Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I UNIT
TERMINAL PETI KEMAS UTPK BELAWAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
PT. Persero Pelabuhan Indonesia I merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan yang secara teknis
operasional berada di bawah lingkungan Departemen Perhubungan. Dalam perkembangan perusahaan ini, memiliki sejarah yang sangat panjang dimulai
sejak Jaman Hindia- Belanda dengan nama “Haven Bedrijf Belawan Deli”. Haven Bedrijf memiliki pegawai lebih kurang 50 orang berstatus sebagai pegawai
federal. Nama ini digunakan hingga tahun 1950. Periode 1951-1956 Haven Bedrijf berubah menjadi “Jawatan Pelabuhan”
yang dipimpin oleh seorang Direktur Pelabuhan. Jawatan Pelabuhan berubah menjadi “Perusahaan Pelabuhan Negara” pada periode 1956-1961 yang dipimpin
oleh Direktur Perusahaan Pelabuhan Belawan. “Perusahaan Negara Pelabuhan Daerah I” menggantikan Perusahaan Pelabuhan Negara berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 128 Tahun 1961. Selanjutnya pada tahun 1964 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1964 terjadi perubahan dalam struktur
kepelabuhanan dengan diperkenalkannya istilah “Komando Pelabuhan” sebagai penguasa Pelabuhan yang membawahi Syahbandar dan Perusahaan Negara
Pelabuhan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1969 Penguasa Pelabuhan berubah menjadi “Badan Pengusahaan Pelabuhan” BPP.
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
Pemerintah kemudian mendirikan “Perusahaan Pelabuhan” melalui Peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1983 sebagai respon meningkatnya
kebutuhan akan sarana kepelabuhanan yang kemudian disempurnakan menjadi “Perusahaan Umum Perum Pelabuhan I” yang memiliki wilayah kerja meliputi
tiga propinsi Aceh, Sumatera Utara dan Riau melalui Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1985. Bentuk ini semakin disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah
No. 56 Tahun 1991 dengan Akta Notaris Imas Fatimah, Perusahaan Umum Pelabuhan I secara resmi berubah menjadi “PT. Persero Pelabuhan Indonesia I”
yang selanjutnya disingkat menjadi PT. Pelabuhan I. Pada dasarnya, maksud dan tujuan dibentuknya PT. Pelabuhan I adalah
untuk menyediakan dan mengusahakan jasa kepelabuhanan guna menunjang kelancaran angkutan laut dalam rangka turut serta dalam pembangunan nasional
serta membuka usaha yang lebih luas dan dapat menjadi motor penggerak perkembangan sektor swasta dan koperasi.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 tentang Kepelabuhanan, fungsi pelabuhan adalah sebagai simpul jaringan transportasi dan
kegiatan alih moda transportasi darat dan laut yang merupakan pintu gerbang kegiatan perekonomian nasional dan internasional. Melihat fungsinya tersebut
sesuai dengan Pasal 29 butir 1g maka salah satu jasa yang diusahakan oleh pelabuhan adalah penyediaan jasa terminal peti kemas, yang dalam penjabarannya
PT Persero Pelabuhan Indonesia I melaksanakan pengusahaan dan pelayanan jasa bongkar muat peti kemas.
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
Unit Usaha Terminal Peti Kemas UTPK merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis PT Persero Pelabuhan Indonesia I yang melaksanakan
pengusahaan dan pelayanan jasa bongkar muat peti kemas yang berlokasi di daerah Gabion Belawan. Unit Usaha Terminal Peti Kemas Belawan terletak di
Timur Laut Sumatera, tepatnya sekitar 30 km dari Medan merupakan Terminal Peti Kemas terbesar di Sumatera UTPK Balawan terletak di dataran rendah
diantara sungai Belawan dan Sungai Deli. Alur pelayaran sepanjang 13,5 menghubungkan pelabuhan dengan perairan di Selat Malaka. UTPK Belawan
memiliki hinterland yang cukup luas meliputi Sumatera Utara, Aceh, Riau dan sebagian Sumatera Barat. Wilayah hinterland yang terdiri dari daratan pantai yang
mempunyai populasi penduduk dalam jumlah besar bercirikan pertanian seperti perkebunan pemerintah dan rakyat maupun industri manufaktur. Wilayah
hinterland yang terpenting adalah kota Medan dengan industri manufaktur yang berada pada daerah Kawasan Industri Medan KIM.
UTPK Balawan mulai di bangun Tahun 1980 pada areal hasil urugan seluas + 30 hektar, dan diresmikan pemakaiannya oleh Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 17 Maret 1987. Pelayanan peti kemas di Gabion Balawan dilaksanakan secara bertahap baik organisasinya maupun tingkat pelayanannya,
dimulai dengan dibentuknya organisasi Divisi UTPK dibawah Cabang Belawan pada tanggal 1 September 1984 dan mulai beroperasi melayani bongkar muat
dengan crane kapal 10 Februari 1985 dan beroperasi secara penuh sebagai terminal kontainer setelah dilengkapi 2 unit container crane pada Maret 1984.
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
Seiring dengan perkembangan permintaan pelayanan peti kemas yang terus meningkat dan dalam rangka terus berbenah menyongsong era AFTA dan
pasar bebas serta tuntutan perkembangan lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang mengharuskan manajemen lebih luwes dalam mengambil
keputusan, meningkatkan efektifitas, efisiensi dan peningkatan mutu pelayanan yang diberikan terminal peti kemas, maka dirasakan sangat mendesak untuk
dilakukannya perubahan struktur organisasi, memutus birokrasi, pemberian otonomi yang lebih luas.
Dengan memperhatikan perkembangan lingkungan eksternal dan internal perusahaan tersebut, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan I
Nomor : OT.09IIPI-98 tanggal 16 Januari 1998 ditetapkan struktur organisasi dan tata kerja Unit Usaha Terminal Peti Kemas Belawan. Dengan demikian
resmilah Divisi UTPK pada Pelabuhan Cabang Belawan berubah status menjadi unit usaha mandiri dari PT. Pelabuhan I dengan nama Unit Usaha Terminal Peti
Kemas Belawan disingkat UTPK Belawan. Berdasarkan Anggaran Dasar PT. Pelabuhan I, bidang usaha yang
dilaksanakan dalam menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhanan yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan meliputi :
1. Kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas pelayaran dan tempat-
tempat berlabuhnya kapal; 2.
Jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan pilotage dan penundaan kapal;
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Dermaga dan fasilitas lain untuk berlambat, bongkar muat barang termasuk
hewan dan fasilitas naik turunnya penumpang; 4.
Gudang-gudang dan tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan;
5. Tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-
gedungbangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan laut;
6. Penyediaan listrik, bahan bakar minyak, air minum dan instalasi limbah
pembuangan; 7.
Jasa terminal, kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan; 8.
Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan;
9. Usaha-usaha yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
UTPK Belawan sebagai salah satu unit usaha dalam lingkungan PT. Pelabuhan I bergerak dalam bidang jasa pelayanan bongkar muat peti kemas
selalu berupaya memberikan pelayanan bermutu yang terintegrasi dengan perdagangan, transportasi dan industri melalui pengelolaan perusahaan secara
profesional yang berorientasi kepada kepuasan pengguna jasa. Mutu pelayanan yang diberikan harus tepat waktu, aman dan dapat dipercaya serta secara terus
menerus akan meningkatkan mutu pelayanan yang bertaraf internasional dengan pengelolaan sistem mutu pelayanan yang berkesinambungan. Untuk mendukung
pengelolaan sistem mutu yang efektif dan efisien pada semua fungsi organisasi, terminal peti kemas menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9002 dan telah
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
memperoleh sertifikat pada bulan Agustus 1998 dari badan sertifikasi internasional KEMA Registered Qualitiy.
B. Struktur Organisasi