H0 : Tidak ada perbedaan antara model dengan data Ha : Ada perbedaan antara model dengan data
Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of fit lebih besar dari pada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model
mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya Ghozali, 2006.
b. Menilai keseluruhan model overall model fit
Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai overall fit model terhadap data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah :
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari hipotesis ini supaya model fit dengan data maka H0 harus diterima atau Ha harus ditolak. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi
Likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis
nol dan hipotesis alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Dengan degree of freedom n – q, dimana q adalah parameter dalam
model, output SPSS akan memberikan dua nilai -2LogL, yaitu satu untuk model yang hanya memasukkan konstanta dan yang kedua untuk model
dengan konstanta dan variabel bebas. Dengan alpha 5, cara menilai modelfit ini adalah sebagai berikut :
1 Jika nilai -2LogL 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang
berarti bahwa model fit dengan data.
Universitas Sumatera Utara
2 Jika nilai -2LogL 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang
berarti bahwa model tidak fit dengan data. Adanya pengurangan nilai antara - 2LogL awal initial - 2LL function
dengan nilai - 2LogL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali, 2006. Log Likelihood pada
regresi logistik mirip dengan pengertian Sum of Square Error pada model regresi, sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi
yang semakin baik. c.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel–variabel independen mampu memperjelas variabilitas
variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat
diinterpretasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda Ghozali, 2006. Nilai ini didapat dengan cara membagi nilai Cox Snell R Square
dengan nilai maksimumnya. d.
Matrik Klasifikasi
Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going
concern pada auditee. Dalam output regresi logistik, angka ini dapat dilihat pada Classification Table.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengujian Hipotesis Penelitian
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi dari tiap variabel-variabel yang diuji menunjukkan bentuk
hubungan antara variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig dengan tingkat signifikasi
5. Jika nilai asymtotik signifikan dari 0,05 tingkat signifikansi 5 maka Ha dapat diterima, yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh
secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Begitu pula sebaliknya, bila asymtotik signifikan dari 0,05 tingkat signifikansi
maka Ha tidak dapat diterima, yang berarti bahwa variabel bebas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Adapun rumus dari regresi linier berganda multiple liner regresion adalah sebagai
berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
x
5
+ e Dimana :
Y =
Opini Audit Going Concern Variabel dummy dimana
1= opini audit going concern 0= opini audit non going concern
X
1
= Kualitas Audit
X
2
= Kondisi Keuangan Perusahaan
X
3
= Opini Audit Tahun Sebelumnya
X
4
= Ukuran Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
X
5
= Pertumbuhan Perusahaan
a =
Konstanta b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5
= Koefisien regresi dari setiap variabel
independen e
= Faktor error
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Analisis Statistik Deskriptif