Suryani Safithri Lubis : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2010.
3. Gaya Kepemimpinan
Pengertian Gaya Kepemimpinan menurut Nawawi 2003 adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran,
perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Seseorang yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi
yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinnya meskipun penyesuaian itu hanya
bersifat sementara. Menurut Sutarto dalam Tohardi, 2002 , pendekatan perilaku berlandaskan
pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditetukan oleh gaya bersikap dan bertidak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan
bertindak akan tampak dari: 1.
Cara memberi perintah 2.
Cara memberikan tugas 3.
Cara berkomunikasi 4.
Cara membuat keputusan 5.
Cara mendorong semangat bawahan 6.
Cara memberikan bimbingan 7.
Cara menegakkan disiplin 8.
Cara mengawasi pekerjaan bawahan 9.
Cara meminta laporan dari bawahan 10.
Cara memimpin rapat 11.
Cara menegur kesalahan bawahan.
Suryani Safithri Lubis : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2010.
Menurut Dharma 2003 terdapat 4 empat gaya kepemimpinan yang terdiri atas:
1. Kepemimpinan Instruksi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif dinamakan gaya bos karena gaya ini terutama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan gaya
ini, pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan. Pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dilakukan pemimpin, bawahan hanya melaksanakan tugas seperti yang telah diinstruksikan pemimpin.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, memberikan arahan-arahan atau instruksi-instruksi kepada pembantu Dekan untuk
melaksankan tugas. Kemudian, Pembantu dekan menginstruksikan pekerjaan tersebut kepada pegawai. Pimpinan hanya memberikan instruksi
kepada pegawainya untuk mengerjakan apa yang diinstruksikannya. Hal ini sudah tepat dalam pengaplikasian kepemimpinan instruksi dimana bawahan
hanya mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi atasannya. Jenis kepemimpinan inilah yang cenderung di terapkan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. 2.
Kepemimpinan Konsultasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsultatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan
dan mengambil hampir semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya. Pada saat
yang sama pemimpin telah mulai membuka komunikasi dua arah dengan
Suryani Safithri Lubis : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2010.
menyimak gagasan bawahan. Sekalipun demikian, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan masih dilakukan pemimpin.
Kadang kala, Dekan selaku pimpinan di Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara juga melakukan kepemimpinan konsultasi agar terciptannya
suasana yang nyaman antara atasan dan bawahan agar menunjang kinerja yang lebih optimal. Gaya ini menerapkan pemimpin meminta gagasan
bawahannya dalam melakukan suatu gagasan. Karena dengan adanya konsultasi akan memberikan kesan yang lebih akrab antara atasan dan
bawahan. Namun, pegawai harus tetap menghormati Dekan selaku pimpinan di Fakultas Ekonomi.
3. Kepemimpinan Partisipasi