Metode LIFO Last In First Out Metode Rata-Rata Tertimbang Weight Average Method

Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009. USU Repository © 2009

2. Metode LIFO Last In First Out

Cara ini didasarkan anggapan bahwa barang yang telah dipakai dinilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada atau stock dinilai berdasarkan harga pembelian barang terdahulu. Kelebihan penggunaan metode LIFO adalah, perusahaan dapat lebih cermat memonitor nilai persediaan perusahaan karena untuk menentukan apakah ada kenaikan ataupun penurunan perusahaan terlebih dahulu membandingkan persediaan dari dua tanggal yang berbeda. Kelemahan menggunakan metode ini adalah perusahaan harus memberikan waktu khusus untuk mengidentifikasikan nilai persediaan perusahaan, hal ini karena proses penilaiannya memakan waktu lama. Dalam menghitung nilai persediaan dengan metode LIFO ini, perusahaan dapat menggunakan sistem periodik dan perfectual akan tetapi penggunaan masing- masing cara akan menghasilkan nilai persediaan akhir yang berbeda, perbedaan ini disebabkan penghitungan secara periodik tidak dipengaruhi oleh tanggal dan waktu transaksi pemakaian dan pembelian. Sedangkan pada sistem perfectual penentuan nilai persediaan sangat dipengaruhi jumlah dan nilai yang ada setiap saat transaksi terjadi.

3. Metode Rata-Rata Tertimbang Weight Average Method

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang dibeli harus dibebani dengan biaya rata-rata, dimana rata-rata itu dipengaruhi atau ditimbang menurut jumlah unit yang diperoleh pada masing-masing harga. Metode ini Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009. USU Repository © 2009 dipakai apabila perusahaan mencatat persediaan berdasarkan periodical inventory system. Kelebihan menggunakan metode ini adalah, penentuan harga pokok persediaan untuk pembelian terakhir yang dilakukan perusahaan. Hal ini yang memperkecil kemungkinan bagi perusahaan menderita kerugian yang amat besar Kelemahan metode ini adalah, metode ini selalu mengikuti harga berlaku saat pembelian diperiode akhir sehingga perusahaan harus terus memantau nilai persediaan harga rata-rata setiap ada pemasukan atau pengeluaran. Apabila terjadi pengeluaran persediaan disaat harga rata-ratanya sedang turun maka secara otomatis harga rata-rata perusahaan juga turun walaupun saat pembelian barang tersebut harga rata-ratanya tinggi. Dilla Nafriza : Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, 2009. USU Repository © 2009

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa manajemen persediaan adalah merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan kebijakan persediaan merupakan bagian dari kepentingan dari beberapa bagian dalam suatu perusahaan. Manajemen persediaan tidak hanya berhubungan dengan bagian persediaan saja, melainkan juga berhubungan dengan bagian-bagian lainnya. Sesuai dengan tujuan dan data yang dikumpulkan dari hasil penelitian tentang manajemen persediaan pada PT. Persero PELINDO I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, maka dalam hal ini dilakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan terhadap perusahaan, baik dari segi struktur organisasi, perencanaan, pengendalian, pencatatan, pengawasan dan penilaian persediaan.

A. Pencatatan Persediaan

Dari hasil penelitian yang diadakan pada PT. Persero PELINDO I Unit Terminal Peti Kemas UTPK Belawan, perusahaan ini menggunakan pencatatan persediaan dengan system perfectual atau metode pencatatan buku, bila perusahaan menggunakan pencatatan periodik maka jumlah persediaan tidak dapat diketahui setiap saat, jumlah persediaan hanya dapat diketahui pada akhir periode saja itu juga harus dilakukan dengan cara menghitung digudang..