T. Putri M. Sibarani : Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Pancawati, dkk 2004 melakukan penelitian dengan judul “analisis variabel yang mempengaruhi earning per share pada perusahaan manufaktur yang
tercatat di bursa efek jakarta” perbandingan sebelum dan sesudah krisis selama periode 1997-2000. Pada penelitian tersebut, variabel yang digunakan antara lain
net sales, debt to equity ratio, current ratio, inventory turnover, total asset turnover, net profit margin, dan book value growth. Hasil uji signifikansi simultan
uji F menunjukkan bahwa semua variabel tersebut mempunyai pengaruh secara simultan terhadap EPS sebelum krisis moneter dan pada masa krisis moneter dan
dapat diterima menjadi model penelitian. Sedangkan uji secara parsial uji t menunjukkan variabel yang berpengaruh pada masa krisis moneter adalah debt to
equity ratio, net profit margin, dan book value growth; variabel yang berpengaruh sebelum krisis moneter adalah net sales, current ratio, inventory turnover, total
asset turn over, net profit margin, dan book value growth terhadap EPS. Hasil uji beda menunjukkan nilai EPS dan variabel yang mempengaruhinya tidak terdapat
perbedaan pengaruh pada dua periode yang berbeda.
B. Saham
Saham dapat didefenisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan
T. Putri M. Sibarani : Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei, 2009.
USU Repository © 2009
Anoraga, 2006:58. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kerta adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis yaitu saham biasa common stock dan saham preferen prefered stock Anoraga, 2006:54. Saham
biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior dalam pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi. Sedangkan, saham preferen adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa Darmadji,
2006:7. Dari kedua jenis saham tersebut, saham biasa yang paling banyak
diperdagangkan di pasar modal.
C. Analisis Rasio Keuangan