Kuat acuan berdasarkan pemilahan secara visual Kuat acuan berdasarkan pemilahan secara visual

Untuk mendapatkan kuat acuan dari kayu yang akan dipakai, dapat dipergunakan 2 cara, yaitu kuat acuan berdasarkan atas pemilahan secara mekanis, dan kuat acuan berdasarkan pemilahan secara visual.

A. Kuat acuan berdasarkan pemilahan secara visual

Pemilahan secara mekanis untuk mendapatkan modulus elastisitas lentur harus dilakukan dengan mengikuti standar pemilahan mekanis yang baku. Berdasarkan modulus elastisitas lentur yang diperoleh secara mekanis, kuat acuan lainnya dapat diambil mengikuti Tabel 2.2. Kuat acuan yang berbeda dengan Tabel 2.2 dapat digunakan apabila ada pembuktian secara eksperimental yang mengikuti standar- standar eksperimen yang baku. Tabel 2.2 Nilai kuat acuan MPa berdasarkan atas pemilahan secara mekanis pada kadar air 15 Kode mutu Modulus Elastisitas Lentur Ew Kuat Lentur Fb Kuat tarik Sejajar serat Ft Kuat tekan Sejajar serat Fc Kuat Geser Fv Kuat tekan Tegak lurus Serat Fc Universitas Sumatera Utara E26 E25 E24 E23 E22 E21 E20 E19 E18 E17 E16 E15 E14 E13 E12 E11 E10 25000 24000 23000 22000 21000 20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 13000 12000 11000 10000 9000 66 62 59 56 54 50 47 44 42 38 35 32 30 27 23 20 18 60 58 56 53 50 47 44 42 39 36 33 31 28 25 22 19 17 46 45 45 43 41 40 39 37 35 34 33 31 30 28 27 25 24 6.6 6.5 6.4 6.2 6.1 5.9 5.8 5.6 5.4 5.4 5.2 5.1 4.9 4.8 4.6 4.5 4.3 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 11 10 9

B. Kuat acuan berdasarkan pemilahan secara visual

Universitas Sumatera Utara Pemilahan secara visual harus mengikuti standar pemilahan secara visual yang baku. Apabila pemeriksaan visual dilakukan berdasarkan atas pengukuran berat jenis, maka kuat acuan untuk kayu berserat lurus tanpa cacat dapat dihitung dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a Kerapatan ρ pada kondisi basah berat dan volum diukur pada kondisi basah, tetapi kadar airnya sedikit lebih kecil dari 30 dihitung dengan mengikuti prosedur baku. Gunakan satuan kgm 3 untuk ρ . b Kadar air, m m 30, diukur dengan prosedur baku. c Hitung berat jenis pada m Gm dengan rumus: G = ρ [1.0001+m100] d Hitung berat jenis dasar Gb dengan rumus Gb = G m [1+0,265aGm ] dengan a = 30-m30 e Hitung berat jenis pada kadar air 15 G 15 dengan rumus: G 15 = Gb 1-0,133Gb f Hitung estimasi kuat acuan dengan rumus-rumus pada Tabel 2.3, dengan G = G15 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Estimasi kuat acuan berdasarkan atas berat jenis pada kadar air 15 untuk kayu berserat lurus tanpa cacat kayu Kuat Acuan Rumus estimasi Modulus Elastisitas Lentur, Ew MPa 16.000G16.000G 0,71 Catatan: G adalah berat jenis kayu pada kadar air 15. Nilai kuat acuan lainnya dapat diperoleh dari Tabel 2.2 berdasarkan pada nilai modulus elastisitas lentur acuan dari Table 2.3. Untuk kayu dengan serat tidak lurus dan atau mempunyai cacat kayu, estimasi nilai modulus elastisitas lentur acuan dari Table 2.3 harus direduksi dengan mengikuti ketentuan pada SNI 03-3527-1994 UDC 691.11 tentang “Mutu Kayu Bangunan,” yaitu dengan mengalikan estimasi nilai modulus elastisitas lentur acuan dari Table 2.3 tersebut dengan nilai rasio tahanan yang ada pada Tabel 2.4 yang bergantung pada Kelas Mutu kayu. Kelas Mutu ditetapkan dengan mengacu pada Tabel 2.5 Tabel 2.4 Nilai rasio tahanan Kelas Mutu Nilai Rasio Tahanan A B C 0,80 0,63 0,50 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5 Cacat maksimum untuk setiap kelas mutu kayu Macam Cacat Kelas Mutu A Kelas Mutu B Kelas Mutu C Mata kayu: Terletak di muka lebar Terletak di muka sempit Retak Pingul Arah serat Saluran damar Gubal Lubang serangga Cacat lain lapuk, hati rapuh, retak melintang 16 lebar kayu 18 lebar kayu 15 tebal kayu 110 tebal atau lebar kayu 1 : 13 15 tebal kayu eksudasi tidak diperkenankan Diperkenankan Diperkenankan asal terpencar dan ukuran dibatasi dan tidak ada tanda- tanda serangga hidup Tidak perkenankan 14 lebar kayu 16 lebar kayu 16 tebal kayu 16 tebal atau lebar kayu 1 : 9 25 tebal kayu Diperkenankan Diperkenankan asal terpencar dan ukuran dibatasi dan tidak ada tanda-tanda serangga hidup Tidak perkenankan 12 lebar kayu 14 1ebar kayu 12 tebal kayu 14 tebal atau lebar kayu 1 : 6 12 tebal kayu Diperkenankan Diperkenankan asal terpencar dan ukuran dibatasi dan tidak ada tanda-tanda serangga hidup Tidak iperkenankan Universitas Sumatera Utara

II.4.2.2 Faktor-faktor koreksi