PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA SINAR HUSNI MEDAN DELI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

(TS-TS) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN

UTAMA TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS VII SMP

SWASTA SINAR HUSNI MEDAN DELI

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SENDIKA LESTARI

2123311078

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

Sendika Lestari, NIM 2123311078, Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) Terhadap Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Teks Eksposisi Oleh Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama teks eksposisi masih rendah. Oleh sebab itu, Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menemukan gagasan utama teks eksposisi pada siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS). Sampel penelitian berjumlah 36 siswa. Jenis penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model one group pre-test dan post-test design.Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes esai yang dilakukan sebelum dan sesudah menggunakan model TS-TS.

Sebelum diberikan penerapan model pembelajaran TS-TS, dilakukan tes awal terlebih dahulu. Pada tes awal diperoleh nilai rata-rata 62,5 termasuk dalam kategori cukup. Setelah itu melaksanakan tindakan perlakuan pada siswa dengan menerapkan model pembelajaran TS-TS dalam menemukan gagasan utama teks eksposisi. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada sub pokok bahasan menemukan gagasan utama dalam teks dan guru menyajikan materi mengenai menemukan gagasan utama teks. Kegiatan inti guru mengarahkan siswa dalam menggunakan model TS-TS, siswa diarahkan untuk aktif bekerja sama dalam menemukan gagasan utama dari teks eksposisi yang telah dibaca. Setelah selesai menerapkan perlakuan dilaksanakan tes kedua diperoleh nilai rata-rata sebesar 79,02 termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata sebanyak 16,5. Berdasarkan perhitungan hipotesis nilai t0 dan nilai ttabel, diperoleh nilai t0> ttabel yakni 8,74> 2,03 menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian hal tersebut membuktikan bahwa model TS-TS berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama teks eksposisi.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini disusun memenuhi sebagaian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Apa yang penulis lakukan ini belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Banyak dukungan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, sekaligus Dosen Pembimbing Akademik,

4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5. Drs. Malan Lubis M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi, 6. Prof. Dr. T. A. Siburian, M.Pd., Dosen Pengarah,

7. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., Dosen Pengarah,

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

9. Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan Guru Bahasa Indonesia kelas VII, Serta Siswa kelas VII-3 SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli.


(8)

iii

10. Ayahanda tercinta H. Sabaruddin dan Ibunda Hj. Sutin Narse atas segala pengorbanan, dukungan, dan do’a yang senantiasa penulis dapatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.

11. Kakak tersayang Suriadi, Salamah, Satrian Jaya, Adik Sutiandi yang senantiasa mendo’akan, memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa, 12. Heri Armansyah ST, terima kasih telah menjadi bagian dalam perjalanan

hidup ini yang senantiasa memahami, memotivasi, dan mendo’akan penulis. 13. Teman seperjuangan Yuliana Sari, Hikmatul Fadhilla Shandy, Evi Damaiani,

Suryati Fitri Yani, Putie Mayang Sari, Saddam Hussein, Riska Oktavia, Rita Irmaya Sari, dan seluruh teman-teman Ekstensi A stambuk 2012,

14. Teman-teman PPL di SMAN 1 Perbaungan, Widya, Ulfah, Lola, Lydia, Aulia, Richardo, Eduward dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan semua,

15. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada bidang Bahasa dan Sastra Indonesia.

Medan, Agustus 2016 Penulis

SENDIKA LESTARI NIM 2123311078


(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... i i DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL………. viii

DAFTAR LAMPIRAN………. ix

BAB I PENDAHULUAN……….……. 1

A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi Masalah……… 5

C. Pembatasan Masalah……… 6

D. Rumusan Masalah……… 6

E. Tujuan Penelitian………. 7

F. Manfaat Penelitian……… 8

BAB II KAJIAN TEORETIS……… 9

A. Kerangka Teoretis………....…………. 9

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS)……….……… 9

a. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS)…..……….. 12 b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran


(10)

v

Two Stay Two Stray (TS-TS)……… 13

c. Tahapan-tahapan dalam Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS)………..………….. 15

2. Hakikat Kemampuan Menemukan Gagasan Utama……… 17

a. Pengertian Kemampuan………...……… 17

b. Pengertian Gagasan Utama……….……… 17

c. Penempatan Gagasan Utama……… 19

d. Cara Menentukan Gagasan Utama……… 23

e. Indikator Penilaian Menentukan Gagasan Utama………….. 26

3. Hakikat Teks Eksposisi……….…....… 27

a. Ciri-ciri Eksposisi……… 28

b. Jenis-jenis Paragraf Eksposisi……… 29

B. Kerangka Konseptual………. 30

C. Hipotesis Penelitian………. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………...….… 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian………...…….. 33

B. Populasi dan Sampel Penelitian………. 33

1. Populasi……….……… 33

2. Sampel………... 34

C. Metode Penelitian………...………… 35

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional………. 35


(11)

vi

2. Defenisi Operasional……… 36

E. Desain Eksperimen……… 37

F. Instrumen Penelitian………. 37

G. Jalannya Eksperimen……….. 40

H. Teknik Analisis Data……….. 42

I. Pengujian Persyaratan Analisis Data………. 45

1. Uji Normalitas……… 45

2. Uji Homogenitas……….…... 46

3. Pengujian Hipotesis……… 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Teks Eksposisi Oleh Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli TahunPembelajaran 2015/2016 Sebelum Menggunakan Model Two Stay Two Stray (TS-TS) ... 49

2. Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Teks Eksposisi Oleh Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelahmenggunakan model Two Stay Two Stray (TS-TS) ... 54 3. Pengaruh Penerapan Model Two Stay Two Stray (TS-TS)


(12)

vii

Eksposisi Oleh Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni

Medan Deli TahunPembelajaran 2015/2016 ... 58

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 59

1. Uji Normalitas ... 59

2. Uji Homogenitas ... 64

3. Pengujian Hipotesis ... 65

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71


(13)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli

Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 34 Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test and Post-Test Design….... 37 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Menemukan Gagasan Utama ... 38 Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 40 Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen ... 40 Tabel 4.1 Nilai Tes Siswa Sebelum Penerapan Model Two Stay Two Stray

(TS-TS)... 50 Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 51 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 52 Tabel 4.4 Nilai Tes Siswa Setelah Penerapan Model Two Stay Two Stray

(TS-TS) ... 54 Tabel 4.5 Identifikasi KecenderunganHasil Post-Test ... 56 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 57 Tabel 4.7 Pengaruh Model Two Stay Two Stray (TS-TS) Terhadap Kemampuan

Menemukan Gagasan Utama Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 58 Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 60 Tabel 4.9 Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 62


(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1 Silabus ... 72

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan dan Pembelajaran ... 73

Lampiran 3 Instrumen Pre-Test ... 79

Lampiran 4 Instrumen Post-Test ... 80

Lampiran 5 Dokumentasi ... 81

Lampiran 6 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 83

Lampiran 7 Tabel Z ... 84

Lampiran 8 Tabel Nilai “t” untuk berbagai df ... 86

Lampiran 9 Lembar Jawaban Siswa Pre-test ... 87


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan. Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup kemampuan berbahasa yang meliputi empat aspek keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan pencapaian yang saling berhubungan.

Salah satu aspek keterampilan yang memerlukan perhatian lebih adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia Sekolah Dasar tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar. Membaca dapat menjadikan manusia memiliki pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Kegiatan membaca bukanlah merupakan suatu kegiatan yang mudah dilakukan, karena kegiatan membaca merupakan kegiatan yang di dalamnya terdapat sebuah proses. Pembaca dituntut untuk dapat mengetahui dan memahami makna dari bacaan yang dibacanya.


(16)

2

Dengan kata lain, hakikat membaca adalah kegiatan yang dilakukan untuk memahami makna atau isi yang terkandung dalam teks yang dibaca. Salah satu hal penting yang dilakukan untuk memahami makna yang terkandung dalam teks adalah kita harus kritis dalam menanggapi hal yang kita baca. Artinya, pembaca harus kritis terhadap hal yang dapat memudahkan dirinya untuk dapat memahami makna yang terkandung dalam teks. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk memahami bacaan dengan cepat adalah terlebih dahulu menangkap garis besar bacaan tersebut.

Salah satu kompetensi dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP semester 2 yakni KD 11.2 Menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca. Kemampuan untuk menemukan gagasan utama merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, karena kemampuan untuk menemukan gagasan utama merupakan kemampuan dasar yang mengharuskan siswa untuk dapat menangkap dan memahami makna teks yang dibaca.

Namun pada kenyataannya kompetensi ini belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Pernyataan tersebut didukung dengan data yang didapat dari Skripsi Sri Yanti Siregar dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca Dan Menulis Terhadap Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Dalam Wacana Argumentasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran 2012/2013’’, diperoleh nilai rata-rata siswa di kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional yakni, 68,65. Sedangkan untuk nilai rata-rata siswa yang berada di


(17)

3

kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran yang ditawarkan yakni, 75,67. Nilai rata-rata siswa yang berada di kelas eksperimen dikategorikan cukup.

Data lain juga didapat dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yakni penelitian Masniari, dkk (2013: 9) dalam jurnalnya tersebut Masniari melampirkan rata-rata nilai siswa dalam materi pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks dikategorikan cukup, yaitu 76,35. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah siswa belum mengerti model yang dimaksudkan dan digunakan guru, sehingga pembelajaran kurang berjalan dengan efektif dan kemampuan menemukan gagasan utama bagi siswa merupakan kegiatan belajar yang tergolong sulit.

Data lain yang mendukung juga berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2011: 12) kemampuan siwa dalam menemukan gagasan utama masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini terbukti pada rata-rata nilai siswa yang masih banyak di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 72. Berdasarkan data diketahui bahwa rata-rata nilai nilai dari 26 siswa adalah 67 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 50. Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 14 orang dan yang di atas KKM 12 orang. Hal itu menunjukkan kemampuan siswa masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan gagasan utama tersebut disebabkan beberapa faktor, antara lain masih rendahnya minat siwa membaca karena anggapan bahwa membaca itu membosankan apalagi membaca bacaan yang panjang. Guru belum dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efesien. Menyikapi permasalahan tersebut diperlukan solusi lain untuk meningkatkan pemahaman


(18)

4

siswa dalam menemukan gagasan utama sebuah teks. Penulis menawarkan salah satu model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS).

Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif. Berbagai model pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah Two Stay Two Stray (TS-TS) atau model dua tinggal dua tamu. Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar kelompok dan saling bekerja sama memahami materi yang harus dikuasai. Siswa diharapkan dapat saling membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada. Siswa juga diharapkan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi secara maksimal.

Model ini merupakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 orang. Lalu, guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok, kemudian siswa bekerja sama dalam kelompok. Setelah selesai, dua orang masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal di dalam kelompok tersebut bertugas membagikan hasil kerja dan informasi kepada tamu dari kelompok. Setelahnya, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kemudian kelompok membahas hasil-hasil kerja mereka dan mempresentasikannya.


(19)

5

Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis akan melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi. Penelitian ini dirumuskan dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) Terhadap Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Dalam Teks Eksposisi Oleh Siswa Kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016’’.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka teridentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya minat siwa dalam membaca teks.

2. Kemampuan menemukan gagasan utama bagi siswa merupakan kegiatan belajar yang tergolong sulit.

3. Guru belum dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efesien sehingga pembelajaran terkesan monoton.

4. Kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi tergolong rendah.


(20)

6

C. Pembatasan Masalah

Dari empat masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka penulis yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah guru belum dapat menciptakan model pembelajaran yang efektif dan efesien. Oleh karena itu, penulis menawarkan penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS). Secara teoretis, model pembelajaran ini mampu menarik perhatian siswa dalam belajar dan diharapkan siswa mampu menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan siswa menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS)?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli tahun pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS)?

3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap kemampuan menemukan gagasan utama dalam


(21)

7

teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli tahun pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan selalu memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari setiap kegiatan yang dilakukan, maka kegiatan yang dilakukan dapat terarah secara efektif dan efesien. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS).

2. untuk mengetahui kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS).

3. untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016.


(22)

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak terkait, antara lain sebagai berikut.

1. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia termasuk peneliti dalam mengajar nantinya. Memacu semangat guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menarik. 2. Sumbangan pengetahuan dalam penggunaan model pembelajaran Two

Stay Two Stray (TS-TS) pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah yang bersangkutan agar dapat lebih meningkatkan kualitas pengajarannya.

4. Sebagai pemacu minat belajar siswa dalam menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS).


(23)

69

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model Two Stay Two Stray (TS-TS) berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 62,5 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50 dan standar deviasi 7,8.

2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model Two Stay Two Stray (TS-TS) berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 79,2 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60, standar deviasi 8,2.

3. Pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray(TS-TS) terhadap menemukan gagasan utama teks eksposisi memberikan pengaruh signifikan hal ini dibuktikan dari pengujian hipotesis diperoleh t0> ttabel yaitu 8,74 > 2,03.


(24)

70

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

1. Kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi dengan menggunakan model Two Stay Two Stray (TS-TS) sudah baik, namun perlu ditingkatkan lagi. Hal ini bisa saja dilakukan dengan memberikan latihan yang maksimal kepada siswa.

2. Sebaiknya guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di lokasi penelitian meningkatkan perhatiannya terhadap kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi termasuk dalam hal penggunaan metode pembelajaran yang digunakan.

3. Sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti yang lain sebagai langkah konkrit dalam hal peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda.


(25)

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Djiwandono. 2008. Tes Bahasa (Pegangan Bagi Pengajar Bahasa). Jakarta: PT Indeks

Huda, M. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Keraf, Gorys. 2010. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah. Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama

Widya.

Nurhayati. 2011. Jurnal penelitian pendidikan dompet dhuafa edisiI: Bogor

Marlia (http://id.wikipedia.org)

Masniari, dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Teks Bacaan Menggunakan Metode Make a Match terhadap Siswa kelas VII SMP 3 Gunung Talang: Solok.

Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Sugiyono. 2009. Model Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta

Yanti, sri. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan MenulisTerhadap Kemampuan Menmukan Gagasan Utama Wacana Argumentasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sei Rampah. Medan: Unimed Press


(1)

6

C. Pembatasan Masalah

Dari empat masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka penulis yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah guru belum dapat menciptakan model pembelajaran yang efektif dan efesien. Oleh karena itu, penulis menawarkan penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS). Secara teoretis, model pembelajaran ini mampu menarik perhatian siswa dalam belajar dan diharapkan siswa mampu menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan siswa menemukan gagasan utama dalam teks

eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS)?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa menemukan gagasan utama dalam teks

eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli tahun pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS)?

3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Two Stay Two


(2)

teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli tahun pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan selalu memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari setiap kegiatan yang dilakukan, maka kegiatan yang dilakukan dapat terarah secara efektif dan efesien. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks

eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS).

2. untuk mengetahui kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks

eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS).

3. untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan model

pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016.


(3)

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak terkait, antara lain sebagai berikut.

1. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia termasuk peneliti dalam mengajar nantinya. Memacu semangat guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menarik.

2. Sumbangan pengetahuan dalam penggunaan model pembelajaran Two

Stay Two Stray (TS-TS) pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah yang bersangkutan agar dapat lebih meningkatkan kualitas pengajarannya.

4. Sebagai pemacu minat belajar siswa dalam menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS).


(4)

69

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menemukan

gagasan utama dalam teks eksposisi siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model Two Stay Two Stray (TS-TS) berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 62,5 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50 dan standar deviasi 7,8.

2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menemukan

gagasan utama dalam teks eksposisi siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Deli Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model Two Stay Two Stray (TS-TS) berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 79,2 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60, standar deviasi 8,2.

3. Pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two

Stray(TS-TS) terhadap menemukan gagasan utama teks eksposisi memberikan pengaruh signifikan hal ini dibuktikan dari pengujian hipotesis diperoleh t0> ttabel yaitu 8,74 > 2,03.


(5)

70

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

1. Kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi dengan

menggunakan model Two Stay Two Stray (TS-TS) sudah baik, namun perlu ditingkatkan lagi. Hal ini bisa saja dilakukan dengan memberikan latihan yang maksimal kepada siswa.

2. Sebaiknya guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di lokasi penelitian meningkatkan perhatiannya terhadap kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama dalam teks eksposisi termasuk dalam hal penggunaan metode pembelajaran yang digunakan.

3. Sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti yang lain sebagai langkah konkrit dalam hal peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda.


(6)

71

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Djiwandono. 2008. Tes Bahasa (Pegangan Bagi Pengajar Bahasa). Jakarta: PT Indeks

Huda, M. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Keraf, Gorys. 2010. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah. Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama

Widya.

Nurhayati. 2011. Jurnal penelitian pendidikan dompet dhuafa edisiI: Bogor

Marlia (http://id.wikipedia.org)

Masniari, dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Teks Bacaan Menggunakan Metode Make a Match terhadap Siswa kelas VII SMP 3 Gunung Talang: Solok.

Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Sugiyono. 2009. Model Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta

Yanti, sri. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan MenulisTerhadap Kemampuan Menmukan Gagasan Utama Wacana Argumentasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sei Rampah. Medan: Unimed Press


Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

1 14 65

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

3 20 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

1 20 116

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

1 16 67

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VII SM

0 12 103

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 76

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VIID SMP MUHAMMADIYAH 1 WONOSARI

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12