PENDAHULUAN Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi - IPAL Cemara Medan

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Kota Medan merupakan kota terbesar di bagian barat Indonesia, pusat perdagangan dan industri. Akhir tahun 1996 penduduknya 1.942.000 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,15 , sehingga pada tahun 2006 diproyeksikan penduduknya menjadi 2.402.300 jiwa. Dengan luas kota sebesar 265,10 km² = 26.510 Ha, maka kepadatan penduduk ± 9.062 jiwakm² Effendi, 1998. Sebagai salah satu makhluk biologis, manusia dalam menjalani kehidupannya adalah juga perusak lingkungan dan produsen limbah. Manusialah yang dituntut untuk mengelola pembinaan memperbaiki yang rusak, peningkatan dan pembangunan lingkungan yang layak huni. Dalam UU No. 23 Thn. 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 5 1 menyatakan setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Salah satu jenis limbah yang proporsinya besar adalah limbah cair, yaitu limbah cair domestic LCD yang dialirkan ke dalam selokan. Kiely 1998 menyebutkan bahwa limbah ini tidak termasuk air hujan; biasa juga disebut limbah cair urban urban waste water atau campuran dari LCD dengan limbah cair industri industrial waste water. Kota Medan tumbuh dan berkembang ke arah kota metropolitan, maka limbah cairnya juga tumbuh pesat, jadi sangat urgent pengolahan LCD ini sebelum dibuang ke lingkungan penerimanya. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Pada saat ini sejak tahun 1995 kota Medan memiliki unit pengolahan LCD yang dioperasikan oleh PDAM Tirtanadi Medan yang disebut instalasi pengolahan air limbah Cemara IPAL Cemara, Medan. Secara kelembagaan, pengelolaan air limbah di kota Medan dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi dan Dinas Pembangunan kota Medan. Kedua instansi tersebut bekerjasama dan melakukan koordinasi dalam teknis pembuangan air limbah yang didukung oleh peraturan daerah Pemerintahan Daerah Propinsi Sumatera Utara Pempropsu dan Pemerintahan kota Pemko Medan. Sesuai dengan program ”Medan Urban Development Project MUDP” disusun master plan air limbah Kota Medan pada tahun 1984, dan dengan ditetapkannya MUDP-I 1985 – 1989 dan MUDP-II 1989 – 1995 maka dibangunlah IPAL Cemara Medan secara bertahap, meliputi area 2.200 Ha setara dengan jumlah penduduk 572.700 orang; tetapi kapasitas olah IPAL Cemara didesain sebesar 60.000 m 3 hari LCD. Pendapatan utama adalah dari retribusi air limbah dan pelanggan air bersih. Jumlah pelanggan air limbah NPAL barulah sebanyak 11.110 sambungan dengan jumlah penduduk + 168.000 orang, dan jumlah pelanggan air bersih NPAB sebanyak 144.258 sambungan. Dengan demikian cakupan area yang telah di bangun adalah 29,18 dari keseluruhan Tahap Pembangunan 2.200 Ha, sedangkan jumlah pelanggan LCD sebanyak 7,7 dari pelanggan air bersih. Retribusi tersebut dibagi dalam Kelas A dan Kelas B seperti Tabel 1.1. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 1.1 : Retribusi NPAL Kota Medan Tarif A Tarif B Sosial Sosial Umum S1 30 30 Sosial Khusus S2 45 70 Non Niaga Rumah Tangga - 1 RT - 1 60 85 Rumah Tangga - 2 RT - 2 70 95 Rumah Tangga - 3 RT - 3 80 105 Rumah Tangga - 4 RT - 4 90 110 Rumah Tangga - 5 RT - 5 95 116 Rumah Tangga - 6 RT - 6 100 120 Kedutaan Konsulat 104 130 Instansi Pemerintah dan ABRI 70 120 Niaga Niaga Kecil N - 1 90 110 Niaga Menengah N - 2 180 180 Niaga Besar N - 3 225 225 Niaga Khusus 745 745 Industri Industri Kecil IN - 1 220 220 Industri Besar IN - 2 225 225 Kelas Pelanggan Rp.m² Golongan Pelanggan Type Sumber : IPAL Cemara,2006 Keterangan : 1. Kelas A : Pemakaian air bersih 20 m 3 bulan. Kelas B : Pemakaian air bersih 20 m 3 bulan. 2. Pelanggan air limbah yang belum pelanggan air bersih dikenakan Tarif A 3. Retribusi air limbah yang dibayar pelanggan adalah Tarif A atau Tarif B dikali dengan luas bangunan. Contoh : Luas bangunan = 100 m 2 , tipe RT-2, Tarif A. Retribusi air limbah = 100 x Rp. 70 = Rp. 7.000,-bulan Banyaknya limbah cair domestik sangat berkaitan dengan konsumsi air minumair bersih bagi penduduk setempat, menurut Effendi 1998 konsumsi air bersih di kota Medan adalah 190 Lor.hari, sedangkan menurut USAID, 2006 di kota Bogor 90 – 170 Lor.hari. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Kombinasi kedua data itu lebih fleksibel untuk dapat diterima, sehingga konsumsi air bersih rata-rata penduduk kota Medan adalah q ir : q ir = 2 190 + 90 +170 = 160 Lor.hari Menurut USAID 2006, air bersih yang disalurkan akan menjadi limbah cair selokan sebanyak 60 – 70 sedangkan selebihnya menjadi konsumsi masyarakat dan meresap ke dalam tanah. Dengan demikian potensi volume air limbah cair di kota Medan pada tahun 2006 diperkirakan : m in q = [ 2 .4 0 2 .3 0 0 o ra n g ] [ 7 0 ] L o r.h a ri 2 4 [ 3 6 0 0 ] d e tik h a ri [ 160] = ~ 3114 Ldetik = 269.058 m 3 hari Disisi lain biaya pengolahan sangat tinggi, selama tahun 2006 mengalami kerugian. Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan penelitian dan kajian untuk mengetahui kinerja pengolahan yang optimal IPAL Cemara Medan. Dari uraian latar belakang di atas, maka dapatlah dirumuskan masalahnya seperti berikut : a. Pemasok limbah cair dikota Medan masih sedikit. b. Secara teknis, unit IPAL Cemara Medan belum dioperasikan sesuai kapasitas terpasang 60.000 m 3 per-hari. c. Biaya operasional penyaluran dan pengolahan Limbah Cair Domestik LCD sangat besar yaitu selama tahun 2006, IPAL Cemara mengalami kerugian setiap bulan. 4 Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian adalah untuk mengoptimisasi kinerja dengan cara : a. Mendapatkan kapasitas operasi pengolahan limbah yang optimum menguntungkan. Dari penelitian dan kajian ini ingin diketahui keterkaitan antara kapasitas olah dengan biaya yang tersedia, titik setimbang antara penghasilan dan pengeluaran, serta keuntungan yang layak. b. Mengkaji peningkatan jumlah pemasok LCD yang lebih besar untuk memperkecil idle capacity pada Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik IPAL Cemara. Hipotesis Untuk mencapai tujuan di atas diperkirakan memiliki hipotesis seperti berikut, yaitu : a. Kapasitas operasi pengolahan limbah yang dijalankan diduga belum optimum. b. Peningkatan jumlah pemasok LCD diduga perlu untuk mencapai kapasitas optimum. Sistem dan kerangka berfikir sebagaai rangkuman proses kausalitas terhadap keseluruhan diktum dan materi dalam penelitian ini dperlihatkan seperti pada Gambar 1.1. Lingkup penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan IPAL Cemara sebagai objek penelitian dan sebagai sumber data primer selama tahun 2006 2. Variabel yang diteliti adalah : a. Jumlah pemasok air limbah dan jumlah air limbah yang dihasilkan. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 b. Kapasitas olah riel IPAL Cemara dan kemungkinan terjadinya variasi kapasitas untuk mengetahui kapasitas yang optimum. c. Parameter-uji adalah performance ekonomi, yaitu mendapatkan keuntungan yang layak. Gambar 1.1 : Sistem dan Kerangka Berfikir Pengelolaan air limbah, Medan, dalam kaitannya dengan penelitian ini MASALAH • Pemasok limbah cair masih sedikit • Real capacity 8,000 – 10,000 m 3 hari • Terjadi deficit biaya pengolahan • Sarana kurang METODA PENANGGULANG AN • Perluasan jumlah pema- sok LCD. • Peningkatan pendapatan dan subsidi kepada IPAL Ce-mara. • Menekan pembiayaan pe-ngolahan. MASYARAKAT • Pelanggan LCD • Calon Pelanggan LCD • LSMpemukim PRASARANA • Pempropsu • Pemko PDAM TIRTANADI IPAL CEMARA PERATURAN DAN KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG UU No.23 Th. 1997 PP No.20 Th 1990 Kep.Men LH No.Kep.61MENLH101995 Perda No.25 Th.1985 dan No.6 Th.1991 SK. Gubsu No.5393211KTh.1996 Sk.Pemko Medan No.660.1227SK1996 Sk.Direksi PDAM Tirtanadi No.74KDTS1997 LIMBAH CAIR DOMESTIK KOTA MEDAN • Buangan cair rumah tangga dan bisnis. • Tinja TA – 1 HAMBATAN - Internal • Dana terbatas • Manajemen kurang professional • Sarana kurang memadai - Eksternal • Tarif pelanggan mahal • Kesediaan masya- rakat instansi dan bisnis kurang Motivasi SDM menurun RISIKO • Kesehatan masyarakat • Lingkungan alam terbatas • Keindahank enyamanan MANFAAT • Pengambilan Keputusan oleh manajemen. • Teknis umum. • Keuangan dana. STUDI KINERJA • Kapasitas optimal • Perluasan pe- langgan • Pendapatan ongkos dan titik impas KINERJA SUKSES KINERJA GAGAL Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Demikian juga asumsi yang digunakan adalah: 1. Semua unit-unit operasi, fasilitas dan satuan – satuan kerja yang ada dalam IPAL Cemara dapat bekerja dengan baik walaupun terjadi variasi kapasitas olah sampai dicapai kapasitas optimum. 2. Data yang diperoleh dari manajemen IPAL Cemara dan PDAM Tirtanadi dianggap benar dan terpercaya. 3. Biaya tetap fixed cost rata-rata pada tahun 2006 dianggap tetap dalam studi variasi peningkatan kapasitas-olah sampai dicapainya titik optimum. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini sangat berguna sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan oleh manajemen PDAM Tirtanadi dan IPAL Cemara, yaitu pada tingkat bagaimana kemampuan berproduksi akan diperoleh keuntungan. Hasan Basri Siregar:Optimisasi Kinerja Unit Pengolahan Limbah Cair Domestik PDAM Tirtanadi – IPAL Cemara Medan, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA