ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA MS. POWER POINT PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

(1)

PERBEDAAN HAS DENGAN MOD MEDIAMS. PO

Diajukan

FAKULTAS MA

SIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIB DEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENG POWER POINTPADA MATERI STRUKTU

Oleh:

Khairatun Nisa NIM 4102131006

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Ge Sarjana Pendidikan

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015

BELAJARKAN GGUNAKAN TUR ATOM

Gelar


(2)

(3)

ANALISI HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN

MEDIA MS. POWER POINT PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Khairatun Nisa (NIM 4102131006) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms. Power Point. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Binjai yang berjumlah 10 kelas dan setiap kelas rata-rata terdiri dari 40 siswa. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas, pengambilan sampel yaitu dengan teknik purposive sampling dengan kelas X6 adalah kelas eksperimen 1 sedangkan X7 adalah kelas eksperimen 2. Instrument yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrument test dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah valid dan reliabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar kimia dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms. Power Pointmemberikan peningkatan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis t pihak kanan (0.05) thitung (2.27) > ttabel (1.671). sedangkan dari hasil peningkatan gain didapat dengan rata-rata 79.6% . Bedasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms. Power Point dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi Struktur Atom di SMA Negeri 1 Binjai.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Hakekat Belajar Kimia dan Pembelajaran 8

2.1.2. Hasil Belajar Kimia 10

2.1.3. Aktivitas Belajar 12

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 13 2.1.5. Pengertian Model PembelajaranInquiry 13

2.2. Media Pembelajaran 16

2.3. Struktur Atom 20

2.3.1. Perkembangan Teori Atom 20 2.3.2. Partikel Penyusun Atom 25

2.3.3. Susunan Atom 27

2.3.4. Isotop, Isobar dan Isotop 29

2.4. Kerangka Konseptual 30

2.5. Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 32 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32


(5)

3.5. Teknik Pengumpulan Data 36

3.6. Prosedur Penelitian 38

3.7. Teknik Analisis Data 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 43

4.1.1. Analisis Data dan Instrumen Penelitian 43 4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 44 4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretest dan Postest Siswa 44 4.2. Analisa Data Hasil Penelitian 45

4.2.1. Uji Normalitas 45

4.2.2. Uji Homogenitas 46

4.2.3. Uji Hipotesis 46

4.2.4. Persen Aktivitas Siswa 47 4.2.5. Persen Peningkatan Hasil Belajar 48 4.2.6. Analisis Korelasi Aktivitas Siswa dengan Peningkatan

Hasil Belajar 48

4.2.7 Hasil Pembahasan 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 53

5.2. Saran 53


(6)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Inkuiri 15

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 33

Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-Rata Pretest and Postest 44 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretest dan Postest 45 Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel 46 Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Postest 46

Tabel 4.5. Data Aktivitas Siswa 47

Tabel 4.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar 48 Tabel 4.7. Persen Analisis Korelasi 49


(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model atom Dalton 21

Gambar 2.2. Model atom J.J Thompson 22

Gambar 2.3. Model Atom Rutherford 23

Gambar 2.4. Model Atom Niels Bohr 24


(8)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Kimia 56

Lampiran 2. Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran 58 Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen sebelum divalidasi 75 Lampiran 4. Kisi-Kisi Instrumen sesudah divalidasi 77 Lampiran 5. Soal Instrumen Test sebelum divalidasi 79 Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen 86 Lampiran 7. Soal Instrumen test setelah divalidasi 87 Lampiran 8. Pedoman Penilaian Aktivitas 91 Lampiran 9. Lembar Penilaian Aktivitas 92

Lampiran 10 Pertanyaan dalam RPP 94

Lampiran 11. MediaMs. Power Point 96

Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa 105

Lampiran 13. Perhitungan Validitas Soal 109

Lampiran 14. Tabel Persiapan Validasi 111 Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Soal 112 Lampiran 16. Tabel Reliabilitas Tes 113

Lampiran 17. Perhitungan Tingkat kesukaran Soal 114 Lampiran 18. Tabel Tingkat Kesukaran 115 Lampiran 19. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 116

Lampiran 20. Tabel Daya Beda 117

Lampiran 21. Rekap Analisis Instrument Test 118 Lampiran 22. Tabulasi Data Penelitian 119 Lampiran 23. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians

Nilai Pretest dan Postest 121

Lampiran 24. Uji Normalitas Data 122

Lampiran 25. Uji Homogenitas Data Penelitian 125

Lampiran 26. Pengujian Hipotesis 126

Lampiran 27. Analisis Korelasi Aktivitas Siswa dengan Peningkatan

Hasil Belajar 128

Lampiran 28. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa 130 Lampiran 29. Tabel Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 134


(9)

vii

Lampiran 30. Tabel Analisis Korelasi 135 Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai Product-Moment 136 Lampiran 32. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 138 Lampiran 33. Tabel Distribusi Nilai F 139


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu hasil pembelajaran di sekolah misalnya penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sekarang KTSP menjadi Kurikulum 2013. Seiring perkembangan zaman, model-model pembelajaran dan media pun menjadi semakin bervariasi sejalan dengan perubahan Kurikulum. Hal ini dapat dilihat dari penerapan model-model pembelajaran yang diterapkan oleh kebanyakan guru pada saat mengajar. Dalam menerapkan model pembelajaran tersebut guru memerlukan media untuk mempermudah tugasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya. Media pembelajaran berkembang dari waktu ke waktu, seiring dengan perkembangan teknologi. Media yang digunakan sangat bervariasi dari media kartu, komik, peta konsep dan media komputer (Trini Prastati dalam Sutirman, 2013).

Pada abad ke-21 ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) semakin berkembang pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, manfaat yang telah ditemukan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran konseptual kimia (Hakerem dalam Nur Lita Rina, 2011). Metode belajar alternatif seperti animasi, simulasi, video, multimedia dan alat teknologi lain yang serupa menjadi lebih penting dalam pendidikan kimia.

ICT memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman konseptual dan membentuk model mental berkualitas tinggi. Dengan penggunaan teknologi ini dalam lingkungan pendidikan, modus pendidikan beralih dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa sehinga siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran (pemecahan masalah, membangun pengetahuan). Penggunaan ICT dalam proses pembelajaran akan memberikan


(11)

2

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok maupun individu. Dalam kelompok, siswa dapat saling bertukar pikiran untuk mendiskusikan peristiwa dalam kimia maupun konsep kimia yang telah mereka dapatkan dari belajar dengan media alat-alat teknologi seperti animasi, simulasi, video. Guru berperan penting dalam penggunaan ICT untuk mencapai keberhasilan siswa dalam memahami kimia. Guru perlu menggunakan ICT dalam lingkungan kelas untuk mendukung dan meningkatkan cara mereka mengajar.

Secara ilmiah siswa tidak dapat mengembangkan konsep dalam kimia. Pengetahuan mereka tentang kimia tidak lengkap dan kacau (Kozma & Russell, 1997 dalam Nur Lita Rina, 2011). Banyak siswa, pada kenyataannya, hanya menghafal konsep-konsep kimia tanpa benar-benar mempelajarinya. Struktur atom merupakan salah satu Materimata pelajaran kimia kelas X SMA yang isi materinya bersifat abstrak. Standar kompetensi yang dituntut pada Materistruktur atom ialah memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa. Dari standar kompetensi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Materi struktur atom ini memiliki karakteristik pemahaman konsep yang bersifat abstrak serta Perbedaan (Sutresna, 2007). Siswa akan sangat kesulitan dalam memahami materi ini, karena yang dipelajarinya adalah suatu benda-benda yang sangat kecil dan tidak pernah dilihat oleh siswa itu sendiri, sehingga jangankan untuk memahami, untuk membayangkannya saja siswa sangat merasa kesulitan.

Pendekatan yang digunakan hendaknya bukanlah pendekatan dengan yang berpusat kepada guru (teacher centered) tetapi pendekat berpusat pada siswa (student centered). Maka guru perlu berusaha meningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau menyenangkan. Seperti yang kita ketahui bahwa peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, guru diharapkan dapat menerapkan model-model pembelajaran dan penggunaan media.

Saat ini, terdapat beberapa model pembelajaran belajar yang dianggap inovatif terhadap perkembangan kemampuan kognitif dan kemandirian siswa.


(12)

3

Salah satu dari beberapa model pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan ialah Inkuiri atau penemuan. Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat. Hasil penelitian Schlenker menunjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan mengPerbedaan informasi. (Trianto, 2007).

Menurut Gulo (Trianto, 2010), model pembelajaran Inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, Perbedaan, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual.

Menurut Diedrich dalam Sardiman (2010) pengelompokkan jenis-jenis aktivitas belajar itu sendiri meliputi; Visual activities, misalnya : membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. Oral activities, misalnya : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. Listening activities, misalnya mendengarkan : uraian percakapan, diskusi, musik dan pidato. Writing activities, misalnya : menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun dan berternak.Mental activities, misalnya : menganggap, mengingat, memecahkan soal, mengPerbedaan, melihat hubungan dan mengambil keputusan. Emotional activities, misalnya : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Aktivitas di dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor penting karena aktivitas merupakan proses pergerakan secara berkala dan proses pembelajaran tidak akan tercapain secara efektif apabila tidak adanya aktivitas.


(13)

4

Aktivitas belajar siswa adalah bergerak aktif secara berkala yang melibatkan fisik, fikiran dan semua indera yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh sebab itulah aktivitas dikatakan asas yang sangat penting dalam pembelajaran. Melalui model pembelajaran inkuiri diharapkan siswa yang pasif menjadi aktif, aktivitas-aktivitas siswa akan jauh berkembang karena secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Sehingga aktivitas siswa dalam belajar akan semakin meningkat. (Trianto, 2007).

Ada beberapa tahapan model pembelajaran inkuiri dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah siswa mengPerbedaan data, pada tahap ini siswa akan mengPerbedaan konsep yang bersifat abstrak sebagai dasar untuk memahami materi berikutnya. Pada tahap inilah kesesuaian pendekatan inkuiri dengan konsep struktur atom yang bersifat abstrak. Untuk mengoptimalkan penerapan pembelajaran Inkuiri maka perlu digunakan media berbasis komputer seperti Ms.Power Point.

Beberapa penelitian sebelumnya yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan inkuiri dengan media Microsoft Power Point yaitu Tartiyoso, Seget (2011) menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran inkuiri dengan power point = 0,546 dan pada materi pokok Struktur Atom peningkatan hasil belajar siswa dengan media Power Point sebesar 68,2%.

Bedasarkan identifikasi dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Media Ms. Power Point Pada Materi Struktur Atom di SMA N 1 Binjai T.A 2014/2015”.


(14)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada di sekolah tersebut diantaranya:

1. Apakah guru dan siswa sudah memanfaatkan fasilitas belajar yang tersedia di sekolah secara optimal dalam pembelajaran khususnya pada pelajaran kimia? 2. Apakah guru sudah menggunakan model pembelajaran yang variatif dan

menarik?

3. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Pointpada Materi Struktur Atom?

1.3 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model

pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Pointpada Materi Struktur Atom?

2. Berapa persentase (%) peningkatan aktivitas siswa dalam belajar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa mediaMs.Power Pointpada Materi Struktur Atom?

3. Bagaimana hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa mediaMs.Power Pointpada Materi Struktur Atom?


(15)

6

1.4 Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang dikemukakan diatas, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada:

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran Inkuiri. 2. Media pembelajaran yang digunakan adalahMs.Power Point.

3. Pada Materi Struktur Atom yang membahas tentang perkembangan model atom, struktur atom Bohr dan mekanika kuantum, nomor atom, nomor massa isobar, isoton, dan isotop.

4. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai. 5. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu daripre testdan post test. 6. Peningkatan aktivitas diukur dari hasil penilaian lembar penilaian.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Pointpada Materi Struktur Atom.

2. Untuk mengetahui persentase (%) peningkatan aktivitas siswa dalam belajar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa mediaMs.Power Pointpada Materi Struktur Atom.

3. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Pointpada Materi Struktur Atom.


(16)

7

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bagi guru kimia dalam menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan mediaMs.Power Pointdalam pelajaran kimia.

2. Sebagai masukan bagi sekolah dalam menerapkan pembelajaran dengan media elektronik dalam pembelajaran.

3. Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi saya sebagai calon guru.

4. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti yang sama.

1.7 Definisi Operasional

1. Model pembelajaran Inkuiri

Inkuiri merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa inggris Inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. (Trianto, 2007).

2. Ms.Power Point

Micorosoft Offce Power Point adalah program aplikasi untuk membuat pre-sentasi secara elektronik yang handal. Prepre-sentasi PowerPoint dapat terdiri dari teks, grafik, objek gambar, clipart, movie, suara, dan objek yang dibuat program lain.

3. Hasil Belajar

Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan belajar adalah hasil posttest.

4. Struktur Atom

Struktur atom adalah salah satu Materi kimia dikelas X SMA semester ganjil yang membahas perkembangan model atom, struktur atom Bohr dan mekanika kuantum, serta nomor atom dan nomor massa.


(17)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Hasil belajar kimia siswa dengan penggunaan Ms.PowerPoint pada model pembelajaran inkuiri lebih tinggi daripada hasil belajar siswa tanpa penggunaan Ms.PowerPoint pada model pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA Negeri 1 Binjai.

2. Peningkatan rata-rata aktivitas siswa dalam belajar pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 yaitu 21.26%.

3. Ada hubungan positif yang cukup dan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan penggunaan Ms.PowerPoint pada model pembelajaran inkuiri dan tanpa penggunaan Ms.PowerPointpada model pembelajaran inkuiri

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru, menggunakan Ms. Power Point pada model pembelajaran Inkuiri sehingga mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan Ms.PowerPoint pada model pembelajaran Inkuiri dengan pokok bahasan dan sekolah yang berbeda Selain itu, harus memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam menerapkan Model dan Media dalam pembelajaran ini.


(18)

ii

RIWAYAT HIDUP

Khairatun Nisa dilahirkan di Binjai, pada tanggal 13 Juli 1992. Lahir dari Ibu bernama Bariah dan ayah bernama Ali Rahman, dan merupakan anak keenam dari 7 bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SDN 027693 Binjai, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Binjai, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Binjai, dan lulus pada tahun 2010. Selama sekolah di SMA Negeri 1 Binjai, penulis pernah menjuarai Lomba Bahasa Inggris Tertulis Tingkat Nasional pada tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis melanjutkan studi dan diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan melalui jalur Beasiswa Bidik Misi 2010.


(1)

Aktivitas belajar siswa adalah bergerak aktif secara berkala yang melibatkan fisik, fikiran dan semua indera yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh sebab itulah aktivitas dikatakan asas yang sangat penting dalam pembelajaran. Melalui model pembelajaran inkuiri diharapkan siswa yang pasif menjadi aktif, aktivitas-aktivitas siswa akan jauh berkembang karena secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Sehingga aktivitas siswa dalam belajar akan semakin meningkat. (Trianto, 2007).

Ada beberapa tahapan model pembelajaran inkuiri dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah siswa mengPerbedaan data, pada tahap ini siswa akan mengPerbedaan konsep yang bersifat abstrak sebagai dasar untuk memahami materi berikutnya. Pada tahap inilah kesesuaian pendekatan inkuiri dengan konsep struktur atom yang bersifat abstrak. Untuk mengoptimalkan penerapan pembelajaran Inkuiri maka perlu digunakan media berbasis komputer seperti Ms.Power Point.

Beberapa penelitian sebelumnya yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan inkuiri dengan media Microsoft Power Point yaitu Tartiyoso, Seget (2011) menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran inkuiri dengan power point = 0,546 dan pada materi pokok Struktur Atom peningkatan hasil belajar siswa dengan media Power Point sebesar 68,2%.

Bedasarkan identifikasi dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Media Ms. Power Point Pada Materi Struktur Atom di SMA N 1 Binjai T.A 2014/2015”.


(2)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada di sekolah tersebut diantaranya:

1. Apakah guru dan siswa sudah memanfaatkan fasilitas belajar yang tersedia di sekolah secara optimal dalam pembelajaran khususnya pada pelajaran kimia? 2. Apakah guru sudah menggunakan model pembelajaran yang variatif dan

menarik?

3. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Pointpada Materi Struktur Atom?

1.3 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model

pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Pointpada Materi Struktur Atom?

2. Berapa persentase (%) peningkatan aktivitas siswa dalam belajar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa mediaMs.Power Pointpada Materi Struktur Atom?

3. Bagaimana hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa mediaMs.Power Pointpada Materi Struktur Atom?


(3)

1.4 Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang dikemukakan diatas, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada:

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran Inkuiri. 2. Media pembelajaran yang digunakan adalahMs.Power Point.

3. Pada Materi Struktur Atom yang membahas tentang perkembangan model atom, struktur atom Bohr dan mekanika kuantum, nomor atom, nomor massa isobar, isoton, dan isotop.

4. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai. 5. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu daripre testdan post test. 6. Peningkatan aktivitas diukur dari hasil penilaian lembar penilaian.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Pointpada Materi Struktur Atom.

2. Untuk mengetahui persentase (%) peningkatan aktivitas siswa dalam belajar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa mediaMs.Power Pointpada Materi Struktur Atom.

3. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media Ms.Power Point dibandingkan yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri tanpa media Ms.Power Pointpada Materi Struktur Atom.


(4)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bagi guru kimia dalam menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan mediaMs.Power Pointdalam pelajaran kimia.

2. Sebagai masukan bagi sekolah dalam menerapkan pembelajaran dengan media elektronik dalam pembelajaran.

3. Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi saya sebagai calon guru.

4. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti yang sama.

1.7 Definisi Operasional

1. Model pembelajaran Inkuiri

Inkuiri merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa inggris Inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. (Trianto, 2007).

2. Ms.Power Point

Micorosoft Offce Power Point adalah program aplikasi untuk membuat pre-sentasi secara elektronik yang handal. Prepre-sentasi PowerPoint dapat terdiri dari teks, grafik, objek gambar, clipart, movie, suara, dan objek yang dibuat program lain.

3. Hasil Belajar

Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan belajar adalah hasil posttest.

4. Struktur Atom

Struktur atom adalah salah satu Materi kimia dikelas X SMA semester ganjil yang membahas perkembangan model atom, struktur atom Bohr dan mekanika kuantum, serta nomor atom dan nomor massa.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Hasil belajar kimia siswa dengan penggunaan Ms.PowerPoint pada model pembelajaran inkuiri lebih tinggi daripada hasil belajar siswa tanpa penggunaan Ms.PowerPoint pada model pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA Negeri 1 Binjai.

2. Peningkatan rata-rata aktivitas siswa dalam belajar pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 yaitu 21.26%.

3. Ada hubungan positif yang cukup dan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan penggunaan Ms.PowerPoint pada model pembelajaran inkuiri dan tanpa penggunaan Ms.PowerPointpada model pembelajaran inkuiri

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru, menggunakan Ms. Power Point pada model pembelajaran Inkuiri sehingga mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan Ms.PowerPoint pada model pembelajaran Inkuiri dengan pokok bahasan dan sekolah yang berbeda Selain itu, harus memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam menerapkan Model dan Media dalam pembelajaran ini.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Khairatun Nisa dilahirkan di Binjai, pada tanggal 13 Juli 1992. Lahir dari Ibu bernama Bariah dan ayah bernama Ali Rahman, dan merupakan anak keenam dari 7 bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SDN 027693 Binjai, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Binjai, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Binjai, dan lulus pada tahun 2010. Selama sekolah di SMA Negeri 1 Binjai, penulis pernah menjuarai Lomba Bahasa Inggris Tertulis Tingkat Nasional pada tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis melanjutkan studi dan diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan melalui jalur Beasiswa Bidik Misi 2010.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA PADA SUB MATERI ALKANAALKENAALKUNA.

0 2 23

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM.

0 3 22

PENGARUH PENERAPAN MULTIMEDIA CAMTASIA STUDIO DAN MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

1 18 31

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENGAJARAN STRUKTUR ATOM.

0 4 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PIA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN HANDOUT PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

1 11 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 4 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL STAD MEDIA POWER POINT DAN PETA KONSEP DI SMA NEGERI 7 MEDAN PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER PROGRAM EXE DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM DI KELAS XI.

0 0 28