Fungsi Penganggaran Pada PT. Total Logistik

(1)

TUGAS AKHIR

FUNGSI PENGANGGARAN PADA PT.TOTAL LOGISTIK

Oleh:

RISKI IHWANDI 092102002

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : RISKI IHWANDI

NIM : 092102002

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI PENGANGGARAN PADA PT. TOTAL LOGISTIK

Tanggal : ... 2012 Dosen Pembimbing Tugas Akhir,

( Drs. Firman Syarif,M.Si,Ak ) NIP. 19670904 199403 1 004

Tanggal : ... 2012 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi,

Drs. Rustam, M.Si, Ak NIP. 131 127 370

Tanggal : ... 2012 Plt. Dekan Fakultas Ekonomi USU,

Drs. H.Arifin Lubis, MM.Ak NIP. 19560101 198203 1 005


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : RISKI IHWANDI

NIM : 092102002

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI PENGANGGARAN PADA PT. TOTAL LOGISTIK

Medan, 2012

(RISKI IHWANDI) 092102002


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul FUNGSI PENGANGGARAN PADA PT.TOTAL LOGISTIK dengan tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan.

Tugas Akhir ini dibuat dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis dengan kerendahan hati menerima masukan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan dan penyempurnaan tugas ini.

Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM.Ak selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Rustam, MSi,Ak selaku Ketua Program Studi dan Dosen Pembimbing D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi SumateraUtara

3. Bapak Sadianto dan Kak Hanum yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melakukan riset dan data-data yang diperlukan dalam menyelesaikan skripsi minor ini.


(5)

4. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi yang senantiasa memberi dukungan, materi, kasih sayang, tenaga dan doanya. Kalian adalah pemacu bagi semangat saya.

5. Kepada teman-temanku : Musriyadi, Indah, Oki, Sukri, Koko dan Isnan. Terima kasih atas dukungan dan motivasi selama ini.

6. Kepada teman-teman D-III Akuntansi stambuk 2009 khususnya Group A, terima kasih untuk dukungan dan kebersamaannya selama ini. Doakan penulis ya agar cepat mendapat pekerjaan dan sukses di kemudian hari.

Mudah-mudahan Allah SWT membalas atas semua kebaikan yang diberikan kepada penulis. Akhirnya dari hasil penulisan dalam bentuk tugas akhir ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi kita semua, semoga kita selalu dijalan yang diridhoi oleh Allah SWT,amin.

Medan, 2012

Penulis ( Riski Ihwandi )


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI………... iii

DAFTAR TABEL………... v

DAFTAR GAMBAR……….... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….... 1

B. Perumusan Masalah………. 2

C. Tujuan dan Manfaat……….... 3

1. Tujuan Penelitian………... 3

2. Manfaat Penelitian………... 3

3. Metode Penelitian………... 4

4. Metode Analisis Data……….. 4

D. Rencana penulisan ………... 5

1. Jadwal survei/ Observasi………... 6

2. Rencana Isi………... 6

BAB II PROFIL PT. TOTAL LOGISTIK A. Sejarah Ringkas PT. Total Logistik... 8

B. Visi dan Misi Perusahaan ………... 9


(7)

D. Uraian Tugas………... 15

E. Kinerja kegiatan terkini... 17

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Manfaat Anggaran………. 19

B. Penyusunan Anggaran……… 29

C. Fungsi Anggaran………... 33

D. Realisasi Anggaran………... 35

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 36

B. Saran... 37

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman Tabel 1.1 : Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir…… 6


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama yaitu untuk mendapatkan laba. Laba yang diperoleh perusahaan menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang besar akan meningkatkan kesejahteraan secara umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, Pimpinan perusahaan harus menetapkan perencanaan dan pengawasan yang baik terlebih dahulu. Perencanaan dan pengawasan tersebut harus disusun secara teliti, penuh pertimbangan dan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan perusahaan pada saat itu.Bagi perusahaan kecil dengan skala usaha kecil, segala aktifitas dan kegiatan perusahaan tentunya terbatas sehingga memudahkan dalam perencanaan maupun dalam pengawasan.

Jika sebuah perusahaan berkembang menjadi besar, maka perencanaan dan pengawasan kegiatan yang dilaksanakan haruslah sesuai dengan besarnya perubahan tersebut. Perencanaan dan pengawasan merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Denga perencanaan yang baik diharapkan agar pengawasan yang dilakukan juga baik. Kegagalan di dalam pelaksanaan merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai akibat terhadap kegiatan yang lain di dalam suatu bagian atau bahkan dengan bagian-bagian yang lain di dalam perusahaan. Oleh karena itu, perencanaan dan pengawasan dalam perusahaan harus dilaksanaakan dengan baik dan terpadu.


(11)

Salah satu alat perencanaan dan pengawasan untuk memperoleh laba adalah anggaran. Dengan adanya anggaran, pimpinan perusahaan dapat melihat apakah perencanaan dan pengawasan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Oleh karena itu, anggaran memerlukan perencanaan dan pengawasan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

PT. Total Logistik merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang Reperasi dan jual beli tabung kosong. PT.Total Logistik dalam menjalankan kegiatannya masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam menyusun anggarannya. Mengingat pentingnya fungsi suatu penganggaran (budgeting) di dalam suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk membahas dan memaparkannya didalam sebuah paper dengan judul “FUNGSI PENGANGGARAN PADA PT. TOTAL LOGISTIK”.

B. PERUMUSAN MASALAHAN

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Untuk itu, penulis tertarik untuk membahas, “Bagaimana fungsi penganggaran pada PT. Total Logistik ?


(12)

C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Penelitian

Adapun maksud yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Untuk Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang fungsi penganggaran pada PT. Total Logistik.

2. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai sistem penganggaran yang diterapkan pada perusahaan.

3. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam proses kerja dan pengawasan serta pengambilan keputusan demi kelancaran kegiatan perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:

1. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan tentang perusahaan dan aktivitasnya secara kongkret.

2. Bagi Perusahaan dapat digunakan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk perencanaan sistem anggaran perusahaan pada masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan guna mendukung kemajuan perusahaan.


(13)

3. Metode Penelitian.

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan membaca buku, majalah dan bacan lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Data yang dikumpulkan peneliti merupakan data sekunder, yaitu data yang paling mendekati pada permasalahan yang diteliti.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang diragukan. Data ini merupakan data primer yang diperoleh melalui :

1. Wawancara, yaitu : Penelitian yang dilakukan dengan Tanya jawab oleh peneliti untuk memberikan keterangan.

2. Dokumentasi, yaitu : Data yang diperoleh dari perusahaan secara langsung.

4. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif. Metode Deskriptif adalah Metode analisa dengan terlebih dahulu mengumpulkan data, menyusun, menggunakan, mengklarifikasikan, serta menginterpretasikan data sehingga memberikan gambaran jelas bagaimana fungsi penganggaran pada PT. Total Logistik.


(14)

D. RENCANA PENULISAN

1.Jadwal Survei/Observasi

JL.Bunga Raya Kec.Asam Kumbang Medan Sunggal Penilitian ini dilakukan di

Dilakukan di PT.Total Logistik

Untuk lebih jelasnya jadwal ini dapat di lihat pada tabel 1.1 di bawah ini


(15)

1.Jadwal Survei

TABEL 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

2.RENCANA ISI

Secara garis besar pembahasan tugas akhir ini dibagi ke dala m empat bab. Masing – masing bab ini dalam sub-sub sehaingga penulisan bab ini lebih Sistematis.Uraian adalah sebagai berikut :

No. Kegiatan

September 2012

Oktober 2012 I II III IV I II III IV 1. Pengajuan dosen pembimbing

2. Pengajuan Judul 3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan dan Analisis Data 5. Penyusunan Tugas Akhir 6. Bimbingan dan

Penyempurnaan Tugas Akhir 7. Penyelesaian Tugas Akhir


(16)

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, Penulis menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, metode penelitian, metode analisis data, rencana penilisan, jadwal survei/ Observasi, rencana isi.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini, Penulis menjelaskan mengenai sejarah ringkas PT. Total Logistik, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur organisasi Perusahaan, urain tugas, kinerja kegiatan terkini.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, menjelaskan hasil penelitian mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan judul tugas akhir. Pembahasan berupa pengertian dan manfaat anggaran, penyusunan anggaran, fungsi anggaran, dan realisasi anggaran pada PT. Total Logistik.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini, penulis mencoba menjelaskan tentang kesimpulan yang merupakan inti dari pembahasan penelitian dan memberikan saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data yang dapat membangun bagi PT. Total Logistik di masa yang akan datang.


(17)

BAB II

PT. TOTAL LOGISTIK

A. Sejarah Ringkas PT.Total Logistik

Perusahaan ini mempunyai ciri khas tersendiri di dalam kelahirannya atau berdirinya. Ciri khas itu dapat ditandai dengan sejarah lahirnya perusahaan yang sebenarnya dahulu bukan bergerak di bidang konsultan jasa perbaikan seperti sekarang. Jelasnya PT. Total Logistik lahir dan didirikan tahun 2002 di Jakarta tepatnya di Central Business Artha Gadiing Jakarta Utara dan sebagai Pimpinan perusahaan pada waktu itu adalah Janitra Limmantoro.

PT. Total Logistik sendiri pada waktu itu berada di Ibu kota yaitu di Jakarta Utara tepatnya, namun PT. Total Logistik dahulunya bergerak di bidang jasa pengangkutan melalui laut. Pada tahun 2004 kepemimpinan perusahaan berpindah tangan kepada Yudi Handono, Yudi Handono dan di jadikan perusahaan yang bergerak di bidang Ekspedisi, seperti Temas, Tanto.

Berhubung ada beberapa perusahaan yang dipegang beliau maka perusahaan tersebut diserahkan dan diambil alih oleh istrinya yaitu Polivia Limmantoro. Polivia Limmantoro merupakan kakak kandung dari Janitra Limmantoro, tetapi perusahaan ini hanya beberapa bulan saja di pegang oleh Polivia Limmantoro karena pada saat itu beliau mengandung dan melahirkan anak sehingga beliau tidak sanggup lagi untuk menjalankan kedua tugas yaitu tugas sebagai pimpinan perusahaan dan tugas sebagai ibu, sehingga beliau berinisiatif untuk menjual perusahaan tersebut agar perusahaan tersebut dapat berjalan terus. Kemudian pada tahun 2006 saham perusahaan ini di beli oleh keluarga besar


(18)

Limmantoro agar tetap dapat menjadi perusahaan keluarga. Dengan keputusan bersama para keluarga dan pemegang saham perusahaan ini dialihkan menjadi perusahaan yang bergerak di bidang konsultan dan jasa perbaikan tabung gas 3 kg.Jadi perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 2006 sampai sekarang dan membuka beberapa cabang di kota - kota besar seperti Medan, Pekan baru, Palembang dan Jambi.

B. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. TOTAL LOGISTIK

Visi PT. Total Logistik adalah menuju tercapainya perdagangan barang yang handal untuk bersaing diera globalisasi.

Misi PT. TOTAL LOGISTIK

Misi PT. Total Logistik adalah :

1. Memaksimalkan efisiensi untuk para pelanggan, cepat, tepat, terpercaya, professional, dan terjangkau.

2. Memaksimalkan sumber daya manusia dan struktur TI


(19)

Ada 3 ( tiga) strategi utama PT.Total Logistik adalah :

1. Strategi pengembangan pasar dengan membuka geografis baru

( ekspansi regional) melalui pengembangan jaringan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan peluang, mengurangi kelemahan dan ancaman resiko melalui mencari usaha-usaha baru yang produk, pasar, saluran distribusi, teknologi dan kebutuhan sumber dayanya. 2. Strategi differensiasi sumber daya manusia dan pelayanan, dengan

tujuan menciptakan kesan yang baik yang berbeda dengan pesaing baik dari aspek SDM dan pelayanan guna menciptakan kepuasan pelanggan.

3. Strategi inovasi terutama dalam system informasi manajemen dan teknologi komunikasi.

Tujuan Perusahaan Secara Umum :

Dewasa ini dengan meningkatnya pertumbuhan industri – industri baik manufaktur ataupun nonmanufaktur menuntut banyak pihak terutama pihak–pihak yang berhubungan langsung dengan industri untuk berfikir lebih cepat selain itu dituntut untuk menciptakan segala sesuatu harus efektif dan efisien, sehingga target keuntungan dari suatu proses produksi dapat dicapai secara maksimal. Perusahaan secara keseluruhan, baik skala kecil menengah maupun besar sesungguhnya memiliki tujuan primer yang sama, yaitu menghasilkan keuntungan atau laba, meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan, manajemen dan karyawan, berkesinambungan, bertumbuh, dan menyediakan produk spesifik untuk menjawab kebutuhan tertentu masyarakat. Sejalan dengan itu, Levy dan Sarnat ( 1990:2 )


(20)

merinci tujuan perusahaan menjadi delapan macam yaitu :

1. Memaksimalkan laba 2. Memaksimalkan penjualan

3. Mempertahankan eksistensi perusahaan

4. Mencapai tingkat laba tertentu yang memuaskan 5. Mencapai pangsa pasar tertentu

6. Meminimalkan karyawan yang meninggalkan perusahaan

7. Kedamaian internal ( adanya pertentangan diantara jajaran management ) 8. Memaksimalkan kesejahteraan Management.

Tanpa mengurangi maksud dan tujuan perusahaan yang telah dikemukakan diatas pada dasarnya tujuan umum perusahaan dibagi menjadi :

1. Tujuan memaksimalkan laba

2. Tujuan memaksimalkan nilai perusahaan

Tujuan memaksimalkan keuntungan atau laba ini biasanya dihubungkan dengan skala waktu jangka pendek, yaitu bagaimana mendayagunakan kapasitas perusahaan yang tersedia saat ini seoptimal mungkin, diikuti dengan pengendalian biaya seefektif mungkin, sehingga laba yang diperoleh adalah maksimal. Disamping itu, keadaan yang dihadapi oleh pengambil keputusan atau Management tergolong kondisi yang pasti. Lain halnya dengan tujuan maksimalisasi nilai perusahaan. Tujuan ini merupakan sasaran jangka panjang, yaitu bagaimana memperbaiki kinerja perusahaan sehingga kinerja baik yang itu mendorong naiknya harga saham dibursa efek dan pada akhirnya menaikkan nilai perusahaan.


(21)

Tidak dapat diingkari bahwa tujuan menghasilkan keuntungan atau laba adalah tujuan mendasar semua perusahaan. Bahkan kinerja manajemen selalu diukur dari kemampuannya untuk memperoleh keuntungan atau laba. Keuntungan atau laba usaha, selain berguna sebagai sumber inte rnal dari kegiatan pembentukan modal, juga merupakan sumber yang akan dipakai untukmenetapkan deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham perusahaan.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam suatu organisasi. Struktur berkaitan dengan hubungan yang terdpat diantara pekerja-pekerja pada organisasi. Hubungan tersebut timbul akibat adanya proses pengambilan keputusan dalam organisasi yang menyangkut masalah pembagian kerja, masalahh depatemenlisasi, masalah rentang kendali dan masalah delegasi kekuasaan. Kebaikan struktur organisasi adalah para tenaga kerja memiliki gambaran tentang bagaimana organisasi dioperasikan. Tujuan dari struktur organisasi adalah mengendalikan, menyalurkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi. Struktur organisasi membantu secara positif kinerja organisasi. Struktur sebuah organisasi berhubungan erat dengan tercapainya keefektifan organisasi. Cirri khusus struktur organisasi adalah sifat keteraturannya yang telah dipolakan. Struktur organisasi yang lebih sederhana memungkinkan para pimpinan untuk memberi tanggapan lebih cepat terhadap perubahan lingkungan karena informasi dan perintah akan mengalir lewat


(22)

lapisan yang lebih sedikit. Untuk memperlihatkan struktur organisasi, pimpinan biasanya menyusun badan organisasi, departemen atau jabatan dalam organisasi dan memperlihatkan hubungan satu sama lainnya. Dari bagan tampak apakah pimpinan mengendalikan orang terlalu banyak dan apakah terdapat kesimpangsiuran dalam mengelompokkan tugas-tugas. Demikian pula bagi para pegawai, bagan tersebut berguna sekali untuk mengetahui tugas-tugasnya. Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diterapkan sebelumnya. Gambar 2.1 tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.


(23)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Total Logistik

MANAGER

WAKIL MANAGER

PENGAWAS

MANDOR

BUKA VALVE

SHOOT BLASTINttg

PAINTING BOOTH

MALT NEKRING

SABLON PASANG

VALVE


(24)

D. URAIAN TUGAS 1. Manajer

• Mewakili Direksi pusat menjalankan perusahaan di kantor cabang yang beliau pimpin.

• Memberikan laporan kemajuan cabang kepada Direksi pusat termasuk keuangannya.

• Mengambil keputusan yang diperlukan agar kantor cabang berjalan lancar.

• Menjalankan program perusahaan untuk kantor cabang itu mengejar target.

2. Wakil Manajer

• Mewakili Manajer jika Manajer berhalangan.

• Bertanggung jawab atas masalah bagian keuangan perusahaan, administratif dan urusan rumah tangga perusahaan.

• Ikut melaksanakan kegiatan perusahaan agar kegiatan perusahaan berjalan dengan baik.

• Mewakili semua kegiatan atau pekerjaan maneger jika maneger berhalangan hadir.

• Membantu segala kegiatan wakil manager yang menyangkut kegiatan di dalam perusahaan menjadi lebih baik.


(25)

3. Pengawas

• Melakukan pemantauan terhadap seluruh kegiatan para karyawan dan pegawai selama berada di kantor.

• Mengawasi segala kegiatan yang ada di dalam perusahaan contoh nya Mengawasi cara kepemimpinan mandor di dalam pabrik. • Ikut melihat atau memeriksa hasil kerja para pekerja.

• Melapor kan hasil kerja kepada Maneger dan wakil Maneger • Berkoordinasi dengan Mandor dalam hal pemantauan.

4. Mandor

• Mengarahkan para karyawan tentang pekerjaan apa yang harus mereka kerjakan.

• Mengawasi dan melaporkan bentuk kecelakaan kerja karyawan. • Berkoordinasi dengan Pengawas dalam hal pemantauan.

• Memberi perintah kepada para pekerja agar hasil kerja baik dan bisa memajukan perusahaan.

• Ikut membantu para pekarja agar pekerjaan menjadi lebih baik. • Memberi nasehat agar pekerja bisa bekerja sesuai aturan

perusahaan.

• Ikut bekerja sama melaporkan hasil kerja karyawan kepada Manager dan wakil Maneger.


(26)

5. Karyawan

• Para karyawan memiliki 6 unit bagian yang mereka kerjakan secara bergantian atau rotasi kecuali Painting booth tetap.

6 bagian tersebut adalah : a) Buka Valve b) Shoot Blasting c) Painting booth d) Malt Nekring e) Sablon f) Pasang Valve

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua. Begitu juga pada PT. Total Logistik yang bergerak dibidang konsultan dan jasa perbaikan tabung gas 3 kg, semua kegiatan operasionalnya terpusat pemberian layanan yang memuaskan bagi para customer. PT. Total Logitik terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh PT.Total Logistik dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah berusaha memperbaiki citra tabung gas 3 kg yang di pandang


(27)

masyarakat awam sangat menakutkan karena sering terjadinya ledakan yang diakibatkan kelalaian masyarakat itu sendiri.

Persahaan berusaha terus menerus memperbaiki segala kekurangan agar masyarakat luas dapat menggunakan tabung gas dengan rasa aman, untuk itu perusahaan akan terus berupaya mendengarkan segala keluhan dari masyarakat agar terciptanya tabung gas yang aman dan baik untuk digunakan.


(28)

BAB III

FUNGSI PENGANGGARAN PADA PT.TOTAL LOGISTIK

A. Pengertian dan Manfaat Anggaran

Anggaran adalah salah satu bentuk rencana-rencana yang mungkin disusun meskipun tidak semua rencana dapat disebut sebagai anggaran. Untuk mendapatkan pengertian dari anggaran, maka berikut dikemukakan pendapat dari para ahli diantaranya :

Menurut Munandar (2003 : 1) Pengertian anggaran adalah : Suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Menurut Nafarin (2004 : 12) “Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan”. Menurut Mulyadi (2003 : 488) Anggaran adalah : Rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter dan satuan ukuran waktu yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas diketahui bahwa anggaran perusahaan atau yang lebih sering disebut sebagai anggaran ini mempunyai definisi yang beraneka ragam, namun apabila diamati dengan teliti masing-masing definisi tersebut akan mempunyai pengertian yang sama. Perbedaan yang ada pada umumnya adalah berkisar pada titik berat anggaran tersebut, apakah kepada prosedurnya ataukah kepada isi anggaran yang akan disusun.

Menghindari pemborosan Anggaran perusahaan merupakan perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan didalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam unit kuantitatif (moneter). Anggaran perusahaan


(29)

merupakan suatu perencanaan yang disusun secara formal didalam perusahaan tersebut yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan. Kegiatan yang direncanakan ini bukannya tanpa batas waktu, melainkan akan dibatasi untuk jangka waktu tertentu saja sebagai satuan yang digunakan dalam anggaran perusahaan ini adalah satuan moneter (rupiah). Menurut Adisaputro (2003 : 23) dengan adanya anggaran, perusahaan dapat mengambil manfaat anatar lain :

1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama. 2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan

pegawai.

3. Dapat memotivasi pegawai.

4. Menimbulkan rasa tanggung dan pembayaran yang kurang perlu. 5. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan dan dana dapat

dimanfaatkan seefisien mungkin. 6. Alat pendidikan bagi pimpinan.

7. Menempatkan informasi-informasi penting bagi pengukuran prestasi yang memuaskan.

8. Membebaskan pimpinan dari masalah internal harian.

9. Mendorong terjadinya kerjasama antara masing-masing bagian. Agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya dapat berjalan dengan baik dan lancar maka dituntut suatu rencana kerja yang sistematis. Salah satunya adalah menetapkan atau menyusun anggaran. Oleh karena itu, untuk menyusun suatu anggaran memerlukan banyak waktu dan biaya, maka ada kecenderungan bagi perusahaan untuk menyusun anggaran yang meliputi jangka waktu yang panjang. Namun demikian tidak setiap perusahaan sesuai mengg nakan anggaran yang berjangka panjang. Bila perusahaan memaksakan diri untuk menyusun anggaran yang berjangka panjang maka apa yang diperkirakan dalam anggaran maka apa yang diperkirakan dalam anggaran akan banyak menyimpang dari realisasinya. Akibatnya anggaran tersebut tidak u lagi sesuai untuk dijadikan sebagai pedoman kerja. Penyusunan anggaran pada PT. Total Logistik


(30)

dimaksudkan untuk dijadikan sebagai alat perencanaan, sebagai alat koordinasi dan sebagai alat pengawasan kerja perusahaan.

Penyusunan anggaran tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pimpinan atau manajer keuangan saja. Untuk mendapatkan suatu anggaran yang baik dibutuhkan kerjasama antara bidang-bidang fungsional yang ada didalam perusahaan. Di dalam menyusun anggarannya perusahaan melibatkan semua bagian di dalam perusahaan sehingga dapat diperoleh segala informasi yang dibutuhkan dalam menyusun anggaran. Penyusunan anggaran penerimaan dan pengeluaran pada PT. Total Logistik adalah sebagai berikut :

- Perusahaan menyusun anggaran penerimaan dan pengeluaran untuk periode yang akan datang dimana estimasidatanya diambil dari data actual periode yang lalu ditambah dengan estimasi data pada periode berjalan. - Anggaran yang telah disusun tersebut dilaporkan kepada pimpinan

perusahaan untuk disahkan menjadi pedoman kerja dari kegiatan perusahaan.

Adapun anggaran yang disusun oleh PT. Total Logistik adalah anggaran penerimaan dan pengeluaran. Bentuk dan dan susunan dari anggaran penerimaan dan pengeluaran tidak jauh berbeda dengan realisasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Proses penyusunan anggaran pada PT. Total Logistik bertujuan untuk menentukan tujuan ataupun sasaran yang diinginkan oleh perusahaan dan sekaligus membantu pelaksana kebijakan-kebijakan perusahaan.


(31)

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan. Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas. Dalam perusahaan-perusahaan manufatktur ( pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan. Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer


(32)

dalam mengelola perusahaan. Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi, tingkat penjualan.

Dalam bidang perencanaan

• Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer

meneliti, mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

kebutuhan financial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan , sales promotion, pengembangan produk, expansi dan lain-lain.

• Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga operasional.

• Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan


(33)

• Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat

menentukan tujuannya secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh

beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih : mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.

• Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga kerja,

mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh yang

berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan mengakinatkan tidak stabilnya tingkat employment

• Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan. Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan membantu/menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.

Dalam bidang koordinasi

• Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa situasi mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang terpenting. Seringkali terjadi kasus di mana manajer tidak tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-tahun mendatang. Akibatnya


(34)

kadang-kadang manajer frustasi dan merasa makin lama semakin tidak mampu mengatasinya. Penyusunan rencana yang terperinci (beruapa budget) membantu manajer mengatasi masalah itu, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang dipimpinnya.

• Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam penelitian-penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget, dapat dinilai apakah rencana ter sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.

• Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan. Sebelum membelanjakan uangnya, perusahaan harus mempelajari terlebih dahulu saluran-saluran mana yang paling menguntungkan atau yang paling sesuai dengan program perusahaan. Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan persediaan barang, sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi dan biaya

penjualan lain. Kedua bagian tersebut harus seimbang . Tanpa perencanaan yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang terlalu jauh di atas kemampuan penjualan atau produksi.


(35)

• Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.

Dalam bidang pengawasan

• Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling

menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus diadakan pengawasan agar betul-betul seperti yang direncanakan. Beberapa kegiatan dan pengeluaran sangat perlu diawasi. Misalnya : kegiatan promosi penjualan, kadang-kadang mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa menghasilkan kenaikan penjualan yang sepadan. Atau kegiatan produksi yang terlalu jauh

menyimpang dari rencana sehingga harga pokok per unit produk demikian tinggi.

• Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum daripada penyusunan budget.

Dengan melihat uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat penyusunan anggaran adalah :

• Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagi alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh.


(36)

Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.

• Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan

membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perunahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik.

• Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. oleh karenanya system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antar bagian (divisi)

• Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat.


(37)

Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembarangan tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.

• Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan.

Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :

• Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

• Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.

• Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

• Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.


(38)

• Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.

B. Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran merupakan proses akuntansi dan juga proses

manajemen. Dari segi akuntansi, penyusunan anggaran merupakan studi terhadap mekanisme, prosedur untuk merakit data dan format anggaran. Dan dari segi manajemen, penyusunan anggaran merupakan proses menetapkan peran tiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program.

Penyusunan anggaran dilakukan melalui penaksiran-penaksiran yang akurat, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan factor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran. Adapun faktor-faktor tersebut.

menurut Munandar (2003 : 11) secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, ialah :

Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu.

b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah dengan harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebaginya.

c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.

d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya

(kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif). e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan.

2. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain :


(39)

a) Keadaan persaingan.

b) Tingkat pertumbuhan penduduk. c) Tingkat penghasilan penduduk. d) Tingkat kemandirian penduduk. e) Tingkat penyebaran penduduk.

f) Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat g) Berbagai kebijaksanaan pemerintah.

h) Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.

Menurut Harahap (2003: 83) : “Ditinjau dari pembuatannya, maka penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara Otoriter atau top dan down, Demokrasi atau bottom up, Campuran atau top down dan bottom up”. Dalam metode otoriter atau top down, anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. Sedangkan dalam metode demokrasi atau

bottom up, anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan.

Anggaran disusun mulai bawahan sampai keatasan. Bawahan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan dicapainya dimasa yang akan datang.

Dalam metode campuran atau top down dan bottom up anggaran disusun dengan dimulai dari atas dan kemudian untuk selanjutnya oleh karyawan bawahan. Jadi ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan arahan atasan.

Menurut Harahap (2001 : 27) Dalam mempersiapkan dan menyusun anggaran sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan, akan tetapi pada garis besarnya tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran dapat didelegasikan kepada :

1. Bagian administrasi, bagi perusahaan kecil. Hal ini disebabkan karena kegiatan-kegiatan perusahaan tidak terlalu kompleks, sederhana dengan ruang lingkup terbatas, sehingga tugas penyusunan anggaran dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan. Dibagian administrasi inilah terkumpul semua data-data dan informasi yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, baik kegiatan di bidang pemasaran, kegiatan di bidang produksi, kegiatan di bidang pembelanjaan, maupun kegiatan di bidang personalia.

Dengan bekal data dan informasi tersebut ditambah dengan data dan informasi dari luar perusahaan (ekstern), bagian administrasi diharapkan


(40)

lebih mampu menyusun anggaran daripada bagian-bagian lain dalam perusahaan.

2. Panitia anggaran, bagi perusahaan yang besar. Hal ini disebabkan karena kegiatan perusahaan yang cukup kompleks, beraneka ragam, dengan ruang lingkup yang cukup luas, sehingga bagian administrasi tidak mungkin dan tidak mampu lagi menyusun anggaran sendiri tanpa partisipasi secara aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan. Oleh karena itu tugas menyusun anggaran perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada dalam perusahaan, yang duduk dalam panitia anggaran . Tim penyusun anggaran ini biasanya diketuai oleh salah seorang pimpinan perusahaan dengan anggota-anggota yang mewakili bagian pemasaran, bagian produksi, bagian perbelanjaan serta bagian personalia.

3. Sebelum disyahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, masih dimungkinkan pula untuk diadakannya pembahasan-pembahasan antara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan anggaran tersebut.

4. Setelah disyahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka rancangan anggaran tersebut telah menjadi anggaran yang defenitif, yang akan dijadikan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan. Bilamana tugas penyusunan rancangan anggaran serta anggaran yang defenitif telah selesai, maka panitia anggaran tidak bubar, melainkan secara berkala masih perlu mengadakan pertemuan-pertemuan konsultatif guna membahas pelaksanaan anggaran tersebut dari waktu ke waktu, untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi, serta mengadakan revisi terhadap anggaran yang telah disusun bilamana memang dirasa perlu.

Adapun proses penyusunan anggaran menurut Mulyadi (2003 : 506) adalah sebagai berikut :

1) Komite anggaran penyusunan pedoman anggaran (anggaran guideline) yang berisi kebijakan pokok perusahaan dalam bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan dan umum. Kebijakan pokok ini dikemunikasikan kepada manajer departemen sebagai dasar untuk mengajukan rangcangan anggaran biaya pusat pertanggung jawaban.


(41)

2) Penyusunan rancangan anggaran penjualan oleh departemen pemasaran berdasarkan kebijakan pokok perusahaan dan perkiraan penjualan jangka pendek.

3) Penyusunan rancangan aggaran biaya pusat pertanggung jawaban berdasarkan kebijakan pokok perusahaan dan rancangan anggaran penjualan oleh para manajer pusat pertanggung jawaban.

4) Penyusunan rancangan aggaran persediaan produk jadi oleh departemen produksi.

5) Penyusunan rancangan anggaran harga pokok penjuyalan oleh departemen anggaran berdasarkan biaya produksi, rancangan anggaran persediaan produksi jadi dan rancangan anggaran penjualan.

6) Penyusunan anggaran laporan rugi laba yang diproyeksikan berdasarkan rancangan anggaran penjualan, rancangan anggaran harga pokok penjualan dan rancangan anggaran biaya pemasaran, rancangan anggaran biaya administrasi dan umum.

7) Penyusunan rancangan anggaran modal berdasarkan perkiraan penjualan jangka panjang.

8) Penyusunan rancangan anggaran khas berdasarkan rancangan anggaran penjualan, rancangan anggaran biaya pusat pertanggung jawaban dan rancangan anggaran modal.

9) Penyusunan rancangan neraca yang diproyeksikan berdasarkan rancangan anggaran kas dan berbagai asumsi yang lain.

10)Penelaahan rancangan anggaran biaya pusat pertanggung jawaban oleh komite anggaran.

11)Negoisasi rancangan anggaran biaya pusat pertanggung jawaban dengan komite anggaran.

12)Persetujuan rancangan anggaran biaya pusat pertanggung jawaban oleh komite anggaran.

13)Penyesuaian rancangan anggaran induk oleh departemen anggaran sebagai akibat dari hasil proses negoisasi antara para manajer pusat pertanggung jawaban dengan komite anggaran

14)Pengajuan rancangan anggaran induk oleh komite anggaran kepada dewan komisaris dan RUPS.

15)Penelaahan rancangan anggaran induk oleh dewan komisaris dan RUPS.

16)Pengesahan rancangan anggaran induk menjadi anggaran induk perusahaan oleh RUPS.


(42)

C. Fungsi Penganggaran

Anggaran mempunyai fungsi sebagai alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, perencanaan, koordinasi dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Menurut Munandar (2001, 10) mengenai fungsi penganggaran terdiri dari :

i. Fungsi perencanaan yaitu anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan yang akan dating.

ii. Fungsi koordinasi yaitu anggaran berfungsi sebagai alat koordinasi agar semua bagian-bagian di dalam perusahaan dapat saling bekerja sama dengan baik

iii. Fungsi pengawasan yaitu anggaran berfungsi sebagai tolak ukur dan sebagai alat pembanding untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan.

PT. Total Logistik menggunakan anggaran sebagai alat pengawasan kerja. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan perusahaan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk melihat apakah pengawasan yang dilakukan oleh PT. Total Logistik berlangsung efektif dapat dilihat dari laporan realisasi anggaran. Dari realisasi ini dapat dilihat secara umum penyimpangan yang terjadi. Dari segi pengawasan, anggaran yang disusun oleh PT.Total Logistik dapat member manfaat antara lain menunjukkan tentang kemampuan perusahaan untuk menjaga agar tetapp pada tujuan yang telah ditetapkan.

Anggaran dalam setiap perusahaan biasanya berfungsi sebagai alat perencanaan, alat koordinasi serta sebagai alat pengawasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian penulis, anggaran yang disusun oleh PT. Total Logistik juga berfungsi sebagai alat perencanaan, alat koordinasi serta sebagai alat pengawasan


(43)

kerja.Dalam melaksanakan kegiatannya, PT. Total Logistik melaksanakan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan melalui anggaran. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan yaitu untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Anggaran sebagai alat koordinasi dimana semua bagian-bagian dalam perusahaan ikut terlibat dalam menyusun anggaran. Anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan yakni sebagai alat ukur pelaksanaan kegiatan dari rencana yang telah ditetapkan.

Tindakan pengawasan dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan sebagai berikut :

- Agar dapat mencegah pemborosan yang terjadi di dalam perusahaan. - Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan seperti yang telah direncanakan. - Dengan membandingkan anggaran dengan realisasi maka dapat

dilaksanakan tindakan-tindakan perbaikan oleh perusahaan tersebut untuk menghindari penyimpangan yang signifikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sebagai alat ukur keberhasilan kerja dalam pengawasan maka pada waktu menyusun anggaran harus memperhatikan unsur-unsur baik didalam maupun diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi jalannya kegiatan perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

Karena anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan, alat koordinasi sekaligus sebagai alat pengawasan maka keberhasilan anggaran merupakan hal yang harus dicapai sebagai indikasi efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan.


(44)

Selain itu juga diketahui hal-hal yang terjadiseperti penyimpangan antara anggaran dengan realisasinya.

Dengan diketahuinya penyimpangan-penyimpangan beserta penyebabnya maka dapat dinilai apakah pelaksanaan anggaran dikatakan berhasil atau kurang berhasil. Karena anggaran berfungi sebagai alat perencanaan, alat koordinasi serrta sebagai alat pengawasan. Maka keberhasilan anggaran merupakan hal yang harus dicapai. Keberhasilan ini diartikan sebagai realisasi yang sesuai dengan anggaran. Jika ada penyimpangan maka penyyimpangan yang terjadi diharapkan sekecil mungkin. Untuk mencapai hasil ini maka penerimaan dan pengeluaran dana yang dilakukan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan yang baik saja tidak cukup. Koordinasi dan pengawasan yang baik juga harus dilakukan. Pengawasan terhadap anggaran penerimaan dan pengeluaran harus diawasi oleh pimpinan pada bagian keuangan.

D.Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran didefinisikan oleh Munandar (2001, 20) sebagai berikut :

“Laporan realisasi anggaran adalah laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, dapat diketahui penyebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut hingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut yang segera diperlukan”


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya pada paper ini, maka pada bab terakhir ini penulis mencoba untuk merangkum pokok-pokok pikiran yang telah dikemukakan dalam kesimpulan dan saran.

A. KESIMPULAN

1. Penyebab terjadinya penyimpangan pada anggaran penerimaan perusahaan adalah dikarenakan nilai anggaran yang terlalu besar. Nilai anggaran yang terlalu besar tersebut disebabkan oleh keputusan manajemen perusahaan yang memperkirakan perusahaan akan menghadapi biaya-biaya yang cukup tinggi dalam menyelesaikan proyek kerjanya.

2. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi pada anggaran penerimaan dan pengeluaran perusahaan menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan belum dilakukan secara optimal.

3. Penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan anggaran dianalisis dan dicari penyebabnya sebagai dasar bagi penyusun anggaran dalam merancang tindakan perbaikan yang diperlukan dan untuk penilaian kinerja penyusun anggaran.

4. Dalam menyusun anggaran, data dan informasi yang dibutuhkan bersumber dari data atau pengalaman tahun sebelumnya.


(46)

5. Penyusunan anggaran pada PT. TOTAL LOGISTIK bertujuan untuk menentukan tujuan ataupun sasaran-sasaran yang diinginkan serta membantu pelaksanaan kebijakan-kebijakan perusahaan.

6. Dalam menyusun anggaran, perusahaan menggunakan metode bottom up dimana berdasarkan metode tersebut anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan para bawahan yang diajukan kepada pimpinan perusahaan lalu bersama-sama mengerjakannya.

7. Anggaran pada PT. TOTAL LOGISTIK berfungsi sebagai alat perencanaan, alat koordinasi serta alat pengawasan kerja dimana ketiga fungsi tersebut memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain dan sangat berpengaruh dalam memperlancar kegiatan perusahaan.

A. SARAN

1. Sebaiknya perusahaan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyusun anggaran, baik faktor intern maupun faktor ekstern agar anggaran sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Sebaiknya perusahaan melakukan perencanaan, koordinasi serta pengawasan kerja yang lebih baik agar tidak terjadi penyimpangan yang signifikan dalam menyusun anggarannya, karena dengan melakukan perencanaan, koordinasi serta pengawasan kerja yang baik akan dapat meminimalisasi terjadinya penyimpangan yang cukup signifikan.


(47)

3. Kemudian disamping itu setiap bagian harus bertanggung jawab mengenai pelaksanaan realisasi anggaran agar selalu cermat dan teliti mengenai biaya yang dikeluarkan sehingga tidak menyimpang dari tujuan perusahaan.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, dan Asri, Marwan, 2003, Anggaran Perusahaan, Cetakan Pertama, Penerbit Badan Penerbitan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Yogyakarta.

Ginting, Paham, 2006, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Cetakan Pertama, USU Press, Medan

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting Penganggaran, Perencanaan Lengkap untuk Membantu Manajemen. PT Grafindo Persada. Jakarta.

Herman, Edi, 2006, Penganggaran Korporasi Suatu Pendekatan Terintegratif, Edisi Pertama, rajaGrafindo Persada, jakarta.

Heru Jito, Yayat M, 2004, Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan Kelima, Grasindo, Jakarta.

Munandar, M, 2001, Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Penerbit Badan Penerbitan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta.

Nasehatun, Apandi, 1999, Budget dan Control: Konsep dan Penerapannya, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Tampubolon, P Manahan, 2004, Perilaku Keorganisasian, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Welsch, Hilton, Gordon. 2000.Anggaran Perencanaan dan Pengawasan Laba. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Buku Satu.


(1)

kerja.Dalam melaksanakan kegiatannya, PT. Total Logistik melaksanakan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan melalui anggaran. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan yaitu untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Anggaran sebagai alat koordinasi dimana semua bagian-bagian dalam perusahaan ikut terlibat dalam menyusun anggaran. Anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan yakni sebagai alat ukur pelaksanaan kegiatan dari rencana yang telah ditetapkan.

Tindakan pengawasan dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan sebagai berikut :

- Agar dapat mencegah pemborosan yang terjadi di dalam perusahaan. - Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan seperti yang telah direncanakan. - Dengan membandingkan anggaran dengan realisasi maka dapat

dilaksanakan tindakan-tindakan perbaikan oleh perusahaan tersebut untuk menghindari penyimpangan yang signifikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sebagai alat ukur keberhasilan kerja dalam pengawasan maka pada waktu menyusun anggaran harus memperhatikan unsur-unsur baik didalam maupun diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi jalannya kegiatan perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.


(2)

anggaran dengan realisasinya.

Dengan diketahuinya penyimpangan-penyimpangan beserta penyebabnya maka dapat dinilai apakah pelaksanaan anggaran dikatakan berhasil atau kurang berhasil. Karena anggaran berfungi sebagai alat perencanaan, alat koordinasi serrta sebagai alat pengawasan. Maka keberhasilan anggaran merupakan hal yang harus dicapai. Keberhasilan ini diartikan sebagai realisasi yang sesuai dengan anggaran. Jika ada penyimpangan maka penyyimpangan yang terjadi diharapkan sekecil mungkin. Untuk mencapai hasil ini maka penerimaan dan pengeluaran dana yang dilakukan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan yang baik saja tidak cukup. Koordinasi dan pengawasan yang baik juga harus dilakukan. Pengawasan terhadap anggaran penerimaan dan pengeluaran harus diawasi oleh pimpinan pada bagian keuangan.

D.Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran didefinisikan oleh Munandar (2001, 20) sebagai berikut :

“Laporan realisasi anggaran adalah laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, dapat diketahui penyebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut hingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut yang segera diperlukan”


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya pada paper ini, maka pada bab terakhir ini penulis mencoba untuk merangkum pokok-pokok pikiran yang telah dikemukakan dalam kesimpulan dan saran.

A. KESIMPULAN

1. Penyebab terjadinya penyimpangan pada anggaran penerimaan perusahaan adalah dikarenakan nilai anggaran yang terlalu besar. Nilai anggaran yang terlalu besar tersebut disebabkan oleh keputusan manajemen perusahaan yang memperkirakan perusahaan akan menghadapi biaya-biaya yang cukup tinggi dalam menyelesaikan proyek kerjanya.

2. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi pada anggaran penerimaan dan pengeluaran perusahaan menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan belum dilakukan secara optimal.

3. Penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan anggaran dianalisis dan dicari penyebabnya sebagai dasar bagi penyusun anggaran dalam merancang tindakan perbaikan yang diperlukan dan untuk penilaian kinerja penyusun anggaran.


(4)

menentukan tujuan ataupun sasaran-sasaran yang diinginkan serta membantu pelaksanaan kebijakan-kebijakan perusahaan.

6. Dalam menyusun anggaran, perusahaan menggunakan metode bottom up dimana berdasarkan metode tersebut anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan para bawahan yang diajukan kepada pimpinan perusahaan lalu bersama-sama mengerjakannya.

7. Anggaran pada PT. TOTAL LOGISTIK berfungsi sebagai alat perencanaan, alat koordinasi serta alat pengawasan kerja dimana ketiga fungsi tersebut memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain dan sangat berpengaruh dalam memperlancar kegiatan perusahaan.

A. SARAN

1. Sebaiknya perusahaan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyusun anggaran, baik faktor intern maupun faktor ekstern agar anggaran sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Sebaiknya perusahaan melakukan perencanaan, koordinasi serta pengawasan kerja yang lebih baik agar tidak terjadi penyimpangan yang signifikan dalam menyusun anggarannya, karena dengan melakukan perencanaan, koordinasi serta pengawasan kerja yang baik akan dapat meminimalisasi terjadinya penyimpangan yang cukup signifikan.


(5)

3. Kemudian disamping itu setiap bagian harus bertanggung jawab mengenai pelaksanaan realisasi anggaran agar selalu cermat dan teliti mengenai biaya yang dikeluarkan sehingga tidak menyimpang dari tujuan perusahaan.


(6)

Adisaputro, Gunawan, dan Asri, Marwan, 2003, Anggaran Perusahaan, Cetakan Pertama, Penerbit Badan Penerbitan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Yogyakarta.

Ginting, Paham, 2006, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Cetakan Pertama, USU Press, Medan

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting Penganggaran, Perencanaan Lengkap

untuk Membantu Manajemen. PT Grafindo Persada. Jakarta.

Herman, Edi, 2006, Penganggaran Korporasi Suatu Pendekatan Terintegratif, Edisi Pertama, rajaGrafindo Persada, jakarta.

Heru Jito, Yayat M, 2004, Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan Kelima, Grasindo, Jakarta.

Munandar, M, 2001, Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Penerbit Badan Penerbitan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta.

Nasehatun, Apandi, 1999, Budget dan Control: Konsep dan Penerapannya, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Tampubolon, P Manahan, 2004, Perilaku Keorganisasian, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengawasan Laba. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Buku Satu.