commit to user
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Periklanan
Periklanan merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris Advertising. Advertising sendiri berasal dari bahasa Latin Adverter, yang artinya mengalihkan
perhatian. Periklanan sebagai objek studi memiliki bermacam-macam definisi antara lain :
1. Segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang
disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
1
2. Suatu bentuk komunikasi non personal yang disampaikan lewat
media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan-pesan yang bersifat membujuk persuasif
kepada konsumennya, oleh perusahaan, lembaga nonkomersial maupun pribadi yang berkepentingan.
2
3. Periklanan bagi produsen merupakan wahana untuk menggugah
kesadaran dan mempengaruhi perilaku calon konsumen agar bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan.
3
4. Suatu bentuk komunikasi massa komersial yang dirancang untuk
mempromosikan pemasaran suatu produk atau jasa, maupun pesan
1
Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, Direktorat Bina Pers Grafika Departemen Penerangan R.I. Jakarta, 1983,hlm. 45.
2
S.W. Dunn A.M. Barban, Advertising Its Role in Modern Marketing Illonis : The Dreyden Press,1978, hlm.8.
3
Bedjo Riyanto, Iklan Surat Kabar dan Perubahan Masyarakat di Jawa Masa Kolonial Yogyakarta: Tarawang, 2000, hlm.18.
commit to user
dari suatu lembaga, organisasi bahkan bisa juga pesan dari seorang kandidat dalam suatu kampanye politik.
4
Iklan sendiri diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi konsumen sehingga konsumen mau menaruh perhatian terhadap produk yang diiklankan,
sehingga tujuan iklan tercapai. Daya tarik iklan merupakan penawaran yang akan dikomunikasikan kepada konsumen dan mencerminkan manfaat yang akan
ditawarkan produsen melalui iklan, guna memperoleh macam tanggapan dari konsumen. Dengan daya tarik tersebut, sasaran periklanan diharapkan dapat
tercapai.
B. Rumus AIDCA
Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik, penting menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA,
yang terdiri dari :
1. Attention Perhatian
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya.
2. Interest Minat
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalannya adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih
banyak
3. Desire Keinginan
Iklan harus menggerakkan keinginan orang untuk memilik atau menikmati produk tersebut.
4. Conviction Keyakinan
Iklan harus meyakinkan calon pembeli bahwa barang atau jasa yang diiklankan benar-benar sesuai dengan apa yang ditawarkan
atau dijanjikan dalam iklan.
5. Action Tindakan
Iklan harus membujuk calon pembeli agar segera melakukan suatu tindakan pembelian.
5
4
Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2007, hlm. 298.
commit to user
C. Kreatifitas
Kreatifitas berasal dari kata dasar kreatif yang mempunyai akar kata to create yang artinya mencipta. Kreatifitas adalah suatu ide, gagasan atau pemikiran
manusia yang bersifat usefull berdaya guna, dan dapat dimengerti understandable. Kreatifitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide
yang benar-benar baru, fresh, original dan berbeda.
Kreatifitas menyajikan gagasan dan ide baru. Inovasi merupakan aplikasi gagasan atau ide baru tersebut. Dalam penciptaan sebuah ide tidaklah
mudah. Perlu beberapa teknik yang perlu dikuasai. Dalam pelaksanaan kreatifitas, diperlukan orang-orang kreatif, Orang-
orang kreatif adalah para professional yang bertanggung jawab terhadap kreatif. Mereka biasa dikenal antara lain sebagai pengarah kreatif, penulis naskah,
pengarah seni dan produser.
6
Kreatifitas dalam periklanan adalah proses dari beberapa tahap,
meliputi persiapan, inkubasi, verifikasi, dan revisi. Sumber variasi informasi tersedia untuk membantu spesialis kreatif menentukan tema kampanye, appeal
atau gaya eksekusi.
7
Untuk menjadi kreatif ternyata tidak cukup berbekal skill dan kemampuan kreatif. Kreatifitas juga membutuhkan kemauan dan motivasi. Sebab
memiliki ketrampilan, bakat, dan kemampuan kreatif tidak otomatis membuat seseorang melakukan aktifitas yang mehasilkan output kreatif. Ia bisa memilih
tidak melakukan aktivitas kreatif. Jadi faktor dorongan atau motivasi sangat penting.
D. Creative Department