BAHAN DAN METODE Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi - IPAL Cemara Medan

BAB III BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian telah dilakukan selama 4 bulan tidak kontinu tapi incidental sejak bulan Agustus 2007 sampai dengan bulan November 2007 mendapatkan data tahun 2006. Penelitian dilakukan di kota Medan terutama di Pemko Medan, PDAM Tirtanadi, Bappedaldasu dan IPAL Cemara. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini hanya berupa kuestioner. Metode Percobaan dan Pengambilan Data Keseluruhan data yang diperoleh dapat dilihat pada Lampiran II dan III, berbentuk sudah tercetak dan yang dicatat sendiri oleh Peneliti. Format data asli yang diberikan oleh pimpinan IPAL Cemara Medan, beberapa diantaranya dirubah sendiri oleh Peneliti yaitu pengelompokan total biaya menjadi biaya tetap dan biaya berubah dengan bantuan pedoman dari petugas IPAL Cemara. Dengan demikian data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi untuk 1 satu tahun yaitu tahun 2006. Data yang diperoleh itu dapat dianggap sebagai data primer karena penelitian dilakukan terhadap suatu instansi. Data sekunder adalah informasi yang diperoleh dari IPAL kota Tangerang dan dari hasil penelitian seperti USAID – 2006 serta berupa brosur-brosur, baik dari IPAL Cemara sendiri maupun dari sumber lain. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Analisis Data Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, maka analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut : 1. Data Keuangan. a. Total pendapatan revenue – R tahunan, per-bulan, dihitung per-hari dan per-m³ LCD. b. Total biaya total cost – TC tahunan, per-bulan, dihitung per-hari dan per-m³ LCD. c. Dipilah dan dihitung dari TC untuk biaya tetap fixed cost – FC tahunan, per-bulan, per-hari dan per-m³ limbah. d. Dipilah dan dihitung dari TC untuk biaya variabel total variable cost – TVC tahunan, per-bulan, per-hari dan per-m³ limbah. Kesemua data di – regressi menurut time series untuk memastikan dicapainya titik impas lihat Bab IV dan Lampiran I. 2. Data Air Limbah hasil perhitungan. Data jumlah air limbah diperhitungkan dari volume air bersih yang didistribusikan kepada penduduk dalam area cakupan pemasok limbah sampai saat sekarang tahun 2006, kemudian diambil faktor 0,7 =70 untuk volume air limbah sesuai dengan pendapat pimpinan IPAL Cemara dan USAID, 2006, metode perhitungan dapat dilihat dalam Bab IV. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 3. Biaya pengolahan LCD diperhitungkan dari total biaya tahunan dibagi dengan total LCD terhitung pada tahun 2006. 4. Regressi. Untuk data keuangan dibuat regressi untuk menentukan kecocokan trend line – fit dan juga dapat digunakan sebagai peramalan forecasting. Pendapatan revenue – R, total biaya total cost – TC, biaya tetap fixed cost dan biaya berubah total variable cost – TVC diperhitungkan regressi time – series untuk trend linier, kwadratis dan eksponensial Riggs, 1981. Regressi dihitung menurut persamaan linier, kwadratis dan eksponensial sesuai rumus 2.23, 2.24 dan 2.25 lihat Bab II, yang pelaksanaannya dapat dilihat pada Lampiran I. 5. Korelasi . Korelasi koefisien korelasi sangat menentukan kepastiankekuatan hubungan variabel x dan y. Korelasi r = -1 0 +1, berarti korelasi yang mendekati - 1 atau +1 adalah yang terbaik. Korelasi ini diperhitungkan untuk menguji dan menentukan pilihan terhadap regressi. Harga korelasi yang paling mendekati nilai +1 atau -1 adalah yang paling baik sebagai pilihan. 6. Confidence dan Kecukupan data. Apabila korelasi telah diketahui, maka ini adalah mutu terhadap hubungan kedua variable secara confidence dalam statistik. Makin banyak data, makin diperoleh harga r yang lebih confidence pula. Ada 2 dua confidence level yang biasa digunakan dalam statistic, yaitu 95 dan 99 yang masing- Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 masing merupakan pernyataan probability terhadap r yang diperoleh dari sejumlah observasi data. Harga korelasi yang baik saja belum cukup kalau jumlah data yang diperlukan tidak mencukupi. Konfidensi, harga korelasi dan jumlah data merupakan tiga serangkai yang tidak bisa dipisahkan. 7. Titik Impas. Break Even Analysis adalah analisis untuk memperoleh titik impas Break Even Point – BEP dari kurva hasil dalam satuan uang – Rp dan atau biaya dengan tingkat kapasitas olah dalam satuan kapasitas - atau volume LCD yang diolah. Dapat juga diartikan regressi sebagai identik dengan break even analysis , dimana kurva pendapatan dan biaya-biaya dihubungkan dengan waktu. Semua kurva dapat berbentuk linier atau non linier. 8. Analisis Marginal Marginal Analysis. Analisis marginal adalah kajian hubungan antara jumlah produk yang terjual pada harga satuan produk dan total penjualan dengan biaya-biaya per-satuan marginal revenue and marginal cost. Analisis marginal sangat penting untuk menentukan titik optimum tingkat operasi pengolahan. Memperhatikan struktur data yang diperoleh variasi data adalah bergantung kepada waktu time series bukan kepada jumlah produk atau jumlah influent yang diolah. Oleh karena itu analisis marginal disini dibuat dalam perencanaan kemasa datang lihat bagian berikut dan Bab IV. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 9. Optimisasi Kapasitas IPAL Cemara, Medan. Seperti yang telah diuraikan dalam landasan teori, bahwa optimisasi dapat dilakukan dengan cara analisa marginal melalui regressi fungsi total biaya rata-rata dan harga marginalnya . Dengan adanya variasi kapasitas-olah simulasi, yaitu menaikkan kapasitas sebesar 10 , 15 , 25 dan 35 regressi dapat dilakukan seperti pada Lampiran : A.c. Untuk maksimisasi dilakukan terhadap keuntungan atau terhadap pendapatan, dan untuk minimisasi dilakukan terhadap biaya. Baik terhadap keuntungan, pendapatan dan biaya tidak ada konstrain lihat Bab IV. Dari kenaikan-kenaikan itu apakah diperoleh titik – impas dan kondisi optimal dapat dilihat pada Bab IV. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN