T. Putri M. Sibarani : Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei, 2009.
USU Repository © 2009
Anoraga, 2006:58. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kerta adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis yaitu saham biasa common stock dan saham preferen prefered stock Anoraga, 2006:54. Saham
biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior dalam pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi. Sedangkan, saham preferen adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa Darmadji,
2006:7. Dari kedua jenis saham tersebut, saham biasa yang paling banyak
diperdagangkan di pasar modal.
C. Analisis Rasio Keuangan
Kondisi keuangan dan prestasi perusahaan dapat dinilai oleh analisis keuangan dengan menggunakan tolak ukur berupa rasio dan indeks, yang
menghubungkan dua data keuangan. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat memeberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangn dan
prestasi perusahaan bagi para analisis yang ahli dan berpengalaman. Analisis rasio adalah cara analisa dengan menggunakan perhitungan-
perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laba rugi. Rasio-rasio dikelompokkan ke dalam enam kelompok dasar
Harahap, 2007:303, yaitu:
T. Putri M. Sibarani : Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei, 2009.
USU Repository © 2009
1. Rasio likuiditas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Rasio ini terbagi menjadi current ratio, quick acid ratio, dan net working capital.
2. Rasio aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam
menggunakan asset untuk memperoleh penjualan. Rasio ini terbagi atas inventory turn over, average age of inventory, average collection period,
average payment period, average purchase day, total assetb turn over, dan fixed asset turnover.
3. Rasio leverage keuangan, menunjukkan kapasitas perusahaan untuk
memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rsio ini terbagi atas debt to total asset ratio, debt to equity ratio, long-term debt to
equity ratio, long-term debt to capitalization ratio, times interest earned, cash flow interest coverage dan cash return on sales.
4. Rasio profitabilitas, mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaanmemperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, asset maupun laba bagi modal sendiri. Rasio ini terbagi atas gross profit
margin, net profit margin, return on assets, return on equity, dan operating ratio.
5. Rasio penilaian, mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan
nilai pasar yang melampaui pengeluaran biaya investasi. Rasio ini merupakan ukuran yang paling lengkap ,tentang prestasi perusahaan,
karena mencerminkan kombinasi rasio-risiko dan rasio-hasil pengembalian. Rasio ini terbagi atas earning per share, dividend per share
T. Putri M. Sibarani : Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei, 2009.
USU Repository © 2009
dividend payout ratio, price earning ratio,book value per share, dan price to book value.
6. Rasio pertumbuhan, mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan
posisi ekonominya di dalam pertumbuhan ekonomi dan industri.
D. Debt to Total Asset Ratio DTA