BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Pekerja seks komersil adalah bagian dari dunia pelacuran yang termaksuk dengan istilah WTS atau wanita tunasusila. Pelacuran atau
Prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang harus dihentikan penyebarannya, tanpa mengabaikan usaha pencegahan dan
perbaikan. Pelacuran berasal dari bahasa latin pro-stituere atau pro-stauree, yang membiarkan diri berbuat zina, melakukan persundalan, percabulan, dan
pergendakan Kartini, 2007:207. Menurut Feldman, seseorang menjadi PSK yang terlibat dalam
hubungan seks demi uang sebagai mata pencarian Fildman dalam Koentjoro, 2004:31. Lebih lanjutnya, Koentjaraningrat 2004:34 mendefenisikan
seseorang menjadi PSK karena berhubungan badan demi uang, perselingkuhan, dan tidak acuh secara emosional. Dari sudut antropologi
ekonomi, PSK memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan PSK sering kali dianggap membahayakan kepribadian seseorang dan
memperburuk kehidupan keluarga dan pernikahan menyebarkan penyakit dan mengakibatkan diorganisasi sosial, Koentjoronigrat 2004 : 41.
Banyak wanita yang hidup semata-mata dalam kemiskinan menjadi PSK untuk memperoleh makanan, pakaian dan perlindungan atau yang
berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya rendah, dengan berbagai
Universitas Sumatera Utara
alasan mereka mengambil jalan pintas untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhannya dan keluarga. Hal ini juga oleh karena faktor
pendidikan yang rendah sehingga tidak memungkinkan memperoleh pekerjaan yang memberikan penghasilan yang cukup misalnya pada sektor
formal. Mengenai soal dan macam serta jumlah dorongan naluri manusia,
yang membentuk kepribadian dan dipertegas melalui pola interaksinya antara lain seperti yang di gambarkan oleh Koentjaranigrat dalam bukunya Pengatar
Ilmu Antropologi 1990:108, adalah: Dorongan untuk mempertahanan hidup, dorongan ini memang merupakan
suatu kekuatan biologi yang juga ada pada sesama makhluk di dunia ini dan
menyebabkan mampu mempertahankan hidup. 1.
Dorongan seks, bahwa dorongan seks timbul pada setiap individu yang
normal tanpa terpengaruh pengetahuan sebagai landasan biologis. 2.
Dorongan untuk usaha mencari makan, sebagai sikap dasar setiap
manusia yang tidak di pengaruhi oleh landasan pengetahuan. 3.
Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia dorongan ini merupakan landasan biologi dan kehidupan masyarakat manusia
sebagai makhluk kolektif.
Sebenarnya dorongan naluri manusia untuk membentuk kepribadian ada 7 faktor, tetapi ke empat dorongan ini yang cenderung membuat
responden menjadi PSK, dorongan naluri manusia dalam lingkungan interaksinya akan semakin membesar menjadi sebuah keyakinan dalam
Universitas Sumatera Utara
berbagai pandangan yang berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya, Saragih 2008 : 13.
Dalam bersosialisasi antara PSK dengan masyarakat akan banyak hal didapat oleh PSK seperti, cara pandang masyarakat setempat terhadap
mereka, pandangan masyarakat yang menganggap rendah dan memojokkan PSK dalam kehidupan sehari-hari. Adanya anggapan, bahwa apabila
bersosialisasi dengan seorang PSK dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Fakta dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak mau
bergaul dan menganggap rendah pekerjaan PSK, khususnya para istri. Para istri merasa tidak senang dengan PSK, sebab PSK dianggap sebagai peretak
rumah tangga. Dari pengertian di atas jelas bahwa pekerja seks komersil adalah
suatu perbuatan di mana seorang wanita menyerahkan dirinya untuk berhubungan badan dengan mengharapkan bayaran, baik berupa uang
maupun bentuk lainnya. Disini Kartono 1992:207 mengemukakan defenisi PSK sebagai
berikut: 1. Prostitusi adalah bentuk penyimpangan seksual dengan pola-pola
organisasi impludorongan seks yang tidak wajar dan tidak terintegrasi, dalam bentuk pelampiasan nafsu-nafsu seks tanpa kendali dengan banyak
oarang
Universitas Sumatera Utara
2. PSK merupakan peristiwa penjualan diri dengan jalan memperjual-
belikan bada, kehormatan dan kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu-nafsu seks dengan imbalan pembayaran.
3. PSK ialah perbuatan perempuan atau laki-laki yang menyerahkan
badannya untuk berbuat cabul secara seksual dengan mendapatkan upah. PSK diartikan sebagai kurang beradab karena keroyalan relasi
seksualnya dalam bentuk penyerahan diri pada banyak laki-laki untuk pemuasan seksual dan mendapatkan imbalan jasa atau uang bagi
pelayanannya. PSK itu juga bisa diartikan sebagai salah satu tingkah, tidak susila atau gagal menyesuaikan diri terhadap norma-norma susila. Maka
pelacuran itu adalah wanita yang tidak pantas kelakuannya dan bisa mendatangkan malacelaka dan penyakit, baik kepada orang lain yang
bergaul dengan dirinya, maupun kepada diri sendiri. PSK merupakan profesi yang sangat tua usianya, setua umur
kehidupan manusia itu sendiri. Yaitu berupa tingkah laku lepas bebas tanpa kendali dan cabul, karena adanya pelampiasan nafsu seks dengan lawan
jenisnya tanpa mengenal batas-batas kesopanan. PSK selalu ada pada semua negara berbudaya, sejak zaman purba sampai sekarang. Dan senantiasa
menjadi masalah sosial atau menjadi objek urusan hukum dan tradisi. Selanjutnya, dengan perkembangan teknologi, industri dan kebudayaan
manusia, turut berkembang pula pelacuran dalam pelbagai bentuk dan tingkatannya.
Universitas Sumatera Utara
Sejak zaman dahulu para pelacur selalu dikecam atau dikutuk oleh masyarakat, karena tingkah lakunya yang asusila dan dianggap mengotori
sakralitas hubungan seks. Mereka disebut sebagai orang-orang yang melanggar norma-norma, adat dan agama dan memyebabkan penyebaran
penyakit kelamin. Adapun hal yang mendasari PSK terjun ke dunia pelacuran karena berbagai alasan, salah satunya faktor ekonomi dan masalah pribadi.
Agustina : 2008 Menyatakan di samping itu, keterbatasan lapangan pekerjaan bagi perempuan juga menghentikan mereka sebagai salah satu pilar
penyokong ekonomi keluarga. Salah satu pilihan pekerjaan mudah bagi perempuan dengan
keterampilan dan pendidikan rendah, tetapi dengan harapan mendapat kehidupan yang layak adalah dengan menjalani profesi sebagai Pekerja Seks
Komersil PSK. Kesulitan-kesulitan dalam situasi tertentu mempengaruhi kondisi mentalmoral seseorang dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut;
yang bertentangan dengan akhlak, moral, dan agama, menjadi faktor banyaknya para wanita menjadi seorang PSK Triono, 2008:12.
Jika dilihat dari sudut pandang kehidupan sosial tidak semua masyarakat bisa menerima posisi PSK dalam lingkungan masyarakat, karena
dapat mempengaruhi kepribadian masyarakat, khususnya anak-anak yang sedang berkembang. Secara tidak langsung, PSK yang juga manusia biasa,
dalam bergaul dengan yang lain mengalami diskriminasi dalam berteman, PSK tersebut dijauhi dalam pergaulan masyarakat. Hal ini menunjukkan PSK
tersebut hanya berteman dengan sesama profesinya yaitu, antar sesama PSK
Universitas Sumatera Utara
saja. PSK juga dipandang sebahagiaan masyarakat sebagai merusak rumah tangga orang dan penyebar penyakit.
Salah satu akibat yang ditimbulkan dari aktivitas seksual yang tidak sehat adalah munculnya Penyakit Menular Seksual PMS. Penyakit ini
disebut juga venereal, berasal dari kata venus, yaitu Dewi Cinta dari Romawi kuno. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya seseorang
melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan Ajen,2003:86.
Penyakit Menular Seksual PMS merupakan salah satu infeksi saluran reproduksi ISR yang ditularkan melalui hubungan kelamin. Kuman
penyebab infeksi tersebut dapat berupa jamur, virus dan parasit. Perempuan lebih mudah terkena infeksi saluran reproduksi ISR dibanding dengan laki-
laki, karena saluran reproduksi perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. ISR pada perempuan juga sering tidak diketahui karena gejalanya
kurang jelas dibandingkan laki-laki Widyastuti,2009:38. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sebelumnya
telah terjangkit Penyakit Menular Seksual ini jelas sangat berbahaya. Pengobatan untuk setiap jenis penyakit berbeda-beda, di antaranya tidak
dapat disembuhkan. Untuk mengetahui lebih lanjut, dibawah ini akan dibahas beberapa beberapa Penyakit Menular Seksual. Seperti Gonorhoe, sifilis,
HIVAIDS.
Universitas Sumatera Utara
Penyakit Gonorhoe ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ seks
dan organ kemih. Selain itu, akan menyerang selaput lendir mulut, mata, anus, dan beberapa organ tubuh lainnya. Bakteri yang membawa penyakit ini
dinamakan gonococcus. Pada perempuan berjangkitnya penyakit ini akan terlihat setelah 5-20
hari melakukan hubungan seksual. Tanda-tandanya tidak dapat terlihat, bahkan perempuan tersebut tidak menyadari jika dirinya telah terjangkit.
Tiba-tiba dia akan merasakan sakit di bagian kelamin wanita akan keluar nanah Dianawati, 2003:87. Jika penyakit ini belum sempat diobati dan dia
mengalami kehamilan, bayi yang ada dalam kandungannya dapat terancam kebutaan karena gonorhoe ini bisa menjalar dan menyerang selaput lendir
mata bayi ini juga dapat menyebabkan kemandulan. Sedangkan pada laki- laki, penyakit ini dapat terlihat setelah 3-7 hari melakukan hubungan seksual.
Gejala yang terlihat saat ujung kepala penis terlihat merah karena meradang dan mengeluarkan nanah dan merasa sakit ketika kencing. Untuk
menanggulangi penyakit ini, penderita akan diberi obat antibiotik atas resep dokter dan melakukan diagnosis yang tepat dan teratur melalui dokter
spesialis penyakit kulit dan kelamin. Sifilis dikenal juga dengan sebutan raja singa. Penyakit ini sangat
berbahaya. Penyakit ini di tularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan barang-barang dari seseorang yang tertular seperti baju, handuk,
dan jarum suntik. Kuman ini menyerang organ-organ penting tubuh lainnya,
Universitas Sumatera Utara
seperti selaput lendir, anus, bibir, lidah, dan mulut. Penularannya penyakit ini akan terlihat sekitar 3-4 minngu bahkan terkadang sampai 3 bulan setelah
melakukan hubungan seksual, gejala yang terlihat adanya luka kecil bernanah disertai rasa sakit dan terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening yang
mengeras di sekitar luka, seperti di lipatan paha dan luka-luka kecil berwarna merah di sekitar permukaaan kulit, dari kulit kepala hingga telapak tangan
dan kaki. Gejala lainnya sakit tenggorokan, pusing, lesu, nyeri otot, terjadi kerontokan rambut, dan kulit kepala akan terasa gatal.
HIV ialah Human Immuno Deficienncy Virus. HIV merupakan sejenis parasit obligat yang dapat hidup di dalam cairan. HIV hidup dan
berkembang dalam sel darah putih manusia, dimana cairan yang mengandung sel darah putih seperti : darah, cairan sperma, cairan vagina, sum-sum
belakang dan lain sebagainya. Penyakit menular seperti HIV dan AIDS itu tidak ada cara penyembuhannya. Kadar-kadar virus HIV yang ada dalam
tubuh seseorang hanya dapat diturunkan dengan ARV yaitu Anti Retrovirus. ARV Anti Retrovirus tidak dapat menyembuhkan seseorang, melainkan
hanya mampu menurunkan kadar virus dalam darah; tetapi virus HIV tetap berda dalam darah. Obat ARV tidak dapat diberikan pada setiap penderita
AIDS, hanya pada setiap penderita dengan kriteria tertentu yaitu seseorang yang menderita gejala AIDS pada saat tes darah tes kadar daya tahan tubuh.
Obat ARV ini dikomsumsi seumur hidup pada penderita berhenti karena hanya obat ini yang dapat mempertahankan hidup penderita AIDS.
Universitas Sumatera Utara
AIDS memilliki kepanjangan Acqired Immune Deficiency Syindrome. AIDS adalah sindroma atau kumpulan gejala menurunnya
kekebalan tubuh yang di sebabkan oleh virus HIV. Sifilis, HIVAIDS merupakan penyakit yang di sebabkan oleh infeksi organisme. Hal ini dalam
penyebarannya, sangat di pengaruhi oleh pola perilaku dan gaya hidup seseorang. Secara tidak langsung sifilis, HIV dan AIDS juga merupakan
penyakit perilaku. IMS ialah Infeksi Menular Seksual dan sering juga disebut penyakit kelamin. IMS infeksi menular seksual ialah infeksi yang di tularkan
terutama melalui hubungan seks. Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual IMS antara lain, yaitu.
1. Sifilis disebut dengan raja singa. Sifilis memiliki gejala apabila muncul luka yang tidak terasa sakit. Penyakit ini sangat berbahaya dan penyakit ini di
tularkan melalui hubungan seksual. Penyebab timbulnya penyakit ini adanya kuman Treponema pallidum. Kuman ini menyerang organ-organ penting
tubuh lainnya, seperti selaput lendir, anus, bibir, lidah dan mulut. Adapun ciri-ciri penyakit sifilis sebagai berikut:
• Di sebabkan oleh bakteri, akan muncul bakteri antara 3 minggu
sampai 3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini.
• Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi
pada umumnya tidak terasa sakit. •
Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet
Universitas Sumatera Utara
pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagian tubuh lain.
• Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada vagina
• Keluhan sakit pada tenggorokan, pusing, lesu, nyeri otot, terjadi
kerontokan rambut, dan kulit kepala terasa gatal. •
Perempuan yang hamil bisa saja terserang penyakit ini, sehingga bayi yang akan lahir mengalami kelumpuhan fisik dan mental, itu pun jika
mereka dapat bertahan hidup. Biasanya, bayi-bayi ini akan meninggal dalam kandungan jika kuman menyerang uterus. Kalaupun bisa lahir,
bayi-bayi ini akan meninggal 1 minggu setelah kelahirannya. Sayangnya, obat untuk menyelamatkan para bayi yang terserang
penyakit ini samapai sekarang belum ada. 2. Herpes memiliki gejala muncul bintik berisi cairan dan bersifat kambuhan.
Virus herpes penularannya di mulai ketika luka-luka sudah terlihat, luka-luka itu sendiri mungkin terjadi selam 1-2 hari sebelum kelihatan, mungkin juga
terjadi saat terserang. Herpes cepat sekali penularannya, yaitu melalui hubungan langsung antara bagian tubuh penderita yang terkena infeksi
dengan selaput lendir, termaksud kulit yang terluka pada bagian tubuh orang lain.
3. Kencing nanah GonoreGO memiliki gejala sakit saat kencing dan keluar nanah dari alat kelamin. Penyakit ini di tularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit ini menyerang organ seks dan organ kemih. Selain itu akan menyerang selaput lendir mulut, mata anus, dan beberapa organ tubuh
Universitas Sumatera Utara
lainnya. Penyakit Gonorea pada perempuan akan terlihat setelah 5-20 hari melalui hubungan seksual. Jika penyakit ini belum sempat di obati dan dia
mengalami kehamilan, bayi yang ada dalam kandungannya dapat terancam kebutaan karena gonorea ini bisa menjalar dan menyerang selaput lendir
mata bayi. Selain itu penyakit ini juga dapat menyebabkan kemandulan. Pada laki-laki, penyakit ini dapat terlihat setelah 3-7 hari melakuan hubungan
seksual. Gejala yang terlihat mengeluarkan nanh dan merasakan sakit ketika kencing, ujung kepala penis terlihat merah meradang.
4. AIDS HIV dapat terjadi karena hubungan intim yang berganti-ganti dan menyebabkan tidak bekerjanya sistem kekebalan tubuh.
AIDS HIV dapat terjadi karena hubungan intim yang berganti-ganti dan menyebabkan tidak bekerjanya sistim kekebalan tubuh.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Artinya, suatu gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang.
Memang, pada dasarnya setiap orang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang dapat melindunginya dari berbagai serangan,seperti virus, kuman dan
penyakit lainnya. Jadi, sebenarnya AIDS ini hanyalah suatu gejala penyakit atau sindrom. Dengan itu akan lebih mudah terserang berbagai penyakit
tersebut. Proses penularan AIDS melalui hubungan seksual dilakukan dengan cara
sebagai berikut: 1. Melakukan aktifitas seksual seperti anal seks atai oral seks. Aktivitas seks
seperti ini menyebabkan penularan HIV bukan hanya melalui sperma ini
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan penularan HIV bukan hanya melalui sperma dan cairan vagina, melainkan dapat juga melalui darah jika terdapat kemungkinan luka-luka
kecil di sekitar anus, rongga mulut, dan organ seksual yang tidak diketahui sebelumnya
2. Melakukan aktivitas seksual melalui hubungan seksual umumnya dapat menyebabkan seseorang tertular virus ini. Aktivitas tersebut dapat
memungkinkan terjadinya infeksi pada dinding organ seksual, sehingga memudahkan penularannya melalui darah.
Gejala-gejala seseorang tertular AIDS terbagi ke dalam 2 jenis sebagai berikut.
1. Gejala –gejala umum sebagai berikut.
• menurunnya berat badan, sekitar 10 dalam waktu singkat.
• Demam yang berkepanjangan selama 1 bulan atau lebih
• Diare yang terus-menerus selama 1 bulan lebih.
2. Gejala-gejala tambahan sebagai berikut •
Batuk yang tidak sembuh-sembuh selama 1 bulan lebih. •
Perubahan kulit dan iritasi atau gatal. •
Herpes simpleks yang menyebar dan semangkin parah •
Infeksi jamur pada rongga mulut dan kerongkongan. •
Terjadinya pembengkaan kelenjar getah bening di sekujur tubuh, biasanya di bawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha.
Universitas Sumatera Utara
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu sejenis Virus yang menyebabkan AIDS. Proses HIV menjadi AIDS melalui
cara sebagai berikut. 1. Setelah seseorang terinfeksi HIV, dalam waktu 2-3 bulan tubuhnya baru
akan menghasilkan antibodi. Masa ini disebut” periode jendela”. Berdasarkan hasil tes darah yang dilakukan, barulah dapat diketahui seseorang tadi
mengidap HIV positif + atau HIV negatif -. Disebut HIV + jika dalam darahnya terkandung HIV. Disebut HIV - jika dalam darahnya terkadang
HIV. Disebut HIV - jika dalam darahnya tidak terkandung HIV. Kondisi HIV + dan HIV - disebut “ status HIV seseorang”. Jika ternyata orang
tersebut mengandung HIV +, gejala yang terlihat belum ada, hanya merasakan sakit ringan biasa flu. Masa-masa ini disebut “masa laten”, dapat
berlangsung selama 7-10tahun. Baik pada masa periode jendela maupun pada masa laten, seseorang tersebut sudah dapat menularkan HIV kepada orang
lain. 2. Setelah melewati masa laten, orang yang terinfeksi HIV tadi mulai
diramalkan bahwa orang tersebut hanya dapat berthan hidup selama 2 tahun, sejak didapatkan gejala-gejala AIDS.
HIV ini menyerang sel-sel darah putih dalam tubuh, sehingga jimlah sel darah putih semakin berkurang dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh
menjadi melemah. Padahal, fungsi sel darah putih adalah sebagai pelindung tubuh dari serangan luar, seperti kuman, virus, atau penyakit yang masuk ke
dalam tubuh. Selain itu, d\sel darah putih berfungsi memproduksi antibodi
Universitas Sumatera Utara
yang khas untuk penyakit tersebut. Bahkan sel darah putih mampu memproduksi antibodi yang dapat melindungi tubuh seumur hidup.
Penularan HIV sama dengan penularan AIDS, dengan cara sebagai berikut. 1.
Hubungan seksual 2.
Jarum suntik dari seseorang yang tertular HIV 3.
Transfusi darah yang tercemar HIV 4.
Adanya hubungan perintal atau ibu dengan bayi yang dikandung atau disusuinya.
Meskipun telah dilakukan berbagai percobaan untuk mengembangkan vaksin HIV ini, sampai detik ini belum dapat ditemukan pengobatan yang
maksimal terhadap pencegahan HIV ataupun AIDS. Orang yang mengidap penyakit IMS Infeksi Menular Seksual
memiliki resiko lebih besar untuk infeksi HIV karena luka yang terbuka memberi jalan masuk bagi HIV. Hubungan seksual yang berkaitan dengan
kehamilan dan kelahiran anak merupakan fungsi prokreasi dari hubungan seksual tersebut. Untuk melakukan fungsi rekreasi tersebut, maka telah
berkembang berbagai metode kontrasepsi yang dapat di pergunakan oleh masyarakat luas. Berbagai macam metode kontrasepsi atau cara-cara
mencegah kehamilan juga telah diketahui oleh remaja sekarang. Kategori pengetahuan kontrasepsi di dasarkan pada metode kontrasepsi keluarga
berencana yang diketahui oleh para remaja ini meliputi penggunaan kondom.
Universitas Sumatera Utara
Kondom sudah ada dalam jaman Mesir kuno. Sebenarnya kondom yang kita kenal sekarang dikembangkan oleh dokter kerajaan Inggris, The
Earl of Condom, atas pemerintah Raja Charles II, sebagai upaya perlindungan raja dari penularan sifilis. Pertama kali, dikembangkan dari
usus halus domba yang dilumuri dengan cairan pelicin. Temuan kondom Raja Charles II di sambut meriah dan juga bikin heboh. Mulailah timbul
kecemasan peningkatan perilaku seks sebelum menikah, peningkatan kunjungan ke penjaja seks, dan kondom dapat dianggap merutuhkan nilai-
nilai keagungan perkawinan Triono, 2008:11. Sejak awal abad 19, kondom sudah dibuat dengan bahan karet alam,
kuat dan elastis. Sehingga kondom dapat dipakai ulang oleh kaum lelaki setelah dicuci, pakai ulan sampai kondomnya bocor atau rusak sehingga tak
dapat dipakai lagi. Pada awal perkembangan kondom, memang manfaat perlindungannya terhadap kehamilan dan infeksi masih rendah, karena cara
pakai ulang tersebut, sehingga higienis juga tidak terjaga Triono, 2008:11. Sekitar tahun 1930 an, kondom dibuat dari bahan lateks, terciptalah
kondom yang lebih tipis, kuat dan lebih murah dan sekali pakai. Persis seperti kondom yang kita kenal sekarang. Peningkatan penggunaan kondom
yang bermutu, semakin tipis, mudah dipakai dan harga terjangkau. Pada tahun 1950-an, kondom yang tipis dan sesuai dipakai serta ada tonjolan
kantung diujungnya, bertambah populer sebagai alat untuk mencegah ejakulasi dini. Ketika ancaman perluasan penularan penyakit kelamin dan
Universitas Sumatera Utara
HIV – virus penyebab AIDS – mendorong kondom sebagai salah satu alat pencegahan yang utama Triono, 2008:11.
Fungsi kondom antara lain : 1.
Efektif sebagai alat kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar 2.
Murah dan mudah di dapat tanpa resep dokter dan dapat didistibusikan oleh dan untuk masyarakat community based
3. Praktis dan dapat dipakai sensiri
4. Tidak ada efek hormonal
5. Dapat mencegah kemungkinan Penularan Penyakit Menular Seksual
termaksud HIVAIDS www. Bkkbn.go.idgema priaartikel-detail.
Berdasarkan fenomena gunung es 1 satu orang HIV positif sebenarnya mewakili 100 orang HIV positif yang belim terdeteksi tes darah
HIV di masyarakat. Kenyataan ini membuktikan bahwa kasus HIVAIDS, sebenarnya sudah mulai meluas ke masyarakat umum. Infeksi HIV memang
terus merangkak naik, namun cara penyebarannya masih menunjukkan pola yang tetap. Hal ini dapat terbukti dari riset Departemen Kesehatan RI pada
tahun 2001 yang memperlihatkan bahwa perilaku seksual tetap menduduki peringkat teratas dalam penularan HIVAIDS 61,7, diusul dengan Intra
Drug User IDU 20,3, homoseksual-biseksual 15,7, perintal 1,6,
transfusi darah 0,5 dan hemofili 0,2. www. health Irc.or.id
Kasus AIDS pertama kali ditemukan di Indonesia di Bali pada tanggal 15 April 1987, yakni seorang turis asal belanda Edward Hop,44
tahun. Ia meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali pada tanggal 30 April
Universitas Sumatera Utara
2007. dua tahun kemudian tercatat 13 orang positif terinfeksi VIV dan dari tahun ke tahun, jumlah ini terus mengalami peningkatan.
Jumlah kasus AIDS di Indonesia adalah 8988 orang. Penderita HIV+ sebanyak 5640 orang. Kasus AIDS di 32 Provinsi, dengan kasus tertinggi
dimulai dari DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bali, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan.
Penderita yang meninggal akibat AIDS adalah sebanyak 1.994 orang Triono, 2008:16.
Di Sumatera Utara, data yang diperoleh sejak tahun 1994-2007 january lebih banyak warga negara Indonesia, dibandingkan dengan warga
negara Indonesia asing. WNI Warga Negara Indonesia yang mengidap HIV adalah 445 orang. AIDS diderita oleh 330 orang. Jumlah keseluruhannya
yaitu 775 orang. WNA Warga Negara Asing yang mengidap HIV adalah 25 orang, yang mengidap AIDS adalah 1 orang, dan jumlah keseluruhannya
yaitu 26 orang. Jumlah keseluruhannya yang mengidap AIDS pada WNA dan WNI adalah 331 orang. Akibat sari AIDS terdapat 80 orang meninggal
Triono, 2008:16. Kasus dimulai dari kota Medan yang berjumlah 226 orang, Pematang
Siantar berjumlah 14 orang, Tanjung Balai 1 orang, Tebing Tinggi 6 orang, Sibolga 1 orang, Deli Serdang 20 orang, Langkat 4 orang, Karo 5 orang,
Simalungun 9 orang, Asahan 5 orang, Labuhan batu 7 orang, Tapanuli Utara 4 orang, Tapanuli Tengah 1 orang, Tapanuli Selatan 3 orang, dan Samosir 1
Universitas Sumatera Utara
orang. Jumlah keseluruhan di Sumatera Utara ialah 331 orang yang terkena HIVAIDS Triono,2008:16.
Sementara April 2007, penderita HIV+ sebanyak 531 orang. Sebanyak 337 orang berjenis kelamin laki-laki dan 135 orang berjenis
kelamin perempuan dan 19 orang yang tidak diketahui. Penderita AIDS sebanyak 56 orang berjenis kelamin perempuan, sebanyak 307 orang berjenis
kelamin laki-laki dan yang tidak diketahui ada 5 orang. Jumlah penderita AIDS sebanyak 368 orang. Jumlah keseluruhan penderita HIV+ dan AIDS
adalah sebanyak 899 orang Triono, 2008:16. Berdasarkan kasus di atas, diketahui bahwa terdapat masyarakat
Indonesia yang tidak mau menggunakan kondom saat berhubungan intim. Oleh karena PSK memiliki resiko tinggi terhadap bahayanya HIVAIDS dan
IMS lainnya, mereka harus memiliki kesadaran untuk menghindari penyakit ini. Seharusnya PSK berusaha dan selalu menawarkan kondom kepada setiap
pelanggan yang datang. Pada lokasi penelitian penderita PMS Penyakit Menular Seksual tidak
menemukan satu PSK pun yang menderita penyakit kelamin. Hal ini lah yang menjadi alasan penulis ingin meneliti tentang pengetahuan PSK dalam
menanggulangi penyakit kelamin. Di mana PSK yang terdapat di lokasi penelitian tersebut tidak ada yang terkena penyakit kelamin. Hal ini
menunjukkan adanya pengtahuan pada PSK dalam menjaga kesehatan dalam pekerjaan mereka.
Universitas Sumatera Utara
1. 2 Rumusan Masalah.