Ketentuan Peraturan dan Perundang-undangan Tentang Pajak Daerah Kabupaten Labuhanbatu

A.3. Definisi Pajak Hotel dan Hotel Adapun definisi tentang Pajak Hotel yang selanjutnya disebut pajak pelayanan hotel. Adapun pengertian tentang hotel, antara lain: a. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu No. 22 Tahun 2007, Hotel adalah bagunan khusus yang disediakan untuk menginap dan istirahat, memperoleh pelayanan atau fasilitas lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. b. Menurut SK Menhub No. PM 10-301phb 77. Hotel adalah suatu usaha bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial dengan menyediakan layanan penginapan serta makanan dan minuman. c. Menurut Hotel proprietors Act, 1956 Hotel dapat diberi pengertian sebagai suatu yang dikelola dengan menyediakan jasa pelayanan, yang mampu membayar pantas sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan dengan tidak membuat perjanjian khusus.

B. Ketentuan Peraturan dan Perundang-undangan Tentang Pajak Daerah Kabupaten Labuhanbatu

Pelaksanaan undang-undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 telah menyebabkan perubahan yang mendasar mengenai pengaturan hubungan pusat dan Daerah, khususnya dalam bidang administrasi Pemerintahan Universitas Sumatera Utara maupun dalam hubungan keuangan antara Pemerintah pusat dan Daerah yng dikenal sebagai erahotonom Daerah. Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan Daerah agar dapat melaksanakan otonomu Daerah, Pemerintah melakukan berbagai kebijakan perpajakan Daerah diantaranya menetapkan undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah dan retribusi Daerah. Pemberian kewenangan dalam pengenaan pajak dan retribusi Daerah, diharapkan dapat lebih mendorong Pemerintah Daerah terus berupaya untuk mengumpulkan PAD, khusunya yang berasal daari pajak Daerah dan retribusi Daerah. Undang-undang tersebut didukung dengan dikeluarkannya PP No .65 Tahun 2001 tentang pajak Daerah. Dalam melaksanakan PP No. 65 Tahun 2001, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu diberi wewenang untuk membuat sebuah peraturan Daerah dalam rangka menggali sumber pemasukan Daerah. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan Perda No. 22 Tahun 2007 tentang Pajak Hotel. Ketentuan Umum 1. Daerah adalah Kabupaten Labuhanbatu 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Daerah 3. Bupati adalah Bupati Labuhanbatu Universitas Sumatera Utara 4. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanabatu 6. Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan hukum kepada Daerah tampa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah 7. Pejak Hotel yang selanjutnya disebut pajak adalah pajak atas pelayanan hotel, termasuk gubuk pariwisata, motel houstel, losmen, wisma, pasangrahan, peninapan remaja young hotel, pondok home stay, bungalow, rumah penginapan dan tempat kost lainnya. 8. Hotel adalah bagunan yang khusus disediakan bagi orang untuk menginap istirahat, memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoaan dan perkantoran. 9. Pengusaha hotel adalah perorangan atau badan hukum yang menyelenggarakan usaha hotel dan untuk diatas nama sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya. 10. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang. Universitas Sumatera Utara 11. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SPPD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah. 12. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalah surat yang dipergunakan oleh Wajib Pajak yang terutang ke kas Daerah atau tempat lain yang ditetapkan oleh kapala Daerah. 13. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkat SKPDKB adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang ditetapkan. 14. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKPSKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. 15. Surat Ketetapan Pajak Daerah Bayar yang selanjutnya disingkat SKPLB adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang. 16. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. Universitas Sumatera Utara 17. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroaan comenditier, perseroan lainnya. Badan usaha milik Negara atau Daerah dalam nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap, serta bentuk badan lainnya. 18. Surat Ketentuaan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disingkat SKPDN adalah surat keputusan yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. 19. Putusan Banding adalah penyelesaian sengketa pajak atas banding terhadap surat keputusan keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak. 20. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak Daerah, surat ketetapan pajak Daerah kurang bayar, surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan, surat ketetapan pajak Daerah lebih bayar, surat keterangan pajak nihil atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak. 21. Pemerikasaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengelola data atau keterangan lainnya, dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban Daerah berdasarkan peraturan perundang- undangan perpajakan Daerah. 22. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik pegawai negeri sipil yan selanjutnya Universitas Sumatera Utara disebut penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti yang membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan Daerah yang terjadi serta menemukan tersankanya. C. Objek dan Subjek Pajak Hotel C.1. Objek Pajak Hotel