STRATEGI BERTAHAN HIDUP ETNIS BATAK TOBA DAN JAWA DI PERMUKIMAN KUMUH DESA KENANGAN LAMA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

(1)

STRATEGI BERTAHAN HIDUP ETNIS BATAK TOBA DAN JAWA

DI PERMUKIMAN KUMUH DESA KENANGAN LAMA

KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH :

RIO WINDRA NIM 3123321045

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

RIO WINDRA. NIM 3123321045. “STRATEGI BERTAHAN HIDUP ETNIS BATAK TOBA DAN JAWA DI PERMUKIMAN KUMUH DESA KENANGAN LAMA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN”. SKRIPSI S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab awal masuknya etnis Batak Toba dan Jawa di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama serta strategi bertahan hidup etnis Batak Toba dan juga etnis Jawa di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian sosial, dengan menerapkan penelitian lapangan (field research) dan dibantu dengan literature yang sesuai dengan pembahasan. Untuk penelitian lapangan penulis mewawancarai 3 orang etnis Batak Toba dan 3 orang etnis Jawa yang memiliki kriteria yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan dan beberapa sumber literatur, kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa yang menjadi penyebab masuknya orang-orang Batak Toba dan Jawa di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama adalah keinginan yang besar untuk mencari kehidupan yang lebih baik di perkotaan namun tidak dibarengi oleh kemampuan yang memadai. Secara otomatis maka mereka kalah bersaing secara kualitas. Hal itu sekaligus mengubur impian mereka menikmati hidup yang berkecukupan, tinggal di hunian yang layak dan merelakan diri menghuni tanah milik Negara di pinggiran rel Desa Kenangan Lama. Strategi bertahan hidup etnis Batak Toba di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama adalah dengan melibatkan ibu rumah tangga untuk bekerja di sektor informal seperti memulung, memanfaatkan aset berupa halaman rumah untuk memelihara ternak ayam, dan babi, menghemat pengeluaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan, memanfaatkan sanak saudara atau kerabat untuk meminjam uang atau kebutuhan sehari-hari. Sementara strategi bertahan hidup etnis Jawa sebenarnya tidak jauh berbeda, yang menjadi pembeda adalah perempuan Jawa yang bekerja di sektor informal rata-rata menjadi asisten rumah tangga, sementara perempuan Batak Toba tidak, kemudian mereka tidak memanfaatkan aset berupa halaman rumah untuk memelihara ternak ayam dan babi, tetapi mereka memilih berjualanan makanan dan minuman


(6)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT, dimana atas rahmat dan berkatnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Strategi Bertahan Hidup Etnis Batak Toba dan Jawa di Permukiman Kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan”. Shalawat beriring salam dihadiahkan kepada junjungan besar Rassulullah Muhammad SAW beserta ahlul bait, yang mana syafaatnya diharapkan di yaumul mahsyar kelak.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, baik isi teknik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan waktu pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan kritik dan saran. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih serta pengharapan yang sebesar-besarnya kepada :

 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang melahirkan, mendidik dan membesarkan penulis. Karena doa dan restu mereka penulis bisa menjadi seperti saat sekarang ini dan sampai akhir untuk menyelesaikan studi dalam perkuliahan. Skripsi ini sengaja saya persembahkan sebagai bukti bahwa saya telah menyelesaikan amanat ayah dan ibu berikan. Kiranya Allah SWT selalu dilimpahkan rahmat dan karunianya kepada mereka.

 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.


(7)

 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

 Ibu Dr. Ida Liana Tanjung M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.

 Ibu Lister Eva Simangungson S.Pd, M.A selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.

 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding ahli yang telah banyak memberi masukan dan inspirasi bagi penulis.

 Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding yang telah banyak memberi masukan yang berharga bagi penulis.

 Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberi banyak masukan, saran dan pengetahuan baru , baik dalam mengerjakan skripsi sampai menyelesaikan skripsi.

 Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan nasihat-nasihat bagi penulis selama masa-masa perkuliahan.

 Dosen-dosen penulis di Jurusan Pendidikan Sejarah, Pak Ponirin, Pak Syahrul Nizar, Pak Pristi Suhendro, Ibu hafnita, Ibu Lukitaningsih dan seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan pengalaman berharga kepada peneliti selama mengikuti perkuliah di Universitas Negeri Medan.

 Buat adik sepupu saya Syahrani dan Caca terimakasih telah memberikan saya semangat, dukungan dan hiburan, semoga adik saya sehat selalu.

 Bapak Parmin, Ibu Sulastri, Opung Ervita Panjaitan, Ibu Eliana Gultom selaku informan saya yang telah memberikan banyak informasi bagi penelitian saya ini.


(8)

 Buat Rizky Ananda Hasibuan yang telah memberikan semangat dan dukungan setiap saat dari mulai pengerjaan skripsi sampai skripsi ini selesai.

 Buat teman-teman saya yang telah banyak membantu proses pengerjaan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu-satu. Terutama untuk kelas Ekstensi 2012, Reguler A dan B 2012. Dan adik-adik junior stambuk 2013 dan 2014, terimakasih.

 Buat teman-teman saya yang telah banyak membantu proses pengerjaan skripsi saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dari komunitas Gerakan Muda Peduli Indonesia (GMPI)

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan terimakasih, penulis meminta maaf atas kekhilafannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya serta perbandingan dengan penelitian sejenis selanjutnya terutama di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Universitas Negeri Medan.

Medan, 6 Maret 2017 Peneliti


(9)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 6

1.3 Rumusan Masalah………... 6

1.4 Tujuan Penulisan……… 7

1.5 Manfaat Penelitian………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TINJAUAN TEORITIS………. 8

2.1 Strategi Bertahan Hidup……….. 8

2.2 Strategi Bertahan Hidup Etnis Batak Toba………. 11

2.3 Strategi Bertahan Hidup Etnis Jawa……….... 13

2.4 Permukiman Kumuh Pinggiran Kota………... 15

2.5 Kerangka Berfikir………. 22

2.6 Keterangan……….... 23

BAB III METODE PENELITIAN………. 24

3.1 Metode Penelitian………. 24

3.2 Lokasi Penelitian………... 25

3.3 Sumber Data………. 25


(10)

3.5 Teknik Analisis Data……… 28

BAB IV PEMBAHASAN………. 31

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. 31

4.1.1 Kondisi Geografis & Demografi...31

4.1.2 Sarana Pendidikan dan Kesehatan………... 33

4.2 Sejarah Awal Terbentuknya Permukiman Kumuh di Desa Kenangan Lama………...37

4.3 Awal Proses Masuknya Orang-orang Batak Toba dan Jawa di Permukiman Kumuh Desa Kenangan Lama……… 46

4.4 Strategi Bertahan Hidup Etnis Batak Toba Di Permukiman Kumuh Desa Kenangan Lama………. 62

4.4.1 Keluarga Ervita Panjaitan……...64

4.4.2 Keluarga Eliana Gultom...66

4.4.3 Keluarga David Sitompul...70

4.5 Strategi Bertahan Hidup Etnis Jawa di Permukiman Kumuh Desa Kenangan Lama……….. 75

4.5.1 Keluarga Parmin………...77

4.5.2 Keluarga Sulastri...79

4.5.3 Keluarga Sumiati……...82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………....93

5.1 Kesimpulan……….93


(11)

DAFTAR PUSTAKA……… 97

Sumber Buku………97 Sumber Jurnal………...99

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA DAN HASIL WAWANCARA


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1………...33

Tabel 2………34

Tabel 3………35


(13)

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada masa-masa permulaan kemerdekaan Republik Indonesia dapat dikatakan bahwa kota-kota di Indonesia tidak mengalami perkembangan, sehingga bentuk dan fungsinya masih seperti zaman kolonial. Barulah pada tahun 1960 seperti halnya negara-negara Asia lainnya, Indonesia sudah terjun dalam perekonomian dunia, yang menyebabkan makin pentingnya peranan kota sesuai dengan pengaruh perekonomian dunia yang makin meningkat, maka pada kota-kota di Indonesia mulai bertambah kegiatan industri, fasilitas perdagangan, serta fasilitas perkotaan lainnya ( Sinulingga, 1999:19)

Perkembangan kota memberikan berbagai pengaruh bagi masyarakat secara luas, baik pengaruh positif maupun negatif. Saat ini, pembangunan kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan kota-kota besar di Indonesia cenderung pada perencanaan dan pengembangan pembangunan kawasan-kawasan perumahan eksklusif, gedung-gedung, perkantoran, pusat perbelanjaan dan sarana-sarana rekreasi modern. ( Colombijn, 2005:148)

Tentunya perkembangan kota ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin mengubah nasib hidupnya, baik oleh orang yang berada di perkotaan atau orang-orang yang bukan berasal dari perkotaan (masyarakat pedesaan). Orang-orang di pedesaan yang ingin merubah nasib hidupnya ini harus pergi dari perkampungan mereka untuk mencari kehidupan baru diperkotaan yang menjanjikan hal-hal baru yang tidak mereka dapatkan di kampung mereka


(14)

2

Kesempatan-kesempatan yang ditawarkan oleh perkotaan tentunya menggugah selera migran untuk berbondong-bondong pergi ke perkotaan.Mereka yang datang ke perkotaan tentunya tidak semua memiliki keterampilan atau pendidikan.Sementara lapangan pekerjaan di perkotaan mengharuskan para pekerjanya memiliki keterampilan, pendidikan serta pengalaman kerja.Sebagian migran yang datang kekota hanya bermodalkan nekat dan keberanian (beradu nasib). Pada akhirnya orang-orang migrant yang tidak bermodalkan keterampilan dan pendidikan ini akan kalah bersaing, mau tidak mau mereka harus rela bekerja apa saja demi menyambung hidup mereka. Menjadi buruh pabrik, kuli panggul, tukan becak, supir angkutan umum, tukang sampah, pemulung, memelihara ternak babi dirumah mereka adalah pilihan yang palig tepat sebagai strategi bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada.

Para migran karena keterbatasan dana mendirikan permukiman secara berkelompok. Biasanya 80% dari perumahan penduduk asli atau para migran tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan tidak mengikuti pola tata kota dan karena miskin mereka berusaha memanfaatkan tanah dengan sebaik-baiknya agar tata bangunan menjadi tidak teratur dan jalan-jalan sempit. Pada saat mereka membangun perumahannya, prasarana pemukiman (jalan, drainase, dan lain-lain) belum ada.(Sinulingga, 1999: 189).

Menurut Gilbert dan Gugler kemiskinan di perkotaan akan sangat jelas terlihat pada kawasan permukiman. Permukiman atau perumahan merupakan dimensi kemiskinan yang paling nyata. Kita bisa saksikan misalnya di berbagai kota besar di Indonesia akan selalu terdapat kawasan-kawasan yang dihuni oleh


(15)

3

masyarakat miskin dengan tempat tinggal apa adanya. Biasanya mereka tinggal di tanah-tanah dengan status kurang jelas dan umumnya mereka menduduki begitu saja alias liar (wild occupation).Permukiman orang-orang miskin di perkotaan atau perumahan spontan. (Basundoro, 2012 : 157)

Rumah-rumah yang ada di permukiman kumuh di Desa Kenangan Lama ini sangat padat, hampir tidak berjarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya. Rumah-rumah ini juga menempati lahan dari P.T KAI yang digunakan sebagai rel kereta api yang artinya rumah mereka bersebelahan langsung dengan rel kereta api. Mereka melakukannya bukan tanpa alasan, adalah untuk menekan biaya pengeluaran apabila ingin memiliki rumah yang layak huni.

Permukiman kumuh ini mulai ada sekitar tahun 1980-an, berarti sudah lebih kurang 36 tahun mereka hidup dilokasi tersebut. 36 tahun tentunya bukan waktu yang sebentar, pastinya mereka memiliki strategi untuk bertahan hidup dalam memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, seperti makan, biaya sekolah, biaya kesehatan, membeli kebutuhan sehari-hari, membeli peralatan rumah tangga dan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga yang lainnya. Masyarakat yang mendominasi di permukiman kumuh ini adalah etnis batak toba dan jawa.Secara presentase mereka dibagi menjadi, etnis batak toba 70% etnis jawa 30%.

Orang-orang batak toba dan juga orang-orang jawa pastinya memiliki perbedaan dalam menjalani roda-roda kehidupan, apalagi yang berkenaan dengan bagaimana mereka memanajemen hidup sehari-hari.Strategi bertahan hidup orang batak toba tentunya berbeda dengan orang jawa, karena memiliki latar belakang budaya yang bertolak belakang.


(16)

4

Menurut Purba (1997) dalam sistem nilai tradisional (adat) Batak Toba selalu mendambakan banyak keturunan (gabe), setiap keluarga ingin sejahtera dan kaya (mamora), serta memiliki wibawa sosial (sangap). Tidak setiap orang atau keluarga mampu meraih dua nilai terakhir sesuai dengan zamannya didaerah sendiri karena tidak setiap keluarga misalnya memiliki tanah yang luas, mempunyai harta benda yang banyak, menjadi pendiri kampung dan sebagainya. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi masalah yang dihadapi ialah meninggalkan kampung halaman dengan harapan akan mendapat sukses didaerah lain. Nilai-nilai tradisional dalam 3H walaupun dengan intensitas yang berbeda tetap hidup sesuai dengan zamannya.Pilihan terhadap pekerjaan, daerah tempat tinggal, hubungan dengan orang lain, perkumpulan yang diikuti dan sebagainya ditentukan oleh cita-cita, idaman dan ide-ide yang selalu diperjuangkan dalam hidupnya, yakni untuk memperbesar sahala.Sahala mencakup kewibawaan, kekayaan harta benda dan turunan, kecerdasan, pengetahuan yang luas dan sebagainya.

Ini bertolak belakang dengan nilai-nilai hidup orang jawa, orang-orang jawa mengharuskan terbentuknya manusia-manusia yang bermoral, bertutur kata dan berprilaku baik, berdasarkan prinsip-prinsip migunani mring sesame, yakni berguna bagi sesama manusia dan seluruh alam semesta.Orientasi hidup orang-orang jawa berbeda dengan orang-orang-orang-orang batak toba yang mengutamakan kekayaan, keturunan serta kehormatan.Orang jawa cenderung bersikap pasrah pada keadaan, asalkan mereka masih didalam koridor bermoral, bertutur kata baik, dan berprilaku baik.


(17)

5

Tataran inti dari falsafah jawa ialah terbentuknya manusia jawa yang bermoral, bertutur kata, dan berperilaku baik berdasarkan prinsip-prinsip mignunani mring sesami, yakni berguna bagi sesama manusia. Bahkan ia juga dituntut untuk memberi manfaat bagi alam semesta secara keseluruhan-meliputi manusia, tumbuhan, binatang, tata surya, bumi, air, udara, serta seluruh ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Berguna bagi alam semesta itulah yang menjadi tujuan masyarakat jawa menerapkan falsafahnya. (Bayuadhy, 2014:15)

Untuk menuju kebahagiaan dan keharmonisan sosial, orang jawa lebih dominan dalam memecahkan problem dengan menggunakan sikap mawas diri, introspeksi diri dan sadar posisi sebelum mengambil keputusan yang memunculkan konsekuensi terhadap orang lain. Kemudian orang-orang jawa adalah tipe orang-orang yang pasrah dan tidak mau merubah keadaan. Apabila dihadapkan pada sebuah masalah, orang jawa cenderung pasrah dengan ungkapan-ungkapan seperti ”kita harus menerima keadaan dalam hidup”

ungkapan lain “pasrah nan sumarah” menyerah dan menerima keadaan.

Nilai-nilai hidup yang masing-masing bertolak belakang tentunya menjadi pembeda orang-orang batak toba dan orang jawa dalam menjalani hidup di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan. Meskipun strategi bertahan hidup yang mereka jalani akan sama dengan pola strategi bertahan hidup dimanapun, tapi nilai-nilai hidup akan menjadi warna dan pembeda antara orang batak toba dan orang-orang jawa ini.

Tentunya yang menjadi menarik bagi penulis adalah, bagimana awal terbentuknya permukiman kumuh ini kemudian bagaimana awalnya mereka dapat


(18)

6

tinggal di permukiman kumuh ini, serta bagaimana mereka bertahan hidup berdasarkan nilai-nilai hidup yang dimiliki.Serta masalah-masalah yang mereka alami.Menarik tentunya untuk dikaji.

Penelitian ini merupakan kajian sejarah perkotaan dan juga kajian sosiologi historis dengan konsentrasi masyarakat permukiman kumuh, yang notabene hari ini masih sangat sedikit penelitian sejarah perkotaan, dan tentunya didalam penelitian ini akan ditemukan banyak sekali problem-problem sosial yang terjadi seperti kemiskinan, kejahatan, dan kriminalitas.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, adapun identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Awal masuknya orang-orang Batak toba dan Jawa di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan

2. Strategi bertahan hidup etnis Batak toba di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan

3. Strategi bertahan hidup etnis Jawa di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana proses awal masuknya orang-orang Batak toba dan Jawa di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan?


(19)

7

2. Bagaimana strategi bertahan hidup etnik batak toba di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan?

3. Bagaimana strategi bertahan hidup etnis jawa di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan?

1.4 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui penyebab awal masuknya orang-orang Batak Toba dan Jawa di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan

2. Untuk mengetahui strategi bertahan hidup etnis Batak Toba di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan 3. Untuk mengetahui strategi bertahan hidup etnis Jawa di permukiman

kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai Strategi Bertahan Hidup Etnis Batak Toba dan Jawa Di Permukiman Kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang berkeinginan melakukan penelitian terhadap masalah yang sama.

3. Untuk menambah wawasan penulis dalam menuangkan buah pikiran dalam bentuk skripsi.

4. Untuk menambah bahan pembelajaran pada mahasiswa jurusan pendidikan sejarah UNIMED.


(20)

93 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas, kiranya peneliti dapat menyimpulkan mengenai Strategi Bertahan Hidup Etnis Batak Toba dan Jawa di Pemukiman Kumuh Desa Kenangan Lama Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai berikut :

A. Mereka yang datang dan ingin merubah nasib di perkotaan tidak memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan sehingga mengakibatkan mereka kalah bersaing dengan yang memiliki kemampuan dan keterampilan. Kalahnya mereka bersaing di perkotaan, menyebabkan mereka harus mengubur impian untuk tinggal serta hidup berkecukupan dan merelakan diri untuk tinggal di tanah milik Negara dipinggiran rel Desa Kenangan Lama.

B. Orang-orang Batak Toba dan Jawa yang tinggal di permukiman kumuh Desa Kenangan Lama hidup digaris kemiskinan, sebagai masyarakat yang hidup digaris kemiskinan mereka tentunya memiliki strategi bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

C. Strategi bertahan hidup antara etnis Batak Toba dan etnis Jawa adalah dengan melibatkan ibu rumah tangga, pemanfaatan aset, menghemat pengeluaran, meminjam uang kepada kerabat.


(21)

94

D. Terdapat perbedaan strategi bertahan hidup etnis Batak Toba dan Jawa meskipun memiliki pola yang sama, seperti melibatkan ibu rumah tangga. Perempuan-perempuan Batak Toba yang bekerja untuk menambah penghasilan adalah dengan memulung dan mengutip pakaian bekas, berbeda dengan perempuan Jawa yang bekerja sebagai asisten rumah tangga atau berjualan. Tidak ada satu pun perempuan Batak Toba yang menjadi asisten rumah tangga.

E. Dalam pemanfaatan aset, orang Batak Toba memanfaatkannya untuk memelihara ternak ayam dan babi, hal ini berbeda dengan orang Jawa yang memanfaatkannya untuk berjualan makanan karena memelihara babi dilarang dalam ajaran agama Islam.

5.2 Saran

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman dalam penelitian dan pem bahasan, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran sebagai berikut :

A. Baiknya agar masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh pinggiran rel Desa Kenangan Lama ini agar menjaga kebersihan dan lingkungan tempat tinggalnya, karena tempat yang bersih akan berdampak pada kesehatan masyarakat itu sendiri

B. Keharmonisan tetap dijaga agar tidak terjadi konflik-konflik yang dapat memicu hal-hal yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.


(22)

95

C. Kepada pemerintah agar memperhatikan masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh Desa Kenangan Lama yang hidup dalam kemiskinan, karena kemiskinan merupakan tanggung jawab oleh pemerintah dan semua pihak

D. Pemberian bantuan-bantuan oleh pemerintah dan LSM yang bergerak dibidang sosial kepada masyarakat pemukiman kumuh Desa Kenangan Lama yang dirasa perlu dan langsung memiliki dampak yang baik E. Pelatihan-pelatihan oleh Pemerintah atau LSM untuk kegiatan mikro

ekonomi yang dapat menunjang pendapatan perekonomian masyarakat.

F. Pembangunan fasilitas-fasilitas kesehatan yang memadai agar masyarakat pemukiman kumuh Desa Kenangan Lama tidak jauh-jauh untuk menikmati fasilitas kesehatan.

G. Baiknya agar dicarikan solusi win to win oleh pemerintah kepada Masyarakat pemukiman kumuh Desa Kenangan Lama agar mereka tidak digusur dan tetap bisa tinggal meskipun mereka tidak memiliki surat-surat yang sah. Seperti mengajak masyarakat Desa Kenangan Lama untuk memperbaharui pemukiman mereka seperti Kampung Jodipan di Malang.

H. Kalau tidak merelokasi mereka dengan menyediakan rumah susun yang bisa mereka tempati dengan harga sewa yang bersahabat agar mereka tidak terbebani dengan uang sewa yang mahal.


(23)

96

I. Pembangunan kota tidak perlu dengan menggusur pemukiman warga yang berdiri diatas tanah aset Negara, masyarakat akan semakin senang apabila diajak pemerintah untuk bekerja sama, dengan begitu masyarakat miskin pun menjadi senang bahwa sebenarnya mereka dianggap oleh pemerintah.


(24)

97

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Baker, Judy. 2013. Indonesia : Kemiskinan Perkotaan dan Ulasan Program. Jakarta. Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Basunduro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Bayuadhy, Gesta. 2014. Wong Sugih Mati Keluwen (Falsafah kearifan Jawa di Tengah Jaman Edan). Yogyakarta. Diva Press.

Colombijn, Freek dkk. 2005. Kota Lama Kota Baru (Sejarah Kota-Kota di Indonesia, Sebelum dan Setelah Kemerdekaan). Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Gilbert, Alan dkk.2007. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. Yogyakarta. Penerbit Tiara Wacana Yogya.

Gottschalk, Louis. 2008. Mengerti Sejarah. Jakarta. Universitas Indonesia. Haryanto, Sindung. 2013. Dunia Simbol Orang Jawa. Yogyakarta. Penerbit Kepel Press.

Hidayati, Tuti. 2016. Statistik Daerah Kecamatan Percut Sei Tuan 2016. Deli Serdang. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Hidayati, Tuti. 2016. Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka. Deli Serdang. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Jamaludin, Nasrullah. Sosiologi Perkotaan (Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya). Bandung. Penerbit Pustaka Setia.

Lewis, Oscar . 2016. Kisah Lima Keluarga. Yogyakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Purba, OHS. Purba, Elvis. 1997. Migrasi Spontan Batak Toba (Marserak: Sebab, Motip dan Akibat Perpindahan Penduduk dari Dataran Tinggi Toba. Medan. Penerbit Monora.

Purba, OHS. Purba, Elvis. 1998. Migrasi Batak Toba Diluar Tapanuli Utara : Suatu Deskripsi. Medan. Penerbit Monora.


(25)

98 Jakarta.Pustaka Sinar Harapan.

Sjamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Soetomo, Sugiono. 2013. Urbanisasi & Morfologi (Proses Perkembangan Peradaban dan Wadah Ruangnya Menuju Ruang yang Manusiawi). Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung. PT Refika Aditama.

Suparlan, Parsudi. 1984. Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta.Yayasan Obor dan Penerbit Sinar Harapan.

Suparlan, Parsudi. 2004. Masyarakat & Kebudayaan Perkotaan : Perspektif Antropologi Perkotaan. Jakarta. YPKIK.

Hadi , Sutrisno. 1987. Metodologi Research. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.


(26)

99 Sumber Jurnal:

Putro, Djiwo Jawas. 2011. Penataan Kawasan Kumuh Pinggiran Sungai Di Kecamatan Sungai Raya. Universitas Tanjung Pura : Jurusan Teknik Sipil (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=33470&val=2341) (diunduh 4 oktober 2016 pukul 13:55)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

(http://www.perumnas.co.id/download/prodhukum/undang/UU-01-2011%20PERUMAHAN%20DAN%20KAWAAN%20PERMUKIMAN.pdf) (diunduh 4 oktober 2016 pukul 13:34)

Sulaiman, Amie. 2014. Srategi Bertahan (SURVIVAL STRATEGY); Studi

Tentang “Agama Adat” Orang LOM Di Desa Pejem, Kecamatan Belinyu,

Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Universitas Bangka Belitung : Jurusan Sosiologi (http://journal.ubb.ac.id/index.php/sosiologi/article/download/88/68) (diunduh 10 oktober 2016 pukul 15:43)

Handito, Kusuma Ribut. Imron, Ali. 2015. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Miskin di Wilayah Slum Dukuh Kupang Barat Surabaya. Universitas Negeri Surabaya : Prodi Sosiologi (http://ejournal.unesa.ac.id/article/14149/39/article.pdf) (diunduh 26 september 2016 pukul 21:20)

Hidayah, Nur. 2014. Strategi Bertahan Hidup Pedagang Asongan Di Stasiun Lempuyungan Yogyakarta Dan Balapan Sol. Universitas Negeri Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Sosiologi (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309997/ARTIKEL%20ASONGAN.pd f) (diunduh 10 oktober 2016 pukul 15:45)

Akbar, Andy. 2016. Strategi Bertahan Hidup Pemulung di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir. Universitas Mulawarman : Program Studi Pembangunan Sosial (http://ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/08/Isi%20Jurnal%20(08-23-16-04-40-34).pdf) (diunduh 31 oktober 2016 pukul 19.00 wib)

Ibrahim, Bedriati. 2012. Strategi Bertahan Hidup Keluarga Pemulung di Desa Salo Kabupaten Kampar. Universitas Riau. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.

(http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5640/Artikel.pdf?s equence=3) (diunduh 31 oktober 2016 pukul 19.02 wib)


(27)

100

Basir, Muhammad. Hubungan Sosial dan Akses Sosial Masyarakat Pada Lingkungan Permukiman Kumuh di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin. Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. (http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/lppm/article/view/83/43) (diunduh 31 oktober 2016 pukul 19.10 wib)

Susetyo, Budi dkk.2014. Konsep Self dan Penghayatan Self Orang Jawa.Universitas Katolik Soegijapranata. Fakultas Psikologi. (http://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/download/277/268) (diunduh 8 november 19.43)

Elfira, Devita. 2013. Strategi Adaptasi Transmigran Jawa di Sungai Beremas : Studi Etnosains Sistem Pengetahuan Bertahan Hidup. Universitas Negeri Padang. Jurusan Pendidikan Antropologi. (http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/sosan/article/download/593/352) (diunduh 8 november 18.06)

Sitorus, Saulina dkk.2013. Perbedaan Tingkat Kemandirian dan Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantauan Suku Batak Ditinjau Dari Jenis Kelamin.Universitas Negeri Surabaya. Program Studi Psikologi. (http://ejournal.unesa.ac.id/article/3509/17/article.pdf) (diunduh 8 november 19.35)

Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat. (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf) (diunduh 11 november 03.34)

Benjamin. 2012. Strategi Perempuan Miskin Dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidup. Jurnal Sosiologi Vol 15. Universitas Lampung. (http://jurnalsosiologi.co/article/download/572/88) (diunduh 1 maret 2017 15:43)

Rahmat, Saeful Fufu. 2009. Penelitian Kualitatif. Jurnal Equilibrium Vol 5.No9. UniversitasBrawijaya.(http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf) (diunduh 9 maret 2017 18.16).


(1)

95

C. Kepada pemerintah agar memperhatikan masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh Desa Kenangan Lama yang hidup dalam kemiskinan, karena kemiskinan merupakan tanggung jawab oleh pemerintah dan semua pihak

D. Pemberian bantuan-bantuan oleh pemerintah dan LSM yang bergerak dibidang sosial kepada masyarakat pemukiman kumuh Desa Kenangan Lama yang dirasa perlu dan langsung memiliki dampak yang baik E. Pelatihan-pelatihan oleh Pemerintah atau LSM untuk kegiatan mikro

ekonomi yang dapat menunjang pendapatan perekonomian masyarakat.

F. Pembangunan fasilitas-fasilitas kesehatan yang memadai agar masyarakat pemukiman kumuh Desa Kenangan Lama tidak jauh-jauh untuk menikmati fasilitas kesehatan.

G. Baiknya agar dicarikan solusi win to win oleh pemerintah kepada Masyarakat pemukiman kumuh Desa Kenangan Lama agar mereka tidak digusur dan tetap bisa tinggal meskipun mereka tidak memiliki surat-surat yang sah. Seperti mengajak masyarakat Desa Kenangan Lama untuk memperbaharui pemukiman mereka seperti Kampung Jodipan di Malang.

H. Kalau tidak merelokasi mereka dengan menyediakan rumah susun yang bisa mereka tempati dengan harga sewa yang bersahabat agar mereka tidak terbebani dengan uang sewa yang mahal.


(2)

96

I. Pembangunan kota tidak perlu dengan menggusur pemukiman warga yang berdiri diatas tanah aset Negara, masyarakat akan semakin senang apabila diajak pemerintah untuk bekerja sama, dengan begitu masyarakat miskin pun menjadi senang bahwa sebenarnya mereka dianggap oleh pemerintah.


(3)

97

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Baker, Judy. 2013. Indonesia : Kemiskinan Perkotaan dan Ulasan Program. Jakarta. Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Basunduro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Bayuadhy, Gesta. 2014. Wong Sugih Mati Keluwen (Falsafah kearifan Jawa di Tengah Jaman Edan). Yogyakarta. Diva Press.

Colombijn, Freek dkk. 2005. Kota Lama Kota Baru (Sejarah Kota-Kota di Indonesia, Sebelum dan Setelah Kemerdekaan). Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Gilbert, Alan dkk.2007. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. Yogyakarta. Penerbit Tiara Wacana Yogya.

Gottschalk, Louis. 2008. Mengerti Sejarah. Jakarta. Universitas Indonesia. Haryanto, Sindung. 2013. Dunia Simbol Orang Jawa. Yogyakarta. Penerbit Kepel Press.

Hidayati, Tuti. 2016. Statistik Daerah Kecamatan Percut Sei Tuan 2016. Deli Serdang. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Hidayati, Tuti. 2016. Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka. Deli Serdang. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Jamaludin, Nasrullah. Sosiologi Perkotaan (Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya). Bandung. Penerbit Pustaka Setia.

Lewis, Oscar . 2016. Kisah Lima Keluarga. Yogyakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Purba, OHS. Purba, Elvis. 1997. Migrasi Spontan Batak Toba (Marserak: Sebab, Motip dan Akibat Perpindahan Penduduk dari Dataran Tinggi Toba. Medan. Penerbit Monora.

Purba, OHS. Purba, Elvis. 1998. Migrasi Batak Toba Diluar Tapanuli Utara : Suatu Deskripsi. Medan. Penerbit Monora.


(4)

98 Jakarta.Pustaka Sinar Harapan.

Sjamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Soetomo, Sugiono. 2013. Urbanisasi & Morfologi (Proses Perkembangan Peradaban dan Wadah Ruangnya Menuju Ruang yang Manusiawi). Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung. PT Refika Aditama.

Suparlan, Parsudi. 1984. Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta.Yayasan Obor dan Penerbit Sinar Harapan.

Suparlan, Parsudi. 2004. Masyarakat & Kebudayaan Perkotaan : Perspektif Antropologi Perkotaan. Jakarta. YPKIK.

Hadi , Sutrisno. 1987. Metodologi Research. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.


(5)

99 Sumber Jurnal:

Putro, Djiwo Jawas. 2011. Penataan Kawasan Kumuh Pinggiran Sungai Di Kecamatan Sungai Raya. Universitas Tanjung Pura : Jurusan Teknik Sipil (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=33470&val=2341) (diunduh 4 oktober 2016 pukul 13:55)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang

Perumahan dan Kawasan Permukiman.

(http://www.perumnas.co.id/download/prodhukum/undang/UU-01-2011%20PERUMAHAN%20DAN%20KAWAAN%20PERMUKIMAN.pdf) (diunduh 4 oktober 2016 pukul 13:34)

Sulaiman, Amie. 2014. Srategi Bertahan (SURVIVAL STRATEGY); Studi

Tentang “Agama Adat” Orang LOM Di Desa Pejem, Kecamatan Belinyu,

Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Universitas Bangka

Belitung : Jurusan Sosiologi

(http://journal.ubb.ac.id/index.php/sosiologi/article/download/88/68) (diunduh 10 oktober 2016 pukul 15:43)

Handito, Kusuma Ribut. Imron, Ali. 2015. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Miskin di Wilayah Slum Dukuh Kupang Barat Surabaya. Universitas

Negeri Surabaya : Prodi Sosiologi

(http://ejournal.unesa.ac.id/article/14149/39/article.pdf) (diunduh 26 september 2016 pukul 21:20)

Hidayah, Nur. 2014. Strategi Bertahan Hidup Pedagang Asongan Di Stasiun Lempuyungan Yogyakarta Dan Balapan Sol. Universitas Negeri

Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Sosiologi

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309997/ARTIKEL%20ASONGAN.pd f) (diunduh 10 oktober 2016 pukul 15:45)

Akbar, Andy. 2016. Strategi Bertahan Hidup Pemulung di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir. Universitas Mulawarman : Program Studi Pembangunan Sosial (http://ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/08/Isi%20Jurnal%20(08-23-16-04-40-34).pdf) (diunduh 31 oktober 2016 pukul 19.00 wib)

Ibrahim, Bedriati. 2012. Strategi Bertahan Hidup Keluarga Pemulung di Desa Salo Kabupaten Kampar. Universitas Riau. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.

(http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5640/Artikel.pdf?s equence=3) (diunduh 31 oktober 2016 pukul 19.02 wib)


(6)

100

Basir, Muhammad. Hubungan Sosial dan Akses Sosial Masyarakat Pada Lingkungan Permukiman Kumuh di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin.

Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik.

(http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/lppm/article/view/83/43) (diunduh 31 oktober 2016 pukul 19.10 wib)

Susetyo, Budi dkk.2014. Konsep Self dan Penghayatan Self Orang Jawa.Universitas Katolik Soegijapranata. Fakultas Psikologi. (http://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/download/277/268) (diunduh 8 november 19.43)

Elfira, Devita. 2013. Strategi Adaptasi Transmigran Jawa di Sungai Beremas : Studi Etnosains Sistem Pengetahuan Bertahan Hidup. Universitas

Negeri Padang. Jurusan Pendidikan Antropologi.

(http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/sosan/article/download/593/352) (diunduh 8 november 18.06)

Sitorus, Saulina dkk.2013. Perbedaan Tingkat Kemandirian dan Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantauan Suku Batak Ditinjau Dari Jenis Kelamin.Universitas Negeri Surabaya. Program Studi Psikologi. (http://ejournal.unesa.ac.id/article/3509/17/article.pdf) (diunduh 8 november 19.35)

Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat. (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf) (diunduh 11 november 03.34)

Benjamin. 2012. Strategi Perempuan Miskin Dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidup. Jurnal Sosiologi Vol 15. Universitas Lampung. (http://jurnalsosiologi.co/article/download/572/88) (diunduh 1 maret 2017 15:43)

Rahmat, Saeful Fufu. 2009. Penelitian Kualitatif. Jurnal Equilibrium Vol 5.No9. UniversitasBrawijaya.(http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf) (diunduh 9 maret 2017 18.16).