2008  yang  terdaftar  di  kepaniteraan  Pengadilan  Agama  Jakarta  Timur  dengan memohon  agar  Bapak  Ketua  Pengadilan  Agama  Jakarta  TimurMajelis  Hakim
mengabulkan  permohonan  pemohon  seluruhnya  dan  memberi  izin  kepada pemohon untuk menjatuhkan talak satu raji terhadap termohon, serta menetapkan
biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3
B. Pertimbangan Hukum dan Putusan Hakim
Pengadilan Agama merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat  pencari  keadilan  bagi  yang  beragama  Islam,  mengenai  perkara  perdata
tertentu  yang  diatur  dalam  Undang-undang  Nomor  7  Tahun  1989  Tentang Peradilan  Agama  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Undang-undang  Nomor  3
Tahun  2006  dan  perubahan  kedua  dengan  Undang-undang  Nomor  50  Tahun 2009.
4
Pelaksanaan  tugas  peradilan  seorang  hakim  tidak  boleh  dipengaruhi  oleh kekuasaan  siapapun,  bahkan  ketua  pengadilan  sendiri  tidak  berhak  ikut  campur
dalam  soal  peradilan  yang  dilaksanakannya.  Hakim  bertanggung  jawab  kepada diri  sendiri  dan  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa  atas  putusan  yang  telah
ditetapkan.
5
3
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 2-3
4
Mahkamah  Agung  Republik  Indonesia,  Pedoman  Pelaksanaan  Tugas  dan  Administrasi Peradilan Agama, Jakarta: Mahkamah Agung RI Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, 2010,
Buku II, Ed. Revisi, h. 53
5
Abdulkadir  Muhammad,  Hukum  Acara  Perdata  Indonesia,Bandung:  PT.  Citra  Aditya Bakti, 2000, Cet. VII, h. 32
Pada  hari  sidang  yang  telah  ditetapkan,  kedua  belah  pihak  pemohon  dan termohon  hadir  dalam  persidangan.  Kemudian  majelis  hakim  berusaha  untuk
mendamaikan keduanya agar rukun kembali. Selanjutnya  majelis  hakim  melakukan  pemeriksaan  dengan  membacakan
surat  permohonan  yang  diajukan  pemohon  tertanggal  13  Februari  2008  kepada pengadilan yang mana pemohon tetap bersikukuh untuk mempertahankan isi dari
surat  permohonan  yang  intinya  ingin  bercerai  dengan  termohon  istri.  Atas permohonan  pemohon  tersebut  termohon  dalam  hal  ini  menyampaikan
jawabannya  secara  tertulis  yang  pada  pokok  isinya  termohon  menolak  secara tegas  dalil-dalil  permohonan  pemohon  kecuali  yang  secara  tegas  diakui  dan
dibenarkan  oleh  termohon,  yakni  adanya  pertengkaran  yang  terjadi  antara pemohon  dan  termohon  dan  adanya  pisah  rumah  antara  pemohon  dan  termohon
sejak bulan November 2007. Selanjutnya dilanjutkan dengan replik dan duplik.
6
Dalam  replik  pemohon  masih  mempertahankan  permohonannya  sedangkan dari  duplik  pihak  termohon  juga  mempertahankan  jawabannya  semula.  Dari
replik duplik tersebut tidak menemui kecocokan, maka kemudian keduanya telah mengajukan kesimpulan dan memohon putusan kepada majelis hakim.
7
Selanjutnya,  untuk  menguatkan  dalil-dalil  permohonannya  pemohon  telah mengajukan  alat-alat  bukti  berupa  fotokopi  kutipan  akta  nikah  Nomor
6
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 3
7
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 5
26008VII2007  tanggal  7  Juli  2007  yang  dikeluarkan  oleh  KUA  Kecamatan Maleber, Kuningan Jawa Barat P.1.
Selain  bukti  surat,  pemohon  juga  menghadirkan  satu  orang  saksi  keluarga yang memberikan keterangan di depan sidang dengan di bawah sumpah yaitu:
ο Nanang  Haryono  bin  Sukirman,  umur  32  tahun,  agama  Islam,  pekerjaan
Wiraswasta,  bertempat  tinggal  di  Jalan  Kp.  Medayu  Rt.  003  Rw.  02  Desa Medayu Kecamatan Wanadadi Banjar Negara, yang memberikan keterangan
di bawah sumpah sebagai berikut: -
Bahwa  saksi  adalah  keponakan  pemohon  dan  kenal  dengan  termohon sebagai isteri pemohon
- Bahwa  pemohon  dan  termohon  sudah  pisah  rumah  sejak  bulan
November 2007 -
Bahwa  perkawinan  mereka  dijodohkan  bukan  didasari  rasa  cinta mencintai
- Bahwa saksi telah menasehati mereka agar rukun kembali, namun tidak
berhasil.
8
Selain  pemohon,  termohon  juga  mengajukan  alat-alat  bukti  seperti  yang dilakukan  oleh  pemohon,  yaitu  bukti  surat  berupa  salinan  akta  nikah  Nomor
26008VII2007  tanggal  7  Juli  2007  yang  dikeluarkan  oleh  KUA  Kecamatan Maleber, Kuningan Jawa Barat T.1.
8
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 6
Selain bukti surat, termohon juga mengajukan bukti satu orang saksi, yaitu: ο
Abas  bin  H.  Hadori,  umur  37  tahun,  agama  Islam,  pekerjaan  Wiraswasta, bertempat  tinggal  di  Jalan  Kp.  Penggilingan  Rt.  012  Rw.  003  Kelurahan
Penggilingan  Kecamatan  Cakung  kota  Jakarta  Timur.  Yang  memberikan keterangannya di bawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa saksi adalah kakak kandung termohon
- Bahwa saksi bertetangga dekat dan kenal dengan pemohon sebagai suami
termohon -
Bahwa pemohon dan termohon sudah pisah rumah sejak bulan November 2007
- Bahwa pemohon telah berselingkuh dengan wanita lain
- Bahwa pemohon tidak dapat memberikan nafkah bathin sejak pernikahan
terjadi kepada termohon -
Bahwa saksi telah mendamaikan mereka namun tidak berhasil.
9
Atas  keterangan  saksi-saksi  tersebut,  menyatakan  bahwa  saksi  sudah menasehati keduanya tetapi tidak berhasil dan pemohon dan termohon tetap pada
alasan-alasan semula. Setelah mendengar keterangan dari saksi-saksi, pemohon dan termohon telah
mencukupkan  pembuktiannya  dan  pada  akhirnya  pemohon  dan  termohon  telah mengajukan kesimpulan dan mohon putusan.
9
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 6
Untuk meringkas uraian  dalam putusan ini, majelis hakim cukup menunjuk berita acara persidangan ini.
Mengenai  hukumnya  maksud  dan  tujuan  permohonan  pemohon  adalah sebagaimana tersebut di atas, majelis hakim telah berusaha memberi nasehat dan
mendamaikan pemohon dan termohon agar rukun kembali dalam membina rumah tangganya, namun tetap tidak berhasil. Hal ini sesuai yang dikehendaki oleh Pasal
39 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Pasal 65 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Pasal 31 ayat
1  Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  tahun  1975  Tentang  Pelaksanaan  Undang- undang Nomor 1 Tahun 1974.
10
Pemohon  dalam  permohonannya  menyatakan  ingin  mentalak  termohon adalah karena sering terjadi percekcokan dan pertengkaran yang disebabkan oleh
hal-hal sebagaimana tersebut dalam point 5 tentang duduk perkaranya pada surat permohonan pemohon.
11
Atas  permohonan  pemohon  tersebut,  termohon  tidak  sepenuhnya membenarkan dalil-dalil  pemohon.  Namun  dari dalil-dalil  permohonan pemohon
dan  tanggapan  dari  termohon  dapatlah  disimpulkan  bahwa  yang  menjadi  pokok masalah  dalam  perkara  ini  adalah  benar  telah  terjadi  perselisihan  dan
10
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 6-7
11
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 7
pertengkaran  antara  pemohon  dan  termohon  yang  terjadi  sejak  bulan  Juli  tahun 2007 dan puncaknya pada bulan November tahun 2007.
12
Dalam  meneguhkan  dalil-dalilnya,  pemohon  dan  termohon  telah mengajukan alat-alat bukti yang terdiri dari bukti surat bertanda P.1 dan bertanda
T.1 dan satu orang saksi dari pemohon dan satu orang saksi dari termohon. Bukti surat bertanda P.1 dan T.1 berupa asli kutipan akta nikah nomor 26008VII2007
tanggal  7  Juli  2007  yang  dikeluarkan  oleh  KUA  Kecamatan  Maleber,  Kuningan Jawa  Barat.  Bukti  tersebut  adalah  surat  yang  dibuat  dan  ditandatangani  oleh
pejabat yang berwenang dan dalam surat tersebut memuat tentang telah terjadinya akad nikah antara pemohon dan termohon pada tanggal 7 Juli 2007.
13
Dengan  demikian  majelis  hakim  menilai  bukti  P.1  dan  T.1  adalah  bukti otentik  yang  telah  memenuhi  syarat  formil  dan  syarat  materiil  sehingga
mempunyai  kekuatan  hukum  atau  pembuktian  yang  sempurna  dan  mengikat sesuai  dengan  Pasal  165  HIR.  Oleh  karenanya  majelis  hakim  menilai  bahwa
pemohon  dan  termohon  adalah  pasangan  suami  isteri  yang  sah  dan  belum mempunyai anak karena belum pernah berhubungan badan.
Bahwa  alasan-alasan  perceraian  yang  diajukan  oleh  pemohon  adalah  antara pemohon  dengan  termohon  sering  terjadi  perselisihan  faham  yang  disebabkan
pernikahan  mereka  dijodohkan,  tanpa  ada  rasa  cinta.  Dan  antara  pemohon  dan
12
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 7
13
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 5
termohon  dalam  membina  rumah  tangga  terjadi  perbedaan  pendapat  satu  sama lain  serta  terjadi  pertengkaran  karena  tidak  ada  nafkah  bathin  dan  secara  yuridis
alasan-alasan  perceraian  yang  diajukan  oleh  Pemohon  tersebut  mengacu  pada Pasal  19  huruf  f  Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  tahun  1975  Tentang
Pelaksanaan  Undang-undang  Nomor  1  Tahun  1974  jo.  Pasal  116  huruf  f Kompilasi Hukum Islam.
14
Selanjutnya meskipun termohon tidak mengakui sepenuhnya dalil-dalil yang diajukan  oleh  pemohon,  namun  dalam  jawabannya  termohon  mengakui  bahwa
antara  pemohon  dengan  termohon  terjadi  pertengkaran,  hanya  saja  alasannya berbeda dengan  yang diajukan oleh pemohon. Adapun alasannya  yaitu pemohon
tidak dapat memberikan nafkah bathin sejak awal pernikahan. Dan termohon juga mengakui bahwa adanya pisah tempat tinggal sejak bulan November 2007.
Dari  jawaban  termohon  tersebut,  kemudian  terungkap  fakta-fakta  sebagai berikut:
- Pemohon  dan  termohon  sering  terjadi  percekcokan  dengan  sebab
pemohon tidak dapat memberi nafkah bathin -
Pemohon  dan  termohon  pisah  rumah  sejak  bulan  November  2007 dikarenakan adanya keributan.
15
14
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 8
15
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 7
Setelah  bukti  saksi  keluarga  yang  keterangannya  tidak  terdapat  kecocokan antara  keduanya,  di  mana  saksi  dari  pemohon  menyampaikan  bahwa  rumah
tangga  pemohon  dan  termohon  sulit  untuk  dipertahankan  karena  perkawinan mereka  dijodohkan  yang  berakibat  pada  percekcokan  sampai  pemohon  dan
termohon  pisah  rumah.  Sedangkan  saksi  dari  pihak  termohon  menyampaikan bahwa rumah tangga pemohon dan termohon sulit dipertahankan karena pemohon
telah  berselingkuh  dengan  wanita  lain  dan  pemohon  tidak  memberikan  nafkah bathin  kepada  termohon  yang  juga  berakibat  pada  percekcokan  sampai  mereka
pisah rumah. Setelah terungkap fakta-fakta dari keterangan saksi-saksi bahwa telah terjadi
perselisihan  antara  pemohon  dengan  termohon  yang  sulit  untuk  dirukunkan kembali  selanjutnya  majelis  hakim  mempertimbangkan  petitum  permohonan
pemohon. Terhadap petitum pemohon untuk mengabulkan permohonan pemohon seluruhnya majelis hakim mempertimbangkan sebagai berikut:
- Pemohon  dan  termohon  adalah  suami  isteri  yang  sah  sesuai  bukti  P.1
dan T.1. -
Dalil-dalil  yang  dikeluarkan  pemohon  seluruhnya  tidak  disetujui  oleh termohon,  maka  dalam  hal  ini  majelis  mempertimbangkan  putusan
dengan mengambil jalan tengah,  yang tidak mendeskreditkan termohon yakni  bahwa  adanya  pertengkaran  dan  pisah  rumah  antara  pemohon
dengan termohon yang diakui oleh termohon.
- Pemohon telah menguatkan dalil-dalil permohonannya melalui alat-alat
bukti  di  persidangan  dan  terbukti  bahwa  rumah  tangga  pemohon  dan termohon  terjadi  perselisihan  dan  pertengkaran  yang  sudah  tidak  dapat
dirukunkan kembali. -
Berdasarkan fakta antara pemohon dan termohon telah berpisah rumah selama  4  bulan,  kondisi  ini  merupakan  indikasi  bahwa  rumah  tangga
pemohon  dan  termohon  sudah  tidak  harmonis  lagi  karena  perselisihan dan pertengkaran antara mereka telah mencapai klimaks.
- Keluarga  pemohon  telah  berusaha  mendamaikan  mereka  namun  tidak
berhasil  sebagaimana  dimaksud  oleh  Pasal  22  ayat  2  Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor  1  Tahun  1974,  kondisi  ini  menunjukkan  bahwa  rumah  tangga pemohon  dan  termohon  sudah  pecah  sehingga  tujuan  perkawinan
sebagaimana  dimaksud  Pasal  1  Undang-undang  Nomor  1  Tahun  1974 Tentang  Perkawinan  jo.  Pasal  3  Kompilasi  Hukum  Islam  yaitu  untuk
membentuk  keluarga  yang  sakinah,  mawaddah  dan  rahmah  serta sebagaimana telah dijelaskan dalam al-Quran surat al-Rum ayat 21 yang
artinya: βDan diantara tanda-tanda kekuasaannya adalah diciptakan-Nya untukmu  pasangan  hidup  dari  jenismu  sendiri  supaya  kamu  mendapat
ketenangan  hati  dan  dijadikan-Nya  kasih  sayang  di  antara  kamu,
sesungguhnya  yang  demikian  itu  menjadi  tanda-tanda  kebesaran-Nya bagi orang-
orang yang berfikir.β tidak dapat terwujud.
16
Dari  fakta-fakta  tersebut  terbukti  kedua  belah  pihak  pemohon  maupun termohon telah kehilangan hakikat dan makna dari tujuan perkawinan tersebut di
mana  ikatan  perkawinan  sedemikian  rapuh,  tidak  lagi  terdapat  rasa  sakinah ketenangan  dan  telah  luput  dari  rasa  mawaddah  cinta  dan  rahmah  kasih
sayang  dan  mempertahankan  perkawinan  seperti  itu  tidak  akan  membawa maslahat, bahkan mungkin melahirkan madharat  yang lebih besar bagi pemohon
dan termohon. Berdasarkan  pada  pertimbangan-pertimbangan  dan  ketentuan  Pasal  39  ayat
2  Undang-undang  Nomor  1  Tahun  1974  Tentang  Perkawinan  majelis  hakim berpendapat  bahwa  dalil-dalil  permohonan  pemohon  telah  memenuhi  ketentuan
Pasal  19  huruf  f  Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  Tahun  1975  Tentang Pelaksanaan  Undang-undang  Nomor  1  Tahun  1974  jo.  Pasal  116  huruf  f
Kompilasi  Hukum  Islam,  maka  telah  cukup  alasan  bagi  majelis  hakim  untuk mengabulkan permohonan pemohon.
Terhadap  petitum  pemohon  untuk  menjatuhkan  jatuh  talak  satu  raji pemohon  terhadap  termohon,  maka  majelis  hakim  mempertimbangkan  sebagai
berikut:
16
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 7-8
- Oleh  karena  majelis  hakim  telah  mengabulkan  permohonan  pemohon
dengan  alasan  dalil-dalil  permohonan  telah  memenuhi  ketentuan  Pasal 19  huruf  f  Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  Tahun  1975  Tentang
Pelaksanaan  Undang-undang  Nomor 1 Tahun 1974 jo.  Pasal  116 huruf f  Kompilasi  Hukum  Islam,  maka  majelis  hakim  dapat  menetapkan
memberi  izin  kepada  pemohon  Tutur  Budiman  bin  Ahmad  Munir untuk  mengucapkan  ikrar  talak  terhadap  termohon  Nunung  Nuraeni
binti H. Hadori di depan sidang pengadilan Pengadilan Agama Jakarta Timur setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap.
- Oleh  karena  perceraian  atas  kehendak  pemohon,  sedang  termohon
bukan  termasuk  isteri  yang  nusyuz,  dan  pemohon  juga  tidak memberikan  nafkah  bathin  kepada  termohon,  maka  termohon  tidak
mempunyai  hak  untuk  mendapatkan  nafkah  iddah  dari  pemohon, pemohon hanya dihukum untuk memberikan mutah kepada termohon.
17
Terhadap  petitum  pemohon  tentang  biaya  perkara,  berdasarkan  Pasal  189 ayat  1  Undang-undang  Nomor  7  Tahun  1989  Tentang  Peradilan  Agama  yang
telah  diperbaharui  dengan  Unang-undang  Nomor  3  Tahun  2006,  maka  majelis hakim menetapkan biaya perkara dibebankan kepada pemohon.
18
17
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 8
18
Salinan Putusan Perkara Nomor 229Pdt. G2008PA.JT., h. 8
Pasal-pasal  peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku  dan  ketentuan hukum Islam yang berkenaan dengan perkara ini.
C. Analisa Penulis