Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
D. Metode Pencatatan, Pengawasan dan Penilaian Persediaan. Metode Pencatatan Persediaan
Menurut Niswonger, Fess dan Warren 2005:447 dalam pencatatan tehadap persediaan dapat dilakukan dengan dua sistem umum yaitu :
1. Metode pencatatan periodik Fhisical Inventory-Periodic Sytem
Untuk mengetahui berapa saldo persediaan pada akhir periode, perusahaan harus melakukan perhitungan fisik langsung kegudang. Oleh sebab itu, maka
metode ini disebut metode fisik. Dengan sistem pencatatan fisik, saldo perkiraan persediaan dineraca saldo
tetap merupakan saldo awal. Untuk mengetahui saldo akhir harus diadakan perhitungan fisik persediaan stock opname. Hasil perhitungan fisik dikalikan
dengan nilainya merupakan nilai persediaan akhir yang dilaporkan didalam laporan keuangan pada akhir pembukuan.
Keuntungan dari penggunaan pencatatan fisik ini adalah metode yang lebih sederhana dalam pencatatan transaksi pembelian maupun penjualan dalam
kartu persediaan. Kerugian dari pencatatan periodik ini adalah :
a. Tidak terdapatnya indentifikasi terhadap barang-barang yang terjual dalam periode akuntansi yang bersangkutan sehingga harga pokok penjualan tidak
dapat diselenggarakan secara kontiniu. b. Tidak dapat disusun laporan keuangan jangka pendek karena keharusan
mengadakan perhitungan fisik atas persediaan barang yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Apabila jenis dan jumlah persediaan cukup banyak.
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
c. Tidak ada alat kontrol atas persediaan sehingga jumlah persediaan mudah diselewengkan.
2. Metode PerfectualPencatatan Buku Perfectual Inventory-Book Inventory
Sistem perfectual disebut juga metode buku, dimana setiap jenis persediaan mempunyai rekening sendiri yang merupakan buku pembantu
persediaan. Perincian dalam buku pembantu persediaan bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk
mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, pamakaian serta saldo persediaan.
Keuntungan penggunaan metode ini adalah memudahkan penyusunan laporan laba rugi dan rencana jangka pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan
perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir dengan memeriksa perkiraan kontrol persediaan. Walaupun neraca dan laporan laba rugi dapat
disusun tanpa mengadakan perhitungan fisik, setidaknya selalu perlu diadakan pengecekan apakah barang dalam gudang sesuai dengan jumlah rekening saldo
dalam buku. Bila terdapat perbedaan atau selisih jumlah dapat diadakan penelitian
terhadap sebab-sebab terjadinya selisih itu. Apakah selisih itu normal dalam arti sesuai, rusak atau diselewengkan. Selisih persediaan yang terjadi dalam
pemeriksaan haruslah benar-benar diperhatikan karena diantara selisih-selisih tersebut ada yang menambah harga pokok dan ada yang menambah biaya
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
perusahaan. Dalam metode ini bagian pembukuan mencatat setiap ada transaksi persediaan pada perkiraan yang bersangkutan, sehingga setiap saat dapat diketahui
jumlah dana nilai persediaan yang ada. PT. Persero PELINDO I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan
sistem pencatatan persediaan menggunakan sistem perfectual yaitu setiap ada penerimaan maupun pengeluaran persediaan dicatat dalam persediaan.
Metode Pengawasan Persediaan
Menurut Madura 2001;227 pengawasan adalah memonitor dan mengevaluasi tugas-tugas. Untuk mengevaluasi tugas, hendaknya mengukur
kinerja dibandingkan dengan standart dan harapan yang ditetapkan. Artinya, fungsi pengawasan menilai apakah rencana yang ditetapkan dalam perencanaan
telah tercapai. Dengan demikian pengawasan persediaan merupakan memonotor serta
mengevaluasi tugas-tugas untuk menghasilkan persediaan yang baik bagi perusahaan sesuai dengan perencanaan persediaan yang dibuat oleh perusahaan,
serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Pengawasan persediaan sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan
mengingat pentingnya pengawasan tersebut, maka AICPA memberikan pengertian tentang pengendalian intern arti yang seluas-luasnya sebagai berikut :
Pengendalian intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan
untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
kebenaran dan distribusi, memajukan efisiensi didalam operasi dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Masalah pengawasan dapat digolongkan pada tiga golongan, yaitu : 1. Pengawasan Fisik
Pengawasan fisik karena persediaan merupakan benda terwujud sehingga memerlukan tempat penyimpanan yang aman dari segala macam gangguan
seperti pencurian, pengaru suhu dan lain-lain. Perusahaan yang baik akan menugaskan orang-orang yang dapat dipercaya untuk bertanggung jawab
terhadap keamanan dan serta mengasuransikan persediaan dari resiko kebakaran dan sebagainya.
2. Pengawasan Akuntansi Pengawasan ini timbul karena adanya pemisah tigas dan wewenang serta
tanggung jawab antara petugas dibidang pencatatan, penyimpanan dan pengoperasian.
Pengawasan akuntansi terhadap persediaan meliputi : a.
Perlindungan terhadap harta kekayaan perusahaan berupa persediaan, baik persediaan bahan baku maupun persediaan produksi.
b. Melakukan pencatatan yang pantas dan wajar untuk menerima dan
memakai atau penjualan persediaan-persediaan serta menjaga agar arus barang berjalan dengan sebaik-baiknya, yang imulai dari proses produksi
sampai menjadi barang yang jadi siap untuk dijual.
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Pengawasan jumlah yang dibutuhkan Pengawasan ini penting agar perusahaan terhindar dari resiko kekurangan dan
kelebihan jumlah persediaan. Kekurangan persediaan akan menyebabkan terganggunya operasi perusahaan, sedangkan persediaan yang terlampau besar
menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi pula. Pada PT. Persero PELINDO I Unit Terminal Peti Kemas UTPK
Belawan menggunakan pengawasan fisik, pengawasan akuntansi dan pengawasan jumlah yang dibutuhkan.
Dengan adanya sistem pengawasan persediaan yang baik terhadap persediaan didalam suatu perusahaan maka resiko-resiko yang dapat memakan
keuntungan perusahaan dapat dihindarkan, seperti penyelewengan, pemborosan dan kehilangan dari persediaan itu sendiri. Berhubung karena hal tersebut maka
pengawasan persediaan sangat diperlukan didalam suatu perusahaan. Dari keterangan diatas dapatlah dikatakan bahwa tujuan pengawasan
persediaan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas yang tepat dari bahan-bahan atau barang-barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya
yang minimum untuk keuntungan perusahaan. Dengan perkataan lain pengawasan persediaan untuk menjamin terdapatnya persediaan pada tingkat yang
optimal agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan persediaan yang minimal. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pengawasan persediaan perlu
mengadakan perencanaan bahan-bahan yang dibutuhkan baik dalam jumlah maupun kualitasnya yang sesuai dengan kebutuhan untuk perusahaan serta kapan
pesanan dilakukan dan berapa besarnya yang dapat diperkenankan. Selain itu juga
Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
pengawasan terhadap jumlah, macam dan kualitas, komposisi dari persediaan apakah sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan
merupakan hal-hal yang harus diperhatikan.
Metode Penilaian Persediaan
Penilaian persediaan adalah menentukan persediaan yang dicantumkan dalam daftar keuangan. Penentuan harga dari persediaan akhir dan harga
pembelian merupakan bagian dalam laporan keuangan, baik bagi perusahaan yang menggunakan pencatatan periodik maupun perfectual. Dalam keadaan demikian,
perusahaan dapat memilih berbagai metode penilaian untuk menentukan harga pembelian.
Menurut Smith, dan Skousen 2001 adapun perusahaan dalam melakukan penilaian persediaan yang mengunakan tiga metode antara lain adalah :
1. Metode FIFO First In First Out Method