G. Pengawasan Internal Pembayaran Atas Beban APBN
Dalam peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksud dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember tahun berkenaan. Perlu diketahui bahwa pengawasan internal merupakan alat pengawasan
yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan melaksanakan tugas sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan.
Pengawasan internal dipandang sebagai permasalahan pengecekan internal atau internal check yang menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin
ketelitian dan kecermatan data perusahaan, maupun pelaksanaannya. Adapun pengertian pengawasan internal menurut IAI :
Pengawasan internal meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta
milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan
manajemen yang telah digariskan. 2002 : 29
Pembayaran atas beban APBN pada KPPN harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecurangan dalam pelaksanaannya yang
mengakibatkan kerugian negara. Dengan adanya penerapan pengawasan internal yang memuaskan akan memberikan kepastian bahwa pengeluaranpembayaran
yang dilakukan telah dibukukan dengan baik dan benar serta telah disetujui oleh pihak yang berwenang.
Suci Frikasari Nst : Sistem Pengawasan Internal Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan Dan..., 2008 USU Repository © 2009
Untuk pelaksanaan pengawasan internal pembayaran atas beban APBN maka yang diterapkan oleh KPPN adalah :
a Petugas Front Office menerima SPM serta memeriksa dan meneliti
kelengkapan dokumen. b
Pelaksana Seksi Perbendaharaan mencetak dan meneliti konsep SP2D; c
Kepala Seksi Perbendaharaan III melakukan pengujian terhadap SPM serta memeriksa dan memaraf konsep SP2D;
d Pelaksana Seksi BankGiro Pos menerima SP2D serta meneliti dan
mencocokkan lembar ke-1 SP2D dengan Daftar Penguji; e
Kepala Seksi BankGiro Pos memeriksa ketersediaan dana pada Bank Operasional serta menandatangani lembar ke-1 SP2D dan Daftar
Penguji; f
Kepala Kantor menerima, meneliti lembar ke-1 SP2D dan menandatangani Daftar Penguji;
g Pelaksana Subag Umum menerima lembar ke-1 SP2D dan Daftar
Penguji serta membubuhi stempel timbul pada Daftar Penguji. Perlu diketahui KPPN dalam melakukan pembayaran yang dikeluarkan
bukanlah cek tetapi dalam bentuk Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D. Adapun pengertian SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan
KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.
Sebelum SP2D ini diterbitkan oleh KPPN maka terlebih dahulu Surat Permintaan Pembayaran SPP harus dibuat yaitu suatu dokumen yang
Suci Frikasari Nst : Sistem Pengawasan Internal Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan Dan..., 2008 USU Repository © 2009
dibuatditerbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran atau
pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM berkenaan. Setelah menerima SPP, pejabat penerbit
SPM menerbitkan Surat Permintaan Membayar SPM yaitu dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain
yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.
Penyampaian SPM beserta dokumen pendukung yang dilengkapi dengan Arsip Data Komputer ADK berupa soft copy disket melalui loket penerimaan
SPM pada KPPN atau melalui Kantor Pos, kecuali bagi satker yang masih menerbitkan SPM secara manual tidak perlu ADK. Petugas KPPN pada loket
penerimaan SPM memeriksa kelengkapan SPM, mengisi check list kelengkapan berkas SPM, mencatat dalam Daftar Pengawasan Penyelesaian SPM dan
meneruskan check list serta kelengkapan SPM ke Seksi Perbendaharaan untuk diproses lebih lanjut.
Pengawasan yang dilakukan KPPN dalam menerbitkan SP2D yaitu dengan memeriksa SPM yang diajukan ke KPPN. Dimana SPM ini digunakan sebagai
dasar penerbitan SP2D. SPM dimaksud dilampiri bukti pengeluaran sebagai berikut :
1. Untuk keperluan pembayaran langsung LS belanja pegawai :
Suci Frikasari Nst : Sistem Pengawasan Internal Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan Dan..., 2008 USU Repository © 2009
a Daftar GajiGaji Susulan Kekurangan GajiLemburHonor dan Vakasi
yang ditanda tangani oleh Kuasa PA atau pejabat yang ditunjuk dan Bendahara Pengeluaran;
b Surat-surat Keputusan Kepegawaian dalam hal terjadi perubahan pada
daftar gaji; c
Surat keputusan Pemberian honorvakasi dan SPK lembur; d
Surat Setoran Pajak SSP 2.
Untuk keperluan pembayaran langsung LS non belanja pegawai : a
Resume KontrakSPK atau Daftar Nominatif Perjalanan Dinas; b
SPTB; c
Faktur Pajak dan SSP Surat Setoran Pajak. 3.
Untuk keperluan pembayaran TUP : a
Rincian rencana penggunaan data; b
Surat dispensasi Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan untuk TUP diatas Rp. 200.000 dua ratus juta rupiah;
c Surat Pertanyaan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang
ditunjuk yang menyatakan bahwa : ̇
Dana tambahan UP tersebut akan digunakan untuk keperluan mendesak dan akan habis digunakan dalam waktu satu bulan terhitung
sejak tanggal diterbitkan SP2D; ̇
Apabila terdapat sisa dana TUP, harus disetorkan ke rekening Kas Negara;
Suci Frikasari Nst : Sistem Pengawasan Internal Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan Dan..., 2008 USU Repository © 2009
̇ Tidak untuk membiayai pengeluaran yang seharusnya dibayarkan
secara langsung. 4.
Untuk keperluan pembayaran GUP : a
SPTB; b
Faktur Pajak dan SSP Surat Setoran Pajak. Penerbitan SP2D oleh KPPN dilakukan dengan cara :
1. SP2D ditandatangani oleh Seksi Perbendaharaan dan Seksi BankGiro Pos
atau Seksi Bendahara Umum. 2.
SP2D diterbitkan dalam rangkap 3 tiga dan dibubuhi stempel timbul Seksi BankGiro Pos atau Seksi Bendum yang disampaikan kepada :
a Lembar 1 : Kepada Bank Operasional.
b Lembar 2 : Kepada penerbit SPM dengan dilampiri SPM yang telah
dibubuhi Cap “ Telah diterbitkan SP2D tanggal ....... Nomor ...... c
Lembar 3 : Sebagai peringgal di KPPN Seksi Verifikasi dan Akuntansi, dilengkapi lembar ke-1 SPM dan dokumen pendukungnya.
H. Prosedur Pembayaran Atas Beban APBN