Desain Grafis TINJAUAN PUSTAKA

commit to user Jadi, suatu desain iklan harus mempunyai kemampuan menjual, mempunyai penampilan yang memikat atau artistic, menampilkan gagasan-gagasan besar dan tidak terduga unik, sesuai dengan tujuan komunikasinya, serta sederhana. 10 Bagian yang paling penting dan bertanggung jawab terhadap perancangan dan penentuan suatu iklan adalah bagian kreatif. Bagian kreatif inilah sesungguhnya jantung atau pusat suatu perusahaan periklanan 11 Ada beberapa proses untuk memunculkan ide atau gagasan dalam sebuah iklan. Pertama, mengumpulkan informasi spesifik yaitu elemen-elemen dan informasi umum yang berkaitan dengan produk dan jasa tersebut dan informasi umum yaitu informasi tentang kehidupan dan peristiwa apa yang sedang terjadi baru-baru ini. Kedua, mencerna materi dan membiarkan pikiran untuk bekerja. Kemudian dalam sebuah proses yang disebut ‘inkubasi”, sejenak melupakan materi dan membiarkan pikiran alam bawah sadar bekerja. Akhirnya nanti akan membentuk, mengembangkan dan mengadaptasikan gagasan-gagasan tersebut menjadi sebuah periklanan. 12

F. Desain Grafis

1. Istilah grafis Seni grafis Graphic Arts, termasuk dalam kelompok bidang Ilmu Seni Murni. Kata Grafis berasal dari bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. 2. Peranan Grafis Dalam desain grafis, banyak mengandalkan teknologi computer untuk bekerja. Dengan teknologi computer, proses pembuatan desain menjadi lebih mudah dan cepat. Teknologi computer memungkinkan seorang desainer untuk bisa membuat efek-efek khusus yang sulit dilakukan secara manual. 3. Prinsip-prinsip Grafis Sebelum membuat iklan, desainer terlebih dahulu membuat konsep desain. Beberapa sketsa dalam ukuran kecil dibuat sebelum menata layout dalam ukuran yang sebenarnya. Proses ini disebut thumbnails. Dalam menyusun tata letak, harus dipertimbangkan prinsip desain, yaitu : 10 Sumber diambil dari majalah Cakram, September 1995, hlm. 15 11 Francis S. King, Advertising Practices Canada: Delmar Pub. Inc., 1983, hlm. 47 dan Otto Kleppner, Advertising Procedure New York: Prentice Hall Inc.,1988, hlm. 111 12 James Webb Young, A Technique for Producing Ideas, Lincolnwood, IL: NTC Bussines Books,1975, hlml, 53-54, dikutip dalam Schultz dan Barnes, Strategic Advertising Campaign, hlm. 177-178 commit to user

a. Unity

Menyusun elemen desain menjadi satu kesatuan yang indah, tidak ruwet, atau berantakan.

b. Simplicity

Bagaimana menyusun dengan sedikit atau sesedarhana mungkin elemen desain, tetapi pesannya bisa dimengerti.

c. Contrast

Suatu perbedaan tajam, antara dua atau lebih elemen. Tujuannya untuk menarik perhatian, keindahan, atau memberikan tekanan pada pesan yang lebih penting. Kontras dapat diterapkan di ukuran, bentuk, warna, arah, dan tekstur.

d. Tekstur

Tekstur dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata teerdapat pada benda-benda yang ada di lingkungan kita. Tekstur tersebut dapat kita rasakan dengan alat peraba kita tactile. Selain hiasan, implementasinya dalam karya desain digunakan untuk menarik perhatian. Membuat kontras berarti membedakan tekstur yang satu dengan yang lain.

e. Proportion

Sebuah konsep matimatis yang berkaitan dengan ukuran antara elemen yang satu dengan yang lainnya, serta setiap elemen dengan seluruh elemen. Intinya adalah ukuran ideal yang digunakan untuk menciptakan desain

f. Harmony

Keseluruhan elemen desain yang selaras. Baik gaya, konsep, nada, serta efek yang ingin ditimbulkan selaras antara elemen yang satu dengan yang lain. Dengan demikian desain terlihat harmonis.

g. Balance

Sebuah komposisi yang membentuk desain, jika kita lihat, terasa tidak berat sebelah karena semua elemen desain terletak pada sekitar titik tumpu. 13 4. Elemen-elemen Grafis a. Titik Titik adalah suatu unsure yang wujudnya relative kecil, dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu. b. Garis Garis dianggap sebagai unsure visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang 13 Sigit Santosa, Creative Advertising, Jakarta: Kompas Gramedia, 2009, hlm. 51 commit to user atau warna. Ciri khas garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang garis dasar tempat garis digoreskan. c. Bidang Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bran. Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah diukur keluasannyaentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu bidang geometriberaturan dan bidang non-geometritidak beratu, sedangkan bidang non-geometri merupakan bidang yang relatif sukar diukur keluasannya. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau lebih. d. Ruang Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak antara objek berunsur titik, garis, bidang dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti. e. Warna Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar dari warna diantaranya adalah Hue spectrum warna, Saturation kepekatan, dan Lightness nilai cahaya dari gelap ke terang. Ketiga unsur tersebut memiliki nilai dari 0 hingga 100. Hal yang paling menentukan adalah Lightness. Jika ia bernilai 0 makan seluruh palet akan menjadi hitam gelap seperti tanpa cahaya, sebaliknya jika Lightness 100, warna akan berubah menjadi putih, alias tidak berwana karena terlalu silau. Pada nilai 40 hingga 40, kita akan dapat melihat warna dengan jelas. 14 14 Adi Kusrianto, Op. Cit. hlm. 30-31. commit to user Gambar.1. Palet Warna sesuai dengan Hue, Saturation dan Lightness Sumber : Pengantar Desain Komunikasi Visual, Andi Kusrianto. Penerbit ANDI, Yogyakarta,2007 commit to user 15

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Asa Studio

Asa Studio didirikan pada tanggal 4 Mei 1990 di Surakarta. Didirikan oleh 3 orang yaitu Eddy Pramono, Lam Tjoen Gun dari Sampoerna Foto, dan Kho Kusworo dari Alam foto. Kantor Asa Studio pertama kali bertempatkan di Jl. Slamet Riyadi. Kurang dari setahun, kepemilikan atas nama Kho Kusworo dari Alam foto diambil alih oleh Lam Tjoen Gun dari Sampoerna Foto. Dan kemudian pada bulan Februari tahun 1993, Asa Studio beralih kepemilikan menjadi satu orang yaitu milik Eddy Pramono. Pada tahun 1999, Asa Studio menjadi salah satu pelopor video digital dan editing video di Surakarta. Tahun 2002, Asa Studio berkembang ke bidang foto digital yang berupa foto model, foto untuk dokumentasi, dll. Pada tahun 2004, Asa Studio mengembangkan bisnis ke bidang supporting equipment untuk video production syuting. Tahun 2005, Asa Studio merintis aerial fotografi dengan helicopter yang dioperasikan lewat remote control. Sekarang Asa Studio telah berkembang menjadi production house yang berkecimpung dalam bidang aerial fotografi, produksi program TV, rekayasa konstruksi supporting system for video, konsultan strategi untuk pilkada dan pencitraan multimedia hingga sekarang.