C. Populasi Dan Tehnik Pengambilan Sampel
Dalam suatu penelitian terlebih dahulu harus ditentukan populasi dan sampel guna membatasi ruang lingkup penelitian. Dalam melakukan
penelitian, seseorang tidak harus meneliti seluruh populasi yang ada, tetapi dapat juga menggunakan sebagian dari populasi yang ada yang disebut
sampel. Untuk itu digunakan teknik-teknik pengambilan sampel yang dapat
mewakili populasi yang ada, agar penelitian yang dilakukan benar-benar valid. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh
sampel penelitian adalah teknik sampel random sampling dengan : 1. Populasi
a. Populasi Target Seluruh siswa SLTP Negeri 142 Kebon Jeruk, Jakarta Barat tahun
ajaran 20042005. b. Populasi Terjangkau
Seluruh siswa kelas II SLTP Negeri 142 Jakarta Barat.
2. Sampel a. Prosedur Pengambilan Sampel
Sampel diambil 2 dari 7 kelas yang ada, menggunakan sampel: random sampling, yaitu pengambilan contoh acak berlapis,
dari populasi 7 kelas diambil 2 kelas secara acak, dari keseluruhan siswa kedua kelas tersebut diambil contoh 30 siswa dan didapat kelas
II
3
sebagai kelas eksperimen dan kelas II
5
sebagai kelas kontrol, dimana kedua kelas tersebut mempunyai kondisi awal yang sama, yang
diketahui dengan mengadakan uji homogenitas kedua kelas tersebut
dengan mengambil data nilai raport kelas I cawu dua tahun ajaran 20032004 dari 30 orang siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Besar Sampel Besar sampel seluruhnya berjumlah 60 orang siswa yang
diambil dari kedua kelas secara acak, yaitu kelas II
3
sebanyak 30 orang siswa
dan kelas II
5
sebanyak 30 orang siswa.
D. Instrumen penelitian 1. Konsepsi
Tes hasil belajar meliputi tes formatif pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear dalam bentuk tes pilihan ganda
dengan 4 option, sebanyak 20 soal. Instrumen ini hanya menggunakan aspek kognitif mencakup ingatan, pemahaman, dan aplikasi. Validitas
yang digunakan pada instrument penelitian ini adalah dengan menggunakan validitas isi.
2. Uji coba soal Sebelum digunakan untuk penelitian instrument ini diuji-cobakan
kepada 43 orang siswa kelasII
6
SLTP Negeri 142 Jakarta Barat, guna mengukur reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-21, yaitu:
21
21
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h.79
Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Sampel II
3
42 30
II
5
38 30
Jumlah 80
60
− −
− =
2 11
1 1
t
ns M
n M
n n
r Keterangan :
r
11 :
adalah reliabilitas tes secara keseluruhan M
: adalah Mean
2 t
s : adalah varian total
n : adalah banyaknya soal
Untuk mengetahui penilaian reliabilitas instrument penelitian digunakan indeks korelasi dengan kriteria sebagai berikut :
0,800 – 1,000 reliabilitas instrument tersebut tinggi 0,600 – 0,799 reliabilitas instrument tersebut cukup
0,400 – 0,599 reliabilitas instrument tersebut agak rendah 0,200 – 0,399 reliabilitas instrument tersebut rendah
0,200 reliabilitas instrument tersebut sangat rendah.
22
Dari data yang didapat dari hasil uji coba instrument penelitian di kelas II
6
SLTP Negeri 142 Jakarta Barat, diperoleh indeks korelasi 0,8025 yang berarti reliabilitas instrument penelitian secara keseluruhan adalah
tinggi. 3. Uji Validitas
Sebelum digunakan untuk penelitian, instrument ini diuji cobakan kepada kelas II
6
SLTP Negeri 142 Jakarta Barat, Guna mengukur taraf
22
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h.98
q p
Si Mt
Mp
pbi
− =
γ
Validitas dengan menggunakan Product Moment dari Person dengan rumus:
23
= koefisien korelasi biserial Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari
validitasnya. Mt = rerata skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar p = siswa yang menjawab benar dibagi dengan total siswa
q = proporsi siswa yang menjawab salah q = siswa yang menjawab salah dibagi dengan total siswa
pbi r tabel produk momen maka instrumen valid pbi r tabel produk momen maka instrumen tidak valid
23
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h. 79
4. Pengujian Reabilitas Sebelum digunakan untuk penelitian, instrument ini diuji cobakan
kepada kelas II
6
SLTP Negeri 142 Jakarta Barat, Guna mengukur taraf Reabilitas digunakan rumus:
r
11 =
− −
2 2
1 s
pq s
n n
r
11
= reabilitas instrument n = banyaknya item
p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah
pq = hasil kali proporsi siswa yang menjawab benar dengan proporsi
siswa yang menjawab salah s
= standar deviasi dari tes
5. Pengujian Taraf Kesukaran Taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang
sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur taraf kesukaran digunakan rumus :
JS B
P = Keterangan :
P = adalah indeks kesukaran B = adalah jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
JS= adalah jumlah seluruh peserta tes
Untuk mengetahui penilaian taraf kesukaran tiap-tiap soal indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut :
0,700 – 1,000 soal tersebut mudah 0,300 – 0,700 soal tersebut sedang
0,100 – 0,300 soal tersebut sukar.
24
6. Pengujian Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
kemampuan siswa. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminan yang berkisar antara 0,000 – 1,000. Pada
indeks diskriminan ini dikenal tanda negatif yang berarti bahwa suatu soal itu terbalik dalam mengukur kemampuan siswa. Rumus indeks
diskriminan adalah :
25
Pb Pa
Jb Bb
Ja Ba
D −
= −
= Keterangan :
D = indeks daya pembeda soal
Ja = banyaknya peserta kelas atas
Jb = banyaknya peserta kelas bawah
Ba = banyaknya peserta kelas atas yang menjawab benar
Bb = banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab benar
Pa =
Ja Ba
adalah proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rhineka Cipta, 1995, h. 214
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rhineka Cipta, 1995, h. 213
Pb =
Jb Bb
adalah proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk mengetahui penilaian daya pembeda tiap-tiap soal, indeks diskriminan diklasifikasikan sebagai berikut :
0,700 – 1,000 soal tersebut adalah baik sekali 0,400 – 0,700 soal tersebut baik
0,200 – 0,400 soal tersebut adalah cukup 0,000 – 0,200 soal tersebut adalah jelek.
26
0,00 soal terbalik dalam mengukur kemampuan siswa
F. Teknik Pengumpulan Data