Tinjauan Terhadap Target Dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Pada Dinas Pengelola Keuangan Dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhan Batu

(1)

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI TENTANG

TINJAUAN TERHADAP TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL PADA DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAN KEKAYAAN

DAERAH KABUPATEN LABUHAN BATU Diajukan

OLEH :

NAMA : RACHMADANI

NIM : 062600054 Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menamatkan Studi Pada Studi PRODIP III

Administrasi Perpajakan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan HidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapanagan Mandiri yang berjudul “Tinjauan Terhadap Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Pada Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu”.

Penulisan dan penyusunan laporan PKLM ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menamatkan studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan PKLM ini. Dan dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, kepercayaan, bantuan, dan doa sehingga penulisan laporan PKLM ini dapat diselesaikan. Maka secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.


(3)

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, MSi selaku Ketua Jurusan Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Edward Ridwan, M.SP Selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberikan saran dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKLM ini.

4. Bapak Drs. H. Syarifuddin Nasution, MBA Selaku Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu yang dengan baiknya menerima penulis untuk mengadakan, pengumpulan data, dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan PKLM ini.

5. Bapak Halomoan Hasibuan, S. IP Selaku Supervisor di Lapangan yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.

6. Seluru Staf dan Pegawai Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data dan informasi untuk laporan PKLM ini.

7. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai pada Program Diplama III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara.

8. For My Lovely Family yaitu kepada Ayahanda Ishak Jaya Negara Hsb dan Ibunda Juliana Siregar yang senantiasa memberikan dukungan, nasihat, doa, dan kasih sayang. Dan buat abang, Ahmad Sukri, SH, dan Briptu Ibrahim


(4)

Pohan, kakak Deasi Maulina Amd dan adikku Yopi serta semua keluarga yang memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.

9. Seluruh teman-teman stambuk 2006 Prodip III Administrasi Perpajakan, khususnya Bhakti, Fika, Dora, Vina, Dita, Shendi, Eci dan audri terima kasih atas kebaikan, dukungan, dan persahabatan yang telah kita bina.

10.Teman-teman dikos Purba II yaitu Eva, Opi, Liza, Lita dan wanda terima kasih atas semangat dan dukungannya, OUPzzzzzz…… jangan lupain aku yach………..

11.Serta semua pihak yang membantu penulis menyelesaikan laporan PKLM ini yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga Allah SWT membalas semua amal baik kita, dan kiranya ilmu yang penulis peroleh dapat dipergunakan untuk kepentingan masyarakat, agama, bangsa dan negara. Amin.

Medan, Juni 2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….i

DAFTAR ISI………....iv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PKLM……….1

B. TUJUAN PKLM………...3

C. MANFAAT PKLM………..4

D. RUANG LINGKUP PKLM……….5

E. METODE PKLM……….6

F. METODE PEBGUMPULAN DATA………..8

G. SISTEMATIKA PKLM………9

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASi PKLM A. SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LABUHANBATU………11

B. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENGELOLA KEUANGAN LABUHANBATU………..12

C. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI………..13

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL A. PENGERTIAN PAJAK HOTEL………25

A.1 DEFENISI PAJAK DAN PAJAK DAERAH……….25


(6)

A.3 DEFENISI PAJAK HOTEL DAN HOTEL……….27

B. KETENTUAN PERATURAN DAN PERUNDANG – UNDANGAN TENTANG PAJAK DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU…… 27

C. OBJEK DAN SUBJEK PAJAK HOTEL………..32

C.1 OBJEK PAJAK HOTEL………...32

C.2 SUBJEK PAJAK HOTEL……….33

D. CARA PENGHITUNGAN PAJAK HOTEL………33

E. TATA CARA PEMBAYARAN………..34

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA A. DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL KABUPATEN LABUHANBATU……….37

B. TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL KABUPATEN LABUHANBATU……….39

C. FAKTOR PENGHAMBAT PENERIMAAN PAJAK HOTEL KABUPATEN LABUHANBATU………51

D. UPAYA MENGATASI FAKTOR PENGHAMBAT PAJAK HOTEL KABUPATEN LABUHANBATU………53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN……….56

B. SARAN………..57 DAFTAR PUSTAKA……… LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 DAFTAR BEBERAPA HOTEL DI KABUPATEN LABUHAN BATU………..39 TABEL 4.2 REALISASI PNERIMAAN PAJAK HOTEL TAHUN 2007…41 TABEL 4.3 REALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL TAHUN 2008..45 TABEL 4.4 TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Lembaga pendidikan adalah salah satu lembaga mempunyai peranan dalam membentuk dan menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas melaui teori-teori keahlian yang diterima di bangku kuliah dan mengaplikasikannya di lapangan melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).Universitas Sumatera Utara khususnya Program Diploma III Administrasi Perpajakan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menekankan pada pendidikan profesionalisme untuk membentuk tenaga-tenaga ahli tingkat madya yang kompeten dalam menangani pekerjaan sesuai bidang pendidikan yang ditekuninya.

Untuk mencapai maksud tersebut,maka diadakanlah suatu kegiatan yang disebut dengan PKLM Hal ini dimaksudkan agar para mahasiswa/i lebih mengenal dan mengetahui keadaan kerja yang sebenarnya khisusnya pada bidang perpajakan,serta dapat mempraktikkan teori-teori yang diterima selama masa perkuliahan.

Pada saat ini, sektor perpajakan memegang peranan penting sebagai sumber penerimaan utama Negara, baik itu penerimaan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Berdasarkan pelaku pemungutnya,pajak dapat dibedakan atas dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah.


(9)

Pendapatan Asli Daerah antara lain berupa pajak daerah dan retribusi daerah.Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah guna meningkatakan dan meratakan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu,dalam rangka meningkatkan penerimaan daerah yang berasal dari PAD dituntut kesadaran dan kerja sama dari semua pihak khususnya masayarakat yang mempunyai andil cukup besar dalam meningkatkan pembangunan daerah. Selain itu,peranan,kemampuan,dan keahlian dari aparat pemerintah dalam mengelola sumber-sumber pemasukan daerah secara optimal yang sangat diperlukan.Dalam hal ini,salah satu lembaga pemerintah yang berperan aktif dalam mengelola Pendapatan Asli Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah.

Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 Pajak Daerah terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Kendaraan di Atas Air, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.Jenis pajak diatas merupakan Pajak Propinsi Sedangkan jenis Pajak Kabupaten terdiri dari Pajak Hotel, Restoran , Hiburan, Reklame, Penerangan Jalan Parkir Pengambilan Bahan Galian Golongan C.

Seperti halnya Kabupaten Labuhanbatu yang kini telah menjadi daerah otonomi diharapkan mampu menggali sumber - sumber keuangan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu Pajak Daerah yang kontribusinya besar sebagai


(10)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pajak Hotel. Saat ini perkembangan hotel di Kabupaten Labuhanbatu sangat pesat, hal ini diharapkan dapat menjadi sumber PAD yang potensial untuk daerah Kabupaten Labuhanbatu. Salah satu yang dilakukan adalah dengan meningkatkan dan mengoptimalkan sumber - sumber penerimaannya.

Berdasarkan uraian diatas,penulis merasa tertarik untuk menulis laporan Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini dengan judul, ‘’TINJAUAN TERHADAP TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL PADA DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAN KEKAYAAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU’’

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun tujuan penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah

1. Untuk mengetahui dasar penetapan target penerimaan Pajak Hotel di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhan Batu.

2. Untuk mengetahui besarnya jumlah target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhan Batu.

3. Untuk mengetahui upaya serta factor - faktor penghambat yang dihadapi Dinas Pengelola Keuanagan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu dalam usahanya mencapai target penerimaan Pajak Hotel.


(11)

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa dapat mempereloh pengalaman belajar pada suatu instansi-instansi pemerintah maupun swasta dalam hal ini Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

2. Guna mendorong mahasiswa untuk belajar mengetahui bagaimana mahasiswa sebagai tenaga ahli siap pakai.

3. Untuk menciptakan dan menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab profesionalisme serta kedisiplinan yang nantinya hal-hal tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja sebenarnya.

4. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari kedalam permasalahan yang timbul selama melaksanakan PKLM.

Bagi Universitas

1. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang diperoleh mahasiswa selama masa perkuliahan.

2. Meningkatakan kurikulum tepat guna sehingga mampu mencapai standar mutu pendidikan.

3. Meningkatkan hubungan universitas dalam hal ini Universitas Sumatera Utara dengan dunia industri maupun instansi pemerintah/swasta.


(12)

4. Mempromosikan sumber daya Universitas Sumatera Utara.

Bagi Instansi Pemerintah

1. Sebagai sarana atau kesempatan untuk penarikan tenaga kerja baru.

2. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan positif antara Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu dengan lembaga pendidikan Prodip III Administrasi Perpajakan FISIP USU.

3. Memperoleh masukan-masukan baru sebagai bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu.

D. Ruang Lingkup Prakek Kerja Lapangan Mandiri

Ruang Lingkup dari Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini adalah sebagai berikut:

1. Dasar penetapan target penerimaan Pajak Hotel tahun 2007 dan 2008 pada Seksi Pajak dan Retribusi Daerah di Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

2. Target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu tahun 2007 dan 2008 pada Seksi Pajak dan Retribusi Daerah di Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu.


(13)

3. Upaya serta faktor-faktor penghambat penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu tahun 2007 dan 2008 pada Seksi Pajak dan Retribusi Daerah di Dinas Pengelola Keuanagan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Dalam hal ini persiapan yang dilakukan adalah:

1. Konsultasi judul kepada Prodip III Administrasi Perpajakan USU.

2. Mengajukan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri kepada pengurus Prodip III Administrasi Perpajakan.

3. Mengurus surat izin Praktik Kerja Lapangan Mandiri

4. Konsultasi kepada dosen pembimbing .

5. Mempersiapkan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

b. Studi Literatur

Dalam tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber pustaka seperti undang-undang buku buku,majalah dan bahan tulis lainnya yang berhubungan dengan laporan ini.


(14)

c. Observasi Lapangan

Yaitu dengan melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung terhadap objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku di Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

d. Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri penulis juga mengumpulkan data-data dan bahan-bahan yang diperlukan pada saat menyusun laporan akhir Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

e. Analisis dan Evaluasi

Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengelompokkan data-data yang diperoleh selama pelaksanaan PKLM untuk dianalisa dan dievaluasi sehingga memberi kemudahan dalam penarikan kesimpulan secara jelas.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakasanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri data yang dikumpulkan adalah:

a. Wawancara / Interview

Yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada pegawai instansi yang bersangkutan.

b.Observasi

Dalam melakukan observasi ini peserta langsung terjun ke lapangan dan mengadakan pengamatan kepada pegawai yang bersangkutan.


(15)

c. Dokumentasi

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri misalnya pengumpulan data secara tertulis. Peraturan - Peraturan daerah yang berlaku dalam Undang - Undang Perpajakan, Surat - Surat Keputusan. Skema dan struktur organisasi, rencana kerja dan data-data mengenai Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

G. Sistematika Praktek Kerja Lapangan Mandiri BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis mengemukakan hal-hal yang melatarbelakangi penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri , Tujuan dan Manfaat dilakukannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri baik itu bagi mahasiswa, universitas maupun bagi instansi pemerintah atau tempat pelaksanaan kegiatan, Ruang lingkup kegiatan yang akan dibahas, Metode dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri serta metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

BAB II DESKRIPSI UMUM LOKASI PKLM

Pada bab ini penulis akan menggambarkan lokasi penelitian yaitu tentang sejarah (keadaan lokasi kegiatan), struktur organisasi dari instansi, mekanisme kerja dan uraian tugas pokok dari instansi tersebut.


(16)

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL

Pada bab ini penulis akan mencoba menguraikan secara sistematis mengenai gambaran umum pajak hotel yang menjadi pokok bahasan utama dalam penulisan laporan ini.

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

Pada bab ini penulis akan menganalisis dan mengevaluasi data-data yang telah diperoleh selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis menarik kesimpulan dari uraian yang ada dan memberikan saran - saran mengenai alternatif yang dapat diambil dalam rangka pencapaian target dan realisasi penerimaan daerah dari sektor pajak khususnya pajak hotel.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(17)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

A. Sejarah Singkat Organisasi

Kabupaten Labuhanbatu sebagai Daerah Otonom yang mempunyai wewenang Otonom Daerah. Salah satu Daerah Otonom yang telah lama berdiri di Provinsi Sumatera Utara yang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Drt Tahun 1956.

Dengan terbentuknya Kabupaten Labuhanbatu sebagai Daerah Otonomi tersendiri, maka kewenangan Otonomi Daerah dan segala kegiatan penyelanggaraan Pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan telah dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan masyarakat sebagaimana ketentuan peraturan yang berlaku.

Untuk mendukung dan menunjang terselenggaranya kegiatan-kegiatan Daerah, maka diperlukan adanya dana Daerah yang cukup dan tetap tersedia serta dikelola secara tersendiri oleh salah satu perangkat Daerah yang bertugas sebagai pelaksana Otonomi Daerah di bidang pendapatan dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah.


(18)

B. Struktur Organisasi Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah.

1. Struktur Organisasi Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu terdiri atas:

a. Kepala Dinas

b. Sekertariat, membawahi:

1) Sub bagian umum dan kepegawaian 2) Sub bagian keuangan

3) Sub bagian program

c. Bidang Pendapatan, membawahi; 1) Seksi pendapatan dan penetapan 2) Seksi penagihan

3) Seksi perundang-undangan d. Bidang Anggaran, membawahi:

1) Seksi penyusunan 2) Seksi pembinaan 3) Seksi evaluasi

e. Bidang Kekayaan dan Asset, membawahi: 1) Seksi inventarisasi kekayaan Daerah 2) Seksi penilaian dan penghapusasn 3) Seksi pengamanan asset

f. Bidang Pengelolaan Keuangan, membawahi; 1) Sekski verifikasi


(19)

2) Seksi penata usahaan dan akuntansi 3) Seksi penyusunan laporan keuangan

g. Unit pelaksanan teknis Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, terdiri dari:

1) UPTD Kecamtan Rantau Utara 2) UPTD Kecamatan Rantau Selatan 3) UPTD Kecamatan Kualu Hulu 4) UPTD Kecamtan Kota Pinang h. Cabang Dinas

C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi 1. Tugas Pokok Organisasi

Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu, mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bindang pendapatan, pengelola keuangan dan kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu

2. Fungsi Organisasi

Untuk menyelenggarakan tugas diatas, Dinas Pengelola Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan teknis di bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah.


(20)

3. Merumuskan penetapan Perda tentang pokok-pokok pengelolaan Keuangan Daerah, APBD dan PAPBD

4. Menyelenggarakan evaluasi dan merumuskan penetapan evaluasi tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPB Desa), dan Ranperdes tentang Retribusi dan pungutan lainnya.

5. Perumusan kebijakan di bidang pengelolaan Pajak dan retribusi derah, investasi dan asset Daerah serta BUMD, lembaga keuangan mikro, Badan Usaha Milik Desa, pinjaman dan obligasi Daerah serta BLU Kabupaten. 6. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi

tentang pengolahan investasi, asset Daerah, BUMD, lembaga keuangan mikro, Badan Usaha Milik Desa, pajak, retribusi Daerah, pinjaman dan obligasi Daerah serta BLU Kabupaten.

7. Merumuskan perhitungan alokasi DAU dan realisasi Dana Bagi Hasil serta usulan program untuk didanai dari DAK.

8. Merumuskan penetapan kebijakan sisdur tentang pengelolaan keuangan Daerah dan desa.

Tugas dan Fungsi Setiap Personal 1. Sekertariat

Bagian sekertariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, keuangan, kepegawaian serta memberikan pelayanan administratif pimpinan dan seluruh


(21)

unit kerja dilingkungan Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

Untuk melaksanakan tugas diatas, bagian sekertariat mempunyai fungsi: a. Melakukan pengendalian pelaksanaan tata naskah dinas di lingkungan dinas b. Melaksanakan pengelolaan administratif kepegawaian

c. Menyelenggarakan urusan ketertiban, keamanan, kebersihan dan keindahan lingkungan dinas

d. Menyelengarakan dan mengordinasikan penerimaan tamu, keprotokolan, penyediaan fasilitas rapat-rapat dinas dan upacara kantor

e. Melaksanakan rencana pengadaan, penyimpanan, pendistrubusian, penggunaan, perawatan, inventarisasi dan usul penghapusan barang/asset dinas

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan

1.1. Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas; 1. Menyusun rencana dan program kegiatan sub bagian

2. Mempersiapkan rencana pengadaan, penempatan dan pemerataan pegawai, mutasi dan pengembangan formasi pegawai

3. Mengurus administrasi pegawai dinas dan UPTD dinas

4. Mempersiapkan rekomendasi dan usul mutasi pegawai, antara lain: kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, pemindahan, pemberhentian dan pensiun pegawai dinas dan UPTD


(22)

5. Menyusun daftar urut kepangkatan pegawai

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan

1.2. Sub Bagian Program, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja sub bagian program

2. Menyusun perumusan kebijakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas 3. Mengordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana strategis Dinas 4. Menyusun jadwal rencana kegiatan tahunan Dinas

5. Mengordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana kerja tahunan Dinas

6. Mengordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana kerja anggaran Dinas

7. Mengordinasikan dan mempersiapkan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas

8. Mengordinasikan dan melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan dilingkungan Dinas

9. Mengumpulkan, mengelola, dan mempersiapkan data sebagai bahan informasi

1.3. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja sub Bagian Keuangan

2. Menghimpun dan mengelola data serta informasi dalam rangka panatausahan keuangan


(23)

3. Meneliti dan menelaah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Anggaran Kas dalam rangka penatausahaan keuangan Anggran Dinas

4. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pembukuan

5. Melakukan koordinasi dan menyusun kebijakan laporan keuangan meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan

6. Meneliti dan menguji surat permintaan pembayaran dan surat pertanggung jawaban dalam rangka penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

7. Mempersiapkan dan mengadministrasikan Surat Perintah Membayar (SPM) 8. Melakukan verifikasi, meneliti dan menguji setiap dokumen/bukti serta Surat

Pertanggung jawaban bendahara pengeluaran

2. Bidang Pendapatan

Bidang pendapatan mempunyai tugas dinas dalam mengordinasikan pengelolaan pendapat baik yang besumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dana pengembangan dan lain-lain pendapatan yang sah.

Untuk melaksanakan tugas diatas, bagian pendapatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menyusunn rencana dan proram kerja Bidang Pendapatan

2. Menyiapkan rumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, monitoring dan pelaporan tentang pengololaan pajak dan retribusi Daerah


(24)

3. Melakukan evaluasi R-APB Desa serta Ranperdes tentang pengelolaan retribusi dan pungutan lainnya

4. Mengordinasikan pendaftaran dam pendataan terhadap Wajib Pajak dan Wajib Retribusi

5. Mengordinasikan dan menetapkan besarnya tarif pajak dan retribus Daerah

2.1. Seksi Pendapatan dan Penetapan, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pendapatan dan Penetapan 2. Mendata objek-objek pajak dan retribusi

3. Melakukan pendaftaran terhadap Wajib Pajak dan retribusi

4. Memberikan informasi tentang pembuatan dan pemeliharaan Daftar Induk Wajib Pajak dan Retribusi

5. Memberikan Kartu Tanda Pengenal Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD).

2.2. Seksi Penagihan, mempunyai fungsi:

1. Menyusun rancana dan program kerja Seksi Penagihan

2. Mengintensifkan pemungutan dan penagihan pajak dan retribusi Daerah ke kas Daerah

3. Melakukan pencatatan bukti-bukkti pendapatan Daerah

4. Menerima dan maencatat semua Surat Ketetapan Pajak, Surat Ketetapan Retribusi Daerah dan Surat Ketetapan serta surat ketetapan lainnya


(25)

5. Melaksanakan penyetoran atas tagihan pajak dan retribusi Daerah serta pendapatan Daerah lainnya ke kas Daerah

2.3. Seksi Perundang-undangan, mempunyai tugas;

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Perundang-undangan

2. Menyusun produk hukum berkoordinasi dengan instansu terkait dalam rangka peningkatan pendapatan Daerah

3. Menyiapkan bahan penyusunan rumusan tentang kebijakan tentang pengelolaan pajak dan retribusi Daerah

4. Menyiapkan bahan aaevaluasi R-APB Desa serta ranperdes pengelolaan retribusi dan pungutan lainnya

5. Melaksanakan evaluasi, monitoring, dan menyusun laporan tentang pengelolaan pajak dan retribusi Daerah

3. Anggaran

Bidang anggaran melaksanakan tugas dinas dalam mengordinasikan, menyusun kebijakan, perencanaan dan pedoman pelaksanaan APBD.

Untuk melaksanakan tugas diats, bagian anggaaran mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun rencana program kerja Bidang Anggaran


(26)

3. Mengordinasikan pengumpulan. Pengelolaan data dan informasi yang berhubungan dengan penyusunan R-APBD dan R-PAPBD

4. Mengordinasikan penyusunan tantang Ranperda APBD dan P-PAPBD

5. Mengorordinasikan penyusunan Rencana Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD

3.1. Seksi Penyusunan, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Penyusunan

2. Mengumpulkan bahan-bahan untukmenyusun pokok-pokok kebijakan yang memuat sinkronisasi KUA

3. Menyusun RPAS/PPA

4. Menyusun rencana nota kesepakatan tentang KUA dan APBD

5. Mengumpulkan, menghimpun dan mengelola data Rencana Kerja Anggran (RKA) SKPD

3.2. Seksi Pembinaan. Mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pembinaan 2. Menyusun penetapan kebijakan Standar Analisa Belanja


(27)

Seksi Evaluasi, mempunyai tugas:

1. Menyusun rancana dan program kerja Seksi Evaluasi 2. Monitoring pelaksanaan APBD pada setiap SKPD

3. Meneliti dan mempersiapkan proses pengesahan DPA/DPPA-SKPD

4. Bidang Kekayaan dan Asset

Bidang kekayaan dan asset melaksanakan sebagian tugas dinas dalam mengordinasikan pembinaan administrasi, pemanfaatan, inventarisasi, penilaian dan perubahan status hukum asset Daerah serta mengelola investasi Daerah.

Untuk malaksanakan tugas diatas, bagian kekayaan dan asset mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Merumuskan rancana dan program kerja Bidang Kekayaan dan Asset 2. Menyusun rumusan pendapatan satuan harga

3. Menyusun rumusan penetapan kebijakan pengelolaan investasi dan asset Daerah

4. Menyusun rumusan penetapan kebijakan pengelolaan BUMD, lembaga keuangan mikro, Badan Usaha Milik Desa, pinjaman dan obligasi darah serta BLU

5. Melakukan pembinaan, pengawasan dan evaluasi tentang standar satuan harga, investasi, asset, BUMD, lembaa keuangan mikro, Badan Usaha Milik Desa, pinjaman dan obligasi Daerah, serta BLU


(28)

4.1. Seksi Invetarisasi Kekayaan Daerah, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Inventarisasi Kekayaan Daeah 2. Menyusun kebijakan dan pembinaan tentang kekayaan Daerah (investasi,

asset Daerah, lembaga keuangan mikro, badan usaha milik desa dan BLU) 3. Menghimpun dan mengelola data inventaris asset dari setiap SKPD 4. Melakukan sensus barang

5. Melakukan sertifikasi barang milik Daerah

4.2. Seksi Penilaian dan Penghapusan, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Penilaian dan Penghapusan 2. Menyusun kebijakan penilaian umur ekonomis asset

3. Melakukan pengendalian pemanfaatan asset

4. Menyusun rencana Peraturan Kepala Daerah tentang Standar Harga Barang 5. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain dalam penilaian dan

penghapusan asset

4.3. Seksi Pengamanan Asset, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pengamanan Asset

2. Menyusun kebijakan pengelolaan investasi Daerah, baik jangka pendek maupun jangka panjang

3. Melakukan perencanaan dan penilaian atas asset permanen maupun non permanen


(29)

4. Merencanakan penetapan porto folio pinjaman Daerah

5. Merencanakan pembayaran pelunasan kembali pinjaman Daerah

5. Bidang Pengelola Keuangan

Bidang pengelolaan keuangan melaksanakan sebagian tugas dinas dalam melakukan kegiatan administrasi, proses verifikasi, penatausahaan dan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Daerah.

Untuk melaksanakan tugas diatas, bagian pengelolaan keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Merumuskan rancana dan program kerja Bidang Pengelolaan keuangan

2. Menyusun rumusan penutupan Perda tentang pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

3. Menyusun kebijakan peraturan kepala Daerah tentang sistem dan prosedur penatausahaan keuangan Daerah, mekanisme dan tata cara verifikasi, evaluasi dan laporan keuangan serta analisis atas laporan pertanggung jawaban keuangan SKPD

4. Menghimpun laporan pertanggung jawaban bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran dari setiap SKPD

5. Melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan pertanggung jawaban bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran SKPD


(30)

Seksi Verifikasi, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Verifikasi

2. Menyusun kebijakan peraturan kepala Daerah tentang mekanisme dan tata cara verifikasi, evaluasi dan analisis terhadap penerimaan dan belanja Daerah 3. Melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan pertanggun jawaban

bendahara penerimaan pada SKPD

Seksi Penatausahaan dan Akuntansi, mempunyai tugas:

1. Menyusun rancana dan program kerja seksi Penatausahaan dan Akuntasi 2. Menyusun kebijakan peraturan kepala Daerah tentang mekanisme dan

prosedur akuntansi

3. Melakukan pembinaan dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Daerah pada SKPD

Seksi Penyusunan Laporan Keuangan, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Penyusunan Laporan Keuangan 2. Menghimpun dan mengevenarisasi laporan pertanggung jawaban bendahara

pengeluaran pada SKPD

3. Menghimpun dan menginventarisasikan laporan pertanggung jawaban bendahara dan penerimaan SKPD secara berkala


(31)

BAB III

GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL

A. Pengertian Pajak Hotel

A.1. Pengertian Pajak dan Pajak Daerah

Sebelum membahas mengenai gambaran data Pajak Hotel ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang definisi pajak. Batasan atau definisi pajak bermacam-macam, untuk lebih jelasnya penulis menguraikan beberapa pendapat para ahli bidang perpajakan yang beraneka ragam mengenai pajak yang pada hakekatnya mempunyai tujuan yang sama, antara lain:

1. PJA. Andriani

Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, dengan tidak mendapat prestasi secara langsung, yang dapat ditunjukan dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan Pemerintahan.

2. Rachmat Soemitro

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung


(32)

yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Salah satu jenis pajak Daerah adalah pajak Kabupaten/kota yang terdiri dari Pajak Hotel, restoran, hiburan, rekalme, parker, penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C.

A.2. Fungsi Pajak

Pemerintah Daerah dalam melakukan pungutan pajak harus tetap “menempatkan” sesuai dengan fungsinya. Fungsi pajak dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:

a. Fungsi Budgeter

Pajak sebagai alat untuk mengisi kas negara yang digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintahan dan pembangunan

b. Fungsi Reguler

Pajak dipergunakan sebagi suatu alat mengatur atau melaksanakan kebiakan dalam bidang sosial dan ekonomi, misalnya: pajak minuman keras dimaksudakan agar rakyat menghindari dan mengurangi konsumsi minuman keras


(33)

A.3. Definisi Pajak Hotel dan Hotel

Adapun definisi tentang Pajak Hotel yang selanjutnya disebut pajak pelayanan hotel.

Adapun pengertian tentang hotel, antara lain:

a. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu No. 22 Tahun 2007, Hotel adalah bagunan khusus yang disediakan untuk menginap dan istirahat, memperoleh pelayanan atau fasilitas lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran.

b. Menurut SK Menhub No. PM 10-301/phb 77.

Hotel adalah suatu usaha bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial dengan menyediakan layanan penginapan serta makanan dan minuman.

c. Menurut Hotel proprietors Act, 1956

Hotel dapat diberi pengertian sebagai suatu yang dikelola dengan menyediakan jasa pelayanan, yang mampu membayar pantas sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan dengan tidak membuat perjanjian khusus.

B. Ketentuan Peraturan dan Perundang-undangan Tentang Pajak Daerah Kabupaten Labuhanbatu

Pelaksanaan undang-undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 telah menyebabkan perubahan yang mendasar mengenai pengaturan hubungan pusat dan Daerah, khususnya dalam bidang administrasi Pemerintahan


(34)

maupun dalam hubungan keuangan antara Pemerintah pusat dan Daerah yng dikenal sebagai erahotonom Daerah.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan Daerah agar dapat melaksanakan otonomu Daerah, Pemerintah melakukan berbagai kebijakan perpajakan Daerah diantaranya menetapkan undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah dan retribusi Daerah. Pemberian kewenangan dalam pengenaan pajak dan retribusi Daerah, diharapkan dapat lebih mendorong Pemerintah Daerah terus berupaya untuk mengumpulkan PAD, khusunya yang berasal daari pajak Daerah dan retribusi Daerah. Undang-undang tersebut didukung dengan dikeluarkannya PP No .65 Tahun 2001 tentang pajak Daerah.

Dalam melaksanakan PP No. 65 Tahun 2001, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu diberi wewenang untuk membuat sebuah peraturan Daerah dalam rangka menggali sumber pemasukan Daerah. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan Perda No. 22 Tahun 2007 tentang Pajak Hotel.

Ketentuan Umum

1. Daerah adalah Kabupaten Labuhanbatu

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Daerah


(35)

4. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanabatu

6. Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan hukum kepada Daerah tampa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah

7. Pejak Hotel yang selanjutnya disebut pajak adalah pajak atas pelayanan hotel, termasuk gubuk pariwisata, motel (houstel), losmen, wisma, pasangrahan, peninapan remaja (young hotel), pondok (home stay), bungalow, rumah penginapan dan tempat kost lainnya.

8. Hotel adalah bagunan yang khusus disediakan bagi orang untuk menginap/ istirahat, memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoaan dan perkantoran.

9. Pengusaha hotel adalah perorangan atau badan hukum yang menyelenggarakan usaha hotel dan untuk diatas nama sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya.

10.Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang.


(36)

11.Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SPPD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah.

12.Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalah surat yang dipergunakan oleh Wajib Pajak yang terutang ke kas Daerah atau tempat lain yang ditetapkan oleh kapala Daerah.

13.Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkat SKPDKB adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang ditetapkan.

14.Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKPSKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

15.Surat Ketetapan Pajak Daerah Bayar yang selanjutnya disingkat SKPLB adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

16.Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.


(37)

17.Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroaan comenditier, perseroan lainnya. Badan usaha milik Negara atau Daerah dalam nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap, serta bentuk badan lainnya.

18.Surat Ketentuaan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disingkat SKPDN adalah surat keputusan yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

19.Putusan Banding adalah penyelesaian sengketa pajak atas banding terhadap surat keputusan keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

20.Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak Daerah, surat ketetapan pajak Daerah kurang bayar, surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan, surat ketetapan pajak Daerah lebih bayar, surat keterangan pajak nihil atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

21.Pemerikasaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengelola data atau keterangan lainnya, dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah.

22.Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik pegawai negeri sipil yan selanjutnya


(38)

disebut penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti yang membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan Daerah yang terjadi serta menemukan tersankanya.

C. Objek dan Subjek Pajak Hotel C.1. Objek Pajak Hotel

Objek Pajak Hotel adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel meliputi:

a. Fasilitas penginapan atau fasilitas jangka pendek, antara lain pondok wisata, motel, wisma pariwisata, pasangrahan (hostel), losmen dan rumah, penginapan termasuk kost dengan jumlah kamar 15 atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan.

b. Pelayanan penunjang antara lain telepon, faximili, telex, fotocopy, pelayanan cuci, setrika, taksi dan pengangkutan lainnya yang disediakan atau dikelola hotel.

c. Fasilitas olah raga dan hiburan antara lain pusat kebugaran (fitness center), kolam renang, tennis, golf, karaoke, pub, diskotik, massage yang disediakan atau dikelola hotel.

d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara dan pertemuan hotel.

e. Penjualan makanan dan minuman ditempat yang disertai dengan fasilitas penyantapan.


(39)

Dikecualikan dari objek Pajak Hotel adalah

a. Penyewaan rumah atau kamar, apartemen dan fasilitas tempat tinggal yang tidak menyatu dengan hotel.

b. Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan hotel yang dipergunakan oleh bukan tamu hotel dengan pembayaran.

c. Pertokoaan, perkantoran, perbankan, salon yang dipakai oleh umum dihotel.

C.2 Subjek Pajak Hotel

Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan hukum yang melakukan pembayaran atas pelayanan hotel.

D. Cara Penghitungan Pajak Hotel

Besarnya pajak yang terutang yang harus dibayar oleh Wajib Pajak pengguna jasa hotel adalah dengan cara mengalikan tarif pajak sebesar 10% dengan dasar pengenaan pajak. Adapun yang dimaksud dengan dasar pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel.

Contohnya: Mr. Rio menginap disalah satu hotel yang berada di kota Rantauprapat selama 4 (empat) hari. Sewa kamar 1 (satu) malam sebesar Rp 250.000,-. Hitunglah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Mr. Rio kepada pelayan hotel tersebut:


(40)

Penyelesaian:

Sewa kamar selama 4 hari = Rp. 250.000,- x 4 = Rp. 1.000.000,- Pejak Hotel = 10% x Rp. 1000.000,- = Rp. 100.000,- Rp. 1.100.000,-

Maka jumlah uang yang harus dibayarkan Mr. Rio adalah sebesar Rp. 1.100.000,-

E. Tata Cara Pembayaran

1. Pembayaran pajak dilakukan di kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh kepala Daerah sesuai waktu yang ditentukan dalam STPD, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, STPD.

2. Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh kepala Daerah.

3. Pembayaran pajak tersebut dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD).

4. Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas.

5. Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur pajak terutang dalam kurun waktu yang ditentukan.


(41)

6. Angsuran pembayaran pajak harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga 2% (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar.

7. Kepala Daerah data memberikan persetujuaan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas waktu yang ditentukan dengan dikenakan bunga 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar.

8. Setiap pembayaran pajak diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan.


(42)

BAB IV

ANALISA DAN EVALUASI

A. DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL

KABUPATEN LABUHANBATU

Sebelum target penerimaan pajak maupun retribusi Daerah ditetapkan pada awal tahun anggaran baru oleh Dinas Pengelola Keuangan. Evaluasi terhadap realisasi penerimaan dan keseluruhan objek pajak, retribusi maupun sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilakukan secara bersama-sama oleh Sub Dinas Program dan Evaluasi serta Sub Dinas Penagihan. Hasil dari evaluasi tersebut ditujukan untuk menilai kinerja Dinas Pengelola Keuangan Daerah dalam satu tahun anggaran (yakni tahun anggaran sebelumnya) sekaligus untuk menetapkan target penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru. Dengan kata lain bahwa target penerimaan baru yang ditetapkan dengan persetujuan DPRD pada suatu objek pajak maupun retribusi didasarkan pada hasil evaluasi kinerja Dinas Pengelola Keuangan dalam usahanya memenuhi target penerimaan objek pajak atas retribusi tersebut pada tahun anggaran sebelumnya.

Sama halnya dengan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu, penetapan target penerimaan untuk objek pajak ini dilakukan dengan mengkaji hasil realisasi tahun sebelumnya serta melakukan penetapan target penerimaan dengan dasar-dasar sebagai berikut:


(43)

1. Peraturan Daerah (Perda Kabupaten Labuhanbatu)

Adapun Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu yang masih berlaku sampai sekarang ini adalah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 22 tahun 2007. Berdasarkan kepada Peraturan Daerah inilah target penerimaan Pajak Hotel dilakukan dengan cara memperhitungkan tarif pajak yang berlaku dengan jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel di Kabupaten Labuhanbatu.

2. Data Potensi Hotel di Kabupaten Labuhanbatu

Dasar lain yang digunakan dalam penetapan target penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhabatu adalah dengan memperhatikan data potensi hotel yang tersedia di Kabupaten Labuhabatu, maksudnya dengan jumlah hotel yang semangkin banyak di Kabupaten Labuhanbatu maka akan semangkin banyaklah jumlah Pajak hotel yang akan diraih. Untuk itu pihak Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu ditutup pro dan aktif dalam mendata, meninjau, dan memperhatikan potensi-potensi hotel yang tersebar di Kabupaten Labuhanbatu. Baik yang sudah berdiri sebelumnya maupun yang akan dibangun.

Pajak Hotel dapat dihitung dengan memperhitungkan jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel tersebut, dikalikan dengan tarif Pajak Hotel yaitu sebesar 10% (sepuluh persen). Berdasarkan dari perhitungan tersebut pihak Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu dapat menetapkan target penerimaan Pajak Hotel untuk tahun anggaran baru dilakukan.


(44)

Tabel 4.1 DAFTAR BEBERAPA HOTEL YANG TERDAPAT DI KABUPATEN LABUHANBATU

NO NAMA HOTEL GOLONGAN HOTEL

1 Nuansa Resort Hotel Bintang Satu 2 Suzuya Hotel Bintang Satu 3 Rantau Prapat Hotel Bintang Satu 4 Garuda Hotel Melati Satu

5 Indah Hotel Melati Satu

6 Bilah Hotel Melati Satu

7 Maisalhasi Penginapan

8 Hotel 14 Penginapan

9 Penginapan Maninjau Penginapan 10 Penginapan Imbalo Penginapan 11 Wisma Putri Deli Penginapan

12 Hotel Safari Penginapan

13 Hotel Gotong Royong Penginapan 14 Hotel Sudi Mampir Penginapan 15 Hoten Gunung Sari Penginapan 16 Hotel Istana 9 Penginapan Sumber : Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Labuhanbatu

B. TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL

KABUPATEN LABUHANBATU

Kabupaten Labuhabatu adalah salah satu Daerah otonom yang memiliki hak otonomi luas. Sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dituntut untuk dapat


(45)

mengisi keuangan daeranya sendiri baik melalui pajak maupun retribusi atau melalui sumber-sumber kekayaan Daerah lainnya. Dengan adanya Peraturan perundang-undangan tersebut, ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 tahun 2001 Pajak Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu berhak untuk memungut Pajak Hotel yang mana nantinya konstribusi pajak ini diharapkan dapat membantu pengisian keuangan Daerah.

1. Target Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2007

Berdasarkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu tepatnya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 22 Tahun 2007 ditambah dengan data potensi hotel yang telah diuraikan sebelumnya maka target penerimaan Pajak Hotel untuk tahun anggaran 2007 di Kabupaten Labuhanbatu ditetapkan sebesar Rp. 443.525.469,-. Besarnya target penerimaan Pajak Hotel dari tahun ketahun di upayakan akan terus meningkat.

2. Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2007

Realisasi peneriman Pajak Hotel yang dicapai oleh Dinas Pengelola Keuangan Kabupaten Labuhanbatu dalam masa kerja selama tahun anggaran 2007 dapat terlihat dalam tabel realisasi penerimaan Pajak Hotel yang disajikan per bulan dibawah ini:


(46)

Tabel 4.2 Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhabatu tahun anggaran 2007

No Bulan Jumlah Penerimaan

Keseluruhan 1 Januari Rp. 3.796.500

2 Februari Rp. 22.867.500 3 Maret Rp. 39.656.500 4 April Rp. 68.098.500 5 Mei Rp. 104.439.964 6 Juni Rp. 138.940.422 7 Juli Rp. 181.407.343 8 Agustus Rp. 227.232.788 9 September Rp. 268.961.282 10 Oktober Rp. 304.539.876 11 November Rp. 818.331.168 12 Desember Rp. 463.829.001

Berdasarkan tabel realisasi penerimaan Pajak Hotel diatas, penulis akan mencoba menjelaskan secara rinci mengenai penerimaan per bulan pajak tersebut.

1. Pada bulan Januari, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten


(47)

Labuhanbatu sebesar Rp.3.796.500,-. yaitu mencapai 0.85% dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-

2. Pada bulan Februri, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 19.071.0000,-. Jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 22.867.500,-.yaitu mencapai 5.15% dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

3. Pada bulan Maret, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 16.789.500,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 39.657.000,-. Yaitu mencapai 8.94% dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

4. Pada bulan April, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 28.442.000,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 68.099.000,-. Yaitu mencapai 15.35 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

5. Pada bulan Mei jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 36.341.464,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 104.440.464,-. Yaitu mencapai 23.54 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.


(48)

6. Pada bulan Juni, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 34.500.458,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 138.940.922,-. Yaitu mencapai 31.32 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

7. Pada bulan Juli, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 42.466.921,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 181.407.843,-. Yaitu mencapai 40.90 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

8. Pada bulan Agustus, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 45.825.445,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 227.233.288,-. Yaitu mencapai 51.23 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

9. Pada bulan September, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 41.728.494,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 268.961.728,-. Yaitu mencapai 60.64 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

10.Pada bulan Oktober, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten


(49)

Labuhanbatu sebesar Rp. 35.578.594,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 304.540.376,-. Yaitu mencapai 68.66 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

11.Pada bulan November, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 51.213.753,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 355.754.129,-. Yaitu mencapai 80.21 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

12.Pada bulan Desember, jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 108.074.872,-. Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 463.829.001,-. Yaitu mencapai 104.57 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 443.525.469,-.

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa pada tahun anggaran 2007, realisasi penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp.463.832.001,- . berselisih sebesar Rp. 20.303.535,- dan mencapai 104.57% dari keseluruhan target penerimaan yang ditetapkan.

3. Terget Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2008.


(50)

Pada tahun anggaran 2006, Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu menetapkan target penerimaan Pajak Hotel yang harus dicapai oleh Dinas Pengelola Keuangan Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 487.878.000,-. Target tersebut berbeda dengan target tahun anggaran 2007 lalu. Hal ini disebabkan karena Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu menilai bahwa target tersebut harus ditingkatkan, agar penerimaan Pajak Hotel terus meningkat,

4. Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2008

Adapun realisasi peneriamaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu tahun anggaran 2008 dapat terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3.Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2008

No Bulan Jumlah Penerimaan


(51)

1 Januari Rp. 41.039.416 2 Februari Rp. 61.753.037 3 Maret Rp. 97.296.767 4 April Rp. 129.723.119 5 Mei Rp. 168.861.834 6 Juni Rp. 219.176.824 7 Juli Rp. 257.146.687 8 Agustus Rp. 303.380.153 9 September Rp. 341.831.549 10 Oktober Rp. 388.597.417 11 November Rp. 421.134.719 12 Desember Rp. 526.317.613

Sumber : Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Labuhanbatu Seperti halnya pada tahun anggaran sebelumnya, berdasarkan tebel realisasi penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu diatas penulis akan mencoba menguraikan secara rinci mengenai realisasi penerimaan Pajak Hotel tersebut.

1. Pada Bulan Januari, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 41.039.416,- . Yaitu mencapai 8.41% dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.


(52)

2. Pada Bulan Februari, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 20.713.621,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 61.753.037,-. Yaitu mencapai 12.65 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

3. Pada Bulan Maret, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 35.543.730,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 97.296.767,-. Yaitu mencapai 19.94 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

4. Pada Bulan April, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh 32.426.352,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 129.723.119,-. Yaitu mencapai 26.58 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

5. Pada Bulan Mei Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 39.138.715,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 168.861.834,-. Yaitu mencapai 34.61 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

6. Pada Bulan Juni, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 50.314.990,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan


(53)

Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 219.176.824,-. Yaitu mencapai 45.76 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

7. Pada Bulan Juli, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 37.969.863,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 257.146.687,-. Yaitu mencapa53.69 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

8. Pada Bulan Agustus, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 46.223.466,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 303.380.153,-. Yaitu mencapai 63.35 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

9. Pada Bulan September, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 38.451.396,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 341.831.549,-. Yaitu mencapai 71.38 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

10.Pada Bulan Oktober, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 46.765.868,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 388.597.417,-. Yaitu mencapai 81.14 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.


(54)

11.Pada Bulan November, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 32.537.302,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 421.134.719,-. Yaitu mencapai 87.94 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

12.Pada Bulan Desember, Jumlah penerimaan bersih Pajak Hotel yang dapat direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 105.182.894,- . Jadi jumlah keseluruhan penerimaan Pajak Hotel sampai dengan bulan ini adalah sebesar Rp. 526.317.613,-. Yaitu mencapai 45.76 % dari jumlah yang ditargetkan Rp. 487.878.000,-.

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa pada tahun anggaran 2008 realisasi penerimaan keseluruhan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu mencapai nilai yang memuaskan, yakni sebesar Rp. 526.317.613,-. Atau 109.90% dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar Rp.478.878.000. Mengalami kenaikan sebesar Rp. 47.439.613, yang dibebankan oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu kepada Dinas Pengelola Keuangan Daerah kabupaten Labuhanbatu.

5. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak dalam Dua Tahun Anggaran

Adapun target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhabatu dalam 2 (dua) tahun anggaran 2007 dan pada tahun anggaran 2008 adalah seperti


(55)

yang telah disajikan oleh penulis dalam daftar target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel di bawah ini:

Tabel 4.4Target dan Realisasi Peneriman Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2007 dan 2008

Tahun Target Realisasi Persen (%)

2007 Rp. 443.525.469,- Rp. 463.829.001,- 104.57 2008 Rp. 478.878.000,- Rp. 526.317.613,- 109.90

Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa pada tahun 2007, realisasi penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Labuhanbatu pada tahun anggaran ini cenderung meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan realisasi penerimaan Pajak Hotel sebesar Rp. 463.829.001, berselisih dari target yang ditetapkan sebelumnya, yakni Rp. 443.525469, sedangkan pada tahun 2008 realisasi penerimaannya dapat dianalisis dengan menggunakan tahun 2007 sebagai tahun indeks, yaitu:

a. Secara nominal, terjadi kenaikan karena realisasi tahun 2007, yaitu sebesar Rp. 526.317.613, lebih besar dari pada tahun anggaran sebelumnya (tahun 2007) yaitu hanya sebesar Rp. 463.829.001,-.

b. Secar riil, juga terjadi kenaikan karena realisasi yang diperoleh lebih besar dari pada jumlah relisasi minimal hasil perhitungannya. Artinya realisasi


(56)

minimal telah tercapai pada tahun 2007. Dari yang seharusnya Rp. 390.822.316,2 menjadi Rp. 526.317.613,-

Adapun perhitungan realisasi minimal adalah:

478.878.000

526.317.613 ×100 % = 90.98%

90.98% x Rp. 421.991.625

= Rp. 421.991.625

Secara keseluruhan, peningkatan kinerja Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu semakin baik terlihat dari tingkat keseuksesan realisasi Pajak Hotel pada tahun anggaran 2007 hanya sebesar 104.57 % naik drastis menjadi 109.90 % pada tahun anggaran 2008.

C. FAKTOR PENGHAMBAT PAJAK HOTEL KABUPATEN

LABUHANBATU

Dalam pelaksanaan beban tugas yang ditanggung oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu guna mencapai target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel yang telah ditetapkan sebelumnya (pada awal tahun anggaran), tidak pernah lepas dari faktor-faktor yang selalu menjadi penghambat


(57)

kinerja, baik itu yang berasal dari dalam maupun luar Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

Faktor-faktor penghambat penerimaan Pajak Hotel yang sering dihadapi oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu, adalah:

1. Faktor Penghambat Interen (dalam)

Sumber Daya Manusia (SDM) yang jujur dan berkualitas sangat dibutuhkan dalam mengelola suatu usaha. Demikian juga halnya dalam mengelola Pajak Hotel, petugas Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu yang jujur dan berkualitas sangat dibutuhkan. Namun, masih terdapat kekurangan-kekurangan petugas didalam melaksanakan tugasnya, antara lain:

a. Petugas tidak melaksanakan tugasnya dengan baik b. Petugas kurang displin

c. Petugas kurang memahami peraturan yang berlaku d. Pendataan objek pajak yang kurang akurat oleh petugas e. Pengawasan yang kurang oleh objek pajak

Secara tidak langsung, masyarakat yang bertempat tinggal didaerah objek wisata mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya dalam pencapaian penerimaan Pajak Hotel. Sikap dan prilaku masyarakat yang baik sangat dibutuhkan dalam menarik perhatian dan minat dari pengunjung. Apabila masyarakat mencerminkan sikap sadar wisata akan mendorong minat pengunjung untuk betah tinggal (menginap sementara).


(58)

Namun sangat disayangkan bahwa sikap masyarakat belum mencerminkan sikap sadar wisata. Masih banyak masyarakat yang hanya memikirkan keuntungan tanpa memperhatikan kepuasan dari pengunjung sehingga pengunjung merasa dirugikan dengan sikap dan prilaku masyarakat tersebut. Adapun contoh sikap dan prilaku masyarakat yang dapat merugikan pengunjung adalah sebagai berikut:

- Masyarakat kurang ramah dalam melayani dan memberikan informasi kepada pengunjung

- Masyarakat tidak bersifat jujur dalam berdagang/ berjualan - Kurang penataan objek wisata oleh masyarakat

- Masyarakat kurang menjaga kebersihan - Masyarakat kurang menjaga keamanan

2. Faktor Penghambat Ekstren (luar)

Adapun yang termasuk faktor penghambat ekstren adalah sebagai berikut, yaitu:

- Rendahnya kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak bahkan ada Wajib Pajak yang menghindar untuk membayar pajak

- Penunggakan pajak oleh Wajib Pajak

- Wajib Pajak tidak jujur dalam melaporkan dan membayarkan pajak - Wajib Pajak tidak mampu untuk membayar


(59)

- Wajib Pajak kurang memahami peraturan yang berlaku

- Wajib Pajak kurang mengikuti perkembangan peraturan yang ada

D. UPAYA MENGATASI FAKTOR PENGHAMBAT PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN LABUHANBATU

Berdasarkan tabel penerimaan Pajak Hotel daerah Kabupaten Labuhanbatu dapat diketahui bahwa penerimaan Pajak Hotel pada tahun 2007-2008 mencapai target. Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan penerimaan pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu, Pemerintah Daerah dapat melakukan usaha atau upaya yang dapat meningkatkan penerimaan Pajak Hotel agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dapat diketahui bahwa pihak Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu telah melakukan cukup banyak usaha atau upaya.

Adapun upaya peningkatan penerimaan Pajak Hotel yang dilaksanakan oleh pihak Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu dapat dibedakan atas:

1. Ekstensifikasi Pemungutan Pajak Hotel

Ekstensifikasi adalah kebijakan di bidang perpajakan yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui penambahan jumlah wajib pajak dan perluasan objek pajak. Secara khusus, upaya ekstensifikasi pemungutan pajak hotel telah lama dilaksanakan oleh pihak Dinas Pengelola Keuangan Kabupaten Labuhanbatu. Hal itu dapat diketahui dari informasi


(60)

yang diperoleh bahwa tidak ada saru hotel pun yang berada di kawasan Kabupaten Labuhanbatu yang belum terdaftar. Meskipun demikian, pihak Dinas Pengelola Keuangan Kabupaten Labuhanbatu akan tetap berusaha dalam pemerikasaan, pendataan dan regsitrasi objek pajak hotel yang baru.

2. Intensifikasi Pemungutan Pajak Hotel

Intensifikasi merupakan kebijakan yang ditempuh dengan tujuan agar para Wajib Pajak membayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga realisasi penerimaan perpajakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Atau dengan kata lain, intendifikasi adalah kegiatan yang secara terus menerus diiringi dengan pengolahan atas pajak yang telah ada dengan sasaran untuk meningkatkan penerimaan objek pajak tersebut.

Maka intensifikasi pemungutan pajak daerah khususnya Pajak Hotel, antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian secara sistematis dan terus menerus agar penyimpangan dapat ditekan seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan melakukan pemeriksaan secara tiba-tiba dan bekala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap pungutan pajak dan sanksi terhadap pihak pemungut (fiskus) yang melakukan penyimpangan.


(61)

Mislanya: melakukan kunjungan kepada Wajib Pajak Hotel, memberikan himbauan dan penjelasan-penjelasan.

c. Menerapkan penggunaan sanksi denda, bunga dan kenaikan yang dilakukan oleh Wajib Pajak.

d. Sosialisasi Perda-perda baru

Hal ini dimaksudkan agar semua pihak, khususnya petugas dan Wajib Pajak, mengetahui dan memahami ketentuan Perda yang berlaku. e. Memperkuat Proses Pemungutan

Upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses pemungutan yaitu antara lain dengan peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk mempertahkan dan meningkatkan produktivitas kerja dari aparat pajak adalah salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan program Diklat yang tujuannya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian dari aparat, sebab aparat pajak mempunyai keterampilan, pengetahuan dan keahlian yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi pula.

f. Pemberian Upah Pungut

Pemberian upah pungut sebsar 5% dari jumlah pajak yang terutang kepada fiskus (petugas pemungut) akan memberikan dampak psikologis begi mereka untuk meningkatkan prestasi kerjanya.


(62)

h. Melakukan penyuluhan kepada Wajib Pajak

Selain upaya diatas masih terdapat upaya-upaya lain yang secara tidak langsung dapat meningkatkan penerimaan Pajak Hotel yaitu dengan memberikan penyuluhan. Dengan memberi penyuluhan oleh petugas kepada masyarakat setempat, maka diharapkan masyarakat nantinya mampu mempunyai kesadaran yang tinggi tentang pentingnya menciptakan sadar wisata sehingga mendorong minat pengunjung untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.


(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penetapan target penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu dilakukan dengan cara mengkaji realisasi penerimaan objek pajak tersebut pada tahun anggaran sebelumnya, memperhatikan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku serta meninjau Data Potensi Hotel yang tersedia.

2. Pada tahun anggaran 2007, penerimaan Pajak Hotel yang berhasil direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu adalah sebesar Rp. 463.829.001, berselisih Rp. 20.606.532 dan mencapai 104.57 % dari keseluruhan target penerimaan yang telah ditetapkan sebelimnya, yaitu sebesar Rp. 443.5252.469.

3. Pada tahun 2008, penerimaan Pajak Hotel yang berhasil direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabuaten Labuhanbatu sebesar Rp. 526.317.613, berselisih Rp. 47.439.613 dan mencpai 109.90 % dari keseluruhan target penerimaan yang ditetapkan sebelumnya, sebesar Rp. 478.878.000.

4. Penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu tergolong memenuhi target


(64)

B. SARAN

1. Untuk peningkatan penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu, Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu perlu melakukan evaluasi terhadap potensi hotel, evaluasi yang dilakukan dengan melihat keadaan hotel, jika hotel dinilai memiliki potensi yang besar untuk menarik perhatian para pengunjung maka diharapkan Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah dapat memberikan motivasi acuan dan masukan kepada pengusaha hotel untuk memberikan pelayanan yang baik pada pengunjung begitu juga sebaliknya jika hotel kurang memiliki potensi sebaiknya pengusaha hotel memberikan daya tarik kepada pengunjung

2. Pemerintah daerah khusunya Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu harus tetap berusaha untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban serta memberikan pemahaman tentang peraturan Pajak Hotel.

3. Dalam menentukan target hendaknya Pemerintah Daerah perlu melakukan pengkajian ulang terhadap realisasi penerimaan Pajak Hotel dan disesuaikan dengan keadaan sekarang agar target tersebut nantinya tercapai.

4. Pihak Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu perlu meningkatkan pengawasan dan pengendalian secara sistematis dan terus menerus agar penekanan dapat ditekan seminim mungkin.


(65)

5. Stabilitas keamanan nasional perlu ditingkatkan agar para turis yang dapat tidak merasa was-was sehingga mereka dapat memperoleh pengalaman menarik dari kegiatan wisata yang dilakukan.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Markus, Muda,2005, Perpajakan Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Siahaan, P. Marihot, 2004, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PT. Raja Grafindo

Persada Jakarta.

Prakosa, Kesit Bambang, Pajak dan Retribusi Daerah, UII Press, Yogyakarta

UNDANG - UNDANG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintah Daerah

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintan Daerah

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemrintah Nomor 65 Tahun 2001, Tentang Pajak Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten LabuhanbatuNomor 22 Tahun 2007, tentang Pajak Hotel


(67)

KELOMPOK JABATAN

FUNGSI ONAL

DI NAS

SEKRETARI S

SUB BAGI AN UMUM DAN KEPEGAWAI AN

SUB BAGI AN PROGRAM

SUB BAGI AN KEUANGAN

BI DANG KEKAYAAN DAN ASSET

BI DANG PENGELOLA KEUANGAN

SEKSI I NVENTARI S KEKAYAAN DAERAH

SEKSI VERI FI KASI

SEKSI PENI LAI AN DAN PENGAHPUSAN

SEKSI PENATAUSAHA -AN DAN AKUNTANSI

SEKSI PENGAMANAN ASSET

SEKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BI DANG

PENDAPATAN

BI DANG ANGGARAN

SEKSI PENDAPATAN DAN SEKSI PENETAPAN

SEKSI PENYUSUNAN SEKSI PENAGI HAN SEKSI PEMBI NAAN

SEKSI PERUNDANG-UNDANGAN

SEKSI EVALUASI

UNI T PELAKSANA TEHNI S DI NAS


(1)

h. Melakukan penyuluhan kepada Wajib Pajak

Selain upaya diatas masih terdapat upaya-upaya lain yang secara tidak langsung dapat meningkatkan penerimaan Pajak Hotel yaitu dengan memberikan penyuluhan. Dengan memberi penyuluhan oleh petugas kepada masyarakat setempat, maka diharapkan masyarakat nantinya mampu mempunyai kesadaran yang tinggi tentang pentingnya menciptakan sadar wisata sehingga mendorong minat pengunjung untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penetapan target penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu dilakukan dengan cara mengkaji realisasi penerimaan objek pajak tersebut pada tahun anggaran sebelumnya, memperhatikan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku serta meninjau Data Potensi Hotel yang tersedia.

2. Pada tahun anggaran 2007, penerimaan Pajak Hotel yang berhasil direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu adalah sebesar Rp. 463.829.001, berselisih Rp. 20.606.532 dan mencapai 104.57 % dari keseluruhan target penerimaan yang telah ditetapkan sebelimnya, yaitu sebesar Rp. 443.5252.469.

3. Pada tahun 2008, penerimaan Pajak Hotel yang berhasil direalisasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabuaten Labuhanbatu sebesar Rp. 526.317.613, berselisih Rp. 47.439.613 dan mencpai 109.90 % dari keseluruhan target penerimaan yang ditetapkan sebelumnya, sebesar Rp. 478.878.000.

4. Penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu tergolong memenuhi target


(3)

B. SARAN

1. Untuk peningkatan penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Labuhanbatu, Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu perlu melakukan evaluasi terhadap potensi hotel, evaluasi yang dilakukan dengan melihat keadaan hotel, jika hotel dinilai memiliki potensi yang besar untuk menarik perhatian para pengunjung maka diharapkan Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah dapat memberikan motivasi acuan dan masukan kepada pengusaha hotel untuk memberikan pelayanan yang baik pada pengunjung begitu juga sebaliknya jika hotel kurang memiliki potensi sebaiknya pengusaha hotel memberikan daya tarik kepada pengunjung

2. Pemerintah daerah khusunya Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu harus tetap berusaha untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban serta memberikan pemahaman tentang peraturan Pajak Hotel.

3. Dalam menentukan target hendaknya Pemerintah Daerah perlu melakukan pengkajian ulang terhadap realisasi penerimaan Pajak Hotel dan disesuaikan dengan keadaan sekarang agar target tersebut nantinya tercapai.

4. Pihak Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Labuhanbatu perlu meningkatkan pengawasan dan pengendalian secara sistematis dan terus menerus agar penekanan dapat ditekan seminim mungkin.


(4)

5. Stabilitas keamanan nasional perlu ditingkatkan agar para turis yang dapat tidak merasa was-was sehingga mereka dapat memperoleh pengalaman menarik dari kegiatan wisata yang dilakukan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Markus, Muda,2005, Perpajakan Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Siahaan, P. Marihot, 2004, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PT. Raja Grafindo

Persada Jakarta.

Prakosa, Kesit Bambang, Pajak dan Retribusi Daerah, UII Press, Yogyakarta

UNDANG - UNDANG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintah Daerah

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dengan Pemerintan Daerah

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemrintah Nomor 65 Tahun 2001, Tentang Pajak Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten LabuhanbatuNomor 22 Tahun 2007, tentang Pajak


(6)

KELOMPOK JABATAN FUNGSI ONAL

DI NAS

SEKRETARI S

SUB BAGI AN UMUM DAN KEPEGAWAI AN

SUB BAGI AN PROGRAM

SUB BAGI AN KEUANGAN

BI DANG KEKAYAAN DAN ASSET

BI DANG PENGELOLA KEUANGAN

SEKSI I NVENTARI S KEKAYAAN DAERAH

SEKSI VERI FI KASI

SEKSI PENI LAI AN DAN PENGAHPUSAN

SEKSI PENATAUSAHA -AN DAN AKUNTANSI

SEKSI PENGAMANAN ASSET

SEKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BI DANG

PENDAPATAN

BI DANG ANGGARAN

SEKSI PENDAPATAN DAN SEKSI PENETAPAN

SEKSI PENYUSUNAN SEKSI PENAGI HAN SEKSI PEMBI NAAN

SEKSI PERUNDANG-UNDANGAN

SEKSI EVALUASI

UNI T PELAKSANA TEHNI S DI NAS