Teknik Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

15 purposive sampling adalah menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan secara maksimal data perusahaan. Sampel penelitian dapat dilihat pada lampiran i-1. Adapun pertimbangan kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010 2. Tidak delisting pada tahun tersebut, 3. Perusahaan tersebut tidak memiliki laba negatif pada tahun tersebut, 4. Melaporkan laporan keuangan yang terlah diaudit periode 2008-2010. Dari 150 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel hanya 57 perusahaan dengan metode penggabungan data pooling selama 3 tahun, maka total dari data yang akan dijadikan pengamatan dalam penelitian ini adalah sebanyak 57 x 3 = 171 data pengamatan sebagai unit analisis.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti keuangan tahunan. Data diperoleh dari media internet melalui situs www.idx.co.id berupa bentuk laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan dan melalui Indonesian Capital Market Directory Universitas Sumatera Utara ICMD, untuk melihat laporan keuangan dan data terkait dengan perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Defenisi Operasional Variabel Variabel yang dimaksud dalam penelitian dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu : a. Variabel dependen Variabel dependen penelitian ini adalah opini audit going concern. Opini audit going concern adalah opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk mengevaluasi apakah ada kesangsian tentang kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini going concern unqualifiedqualified dan going concern disclaimer opinion. b. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Kualitas Audit Kualitas audit merupakan probabilitas seorang auditor dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan dalam sistem akuntansi klien, Kualitas audit diproyeksikan dengan menggunakan skala auditor. Yaitu auditor auditor yang tergabung dalam skala besar the big four dan Universitas Sumatera Utara auditor yang bukan non the big four. KAP yang bermitra dengan the big four di Indonesia yaitu: a KAP Deloitte Touche Thomatsu Deloitte, bermitra dengan KAP Osman, Ramli, Satrio Rekan b KAP Ernest Young E Y, bermitra dengan KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja c KAP Pricewaterhouse Cooper PWC, bermitra dengan KAP Haryanto Sahari Rekan d KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG, bermitra dengan KAP Sidharta, Sidharta Widjaja. 2 Kondisi Keuangan Perusahaan Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode untuk mengukur kondisi keuanganperusahaan dengan model Altman. Dimana model ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Z = 1,2 Z1 + 1,4 Z2 + 3,3Z3 + 0,6 Z4 + 99,9 Z5 Keterangan : Z1 = working capitaltotal asset Z2 = retained earningstotal asset Z3 = earnings before interest and taxestotal asset Z4 = market capitalizationbook value of debt Z5 = salestotal asset Universitas Sumatera Utara 3 Opini Audit Tahun Sebelumnya Opini audit tahun sebelumny didefenisikan sebagai opini audit yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Opini audit sebelumnya dalam penelitian ini diambil dari opini audit tahun 2007, 2008 dan 2009. 4 Pertumbuhan Perusahaa Rasio pertumbuhan penjualan digunakan untuk mengukur kemampuan auditee dalam pertumbuhan tingkat penjualan: Pertumbuhan Penjualan = Data ini diperoleh dengan menghitung sales growth ratio berdasarkan laporan labarugi masing – masing auditee. Hasil perhitungan rasio pertumbuhan penjualan disajikan dengan skala rasio. 5 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah variabel untuk mengukur seberapa besar atau kecilnya perusahaan. Pengukuran dihitung dengan menggunakann natural logaritma dari total aktiva Ln Aktiva. Memakai logaritma agar data aktiva sama besarnya dengan data variabel yang lain. 2. Pengukuran Variabel Ringkasan pengukuran variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel. 3.1 Pengukuran Variabel Variabel Defenisi Operasional Pengukuran Skala Variabel Terikat Opini Audit Going Concern opini yang dikeluarkan oleh kategori 1 untuk perusahaan manufaktur Dummy Universitas Sumatera Utara auditor untuk mengevaluasi apakah ada kesangsian tentang kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya yang menerima opini audit going concern dan 0 untuk perusahaan manufaktur yang tidak menerima opini audit going concern Variabel Bebas Kualitas Audit probabilitas seorang auditor dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan dalam sistem akuntansi Kategori 1 untuk auditor yang tergabung dalam skala besar the big four dan 0 untuk auditor yang bukan non the big four Dummy Kondisi keuangan Perusahan kondisi dimana keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau krisis Nilai Z-Score Rasio Opini Audit tahun Sebelumnya opini audit yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya opini audit going concern GCAO akan diberik kode 1 sedangkan untuk opini audit non going concern NGCAO akan diberi kode 0, untuk mengukur apakah perusahaan menerima opini audit going concern pada tahun sebulumnya Dummy Pertumbuhan Perusahaan mengukur kemampuan auditee dalam pertumbuhan perusahaan Persentase kenaikan dan penurunan pertumbuhan penjualan Rasio Ukuran perusahan untuk mengukur seberapa besar atau kecilnya perusahaan sampel Logaritma nartural Ln atas total aktiva Rasio Sumber : Data Diolah Universitas Sumatera Utara

G. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 14 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2014.

0 5 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2014.

0 1 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern.

0 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 0 31