil analisa efisiensi termal grafik 4.6, 4.7, 4.8, dan grafik 4.9 menunjukkan bahwa variasi laju aliran akan mempengaruhi efisiensi termal solar kolektor. Perubahan laju alian akan berbanding lurus dengan efisiensi solar kolektor. Semakin besar laju aliran maka efisiensi termal solar kolektor akan semaki besar.

4.4 Efisiensi termal total

Perhitungan nilai efisiensi termal total solar kolektor pada pemanasan air selama 25 menit yaitu ditentukan dengan persamaan: t A Gt To Ti Cp m Qin Qout ⋅ ⋅ − ⋅ ⋅ = = . η Dimnana η = Efisiensi termal solar kolektor Gt = Intensitas lux normal diatas permukaan kolektor lux Cp = Kalor spesifik air 4200JKg C A = Luas kolektor 0.095 m 2 Universitas Sumatera Utara Ti = Temperatur akhir air setelah 25 menit o C To = Temperatur awal air masuk solar kolektor o C m = massa air Kg t = waktu s Dengan menggunakan rumus di atas dapat ditentukan efisiensi termal total solar kolektor. Hasil efisiensi termal total solar kolektor pada tiap sudut penyainarn dan laju aliran yaitu sebagai berikut :

a. Sudut penyinaran 45 dengan laju aliran 3 LPM.

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di laboratorium Solar Energi Departemen Teknik Mesin FT. USU yang telah terlampir pada lampiran 1, diperoleh T = 32,0 o C dan T i = 37,9 o C dengan kecepatan aliran flow rate = 3 LPM. Perhitungan efisiensinya adalah sebagai berikut: m = 7,02 kg A = 0,095 m 2 Cp = 4200 Jkg C t = 25 menit Efisiensi termalnya adalah: = = 0,063 = 6,3

b. Sudut penyinaran 45 dengan laju aliran 4 LPM.

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di laboratorium Solar Energi Departemen Teknik Mesin FT. USU yang telah terlampir pada lampiran 2, diperoleh T = 32,5 o C dan T i = 38,7 o C dengan kecepatan aliran flow rate = 4 LPM. Perhitungan efisiensinya adalah sebagai berikut: m = 7,02 kg A = 0,095 m 2 Cp = 4200 Jkg C Universitas Sumatera Utara t = 25 menit Efisiensi termalnya adalah: = = 0,066 = 6.6

c. Sudut penyinaran 45 dengan laju aliran 5 LPM.

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di laboratorium Solar Energi Departemen Teknik Mesin FT. USU yang telah terlampir pada lampiran 3, diperoleh T = 30.9 o C dan T i = 37,5 o C dengan kecepatan aliran flow rate = 5 LPM. Perhitungan efisiensinya adalah sebagai berikut: m = 7,02 kg A = 0,095 m 2 Cp = 4200 Jkg C t = 25 menit Efisiensi termalnya adalah: = = 0,071. = 7,1 Universitas Sumatera Utara

d. Sudut penyinaran 45 dengan laju aliran 6 LPM.