commit to user
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan managerial ownership. Penggunaan managerial ownership mengacu pada penelitian
Saleh, et al 2007, Eng dan Mak 2003 managerial ownership dihitung melalui persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham manajer
yang diketahui.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur. Analisis jalur atau path analisys merupakan pengembangan model regresi
yang digunakan kesesuaian fit dari matrix korelasi dari dua atau lebih model yang dibandingkan oleh si peneliti. Langkah-langkah dalam analisis jalur
adalah sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data Uji normalitas berfungsi untuk menguji kenormalan distribusi
dalam model regresi pada variabel pengganggu atau variabel residual Ghozali, 2005. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
kolmogorov smirnov, dengan membandingkan nilai p value dengan
commit to user
tingkat signifikansi 5. Jika p value 5 maka data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas Merupakan pengujian yang dilakukan dengan tujuan menguji
apakah model regresi terdapat korelasi antara variabel independen Ghozali, 2006 model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat
korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen
maka dikatakan
terjadi multikolinieritas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi peneliti
akan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF dengan alat bantu SPSS 16. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Jika tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, maka tidak terjadi problem multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya.
commit to user
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan
pengganggu tidak tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti akan menggunakan
uji Run test dengan alat bantu SPSS 16. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
sistematis. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.
H0 : residual res_1 random acak HA : residual res_1 tidak random
d. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah terdapat
spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak sehingga diperoleh informasi apakah fungsi yang digunakan sebaiknya
berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan scatterplot . Grafik scatterplot dihasilkan
dengn alat bantu SPSS 16. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar
kemudian menyempit
maka mengindikasikan
telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik
commit to user
menyebar di atas dan di bawah angka nol dan sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastistitas Ghozali, 2005.
2. Uji Identifikasi Model