commit to user 28
C. Sumber Data Penelitian
Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber
data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Betapapun menariknya
suatu permasalahan atau topik penelitian bila sumber datanya tidak tersedia maka tidak akan punya arti karena tidak bisa diteliti dan dipahami. Jenis data yang
diperlukan untuk digali dan dikaji sangat tergantung dari rumusan masalahnya. Dengan kata lain pemahaman mengenai masalah penelitian dapat dijadikan sebagai
dasar untuk menentukan jenis data atau informasi yang paling inti dan diperlukan untuk digali.
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Lofland yang dikutip Lexy Moelong 2001 : 112
mengatakan bahwa “ Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain ”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1 Informan.
Informan dalam hal ini seseorang yang dapat memberikan keterangan berupa kata-kata. Berdasarkan kata-kata tersebut kemudian dianalisa dan hasil akhirnya
ditarik kesimpulan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Dalam penelelitian yang menjadi informan ialah perajin mebel Desa Gondangsari.
2 Sumber tertulis
Data yang diperoleh berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan hasil atau temuan-temuan terkait perhitungan harga pokok mebel pada perajin mebel Desa
Gondangsari. 3
Tempat dan peristiwa. Tempat serta peristiwa yang dialami oleh penulis dalam melakukan penelitian.
Melalui berbagai peristiwa yang telah terjadi dapat dirangkai serta dianalisis kemudian diwujudkan atau dideskripsikan dalam sebuah rangkaian tulisan.
commit to user 29
D. Teknik Sampling
Data merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Pengambilan data harus tepat sesuai dengan paradigma beerdasarkan konsep teoritis yang digunakan,
keingintahuan pribadi, karakteristik empiris dan sebagainya. Teknik sampling cuplikan sangat menentukan kualitas datanya. Bila sampel yang kita ambil tidak
tepat maka data yang didapat juga akan salah dan hasil penelitian tidak benar. Hadari Nawawi 1995 : 152 mengemukakan
bahwa “Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan
dijadikan sumber data sesungguhnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar dapat diambil sampel yang representatif atau benar-benar mewakili
populasi”. Sutopo 2002 : 55
mengemukakan bahwa “Teknik sampling merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang
mengarah pada seleksi”. Cuplikan dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai internal sampling. Dalam cuplikan yang bersifat internal, cuplikan diambil
untuk mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Jumlah informan yang kecil bisa saja
menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah nara sumber yang lebih banyak yang mungkin kurang
mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya. Sampling dalam penelitian kualitatif dari sifatnya yang internal tersebut mengarah pada kemungkinan
generalisasi teoritis. Sampel atau contoh adalah sub unit populasi survey atau populasi survey itu
sendiri yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi target. Dengan kata lain sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar kemewakiliannya.
Adakalanya peneliti menentukan seluruh populasi menjadi sampel penelitian, dalam konteks ini berarti bahwa penelitian dimaksudkan untuk melakukan studi terhadap
populasi.
commit to user 30
Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 16 teknik sampling dalam penelitian kualitatif dapat dibagi menjadi :
1 Accidential sampling.
2 Purposive sampling
3 Cluster – quota sampling
4 Snow Ball Sampling
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan dengan purposive sampling. Suharsimi Arikunto 2006 : 1
6 mengemukakan bawwa “Purposive sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat
memberikan data secara maksimal ”. Sehingga dalam penelitian ini penulis nantinya
memilih salah satu objek atau tempat produksi mebel untuk dijadikan sampel. Pemilihan dan penentuan sampel ini didasari atas berbagai pertimbangan oleh
penulis yang antara lain objek tersebut dirasa akan dapat memberikan data secara maksimal sesuai yang direncanakan oleh penulis.
E. Teknik Pengumpulan Data