Lokasi Penelitian Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Metode Analisa

Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009. USU Repository © 2009

2. Manfaat penelitian :

a. Bagi penulis, untuk memperluas wawasan mengenai analisa manajemen persediaan dalam praktek yang sebenarnya dan membandingkannya dengan teori yang dipelajari. b. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukkan bagi perusahaan-perusahaan terutama PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I UNIT TERMINAL PETI KEMAS UTPK BELAWAN dalam menngambil keputusan terhadap pengadaan persediaan dan sebagai bahan pertimbangan di dalam memutuskan kebijaksaan yang diambil dimasa yang akan datang supaya dapat bekerja dengan produksi yang optimal serta tercapainya tujuan perusahaan. c. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan bermanfaat sebagai masukan bagi yang membutuhkan.

D. Metodologi Penelitian

Dalam membahas permasalahan, tentu diperlukan data-data yang mendukung ke arah penyelesaian secara lengkap dan berhubungan dengan permasalahan. Menurut Teguh 2005, ada empat tahap pengumpulan data yaitu:

1. Lokasi Penelitian

PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I UNIT TERMINAL PETI KEMAS UTPK BELAWAN terletak di Jalan Raya Pelabuhan Gabion Belawan. Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009. USU Repository © 2009

2. Sumber Data

Adapun jenis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut : a. Data Primer Merupakan data yang dikumpulkan khususnya untuk riset tertentu yang sedang dilaksanakan. Data-data yang diperoleh langsung dari objeknya mengenai data manajemen persediaan perusahaan. b. Data Sekunder Merupakan data yang diperolah dari sumber lain dalam bentuk laporan atau publikasi sering disebut juga data eksternal, yang datangnya dari luar perusahaan seperti buku dan media lainnya yang ada kaitannya dengan judul paper ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknikpengumpulan data yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah sebagai berikut : a. Observasi pengamatan Yaitu dengan cara mengamati secara langsung dalam perusahaan mengenai kegiatan operasi perusahaan di lapangan. b. Interview wawancara Yaitu dengan cara melakukan wawancara langsung terhadap pegawai yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap persediaan guna untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyusun paper ini. Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009. USU Repository © 2009

4. Metode Analisa

Metode Deskriptif merupakan serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan data yang diperoleh, selanjutnya diolah kembali sehingga memperoleh ganbaran yang jelas, terarah, menyeluruh dari masalah yang dibahas secara umum Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I UNIT

TERMINAL PETI KEMAS UTPK BELAWAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

PT. Persero Pelabuhan Indonesia I merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan yang secara teknis operasional berada di bawah lingkungan Departemen Perhubungan. Dalam perkembangan perusahaan ini, memiliki sejarah yang sangat panjang dimulai sejak Jaman Hindia- Belanda dengan nama “Haven Bedrijf Belawan Deli”. Haven Bedrijf memiliki pegawai lebih kurang 50 orang berstatus sebagai pegawai federal. Nama ini digunakan hingga tahun 1950. Periode 1951-1956 Haven Bedrijf berubah menjadi “Jawatan Pelabuhan” yang dipimpin oleh seorang Direktur Pelabuhan. Jawatan Pelabuhan berubah menjadi “Perusahaan Pelabuhan Negara” pada periode 1956-1961 yang dipimpin oleh Direktur Perusahaan Pelabuhan Belawan. “Perusahaan Negara Pelabuhan Daerah I” menggantikan Perusahaan Pelabuhan Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 128 Tahun 1961. Selanjutnya pada tahun 1964 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1964 terjadi perubahan dalam struktur kepelabuhanan dengan diperkenalkannya istilah “Komando Pelabuhan” sebagai penguasa Pelabuhan yang membawahi Syahbandar dan Perusahaan Negara Pelabuhan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1969 Penguasa Pelabuhan berubah menjadi “Badan Pengusahaan Pelabuhan” BPP.