BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hernia
2.1.1. Definisi Hernia
Hernia Latin merupakan penonjolan bagian organ atau jaringan melalui lobang abnormal. Dorland,1998. Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskolo-aponeurotik dinding
perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia. Jong, 2004.
2.1.2. Herniasi Fisiologis
Perkembangan gelung usus primer ditandai oleh pertambahan panjang yang cepat, terutama di bagian kranial. Sebagai akibat pertumbuhan yang cepat ini dan membesarnya hati
yang terjadi serentak, rongga perut untuk sementara menjadi terlampau kecil untuk
Universitas Sumatera Utara
menampung semua usus, dan gelung-gelung ini masuk ke rongga selom ekstraembrional di dalam tali pusat selama perkembangan minggu ke-6 atau disebut dengan hernia umbilikalis
fisiologis. Sadler, 2000.
2.1.3. Klasifikasi Hernia
Hernia diberi nama menurut letaknya, umpamanya diafragma, inguinal, umbilikal, dan femoral. Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas hernia bawaan atau kongenital dan
hernia dapatan atau akuisita. Berdasarkan sifatnya, hernia dapat disebut hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika
berbaring atau didorong masuk ke perut, tidak ada keluha nyeri atau gejala obstruksi usus dan jika isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut, maka disebut
hernia ireponibel. Ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Hernia ini disebut hernia akreta perleketan karena fibrosis. Tidak ada
keluhan rasa nyeri atau tanda sumbatan usus. Dan disebut dengan hernia inkarserata atau hernia strangulate bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap
dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut. Akibatnya, terjadi gangguan pasase atau vaskularisasi. Jong, 2004.
2.2. Hernia inguinalis