Perhitungan Harga Pokok Dengan Pendekatan Konvensional

commit to user 13 d. Menurut dasar jangka waktu manfaatnya. 1 Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Contohnya biaya depresiasi, biaya amortisasi. 2 Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contohnya biaya iklan, biaya tenaga kerja.

2. Perhitungan Harga Pokok Dengan Pendekatan Konvensional

Sistem akuntansi biaya tradisional didefinisikan sebagai sistem yang hanya menggunakan penggerak aktivitas berlevel unit untuk membebankan biaya- biaya pada produk. Secara tradisional, pembebanan biaya atas biaya tidak langsung dilakukan dengan menggunakan dasar pembebanan secara menyeluruh atau per departemen. Hal ini akan menimbulkan banyak masalah karena produk yang dihasilkan tidak dapat mencerminkan biaya yang sebenarnya diserap untuk menghasilkan produk tersebut. Sebagai akibatnya akan muncul produk under costing dan produk over costing . Mulyadi 1999 : 18 menjelaskan metode penentuan harga pokok produksi secara konvensional terdiri dari dari dua pendekatan yang antara lain: a. Full Costing Dalam penghitungan harga pokok produk, memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap maupun variabel. Jadi dalam penghitungannya terdiri dari unsur harga pokok produksi biaya bahan baku, biaya overhead pabrik variabel, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap ditambah dengan biaya non produksi biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum. b. Variable costing Variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memprhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langasung, dan biaya commit to user 14 overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya non produksi variabel biaya pemasaran variabel, dan biaya administrasi dan umum variabel dan baiaya tetap biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, dan biaya administrasi dan umum tetap. Perhitungan harga pokok dengan menggunakan pendekatan perhitungan konvensional menurut Cooper dan Kaplan 1991 memiliki beberapa kelemahan yaitu antara lain: a Hanya menggunakan jam kerja untuk mengalokasikan biaya overhead dari pusat biaya cost pool ke produk atau jasa. b Hanya menggunakan dasar alokasi yang volume related untuk mengalokasikan biaya overhead dari cost pool pada produk atau jasa. c Cost pool yang terlalu besar dan termasuk mesin- mesin mempunyai struktur biaya overhead yang sangat berbeda. d Biaya dari pemasaran dan penyerahan produk dan jasa sangat berbeda diantara berbagai saluran distribusi. Sedangkan kelebihan dari sistem biaya tradisional adalah : a Mudah diterapkan dan cenderung simple. b Memudahkan manager untuk melakukan perhitungan karena tidak banyak menggunakan cost driver dalam pengalokasian biaya overhead. c Mudah diaudit karena cost driver yang digunakan sedikit, biaya overhead dialokasikan berdasarkan volume based measure. Kelemahan sistem biaya tradisional menjadi suatu masukan bagi perkembangan Activity Based Costing System, secara tepat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi. sehingga menjadi suatu sistem yang lebih baik dalam menentukan biaya produk.

3. Perhitungan Harga Pokok Dengan Activity Based Costing System

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. CAHAYA JATI PASURUAN

2 24 22

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM

1 15 176

RANCANG BANGUN PENENTUAN HARGA JUAL PRODUKSI MEBEL PADA DEWI KURNIA JATI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING.

0 4 19

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. MEBEL MARIE ALBERT INDONESIA SEMARANG.

0 2 18

PERLINDUNGAN HAK DESAIN INDUSTRI MEBEL (Studi Industri Mebel Serenan Juwiring Klaten) Perlindungan Hak Desain Industri Mebel (Studi Industri Mebel Serenan Juwiring Klaten).

0 6 17

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ( Study Kasus Pada RSI Klaten ).

0 0 9

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta).

0 2 10

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

PERHITUNGAN BIAYA POKOK PENJUALAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI MEBEL

1 1 11

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) PERAJIN MEBEL DESA GONDANGSARI KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN

0 3 13