DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA PADA SUB MATERI ALKANAALKENAALKUNA.

ANALISIS PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
PADA SUB MATERI ALKANA ALKENA ALKUNA

Oleh:
Karina Cibro
NIM 4123331021
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Karina Cibro dilahirkan di Simpang Jambu pada tanggal 21 Januari 1994.
Ayah bernama Laris Cibro dan Ibu bernama Raida Anak ampun, dan merupakan
anak ke -3 dari 4 bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD N 030426 Lae
tarondi dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 1 Salak dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 melanjutkan sekolah
di SMA N 1 Salak dan lulus pada tahun 2012. Tahun 2012 diterima di Program
Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan.

iii

ANALISIS PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN KIMIA PADA SUB MATERI
ALKANA ALKENA ALKUNA

KARINA CIBRO (NIM 4123331021)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang
diajar dengan model problem based learning menggunakan media power point
lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvesional
menggunakan media power point. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
pretest-postest control group design. Pengambilan sampel secara teknik random
sampling dengan mengambil 2 kelas. Sampel kelas eksperimen dan kontrol
masing-masing 25 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal.
Kelas eksperimen diberi perlakuan model problem based learning dengan media
power point, sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran konvesional dengan
media power point. Penelitian ini menggunakan instrument test yang telah
diujicobakan dan telah valid. Data hasil belajar siswa diuji normalitas dan
homogenitasnya, hasil yang didapat dari kelompok sampel homogen dan
berdistribusi normal. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas
eksperimen memiliki rata-rata nilai pretest 38,2 dan postest 76,8. Sedangkan
siswa pada kelas kontrol rata-rata nilai pretest 38,8 dan postest 67,2. Uji hipotesis
pertama dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji satu pihak (pihak kanan)
dan diperoleh thitung = 4,1065; ttabel = 1,6827 untuk α = 0,05 dan db = 46. Dengan

demikian thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yakni hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran problem based learning dengan media
power point lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran konvesional dengan menggunakan media power point pada materi
alkana, alkena alkuna. Dengan melihat keberhasilan belajar menggunakan
problem based learning dengan menggunakan media power point pada pokok
materi alkana, alkena alkuna, diharapkan model pembelajaran ini dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran kimia.
Kata kunci : Problem Based Learning, power point.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis
Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Dengan Menggunakan Media
Power point Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kimia
Pada Sub Materi Alkana, Alkena, Alkuna”. Adapun penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.
Bajoka Nainggolan, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan waktunya kepada
penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr Albinus
Silalahi, MS, Bapak Prof.Dr. Wesly Hutabarat,M.Sc, dan Bapak Drs. Kawan
Sihombing,M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan pula
kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
serta kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai jurusan kimia yang telah
memberikan

banyak ilmu

pengetahuan

dan


membantu

penulis selama

perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Seram
berutu,MM selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Salak dan Ibu Satiah Cibro,
S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IA-1 dan XI IA-2 SMA Negeri
1 Salak yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr.
Syawal Gultom M.pd, beserta seluruh pembantu rektor sebagai pimpinan
UNIMED, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.pd, selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta
pembnatu dekan I,II,III di lingkungan UNIMED, Bapak Drs. Agus Kambaran

v

M.Si Selaku Ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku Ketua
Progaram Studi Pendidikan Kimia.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang tak kenal lelah berjuang demi cita – cita penulis, yang selalu

menjadi inspirasi dan motivasi, yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis
dan selalu mendoakan penulis disetiap sujudnya, yakni ayah terhebat Laris Cibro
dan ibu tersayang Raida Anak Ampun. Dan khusus penulis sampaikan kepada
kakak, Abang, dan Adik tersayang Noviana Cibro, Anto Cibro, dan Laba Cibro
yang selalu setia memberi dukungan, semangat dan doa serta membantu dalam
segala hal, yang selalu ada saat suka dan duka dalam pengerjaan skripsi ini. Serta
buat seluruh keluarga. Penulis sampaikan terima kasih kepada

rekan-rekan

seperjuangan, yakni Nurmeni Sinuraya, Viona Berasa, Ida safitri Manik, Juni
Ricardo Siahaan, Masda Cibro, Dirgahayu Tumanggar dan seluruh mahasiswa
Pendidikan Kimia 2012 yang telah memberi warna dalam kehidupan penulis,
mengajarkan kedewasaan, dan terima kasih untuk semua keceriaan, canda tawa,
suka duka bahkan keegoisan dan kekecewaan yang kita timbulkan bersama.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.


Medan, 21 Februari 2017
Penulis

Karina Cibro
NIM 4123331021

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat hidup
Abstrak
kata pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
5

5
5
6
6
6

BAB II.Tinjauan Teoritis
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hakekat Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.2. Pendekatan Problem Based Learning
2.2.1. Pengertian Problem Based Learning
2.2.2. Karakteristik Problem Based Learning
2.2.3. Tujuan Model Pembelajaran PBL
2.2.4. Langkah-Langkah Dalam PBL
2.2.5. Kelebihan Problem Based Learning
2.2.5.1. Kelebihan Model Pembelajaran PBL
2.2.6. Kekurangan Problem Based Learning
2.2.7. Dukungan Teoritis Problem Based Learning
2.3. Media Pembelajaran

2.3.1. Arti Media
2.3.2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
2.3.3. Manfaat Media Pembelajaran
2.3.4. Prinsip-Prinsip Memilih Media Pembelajaran
2.3.5. Media power point
2.4. Materi Pembelajaran
2.4.1. Hidrokarbon
2.5. Kerangka Konseptual

8
8
9
10
10
12
14
14
16
16
17

17
18
18
19
19
20
21
21
21
32

BAB III. Metode Penelitian
3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi Dan Sampel

34
34

vii

3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.3.3. Variabel Kontrol
3.4. Instrumen Penelitian
3.5. Instrumen Tes
3.6. Rancangan Penelitian
3.7. Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Tahap Persiapan Penelitian
3.7.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
3.7.3 Tahap Akhir Penelitian
3.8 Teknik Analisis Data
3.9 Hipotesis Penelitian
3.9.1 Hipotesis Verbal
3.9.2 Hipotesis Statistik

34
34
34
34
34
34
39
39
40
41
41
42
44
44
45

BAB IV. Hasil Dan Pembahasan
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Analisis Data Instumen Tes
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
4.3. Analisis Data Hasil Penelitian
4.3.1. Uji Normalitas
4.3.1.1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
4.3.2. Uji Homogenitas
4.3.2.1. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
4.3.3. Uji Hipotesis
4.3.3.1 Pengujian Hipotesis I
4.4. Pembahasan

46
46
47
48
49
49
50
50
50
51
51
52
52
53

BAB V. Kesimpulan Dan Saran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daffar Pustaka
Lampiran

57
57
58
61

viii

Daftar Gambar

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian

41

Gambar 4.1. Lokasi Penelitian

46

Gambar 4.2. Diagram Rata-Rata Pretest Dan Posttest Kelas

50

Ekperimen Dan Kelas Kontrol

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran problem based learning

15

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian

40

Tabel 3.2. Tabel penolong uji normalitas

44

Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa

49

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa

51

Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa

52

Tabel 4.8. Data Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar

52

x

Daftar Lampiran
Halaman
Lampiran 1

Silabus

61

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

65

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa

70

Lampiran 4

Lembar Sebelum Validasi Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil

74

Belajar Siswa
Lampiran 5

Lembar Sesudah Validasi Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil

94

Belajar Siswa
Lampiran 6

Media power point

114

Lampiran 7

Lembar Validitas Isi Instrumen Tes Belajar Kimia Siswa Pokok
Bahasan Alkana Alkena Alkuna

121

Lampiran 8

Soal Instrumen Tes Eksperimen Dan Kontrol

130

Lampiran 9

Perhitungan Validitas Tes

135

Lampiran 10 Tabel Validitas Instrumen Tes

138

Lampiran 11 Perhitungan Reabilitas Tes

139

Lampiran 12 Tabel Reabilitas Tes

140

Lampiran 13 perhitungan daya pembeda butir Tes

141

Lampiran 14 Perhitungan daya pembeda Tes

143

Lampiran 15 Tabel Uji Validitas Instrumen Tes

144

Lampiran 16

146

Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa

Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa

147

Lampiran 18 Pengujian Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar

152

Lampiran 19 Tabulasi Data Hasil Belajar

154

Lampiran 20

16

Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Lampiran 21 Jadwal Kegiatan Penelitian

158

Lampiran 22 Tabel Nilai - Nilai R-Product Moment

159

Lampiran 23 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)

160

Lampiran 24 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-T (Tabel T)

161

Lampiran 25 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

162

xi

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian

163

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru.
Pendidikan harus mampu mendorong siswa agar dapat mengembangkan dirinya
sendiri dalam mengembangkan konsep-konsep, kreativitas, kehendak, serta
emosinya. Agar hal ini terwujud dibutuhkan ketepatan dalam memilih model dan
strategi pembelajaran Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang akan disampaikan dipandang lebih efektif agar kecakapan dan pengetahuan
yang diberikan oleh guru tersebut benar-benar menjadi milik atau bagian dari diri
siswa, sehingga siswa turut aktif selama proses belajar mengajar berlangsung
(Ibrahim , 2000 ).
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, di samping ilmu pengetahuan yang lain. Sampai saat ini pembelajaran
kimia yang ada di sekolah pada umumnya belum menujukkan hasil yang
memuaskan. Pembelajaran kimia di SMA membutuhkan penanganan khusus
untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Kurniawati, 2013). Sedangkan menurut
Supartono ilmu kimia sebagai salah satu mata pelajaran di SMA yang
mempelajari tentang fenomena alam yang sangat dekat dengan kehidupan seharihari. Namun pada kenyataannya justru pelajaran kimia dianggap sebagai sesuatu
hal yang menakutkan oleh sebagian besar siswa, hal ini ditandai dengan adanya
sikap pasif dalam menerima materi dan adanya kecenderungan menghafal bukan
untuk memahami maupun mengaitkan materi yang diperoleh dengan kehidupan
sehari-hari (Supartono, 2013).

2

Proses belajar mengajar yang baik dibutuhkan kerjasama dan interaksi
antara guru dan peserta didik agar hasil yang diperoleh sebaik mungkin. Seiring
dengan kemajuan zaman, proses belajar mengajar masih kurang efektif karena
belum terdapat kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik. Guru masih
mengutamakan ketuntasan materi dan kurang mengoptimalkan aktivitas belajar
peserta didik. Peserta didik hanya menerima informasi yang diberikan guru,
sehingga partisipasi aktif dalam pembelajaran kurang terlihat. Hal tersebutlah
yang mengakibatkan pembelajaran hanya terfokus pada kegiatan menghafal
konsep, sehingga penguasaan konsep peserta didik rendah khususnya kemampuan
dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kurang terlatihnya kemampuan
pemecahan masalah akan membuat peserta didik merasa kesulitan untuk
memahami konsep kimia. Sehingga efektivitas pembelajaran peserta didik
umumnya terbatas, hanya terjadi pada saat-saat akhir mendekati ujian. Karena itu
model pembelajaran saat ini belum dapat mengasah kemampuan analisis peserta
didik, kepekaan terhadap permasalahan, melatih pemecahan masalah serta
kemampuan mengevaluasi permasalahan secara holistik. Model pembelajaran
yang kurang efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru
sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu meningkatkan kualitas
profesionalismenya yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepada
peserta didik dengan melibatkan peserta didik secara efektif dalam proses
pembelajaran. Guru juga mengupayakan peserta didik untuk memiliki hubungan
yang erat dengan guru, dengan teman–temannya dan juga dengan lingkungan
sekitarnya (Silalahi, 2014).
Kegiatan belajar mengajar di sekolah masih banyak menerapkan proses
pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning). Di level
persekolahan misalnya, kimia masih diajarkan dengan cara tradisional dicirikan
dengan adanya dominasi ceramah serta proses pembelajarannya kurang
melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered
learning) masih menjadi ciri utama pembelajaran di sekolah dan jarang sekali
mengembangkan keterampilan proses dalam pembentukan konsep. Akibat dari

3

kebiasaan tersebut siswa menjadi kurang kreatif dalam memecahkan masalah,
partisipasi rendah, kerja sama dalam kelompok tidak optimal, kegiatan belajar
mengajar tidak efisien dan pada akhirnya hasil belajar menjadi rendah (Kusnadi,
2013). Sedangkan menurut Lestari pengalaman pendidikan yang sering dihadapi
oleh guru-guru kimia di sekolah menengah adalah Sarana dan prasarana yang
disediakan pihak sekolah telah mengarah pada peningkatan ketertarikan siswa
untuk mengikuti pembelajaran serta penyediaaan media bagi guru untuk
melangsungkan proses belajar mengajar. Misalnya, guru telah memanfaatkan
LCD dan power point dalam pembelajaran, akan tetapi pembelajaran dengan
metode ceramah lebih sering mendominasi sehingga masih berpusat pada guru
(teacher centered learning) dan juga media yang digunakan masih kurang bisa
mengaktifkan siswa. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu, kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran kimia
sulit terutama dalam menyelesaikan soal hitungan yang membutuhkan
pemahaman konsep (Lestari, 2014).
Dari pengalaman PPLT (2015) berpendapat bahwa banyak faktor yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar kimia siswa diantaranya adalah Kimia
masih dianggap pelajaran yang sulit dan membosankan serta kurangnya peran
aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, dengan kata lain metode yang
digunakan masih berpusat kepada guru (teacher centered). sedangkan siswa
dijadikan sebagai objek bukan sebagai subjek. Guru memberikan ceramah pada
siawa-siawanya sementara siswa hanya mendengarkan. Hal tersebut menyebabkan
siawa menjadi jenuh sehingga sulit menerima materi-materi yang diberikan oleh
guru (Shoimin, 2014).
Salah satu contohnya adalah pokok bahasan Hidrokarbon pada sub
materi alkana, alkena dan alkuna. Pembelajaran kimia pada materi ini
membutuhkan perhatian dan partisipasi intelektual secara optimal. Diharapkan
siswa mempelajari materi ini tidak hanya membahas hal abstrak, dan tidak hanya
sekedar memecahkan soal-soal yang terdiri dari reaksi-reaksi kimia. Deskripsi
seperti fakta kimia, aturan-aturan kimia, peristilahan kimia, juga merupakan
bagian yang penting dalam mempelajari kimia.

4

Untuk menyelesaikan masalah lemahnya proses pembelajaran dan
rendahnya prestasi hasil belajar kimia siswa maka diperlukan paradigma baru
oleh seorang guru dalam proses pembelajaran, dari yang semula pembelajaran
yang berpusat pada guru menuju pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada
siswa, perubahan tersebut dimulai dari segi kurikulum, model pembelajaran,
ataupun cara mengajar. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
yang sesuai yaitu model pembelajaran problem based learning (PBL), model
pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan aktual siswa,
untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi (Shoimin, 2014).
Pembelajaran Model PBL ini pernah diteliti oleh beberapa peneliti
sebelumnya, antara lain: Wasonowati (2014) memaparkan bahwa hasil belajar
peserta didik pada ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik
dengan model PBL dilengkapi dengan LKS dikategorikan baik dengan persentase
peserta didik yang mencapai kompetensi inti kurikulum 2013 berturut-turut adalah
78%, 81,24% dan 78,13%., hasil penelitian yang dilakukan Pratiwi (2014) dalam
pelaksanaan model pembelajaran PBL memaparkan bahwa dilihat dari
ketercapaian target pembelajaran yaitu; 76,25% peserta didik memiliki aktivitas
belajar tinggi; 81,25% peserta didik mencapai KKM materi reaksi redoks; dan
90,63% peserta didik memiliki sikap sangat baik melalui penilaian angket serta
82,29% peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian observasi., hasil
penelitian yang dilakukan oleh Kusnadi (2013) memaparkan bahwa hasil belajar
peserta didik pembelajaran kimia dengan PBL menggunakan laboratorium real
dan virtual ditinjau dari kemampuan matematik dan kemampuan berpikir abstrak
siswa berturut-turut Kognitif 70,8 dan 73,9 dan Afektif 72 dan 75. Dan hasil
penelitian yang dilakukan Danial (2010) menunjukkan bahwa mahasiswa yang
dibelajarkan melalui strategi

PBL memiliki peningkatan skor rata-rata

keterampilan metakognisi sebesar 39,75 lebih tinggi dari pada mahasiswa yang
dibelajarkan melalui strategi kooperatif konvensional yaitu sebesar 30,30.
Oleh Karena Itu, mengingat pentingnya penggunaan model dan media
dalam pembelajaran maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul

5

“Analisis Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Dengan Menggunakan
Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Kimia Pada Sub Materi Alkana, Alkena, Dan Alkuna”.
1.2. Ruang Lingkup
Dengan latar belakang di atas diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar kimia.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi kimia.
3. Kurang tepatnya penggunaan model pembelajaran dan pemilihan media
yang dibelajarkan pada studi kimia.

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model problem
based learning mengunakan media Power point lebih tinggi dari hasil
belajar siswa yang diajarkan dengan model kovesional

mengunakan

media Power point?

1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, karena keterbatasan waktu, dana
dan kemampuan peneliti maka perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran problem based learning dengan konvesional.
2. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Power
point.
3. Hasil penelitian yang diukur adalah berupa data hasil belajar siswa pada
materi Alkana, alkena dan Alkuna.

6

1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar melalui pendekatan
problem based learning menggunakan media Power point

dan

pembelajaran konvensional mengunakan media Power point pada materi
Alkana, alkena dan Alkuna.

1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia khususnya pada
materi Alkana, alkena dan Alkuna.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses
pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia pada materi Alkana,
alkena dan Alkuna.

1.7. Defenisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan atau kekurangjelasan makna, maka definisi
operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar kimia (ranah kognitif) adalah tingkat kemampuan dan
penguasaan siswa terhadap mata pelajaran kimia pada sub materi alkana
alkena alkuna.
2. Problem based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik
belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan.

7

3. Power point

adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang

dikembangkan oleh Microsoft. Aplikasi ini sangat banyak digunakan apalagi oleh
kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan petugas kesehatan dan trainer.

57

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :
1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
problem based learning dengan media power point lebih tinggi dari
peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model konvesional dengan media power point.
5.2.

Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka penulis menyarankan hal - hal berikut
1.

Bagi guru dan calon guru dapat menerapkan model pembelajaran problem
based learning dengan media power point sehingga dapat mempermudah
pencapaian tujuan instruksional dan dapat meningkatkan hasil belajar
khususnya pada mata pelajaran kimia.

2.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang
dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan
khususnya dalam bidang studi kimia.

58

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Aunurrahman, (2012), Belajar Dan Pembelajaran, Renika Cipta, Jakarta.
Budiningsih, A., (2012), Bealajar & Pembelajaran, Renika Cipta, Jakarta.
Danial, M., (2010), Pengaruh Strategi Pbl Terhadap Keterampilan Metakognisi
Dan Respon Mahasiswa, Jurnal Chemical, 11(2) 1 – 10.
Dewi, Ratna.Sari., Haryono., Dan Utomo, S.B., (2013), Upaya Peningkatan
Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based
Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di Sma
N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1).
Dimyati Dan Mujiono., (2013), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B, & Aswan, Zain., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Renika
Cipta, Jakarta.
Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati, N.D., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash
dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi
Belajar Siswa Materi Asam Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2(3) :
158 – 165.

Justiana, Sandri. dkk. 2009. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Yudistira
Kusnadi., Masykuri, M., Dan Mulyani, S., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan
Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real Dan
Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Kemampuan Berpikir
Abstrak Siswa, Jurnal Inkuiri, 2(2) 163-172.
Kurniawati, I.L., Dan Amarlita, D.M., (2013), Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran Kimia Sma Kelas X Dalam Materi
Hidrokarbon, Seminar Nasional Fmipa Undiksha III Tahun 2013.
Muchtaridi.dkk. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Yudistira
Musriadi, Dan Rubiah., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning
Berbasis Modul Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep
Jamur, Jurnal Pendidikan Sains, 02(02).

59

Permana, Irvan. 2009. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Armico Bandung
Pratiwi, Yussi., Redjeki, Tri., Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Pada Materi Redoks Kelas X
Sma Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia (Jpk), 3(3).
Purba, M., (2012), Kimia Untuk Sma/Ma Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Rusman, (2014), Model-Model Pembelajaran, Pt Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sanjaya, Wina., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013,
Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Silalahi, E.K.,Silaban,R., Dan Silalahi,A.,(2014), Pengembangan Model Problem
Based Learning (PBL) Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran
Kimia Larutan Di Sma Kelas Xi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia
Dan Nilai Karakter Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia Pascasarjana
Unimed, 6(2).
Simorangkir, Farida., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Pokok
Bahasan Reaksi Redoks, Skripsi Fmipa, Unimed, Medan.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Pt. Tarsito Bandung, Bandung.
Sudarmo, U., (2014), Kimia Untuk Sma/Ma Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Supartono, (2013), Penggunaan Pendekatan Chemoentrepreneurship Materi
Larutan Penyangga Untuk Meningkatkan Palidfae Skill Siswa, Jurnal
Pendidikan Kimia, ISSN No 2252-6609.
Sunardi, (2011), Kimia Bilingual Untuk Sma/Ma Kelas XI Semester 1 & 2, Cv
Yrama Widya, Bandung.
Suseno,B., (2009), Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Melalui Inkuiri
Terbimbing Dan Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Minat Dan

60

Kreativitas Siswa., Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Syahrianda., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berpikir Kritis, Dan
Kerjasama Siswa Yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Dan Kooperatif Tipe Student Teams Achivement
Division Pada Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi Fmipa, Unimed,
Medan.
Tim Dosen, (2015), Psikologi Pendidikan, Program Pascaserjana Unimed, Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta.
Trihatmo, Aji., Soeprodjo., Widodo, A.T., (2012), Pengunaan Model Problem
Based Learning Pada Materi Larutan Penyangga Dan Hidrolisis, Jurnal
Kimia Fmipa, ISSN No 2252-6609.
Wasonowati, R.R.T., Redjeki, T., Dan Ariani, S.R.D., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (Pbl) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar
Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ipa Sma
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(Jpk) 3(3).
Wena, M, (2014), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara,
Jakarta.
Yusuf, M., (2009), Pengaruh Cara Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Programmable Logic Controller (Plc) Siswa Kelas Iii Jurusan Listrik Smk
Negeri 5 Makassar, Jurnal Madtek, 1(2).

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

Efektivitas Pembelajaran Biologi Menggunakan Media Slide Power Point terhadap Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Vertebrata

1 6 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA MS. POWER POINT PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

0 6 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DISERTAI MEDIA BERBASIS KOMPUTER (MICROSOFT POWER POINT) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KOLOID.

0 2 24

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID.

0 2 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN DD/CT DENGAN MEDIA POWER POINT Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Dd/Ct Dengan Media Power Point Pada Materi Bumi Dan Benda Langit Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Busana

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN DD/CT DENGAN MEDIA POWER POINT Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Dd/Ct Dengan Media Power Point Pada Materi Bumi Dan Benda Langit Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Busana

0 1 15