METODOLOGI PENELITIAN Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah, yaitu Sekolah SMK Negeri 8 Medan beralamat di Jl adalah sekolah kejuruan yang terdiri dari 2 dua jurusan yaitu mekanik otomotif dan audio video. Sekolah SMK Negeri 8 Medan ini memiliki siswa yan seluruhnya berjenis kelamin Perempuan.

2. Sejarah Singkat SMK Negeri 8 Medan

Sekolah SMK Negeri 8 Medan berdiri pada tanggal 12 Desember 1975. SMK Negeri 8 Medan yang beralamat di Jl. Dr. Mansyur Jl. SMTK Medan ini. SMK Negeri 8 Medan ini memiliki Nama Identitas Sekolah NIS 210105475, pada tanggal 12 Desember 1975 dengan Nomor Statistik Sekolah NSS 731076004001 10210765. Saat ini sekolah SMK Negeri 8 Medan dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang Bernama Dra. Sulistianingsih dengan Nomor SK Pengangkatan 82.2164K2006, tanggal 05 April 2006. Universitas Sumatera Utara

3. Struktur Organisasi

Gambar 6 Struktur Organisasi SMK Negeri 8 Medan Sumber : Tata usaha SMK Negeri 8 Medan KEPALA SEKOLAH Dra. SULISTIANINGSIH Wakil Kepala Sekolah Harianti, Spd Kepala Tata Usaha James Sitorus Ketua Program Tata Busan Alida RVL Sihite, Spd Wakil Kelas Ketua Program Tata Boga Lemeria Sinambela, Spd Guru Mata Diklat SISWA Ketua Program Tata Kecantikan Loriati Pinem, Spd BP: Dra.Dinarita Sipahutar Ketua Program Akomodasi Perhotelan Dra. Azizah Lubis Universitas Sumatera Utara

4. Visi dan Misi Sekolah

Adapun yang menjadi visi dan misi dari sekolah SMK Negeri 8 Medan adalah Mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat yang unggul dalam menghasilkan tamatan dibidang keahlian Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan berstandar Internasional dan mampu bersaing dipasar global. Misi sekolah 1. Menyiapkan SDM yang terampil, kreatif dan berwawasan luas sesuai bidang keahliannya dan berorientasi mutu di segala kegiatannya. 2. Mengembangkan iklim belajar dan bekerja yang kompetitif, dengan pemberdayaan potensi sekolah : guru, siswa dan masyarakat yang dilandasi oleh kedisiplinan dan kejujuran. III.2 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif megnenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas, suatu program, atau suatu situasi social. Peneliti studi kasus beupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti Mulyana, 2005:201. Universitas Sumatera Utara Jenis penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu, dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Seorang peneliti harus mengumpulkan data secara tepat dan selengkap-lengkapnya dari kasus tersebut untuk mengetahui penyebab yang sesungguhnya bilamana terdapat aspek- aspek yang perlu diperbaiki Nawawi, 1995:72. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap objek penelitian di lokasi penelitian. Semua hasil wawancara mendalam tersebut diuntungkan dalam pembahasan. Hasil wawancara nantinya akan dianalisis dan dipilih jawaban yang paling mendekati dan berkaitan dengan tujuan penelitian. III.3 Populasi dan Informan 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, dan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian Nawawi, 1995:14. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 8 Medan yang terdiri dari 4 Empat jurusan yaitu Tata Busana, Tata Boga, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan yang berjumlah hampir 1000 orang. Universitas Sumatera Utara

2. Informan

Dalam penelitian kualitatif, besarnya sample bukan menjadi tolak ukur karena penelitian deskriptif kualitatif ini bukanlah bertujuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian. Semakin homogen karakteristik populasi, maka jumlah sampelnya tidak terlalu besar. Riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kasuitik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu riset dilakukan. Karena itu, pada iset kualitatif tidak dikenal istilah sample. Sampel pada riset kualitatif disebut informan atau subjek riset, yaitu orang-orang yang dipilih diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset-bukan objek-karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner Kriyantono, 2008161-163. Keadaan atau karakteristik populasi adalah homogen, maka peneliti mengambil informan sebanyak 10 orang yang masing-masing kelas diwakili oleh 2 siswa di kelas X sepuluh dan XII dua belas yang setara dengan kelas satu dan kelas tiga. Kelas XI sebelas yang setara dengan kelasdua tidak turut menjadi informan dalam penelitian ini karena pada saat penelitian ini dilaksanakan, siswa- siswa kelas tersebut tidak mengikuti kegiatan belajar di sekolah seperti biasanya disebabkan karena siswa-siswa yang bersangkutan tersebut sedang berada di lapangan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan PKL. Universitas Sumatera Utara III.4 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah :

a. Penelitian Lapangan

Yaitu pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui wawancara mendalam Depth interviews. Wawancara mendalam adalah metode penelitian dimana peneliti melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mednalam dan terus menerus untuk mengali informasi dari responden. Di mana biasanya metode seperti ini mengunakan sample yang terbatas. Metode ini memungkinkan peneliti mendapatkan alas an detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya, motivasinya, nilai-nilai atau pengalamannya.

b. Penelitian Kepustakaan

Yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. III.5 Teknik Analisis Data Penelitian ini memakai teknik deskriptif kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data-data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variable ke dalam sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan maka diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang berifat umum dan kemudian disajikan dalam Universitas Sumatera Utara bentuk narasi. Metode kualitatif memungkinkan kita menyelidiki konsep-konsep yang dalam pendekatan lainnya akan hilang. Adapun langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut : 1. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci. Lapangan yang disusun kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting dan dicarikan temannya. 2. Display Data Data yang telah diperoleh diklasifikasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat matriks sehinga memudahkan peneliti untuk melihat hubungan suatu data dengan data yang lain. 3. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui reduksi dan display data. III.6 Acuan Pertanyaan Wawancara Yang menjadi pertanyaan peneliti dalam proses wawancara mendalam adalah : 1. Nama 2. Kelas Jurusan 3. Alamat 4. Mata pelajaran apa yang paling disukai. 5. Siapakah guru yang paling disukai. 6. Seakrab apakah kamu dengan guru. Universitas Sumatera Utara 7. Bagaimana kegiatan belajar di dalam kelas. 8. Apa usaha guru dalam menciptakan kenyamanan ketika mengajar di kelas. 9. Pernahkah kamu menghadpi masalah yang hingga akhirnya menggangu konsentrasi belajarmu. 10. Ketika kamu menghadapi kesulitan tersebut, pernahkah kamu menceritakan atau mendiskusikannay dengan guru. 11. Bagaimana sikap guru dlam menanggapi ceritamu tentang masalah tersebut. 12. Apa prestasi yang pernah kamu raih. 13. Bagaimana cara kamu dalam mengembangkan potensi atau keahlian yang kami miliki. 14. Bagaimana cara guru memotivasi anda dalam menjalankan disiplin baik pribadi maupun yang berhubungan dengan sekolah. 15. Bagaimana bentuk serta cara guru dalam membimbing serta memotivasi anda supaya lebih maju lagi dalam berprestasi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antarpribadi Dan Pengembangan Kompetensi Belajar Siswa

3 63 150

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 0 6

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN - EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU BIMBINGAN KONSELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK JAKARTA 1

0 0 9

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11