HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE DAN INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE

(1)

commit to user

iv

HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE DAN INTELLECTUAL CAPITAL

DISCLOSURE

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

FITRI ROHMAH IZZATI F 0306040

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

commit to user

v

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE, DAN INTELLECTUAL CAPITAL

DISCLOSURE

Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing untuk diajukan kepada tim penguji skripsi.

Surakarta, 3 januari 2011 Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak NIP 19800530200501 2 016


(3)

commit to user

vi

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Surakarta, 2011

Tim Penguji Skripsi

1 Drs. Yacob Suparno, M.Si, Ak. Ketua (...) . NIP 19521011198003 1 002

2 Sri Suranto, SE, M.Si.Ak Anggota (...) NIP 19720305199702 1 001

3 Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak. Pembimbing (...) NIP 19800530200501 2 016


(4)

commit to user

vii MOTTO

Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan (Ar Rahman)

Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu

(Muhammad ; 7)

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan

Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan

demikian itulah kemenangan yang agung. (At-taubah; 111)

Perbedaan antara yang mustahil dan yang tidak mustahil terletak pada tekad seseorang

(Tommy Lasorda)

Bergabunglah dengan sekumpulan besar manusia yang telah menyuburkan tempat-tempat gersang dalam hidup dengan kebaikan

hati (Hellen Keller)


(5)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Allah SWT

Yang tak pernah meninggalkanku, sejauh apapun aku dariNya

Ibu...Ibu...Ibu...dan Almarhum Ayah tercinta

Untukku yang masih harus senantiasa belajar


(6)

commit to user

ix

Special Thanks to…….

Kepada yang selama ini selalu mewarnai sejarah hidupku…

Ibu…ibu…..ibu…….ananda tidak mampu membalas jasamu yang demikian besar sejak engkau

mengandung, melahirkan, merawat dan mengenalkanku pada dunia..tapi pasti Allah pasti akan

membalas jasa-jasamu yang tak terkira…

Almarhum ayah tercinta….engkau inspirasi yang melangit dan sungguh ananda memang belum

yakin sanggup meneladani engkau sepenuhnya. Tapi ananda akan berusaha memberikan yang

terbaik…banyak hal berubah setelah engkau tak ada tapi ananda belajar lebih banyak untuk

memaknai dan berjuang. Mohon maaf atas segala janji yang belum sempat ananda tepati. Semoga

Allah memberikan tempat terbaik….

Dina dan Rima, mohon maaf belum bisa menjadi teladan dan kakak yang baik, ayo bersama-sama

menjadi anak solehah, karenamungkin hanya inilah “hadiah kecil” yang bisa kita berikan pada ibu

dan bapak.

Keluarga besar boyolali, mbah kakung, mbah putri (mohon maaf jarang nginep dan bantu-bantu),

mbak tutik dan om totok beserta nafi, ferda, bilqist (ayo dolan-dolan dan traktiran lagi, nafi sekolah

yang bener, jangan main PS terus) bulik Ruth, om ndoko, merza, sarah (merza sekolah yang baik,

hidup itu berjuang! Sarah dikurangi yo manjane) om sidiq, bulik nur, fia dan semua yang belum

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Almamaterku tercinta Universitas Sebelas Maret Surakarta, Allah memberiku sebuah ‘madrasah”

tempat bertemunya banyak hal baru yang membuatku menjadi lebih bermakna disbanding aku

yang sebelumnya.

Pembimbingku, Ibu Lulus Kurniasih, mohon maaf jika saya banyak merepotkan atau ada

masa-masa bandel. Terima kasih atas kesabaran dan ketelatenan ibu dalam membimbing saya.

Pak Timin yang selalu memberikan kemudahan. Matur nuwun pak, ketemu fotonya. Jangan-jangan

yang nggak mau saya pendadaran itu ya pak timin

J

Dosen-dosenku di Akuntansi FE UNS, terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan, semoga

menjadi amal jariyah bapak ibu semuanya

Empat Rumah Cinta, HMJ Akuntansi, KEI, BPPI, SIM BEM UNS…(kalian menemukanku dalam

kondisi bagai sebuah gelas yang kosong, mengisiku sedikit demi sedikit, dan aku bisa menjadi


(7)

commit to user

x

Keluarga tercinta HMJ Akuntansi, mas Danang (kenapa ya selalu surprise gitu kalo ketemu) mas

Fijri (maaf ya mas > <) presidium 2008, hanny bunny sweety (kapan kita jadi accounting anjel

lagi^^) Tryas(mengenang kita besar bersama di AE) alfin, puput (Thanks AMOSnya put), fela, finik

(thanks dah ngajarin aku SPSS), AE periode 2008 (awang, fitrah, rofi, mas hendra),terima kasih

untuk masa-masa belajar bahwa tawazun itu tidak mudah…Who is the best???? Accounting

Society!!^^

Keluarga tercinta KEI FE UNS, mb septi, mb oshin, mb tanti, ibu-ibunya kei yang qowy, jazakillah

atas semua ilmunya, akh taufik (saya belajar banyak dari antum, terutama buku yang antum

tinggalkan untuk KEI itu lho…dan jazakallah tausiyahnya dan wejangan-wejangan antum termasuk

mengingatkan skripsi), akh andy, akh angga (kok sabar punya vice bandel), akh rahmat dkk,yang

belum bisa penulis sebutkan satu persatu..Dakwah akan terus maju dalam dekapan ukhuwah dan

ilmiah tercipta dengan belajar…Ekonomi Islam!!! Subhanallah! Allahu Akbar!

BPPIku tercinta, tempatku pertama mengenal dakwah dan indahnya ukhuwah ..kabid dan korwat

PPSDU Alm Akh adi wardana dan ukh Isty (afwan ya mb, dulu nakal banget, sekarang kena

batunya), akh khayat, mb ima, dan jajaran PHT 2007, mb indah (dan jajaran PHT 2008, walau

Cuma setengah tahun, ruhnya terasa ya)…

SIM BEM UNS (sekarang Alhamdulillah, SIM UNS ^^)tercinta, Hasan, Kunto, Aptika (anti

pendengarku yang baik..semoga aku bisa menjadi demikian, aku g kemana-mana dulu kok),

Nungma (aku banyak bermuhasabah dengan tulisan-tulisanmu, taknantikan lagi^^), Ulfa, Arum

(kapan ya aku bisa sesemangat arum, salut), woro (semangat untuk kepengurusan baru!!) Aulia

(ayo bu, skripsi….)dan adhek-adhek, tatang (pak direktur inspiratif), fair, angga, tori, visiyo (afwan

banyak mendholimi), ghufron (afwan ya dhek), kalis (akhwat itu nggak harus lelembut), dewi, prita

(kurang 48rb mpe skrg > <), erni (apa kabar media?), semangat jadikan SIM sentra keilmiahan

UNS!! untuk rekan-rekan BEM, mhn maaf selama ini belum berkontribusi.

Tim PHK APM FoSSEI komisariat Surakarta, Akh willy (subhanallah, sekarang sudah presnas)

Akh tofik (jadi ke BEM, akh?), akh anwar, akh Isa (afwan ya, seringnya nggak balas sms, maklum

orang sibuk :p), akh dzikri, akh puji, akh adhi, dan special untuk ukhti ine (jazakillah sudah

menemani tiap kali rapat > <), keluarga besar Al Es’af, apa kabar??

Kakak-kakakku yang luar biasa…Mb Fa (banyak yang dulu asing untukku, tapi engkau

menuntunku seperti seorang ibu), Umi Lina (afwan ya mbak kalo fitri nakal jiddan), mb cipha

(konsultan amanah jarak jauh), mb iend (ayo mb kita kejar bersama), mb mari (konsultan skripsi

jarak jauh), mas yoga (syukron untuk pengingatan skripsinya, kabar-kabar lagi mas), mb Rini

( jazakillah sudah mengenalkan ke SIM)

’06 luar biasa, kiky (afwan banyak mendholimi anti, tausiyah-tausyahmu itu selalu bisa menjagaku,

tetap semangat^^), Ayut (aku mengingat banyak nasihatmu, dan pengingatan-pengingatanmu,

keras tapi memang itulah yang kubutuhkan), Maya (nggak bisa menang kalo debat sama may),


(8)

commit to user

xi

hesti (ingat polosnya kita masuk nias^^), Ery (pendengar setia, jaga kesehatan ya ukh, aku juga

akan berusaha), fani, nur (afwan banyak ganggu dan aku memang loadingnya lama kalo diajak

guyon), Efi (apa kabar sukabumi?) awang (afwan tapi mungkin inilah yang bisa saya lakukan),

Bardjos (jazakallah penyemangatnya), Tony (selesai kompre, segera skripsi), sugi, fauzi, ricky, oka,

amri (jazakallah membelajarkan saya banyak hal, tapi antum sendiri bagaimana)

Adhek-adhekku yang Luar Biasa…

’07 solidkan ya, rini (thanks lappynya dan masakannya), puspa, alfinna (nduk,kuliahnya yo!), dewi

lis, dewi ut, retna, riesa, lisa, sugeng, hero, farid, yoga, yana (semangat jadi vice direktur ya), lestyo,

rizal, dan yang belum bisa penulis sebutkan satu persatu.

’08 yang subhanallah maya (mungkin berat tapi di perjalanan akan ada kawan-kawan menopang),

tika (tetap semangat dan jadilah pembelajar sejati^^), sabil, retno, suryati (paper kita kok nggak

ketahuan nasibnya), isna, wilis, fadhil, rena (semangat kuliah, semangat amanah, semangat kue

susnya juga^^), umi, syukron (perjalanan masih panjang, dan disanalah kedewasaan akan muncul,

jzk lappynya), rachman (dengarkan dulu baru ditanggapi ya^^potensi bukan untuk ditunggu, tapi

dicari dan dimanfaatkan), Arif (manusia akan terus “hidup”, ketika dia belajar, bener kan dhek?

..abu-abu pun bisa jadi putih^^) lukman (hayo,mana gantungan yang katanya mau dikasih ke mb)

Mu’thi (mb akan berusaha menepati janji) , zulfikar (alumni temilnas wariskan ke adhek2), adhib

(formi….), havid, kalian generasi luar biasa, jadikan setiap saat untuk belajar, dan jadilah

orang-orang luar biasa

’09 yang selalu semangat, Sandra (belajar dan belajar,…) Sari (kalo nggak diungkapkan, nanti

mengendap di hati lho), Yeni (rasakan tiap jejak langkah), novita (potensimu dijaga ya nduk),

wulan (pahami dulu sebelum bertindak), ami’ (naik turun boleh, tapi usahakan stabil ya), laili (jaga

kesehatan, keep fight!!), anisa, shinta,fifi (jangan takut menjadi lebih baik, esti (bangkitkan

dirimu!!)

Kepenatan itu hilang ketika kalian hadir dan semangat itu menyala ketika kita berbagi,

Adhek-adhekku yang kucintai karena Allah, semoga ukhuwah ini tak akan berkurang walau waktu kian

sempit dan jarak kian terbentang…

Fathiyaers, mb u’un. Fovi, gita, fani, cita, tanpa kalian fathiya nggak rame. Jazakumullah khoir

membuat kos lebih warna-warni.

Tak kalah indahnya sekian lingkaran yang kulewati, jazakumullah khoiran katsira atas segala hal

yang telah kudapat, ilmu, ukhuwah, semangat yang tak terkira….

Empat setengah tahun yang akan menjadi salah satu sejarah hidupku. disinilah aku bermula, tapi

bukan untuk berakhir..kan kuhadapi kembali madrasah kehidupan yang akan senantiasa


(9)

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas`segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tentunya berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Bambang Sutopo, M.Com, Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas sebelas Maret

2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak. Selaku Ketua jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

3. Ibu Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan membantu penulis dalam proses penulisan skripsi 4. Ibu Christyaningsih Budiwati, SE, M.Si, Ak. selaku pembimbing

akademik. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.

Penulis menyadari karya ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf yang atas segala kekurangan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

Surakarta, 3 Januari 2011 penulis


(10)

commit to user

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

ABSTRAK……… ii

ABSTRACT……….. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… iv

HALAMAN PENGESAHAN……….. v

MOTTO……… vi

PERSEMBAHAN……… vii

KATA PENGANTAR……… xi

DAFTAR ISI……… xii

DAFTAR TABEL………. xv

DAFTAR GAMBAR……… xvii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang……… 1

B. Perumusan Masalah……….. 5

C. Tujuan Penelitian……… 5

D. Manfaat Penelitian……….. 6

E. Sistematika Penulisan……….. 6

BAB II LANDASAN TEORI………. 8

A. Agency Teory dan Stakeholder Teory……… 8


(11)

commit to user

xiv

C. Intellectual Capital……… 10

D. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran………….. 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 15

A. Ruang Lingkup Penelitian……… 15

B. Populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel………. 15

C. Jenis dan sumber data……… 18

D. Definisi variabel dan pengukurannya……… 18

E. Metode analisis data……… 23

1. Uji asumsi klasik………. 23

1.1 Uji normalitas………. 23

1.2 Uji multikolinieritas……… 24

1.3 Uji autokorelasi……….. 24

1.4 Uji heteroskedastisitas……… 25

2. Uji Identifikasi model……….. 26

1.1 Membangun diagram jalur……… 26

1.2 Uji goodness of fit……….. 26

1.3 Uji kausalitas model……….. 29

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN………. 30

A. Deskripsi Data……….. 30

1. Seleksi sampel………. 30

2. Statistik deskriptif………. 34


(12)

commit to user

xv

1. Uji normalitas………. 35

2. Uji multikolinieritas……… 38

3. Uji autokorelasi……… 39

4. Uji heteroskedastisitas……… 40

C. Uji identifikasi model……… 41

1. Menggambar diagram jalur……… 41

2. Uji goodness of fit……….. 42

3. Uji kausalitas model……… 44

BAB V KESIMPULAN……….. 49

A. Kesimpulan……… 49

B. Keterbatasan……….. 50

C. Rekomendasi………. 50

DAFTAR PUSTAKA……….. 52

LAMPIRAN………. 55

LAMPIRAN 1……….. 55

LAMPIRAN 2……… 56


(13)

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

III.I Item pengungkapan IC……… 20

IV.I Ketersediaan annual report dan laporan keuangan perbankan…. 31 IV.2 Jumlah pengungkapan item intellectual capital………. 32

IV.3 Descriptif statistic……… 34

IV.4 Ringkasan pengujian kolmogorov smirnov………. 36

IV.5 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi pertama…….. 36

IV.6 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi kedua………. 37

IV.7 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi ketiga……... 37

IV.8 Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai variabel independen dalam model ownership structure terhadap IC performance……….. 38

IV.9 Hasil uji multikolinieritas IC performance sebagai variabel independen dalam model IC performance terhadap IC disclosure……… 38

IV.10 Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai variable independen dalam model ownership structure terhadap IC disclosure………. 38

IV.11 Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test……….. 39

IV.12 Hasil uji Goodness of fit model……… 43

IV.13 Hasil output regresi……….. 44


(14)

commit to user

xvii

IV.15 Standardized direct effect……… 45 IV.16 Standardized indirect effect……… 45


(15)

commit to user

xviii

DAFTAR GAMBAR

II.I Kerangka teoritis hubungan antar variabel……… 14 IV.1 Hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC performance……… 40 IV.2 Hasil uji heteroskedastisitas IC performance terhadap

IC disclosure……….. 40 IV.3 Hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC disclosure

IV.4 Gambar model awal……… 42 IV.5 Gambar hasil uji identifikasi model……….. 43


(16)

commit to user

ii

HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE, DAN INTELLECTUAL CAPITAL

DISCLOSURE.

FITRI ROHMAH IZZATI F0306040

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan tidak langsung antara ownership structure, dan intellectual capital disclosure dengan memposisikan intellectual capital performance sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Variabel independen penelitian ini adalah ownership structure yang diproksikan dengan managerial ownership, dihitung dari persentase kepemilikan manajerial perusahaan. Variabel moderasi penelitian ini adalah IC performance yang diukur dengan VAIC dengan kompponen human capital, structural capital dan relational capital. Variabel dependen penelitian ini adalah IC disclosure yang dihitung dengan indeks pengungkapan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara ownership structure dan IC performance tidak signifikan. Dmikian pula hubungan IC performance terhadap IC disclosure. Hubungan ownership structure terhadap IC disclosure secara langsung, menunjukkan hasil signifikan. Kesimpulannya, IC performance tidak dapat menjadi variabel pemoderasi untuk hubungan antara ownership structure dengan IC disclosure.

Kata kunci : Ownership structure, IC performance, IC disclosure, variabel moderasi, hubungan tidak langsung


(17)

commit to user

iii

ASSOCIATION BETWEEN OWNERSHIP STRUCTURE,

INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE, AND INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE

FITRI ROHMAH IZZATI F0306040

Abstract

This research aims to investigate the indirect relationship between ownership structure, intellectual capital performance and intellectual capital disclosure. Samples in this research are listed banks in BEI between 2007-2009.

Independent variable in this research is ownership structure. independent variable is measured by proportion of managerial ownership. Intervening variable in this research is IC perfomance measured by VAIC. Dependent variable is C disclosure measured by disclosures index.

Result of analysis indicates that there is insignificant assosiation between ownership strucuture and IC performance. There are not different finding for IC performance and IC disclosure. But we find there is significant assosiation between ownership structure and IC disclosure. It shows that IC performance can’t become moderating variable for assosiation of ownership structure and IC disclsure.

Keywords : ownership structure, IC disclosure, IC performance. Moderating variable, indirect association.


(18)

commit to user

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat bertahan dengan cepat, perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju knowledge based business (Suwarjuwono, 2003).

Perusahaan memiliki tujuan untuk menciptakan value added. Walaupun demikian, banyak entitas bisnis yang belum menemukan jawaban tepat, nilai lebih apa yang dimiliki oleh perusahaan. Ketika akan menciptakan value added, maka dibutuhkan ukuran tepat tentang physical capital (dana keuangan) dan intellectual potential (Ulum, 2008). Value added sendiri dapat berasal dari kemampuan berproduksi suatu perusahaan sampai loyalitas pelanggan terhadap perusahaannya (Suwarjuwono, 2003).

Seiring dengan perubahan ekonomi berbasis pengetahuan maka kemakmuran perusahaan akan bergantung pula pada penciptaan transformasi dan kapitalisasi pengetahuan itu sendiri. Apabila perusahaan-perusahaan tersebut mengacu pada perkembangan yang ada, yaitu manajemen yang berbasis pada pengetahuan, maka perusahaan-perusahaan di Indonesia akan dapat bersaing dengan menggunakan keunggulan kompetitif yang diperoleh


(19)

commit to user

melalui inovasi-inovasi kreatif yang dihasilkan oleh modal intelektual (Ongkorahardjo, 2008).

IC merupakan salah satu aspek esensial yang menjadi salah satu aspek kesuksesan perusahaan. IC yang dimaksud dalam hal ini terdiri dari human capital, structural capital (internal structure), dan relational capital (external structure). Human capital merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan yang berupa inovasi, fleksibility, toleransi, motivasi, kepuasan, kapasitas belajar, loyalitas dan pelatihan serta pendidikan formal. Internal structure merupakan pengetahuan keorganisasian berupa intellectual properties, contract, databased, informations, systems, culture, (CIMA, 2000). Structurel capital juga dinyatakan sebagai kemampuan perusahaan dalam menjangkau pasar (Petras, 1996 dalam Damayanti, 2009). Relational capital atau yang disebut juga customer capital merupakan pengetahuan mengenai mata rantai alur pasar suatu produk, pelanggan, pemasok, dan menjalin hubungan baik dengan pemerintah (Bontis, 2000).

IC juga merupakan salah satu pembentuk keunggulan kompetitif dalam pasar dan menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik. Pengukuran terhadap IC secara berkelanjutan akan meningkatkan matrik informasi strategi mengimplementasikan, meningkatkan pengungkapan, benchmark performance, dan prediksi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang (Marr, et al, 2003)

Ownership structure merupakan salah satu mekanisme governance yang memungkinkan berkontribusi dalam IC performance, yang


(20)

commit to user

direpresentasikan melalui dewan direksi yang ditunjukkan melalui bentuk insentif pemilik perusahaan terhadap IC performance. IC merupakan aspek esensial dalam perusahaan yang merupakan sumber kesuksesan. Diperlukan telaah terhadap efisiensi dalam perusahaan terhadap investasi IC (saleh, et al, 2007).

Pada umumnya, muncul perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dengan pihak stakeholder. Perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dan pihak stakeholder menyebabkan terjadinya agency cost. Agency cost dapat ditekan dengan kepemilikan saham oleh manager (managerial ownership) atau menggunakan dewan direksi yang bertanggungjawab mengawasi manajer demi kepentingan investor (Saleh, et al, 2007)

Dengan adanya perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dan pihak stakeholder, maka diperlukan transparasi dalam pelaporan dan pengungkapan. Transparasi sebagai salah satu aspek corporate governance menuntut organisasi untuk melakukan pengungkapan baik yang bersifat wajib (mandatory) maupun sukarela (voluntary). Pemegang saham (dalam hal ini merupakan pemilik dari pihak manajemen) berhak mengetahui aktivitas perusahaan yang mempengaruhi mereka termasuk keberadaan intangible assets.

Laporan keuangan tradisional telah dirasakan gagal untuk dapat menyajikan informasi IC. Ketiadaan informasi ini akan menyesatkan dan mempengaruhi kebijakan perusahaan (Suwarjuwono, 2003). Padahal


(21)

commit to user

akuntabilitas organisasi tidak hanya terbatas pada kinerja ekonomi atau keuangan saja sehingga perusahaan dirasakan perlu melakukan pengungkapan IC.

Pengungkapan yang bersifat sukarela bergantung pada keputusan manajemen untuk memasukkannya ke dalam laporan keuangan atau tidak. Pengungkapan yang lebih besar dapat mengurangi ketidakpastian pada investor dan mengurangi biaya modal. Salah satunya alasan perlunya review terhadap IC disclosure adalah adanya asimetri informasi yang berkembang seiring dengan proporsi nilai perusahaan yang diakibatkan peningkatan intangible assets (Bontis, 2002) sehingga sebaiknya informasi mengenai IC dapat diperluas untuk mengkaitkan nilai perusahaan dengan menyediakan dugaan yang baik mengenai posisi laporan keuangan perusahaan kepada investor.

Sehubungan dengan paparan tersebut, melihat adanya hubungan antara ownership structure dan intellectual capital performance oleh Saleh, et.al (2007), hubungan antara intellectual capital performance (ICP) terhadap intellectual capital disclosure (ICD) oleh Williams (2001), serta hubungan antara Ownership structure dengan intellectual capital disclosure (ICD) oleh Firer dan Williams (2003) maka peneliti termotivasi untuk melihat apakah terdapat hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung diantara ketiga variabel tersebut ketika intellectual capital performance diposisikan sebagai variabel mediasi. Oleh sebab itu peneliti memilih topik tersebut untuk menindaklanjuti penelitian-penelitian tersebut. Adapun judul penelitian ini


(22)

commit to user

adalah “hubungan antara ownership structure, intellectual Capital performance, dan intellectual capital disclosure.” Penelitian ini tidak secara utuh mengadopsi tetapi menggabungkan ketiga penelitian tersebut dengan menempatkan ICP sebagai variabel intervening.

Penelitian ini menguji apakah terdapat hubungan baik secara langsung maupun secara tidak langsung antara ownership structure terhadap IC performance dan IC disclosure pada perbankan di Indonesia dengan menggunakan metode analisis jalur (path analisys) sebagai metode penelitian, dengan alat uji menggunakan AMOS 6 dan SPSS 16.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang hendak dijawab melalui penelitian ini, adalah :

1. Apakah terdapat hubungan langsung antara ownership structure dengan IC performance ?

2. Apakah terdapat hubungan langsung IC performance dengan IC Disclosure?

3. Apakah terdapat hubungan tidak langsung antara ownership structure, IC disclosure dengan IC performance sebagai variabel mediasi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka masalah yang hendak dijawab melalui penelitian ini, adalah :


(23)

commit to user

1. Untuk mengetahui hubungan langsung antara Ownership Structure dengan IC Performance,

2. Untuk mengetahui hubungan langsung IC performance dengan IC Disclosure,

3. Untuk mengetahui hubungan tidak langsung antara Ownership Structure, IC Disclosure dengan IC Performance sebagai variabel mediasi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian berjudul “Hubungan antara ownership structure, IC performance dan IC disclosure” ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan kontribusi penelitian terkait IC pada perbankan

2. Dari hasil penelitian, keterbatasan dan rekomendasi yang diajukan oleh peneliti, diharapkan penelitian tentang IC ini dapat ditindaklanjuti dan dikembangkan baik di sektor perbankan maupun industri yang lain.

3. Bagi industri perbankan, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang praktik IC performance dan IC disclosure terkait dengan ownership structure sebagai salah satu mekanisme good governance.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN


(24)

commit to user

Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini meliputi tinjauan pustaka, kerangka teoritis, dilanjutkan dengan penelitian terdahulu yang dikembangkan (hipotesis)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai desain penelitian, populasi, sample, dan teknik sampling; pengukuran variabel; sumber data; metode pengumpulan data; serta metode analisis data.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut, dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis data.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah dilakukan, keterbatasan yang melekat pada penelitian, dan saran-saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya


(25)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Agency Teory dan Stakeholder Teory

Jensen dan Meckling, (1976) dalam Li, et al (2006) menyatakan agen dituntut untuk bertindak sesuai dengan keinginan pemilik, untuk mencegah masalah keagenan dimana timbul konflik karena agen akan cenderung bertindak untuk kepentingan pribadi maka akan timbul biaya keagenan.

Di dalam suatu perusahaan, adanya perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dengan pihak stakeholder menyebabkan terjadinya agency cost. Agency teory menunjukkan bahwa level pengungkapan informasi secara sukarela berfungsi untuk menghubungkan pemilik perusahaan dan pihak manajemen perusahaan.

IC juga didasari teori stakeholder dimana teori ini mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Riahi-Belkaoui dalam Ulum (2008) menyatakan bahwa kelompok stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan/atau tidak mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan. Dalam pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders dan bukan hanya sekedar shareholders. Kelompok-kelompok stake tesebut meliputi pemegang saham, karyawan, customers, suppliers, kreditor, pemerintah dan masyarakat.


(26)

commit to user

Teori ini mengungkapkan bahwa manajemen diharapkan melakukan aktivitas yang dilakukan pemegang saham dan pemegang saham berhak untuk mengetahui informasi tentang aktivitas perusahaan yang mempengaruhi mereka (Guthrie et al 2004).

B. Ownership Structure

Kepemilikan saham oleh pemegang saham dalam suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lain dalam hal sruktur kepemilikannya. Perbedaan ini dapat mempengaruhi hubungan agensi dalam perusahaan tersebut (Damayanti, 2009).

Agency cost meningkat ketika ownership structure menjadi lebih tersebar. Hal ini disebabkan,perusahan yang memiliki ownership structure tersebar menjadi subyek konflik kepentingan dibandingkan perusahaan yang memiliki ownership structure terkonsentrasi (Oliviera,et al, 2008) dan biaya keagenan dapat ditekan dengan kepemilikan saham oleh manajer (Eng dan Mak, 2003).

Dalam perusahaan, pihak manajemen dapat memiliki peran ganda yaitu peran sebagi pemegang saham selain sebagi pengelola perusahaan. Managerial ownership atau disebut juga insider ownership adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan (Hadinata, 2008).


(27)

commit to user

C. Intellectual Capital (IC).

Definisi IC antara lain seperti diungkapkan oleh Marr and Schiuma dalam CIMA (2000) yang menyatakan “IC is the group of knowledge assets that are attributed to an organization and most significantly contribute to an improve competitive position of this organization by adding value to defined key stakeholders.” Klein dan Prusak dalam Suwarjuwono dan Kadir (2003) menyatakan bahwa “….we are define IC operationally as intellectual material that has been formalized, captured, and leveraged to produce higher value assets.”

Beberapa pakar menyampaikan garis besar IC yang mencakup human capital, structural capital, dan relational capital. Human capital didefinisikan sebagai knowledge, skill, dan experience yang dimiliki oleh karyawan (CIMA, 2000).

Structural capital merupakan aset perusahaan yang berupa kepemilikan sistem, software, jaringan distribusi, dan supply chain perusahaan. Petras (1996) dalam Damayanti (2009) menyebutkan bahwa structural capital juga meliputi kemampuan perusahaan dalam menjangkau pasar. Widyaningrum (2004) menyatakan bahwa structural capital merupakan sarana prasarana yang mendukung kinerja karyawan.

Ketiga, relational capital atau yang disebut dengan customer capital merupakan hubungan baik yang dijalin perusahaan dengan pihak luar (Damayanti, 2009). Relational capital juga dapat berupa pengetahuan


(28)

commit to user

mengenai mata rantai alur pasar suatu produk, pelanggan, pemasok, dan menjalin hubungan baik dengan pemerintah (Bontis, 2000).

1. IC Performance

IC dinilai krusial dalam pembentukan competitive advantage dan performa perusahaan. Kegagalan laporan keuangan dalam ekonomi berbasis pengetahuan dan bertambahnya gap diantara pasar dan nilai buku, menunjukkan pentingnya pengukuran nilai IC dan performanya.

Banyak metode dapat digunakan dalam pengukuran nilai IC antara lain digunakan dengan EVA dan MVA (Bontis, 1999), tobin’q (Tobin, 1969), kalkulasi intangible assets (Stewart, 1997) Matching Assets to Earning (Lev, 2001), serta Value added Intellectual capital coefficient (Pulic, 1998). Value added Intellectual capital coefficient atau dikenal dengan VAIC merupakan salah satu metode untuk mengukur nilai moneter dari IC yang didasarkan pada asumsi hasil laba premium perusahaan dari IC. Dengan kata lain VAIC mengukur efisiensi intellectual capital dalam membentuk nilai perusahaan (Saleh, et al, 2007).

2. IC Disclosure

Informasi intellectual capital sangat penting bagi para stakeholder dalam peranannya untuk mengambil keputusan. Dalam konteks agency, pengungkapan yang semakin besar akan mengurangi ketidakjelasan yang dihadapi oleh investor dan akan mengurangi firm’s cost (Li, et al, 2006).


(29)

commit to user

Intellectual capital merupakan bagian dari voluntary disclosure. Voluntary disclosure diukur dari pengungkapan yang bersifat non mandatory baik yang tercakup dalam pelaporan manajemen dan analisis dalam annual report (Eng dan Mak, 2003). Sejak laporan keuangan berfokus pada pelaporan perusahaan secara finansial, maka penambahan pengungkapan terkait teknologi perusahaan diharapkan dapat menyediakan informasi dalam proses pembentukan nilai atau IC (Saleh, et al, 2007).

D. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran

Beberapa penelitian terkait IC menunjukkan adanya hubungan antara ownership structure, IC performance, serta IC disclosure. Saleh,et.al, (2007) meneliti pengaruh ownership structure terhadap IC performance terhadap perusahaan yang listing di MESDAQ Malaysia. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa family ownership berhubungan negatif terhadap IC performance, governance ownership dan foreign ownership tidak berhubungan dengan IC performance, sedangkan kepemilikan manajerial berhubungan insignificant dan positif dengan IC performance.

Penelitian Eng dan Mak (2003) menguji pengaruh ownership structure dan board composition terhadap voluntary disclosure. Ownership structure diproksikan dengan managerial ownership, blockholder ownership dan government ownership. Sedangkan board composition diproksikan dengan persentase dari independent director. Hasilnya adalah managerial ownership yang rendah dan government ownership akan meningkatkan disclosure.


(30)

commit to user

Firer and William (2003) melakukan penelitian untuk melihat hubungan asosiasi antara tiga struktur kepemilikan yang terdiri dari ownership diffusion, percentage of inside director ownership dan government ownership, terhadap voluntary IC disclosure di perusahaan publik di singapura yang terdaftar. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan publik singapura cenderung rendah dalam pengungkapan voluntary disclosure yang terkait dengan IC.

Penelitian yang dilakukan Li,et al (2006) mengenai hubungan IC disclosure dengan corporate governance structure terhadap perusahaan United Kingdom. Variabel independen yang diuji antara lain proporsi direktur non eksekutif yang independen, role of duality, ownership structure (ownership diffusion), komite audit dan frekuensi pertemuan atau rapat komite audit dengan IC disclosure sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel signifikan terhadap IC disclosure kecuali untuk variabel role of duality.

Penelitian Williams (2001) menguji hubungan antara IC performance dan IC disclosure terhadap annual report perusahaan public yang terdaftar di United Kingdom antara tahun 1996 sampai tahun 2000. IC performance yang diukur dengan VAIC, sedangkan IC disclosure diukur dengan variasi yang digunakan Cooke (1989) dengan 71 item (21 dieliminasi) dengan metode disclosure index dengan skor 1 jika diungkapkan dan 0 jika tidak diungkapkan. Hasilnya tidak ada indikasi sebuah hubungan yang sistematis antara IC performance dan kuantitas pengungkapan (disclosure). Hubungan negatif ini dimungkinkan karena perusahaan yang direkomendasikan


(31)

commit to user

menurunkan pengungkapan IC ketika jangkauan performa melewati level kemungkinan hilangnya competitive advantage.

Manajer sebaiknya mengungkapkan informasi intellectual capital dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dengan menyediakan dugaan yang baik bagi investor mengenai posisi keuangan perusahaan (Li, et al ; 2008)

Dari uraian tersebut maka dapat dikembangkan suatu kerangka teoritis sebagai dasar penentuan hipotesis dalam skema sebagai berikut :

Gambar II.1

Kerangka teoritis hubungan antar variabel

Dari uraian di atas maka hipotesis yang dikembangkan oleh penulis adalah sebagai berikut :

H1: Ownership structure memiliki hubungan langsung dengan IC performance

H2: IC performance memiliki hubungan langsung dengan IC disclosure. H3: Ownership structure memiliki hubungan tidak langsung dengan IC disclosure.

OS ICP


(32)

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Tujuan penelitian ini merupakan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menjelaskan sifat hubungan tertentu atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi.

Hubungan variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan korelasional. Hubungan korelasional mengidentifikasi faktor-faktor penting yang berkaitan dengan masalah. Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan masalah adalah ownership structure, IC performance dan IC disclosure. Pengujian ini akan menguji identifikasi model dengan AMOS untuk melihat fit model dan hubungan langsung antara ownership structure dengan IC performance, hubungan langsung IC performance dengan IC disclosure serta hubungan tidak langsung ownership structure dan IC disclosure. Ada tidaknya hubungan tidak langsung akan menunjukkan apakah IC performance bisa menjadi variabel mediasi.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada waktu tertentu (satu titik waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa waktu yang relatif lebih lama tergantung pada karakteristik masalah yang akan dijawab.


(33)

commit to user

Penelitian ini dilakukan dengan cross sectional, yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu dan mencerminkan keadaan pada suatu saat tertentu (Sekaran, 2006).

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009. Seluruh data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder dan diambil dari laporan keuangan dan annual report perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007 sampai dengan 2009.

Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan. pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian, maka sampel penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai 2009.

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Bank umum di Indonesia yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia. b. Bank umum di Indonesia yang menerbitkan Laporan tahunan (annual

report) dan laporan keuangan tahunan dari tahun 2007 sampai dengan 2009,


(34)

commit to user

c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dipublikasikan oleh www.idx.co.id, dan situs website perusahaan.

d. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang disajikan dalam rupiah

Sektor perbankan dipilih karena bank termasuk industri jasa dimana industri ini memperoleh pendapatannya atau yang produknya dari aktivitas pemberian jasa atau pelayanan, Dengan kata lain industri jasa mendapatkan sebagian besar pendapatannya melalui knowledge. Knowledge merupakan assets penting yang harus dilaporkan kepada pemegang saham maupun pada stakeholdersnya (Damayanti, 2008). Menurut Firer dan Williams (2003) dalam Ulum (2008) industri perbankan memiliki IC paling intensif. Dari aspek intelektual, karyawan di sektor perbankan lebih homogen daripada sektor ekonomi lainnya.

Tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dipilih karena alasan keberadaan data dan untuk tercukupinya data dalam melakukan pengujian. Tahun 2007 dipilih sebagai tahun mulai dipilihnya data-data yang berhubungan dengan ownership structure, IC performance dan IC disclosure. Sedangkan tahun 2009 merupakan tahun terakhir yang digunakan karena melihat annual report dan laporan keuangan yang tersedia dalam website BEI dan website masing-masing.


(35)

commit to user

C. Jenis dan Sumber Data

Pada dasarnya data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari responden (Sekaran, 2006). Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu annual report dan laporan keuangan.

Data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Data perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007 sampai tahun 2009 diperoleh melalui website BEI yaitu

www.idx.go.id.

2. Data keuangan yang diguakan untuk mencari nilai Value Added Intellectual Capital (VAIC) dan managerial ownership menggunakan financial statement yang diperoleh dari website www.idx.co.id dan website perusahaan.

3. Data disclosure yang digunakan untuk mencari ICD menggunakan annual report yang diperoleh dari website www.idx.co.id dan website perusahaan.

D. Definisi Variabel dan Pengukurannya

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga macam yaitu variabel dependen, variabel intervening/mediasi, dan variabel independen.


(36)

commit to user

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Intellectual capital disclosure. Variabel dependen yang digunakan menggunakan proksi intellectual capital disclosure (ICD) yang diungkapkan oleh perusahaan. ICD diukur dengan menghitung jumlah komponen intellectual capital disclosure mengacu pada model yang digunakan sveiby dalam Li, et al (2006). Jumlah komponen yang diungkap oleh perusahaan ini kemudian dibagi dengan 31. Adapun cara menghitung komponen tersebut adalah dengan metode variabel dummy, yaitu menggunakan teknik skor dikotomi dengan rumus variabel dependen dalam penelitian ini adalah Intellectual capital disclosure.

Variabel dependen yang digunakan menggunakan proksi intellectual capital disclosure (ICD) yang diungkapkan oleh perusahaan. ICD diukur dengan menghitung jumlah komponen intellectual capital disclosure mengacu pada model yang digunakan dalam Oliviera, et al (2008). Jumlah komponen yang diungkap oleh perusahaan ini kemudian dibagi dengan 31. Adapun cara menghitung komponen tersebut adalah dengan metode variabel dummy, yaitu menggunakan teknik skor dikotomi dengan rumus:

j n

t

ij j

n

X

ICD

j

å

=


(37)

commit to user

nj = jumlah item yang diungkap oleh perusahaan jth , terdiri dari 31 item dalam tiga format (human capital, structural capital, relational capital), Xij = 1 jika perusahaan mengungkap item ith , 0 if jika perusahaan tidak mengungkap, sehingga 0 ≤ ICDj ≤ 1. Adapun 31 komponen yang digunakan untuk mengukur pengungkapan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel III.1

Item pengungkapan IC. Internal capital/structural capital External Capital/Relational capital Employee Competence/Human Capital a. management philosophy

b. Corporate culture c. Management

process

d. Information system e. Networking system f. Research and

development activities

g. Patents, copyright, trademark

h. Corporate know how i. Brands and

perceptions about product

a. customer

b. customers loyalty c. company names d. distributor channel e. business

collaboration

f. favourable contracts g. Agreements and

favourable contracts licencing agreements h. Suppliers i. Competitors j. Investors k. Environmental activities l. Community involvement m. Financial entities

a. employee b. knowhow and

experience c. education d. formal training e. Incentive and

remmuneration f. Inisiative motivation

and dedication g. Teamwork capacity h. Flexibility

i. Productivity

Sumber : Oliveira, et al (2008)

2. Variabel Mediasi/ variabel intervening.

Variabel mediasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intellectual Capital Performance yang dihitung menggunakan model VAIC. Yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000). Pengukuran


(38)

commit to user

modal intelektual itu sendiri menggunakan tiga proksi, dalam Ulum (2008), pengukurannya dijelaskan sebagai berikut :

a. Value Added Capital Coefficient (VACA)

VACA adalah perbandingan antara value added (VA) dengan modal fisik yang bekerja (CA). Dalam hal ini Value Added (VA) adalah merupakan Selisih antara Output dan Input. Output (Total penjualan dan pendapatan lain) dikurangi Input (Beban dan biaya-biaya - selain beban karyawan). Sedangkan CA merupakan Capital Employed yaitu Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih). Rasio VACA ini adalah sebuah indikator untuk VA yang dibuat oleh satu unit modal fisik dengan formula sebagai berikut:

VACA = VA/CA

Pulic (1998; 1999; 2000) mengasumsikan bahwa jika sebuah unit CA menghasilkan return yang lebih besar di sebuah perusahaan daripada perusahaan yang lain, maka perusahaan pertama lebih baik pemanfaatan CAnya. Jadi pemanfaatan lebih CA adalah bagian dari IC perusahaan. Ketika membandingkan lebih dari sebuah kelompok perusahaan, VACA menjadi sebuah indikator kemampuan intelektual perusahaan untuk memanfaatkan modal fisik lebih baik.

b. The Human Capital Coefficient (VAHU)

VAHU adalah seberapa besar VA dibentuk oleh pengeluaran rupiah pekerja atau karyawan, karena HC merupakan keseluruhan jumlah


(39)

commit to user

beban yang dikeluarkan untuk karyawan. Hubungan antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan HC membuat nilai pada sebuah perusahaan. Jadi hubungan antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan HC membentuk nilai dalam sebuah perusahaan dengan formula sebagai berikut:

VAHU = VA/HC

Ketika VAHU dibandingkan lebih dari sebuah kelompok perusahaan, VAHU menjadi sebuah indikator kualitas sumber daya manusia perusahaan. VAHU juga sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan VA setiap rupiah dikeluarkan pada HC.

c. Structural Capital Coefficient (STVA)

STVA menunjukkan kontribusi modal struktural (SC) dalam pembentukan nilai. Dalam model Pulic, SC merupakan VA dikurangi HC. Kontribusi HC pada pembentukan nilai lebih besar kontribusi SC dengan formula sebagai berikut:

STVA = SC/VA

Rasio-rasio tersebut merupakan kalkulasi kemampuan intelektual sebuah perusahaan. Formulasi ini merupakan jumlah koefisien yang disebutkan sebelumnya. Hasilnya sebuah indikator baru dan unik yaitu the VAIC™, yaitu sebagai berikut:


(40)

commit to user

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan managerial ownership. Penggunaan managerial ownership mengacu pada penelitian Saleh, et al (2007), Eng dan Mak (2003) managerial ownership dihitung melalui persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham manajer yang diketahui.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur. Analisis jalur atau path analisys merupakan pengembangan model regresi yang digunakan kesesuaian (fit) dari matrix korelasi dari dua atau lebih model yang dibandingkan oleh si peneliti. Langkah-langkah dalam analisis jalur adalah sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas berfungsi untuk menguji kenormalan distribusi dalam model regresi pada variabel pengganggu atau variabel residual (Ghozali, 2005). Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov, dengan membandingkan nilai p value dengan


(41)

commit to user

tingkat signifikansi 5%. Jika p value > 5% maka data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Merupakan pengujian yang dilakukan dengan tujuan menguji apakah model regresi terdapat korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2006) model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka dikatakan terjadi multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi peneliti akan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan alat bantu SPSS 16. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang dipakai adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, maka tidak terjadi problem multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).


(42)

commit to user

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan pengganggu tidak tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Run test dengan alat bantu SPSS 16. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.

H0 : residual (res_1) random (acak) HA : residual (res_1) tidak random

d. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah terdapat spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak sehingga diperoleh informasi apakah fungsi yang digunakan sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan scatterplot . Grafik scatterplot dihasilkan dengn alat bantu SPSS 16. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik


(43)

commit to user

menyebar di atas dan di bawah angka nol dan sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastistitas (Ghozali, 2005).

2. Uji Identifikasi Model a. Membangun Diagram Jalur

Dalam membangun diagram jalur (path diagram) hubungan antar konstruk ditujukan dengan garis dengan satu anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas (regresi) dari satu konstruk ke konstruk yang lain. Terdapat dua asumsi dalam analisis jalur. Pertama, semua hubungan kausalitas didasarkan pada teori. Teori sebagai dasar memasukkan atau menghilangkan hubungan kausalitas. Kedua,hubungan kausalitas dalam model dianggap linear (Ghozali, 2004).

b. Uji Goodness of Fit

Penelitian ini menggunakan analisis jalur yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel exogen dan endogen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel mediasi/intervening. Analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel dalam model (Ghozali, 2005). Koefisien jalur (path) adalah standardized koefisien regresi.


(44)

commit to user

i. square statistic dan probabilitas

Alat uji fundamental untuk mengukur overall fit adalah likehood ratio chi square statistic. Model dikatakan baik jika mempunyai chi square = 0 berarti tidak ada perbedaan. Tingkat signifikan penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila p ≥ 0.005 yang berarti matriks input sebenarnya dan matriks input yang diprediksi tidak ada perbedaan secara statistic.

ii. CMIN/DF

Adalah nilai chi square dibagi dengan degree of freedom. Beberapa pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini untuk mengukur fit. Menurut Wheaton, et al (1977) nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari lima merupakan ukuran yang reasonable. Peneliti lainnya seperti Byrne (1988) mengusulkan nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran fit. Program AMOS akan memberikan nilai CMIN/DF dengan perintah /cmindf.

iii. GFI

GFI (Goodness of Fit Index) dikembangkan oleh Joreskog dan Sorborn (1984) yaitu ukuran non statistic yang nilainya berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1.0 (perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik dan berapa nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang layak belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai di atas


(45)

commit to user

90% sebagai ukuran good fit. Program AMOS akan memberikan nilai GFI dengan perintah /gfi.

iv. RMSEA

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) merupakan ukuran yang coba memperbaiki kecenderungan statistic chi square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil ujian empiris RMSEA cocok untuk menguji model konfirmatori atau competing model strategy dengan jumlah sampel besar. Program AMOS akan memberikan RMSEA dengan perintah /rmsea.

v. AGFI

Adjusted goodness of fit merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model dengan degree of freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah sama atau > 0.90. program AMOS akan memberikan nilai AGFI dengan perintah /agfi.

vi. CFI (comparative Fit Index)

CFI juga dikenal sebagai Bentler Comparative index. CFI merupakan index kesesuaian incremental yang juga membandingkan model yang diuji dengan null model. Indeks ini dikatakan baik untuk mengukur kesesuaian


(46)

commit to user

sebuah model karena tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel (hair, et al, 2006). Indeks yang mengindikasikan bahwa model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik adalah apabila CFI ≥ 0.90.

c. Uji Kausalitas Model

Melalui program Amos dapat dianalisis dan dihitung hasil bobot regresi antarvariabel laten (Wijaya, 2009). Dari program ini dapat diketahui degree of Freedom (df), nilai C.R atau t-hitung juga dapat diketahui. Berdasarkan signifikasi t-hitung dengan nilai probabilitas p = 0.05.


(47)

commit to user

BAB 4 PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ownership structure memiliki hubungan dengan intellectual capital performance dan intellectual capital disclosure baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengujian dilakukan dengan menguji hubungan antara ownership structure yang diproksikan dengan managerial ownership dan intellectual capital disclosure yang diproksikan dengan ICD, yang dimediasi dengan intellectual capital performance yang diproksikan dengan VAIC.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian model dan pembahasannya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 dan Amos 6.

A. Deskripsi Data 1. Seleksi Sampel

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan data dengan kriteria tertentu. Kriteria purposive sampling dalam penelitian ini adalah data perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007 sampai tahun 2009.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah annual report dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kriteria sampel dalam penelitian ini antara lain :


(48)

commit to user

a. Bank umum di Indonesia yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia.

b. Bank umum di Indonesia yang menerbitkan Laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan dari tahun 2007 sampai dengan 2009, c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan

dipublikasikan oleh www.idx.co.id, dan situs website perusahaan. d. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang

disajikan dalam rupiah

Langkah selanjutnya adalah mendownload annual report dan laporan keuangan yang akan digunakan sebagi sampel dari www.idx.go.id. Namun ternyata tidak semua annual report maupun laporan keuangan dapat didownload sehingga data yang diperoleh tidak lengkap.

Tabel IV.1

Ketersediaan annual report dan laporan keuangan perbankan

No keterangan Jumlah

1 Total perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

26 2 Annual report dan laporan

keuangan yang rusak dan tidak lengkap

(4)

3 Annual report dan laporan keuangan yang lengkap dan bisa digunakan

22

Peneliti melakukan pengkodean sebagai langkah awal pengumpulan data terhadap annual report yang memenuhi kriteria purposive sampling. Berikut ini adalah ringkasan hasil perhitungan intellectual capital disclosure dapat dilihat dalam tabel berikut.


(49)

commit to user

Tabel IV.2

Jumlah pengungkapan item intellectual capital

Item ICD Total

(73 annual report)

Persentase dari total STRUCTURAL CAPITAL

Management philosophy 60 82,19 %

Corporate culture 30 41.09 %

Management process 18 24.65 %

Information system 51 69.86 %

Networking system 31 42.46 %

Research and development activities/innovations

26 35.61 %

Patent, copyrights, and trademarks 2 2.73 %

Corporate knowhow 6 8.21 %

Brands and perceptions about product

37 50.68 %

RELATIONAL CAPITAL

Customers 27 36.98 %

Customer loyalty 8 10.95 %

Company image 25 34.24 %

Distribution channels/structure 9 12.32 %

Business collaboration 20 27.39 %

Agreements and favourable contracts 14 19.17 %

Suppliers 0 0.00 %

Competitors 0 0.00 %

Investors 9 12.33 %

Environmental activities 21 28.76 %

Community involvement 45 61.64 %

Financial entities 1 1.37 %

HUMAN CAPITAL

Employees 65 89.04 %

Knowhow and experience 18 24.65 %

Education 35 43.83 %

Formal training 65 89.04 %

Incentive and remmuneration 33 45.20 %

Inisiative motivation and dedication 17 23.28 %

Teamwork capacity 7 9.58 %

Flexibility 4 5.47 %

Productivity 18 10.95 %


(50)

commit to user

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa item intellectual capital yang paling banyak diungkapkan antara lain employees dan formal training (human capital) yang mencapai 65 pengungkapan atau 89.04 %. Intellectual capital yang tidak diungkapkan adalah supplier dan competitor (0.00%). Salah satunya adalah bank Danamon yang mengungkapkan dalam kutipan annual reportnya yaitu :

“…Sebanyak 2.554 program pelatihan dan workshop telah diselenggarakan di tahun 2008, yang diikuti oleh lebih dari 70.000 peserta. Total learning mandays yang dialokasikan mencapai 262.011 learning mandays, meningkat 150% lebih banyak dari angka tahun 2007 sebesar 104.853 mandays. Di tahun 2008, kami jugaberhasil menggandakan jumlah peserta program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dari 703 peserta di tahun sebelumnya menjadi sebanyak 1.640 peserta.”

Selain itu management philosophy yang juga memegang peranan penting dalam memberikan arah gerak perusahaan menempati posisi ketiga terbanyak yaitu berjumlah 60 pengungkapan dari total 73 annual report yang ada. Salah satu pengungkapan management philosophy seperti yang dikutip dari bank CIMB Niaga berikut :

“Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif serta menjalin hubungan yang berkelanjutan.”

Langkah selanjutnya adalah menghitung VAIC sesuai komponen yang ada dalam laporan keuangan tahunan yang diperoleh serta menghitung persentase managerial ownership sebagai proksi dari ownership structure. Persentase managerial ownership yang dapat diperoleh hanya sejumlah 15 dari total 73 annual report yang digunakan. Data yang sudah terkumpul


(51)

commit to user

kemudian di entry dan diformat dalam bentuk SPSS karena amos tidak bisa mengeluarkan data excel.

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mencari nilai mean, maximum, minimum dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian seperti yang ditunjukkan dalam table berikut :

Tabel IV.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation ICP 66 -2.5900 70.8700 7.271667 9.3551367

OS 66 .0000 .7926 .049141 .1620261

ICD 66 .0300 .8100 .323485 .1645366

Valid N

(listwise) 66

Dari hasil statistik deskriptif di atas maka dapat dilihat bahwa untuk variabel independen yaitu ownership structure memiliki rata-rata sebesar 0.049141. kepemilikan managerial tertinggi dimiliki oleh bank Eksekutif Internasional Tbk sebesar 0.7926 sedangkan terendah dimiliki oleh sebagian besar bank di Indonesia yaitu bernilai 0.000.

Untuk variabel mediasi yaitu intellectual capital performance yang diproksikan dengan VAIC memiliki rata-rata sebesar7.27166. VAIC tertinggi dimiliki oleh bank Windu Kentjana Internasional Tbk dengan nilai 70.87 dan nilai terendah dimiliki oleh bank Eksekutif Internasional Tbk dengan nilai


(52)

-commit to user

2.59. jika semakin tinggi nilai VAIC mengindikasikan perusahaan telah melakukan manajemen intellectual capital dengan baik. Dengan kata lain, bank Windu Kentjana Tbk telah dengan baikmelakukan manajemen IC dan bank Eksekutif International Tbk memiliki nilai terendah dalam manajemen IC.

Untuk variabel dependen yaitu intellectual capital disclosure memiliki rata-rata sebesar 0.323485. semakin besar pengungkapan ICD akan meningkatkan performa yang ingin ditampilkan perusahaan kapada pengguna. Nilai tertinggi pengungkapan IC dimiliki oleh bank Mandiri Tbk senilai 0.81. Nilai terendah untuk pengungkapan IC dimiliki oleh bank Pan Indonesia Tbk dengan nilai 0.03. Nilai ini menunjukkan bahwa bank yang telah ,melakukan pengungkapan tertinggi untuk IC adalah bank Mandiri dengan pengungkapan sejumlah 25 sedangkan pengungkapan terendah sejumlah 1 dari total 31 item yang diukur. Artinya performa yang ditampilkan bank Mandiri Tbk lebih baik daripada bank lainnya.

B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 16 dengan uji kolmogorov smirnov. Jumlah sampel yang diteliti adalah 66. Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas dengan uji kolmogorov smirnov test.


(53)

commit to user

Tabel IV.4

Ringkasan pengujian kolmogorov smirnov

No Variabel Asymp.

Sig

Keterangan

1 OS 0.000 Tidak normal

2 ICP 0.000 Tidak normal

3 ICD 0.035 Tidak normal

Dari ringkasan tabel tersebut diketahui bahwa ketiga variabel tersebut tidak normal. Maka peneliti melakukan prosedur perbaikan normalitas data dengan mentransformasi menggunakan akar kuadrat. Setelah ditransformasi, data berkurang sehingga sampel yang kemudian bisa dilanjutkan untuk diobservasi sejumlah 65. Hasil transformasi diuji lagi dengan kolmogorov smirnov dengan hasil sebagai berikut :

Tabel IV.5

Hasil uji normalitas setelah transformasi pertama No Variabel Asymp. Sig Keterangan

1 OS 0.000 Tidak normal

2 ICP 0.000 Tidak normal

3 ICD 0.196 Normal

Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas tersebut, diketahui bahwa variabel OS dan ICP tidak normal sedangkan variabel ICD normal dengan nilai 0.196. Nilai normalitas mengalami kenaikan maka peneliti memutuskan untuk melakukan transformasi data kembali. Hasil transformasi data kedua ini kemudian diuji kembali dengan uji kolmogorov smirnov dengan hasil sebagai berikut :


(54)

commit to user

Tabel IV.6

Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi kedua No Variabel Asymp. Sig Keterangan

1 OS 0.000 Tidak normal

2 ICP 0.000 Tidak normal

3 ICD 0.196 Normal

Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas tersebut, diketahui bahwa variabel OS dan ICP tidak normal sedangkan variabel ICD normal dengan nilai 0.196. Nilai normalitas mengalami kenaikan maka peneliti memutuskan untuk melakukan transformasi data kembali. Hasil transformasi data kedua ini kemudian diuji kembali dengan uji kolmogorov smirnov dengan hasil sebagai berikut :

Tabel IV.7

Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi ketiga No Variabel Asymp. Sig Keterangan

1 OS 0.000 Tidak normal

2 ICP 0.000 Tidak normal

3 ICD 0.281 Normal

Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas tersebut, diketahui bahwa variabel OS dan ICP tidak normal sedangkan variabel ICD normal dengan nilai 0.281. walaupun nilai normalitas variabel ICD mengalami kenaikan namun kedua variabel lainnya menunjukkan nilai tidak normal. Dari hasil tersebut maka peneliti pada akhirnya menggunakan asumsi bahwa jika N > 30 maka distribusi dianggap normal (Djarwanto dalam Damayanti, 2009).


(55)

commit to user

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan antara korelasi variable bebas (independen). Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antara variable independen (Ghozali, 2005).

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada nilai VIF dimana ketika VIF >10 maka telah terjadi multikolinieritas. Berikut adalah hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada table berikut :

Tabel IV.8

Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai variable independen dalam model ownership structure terhadap IC performance

variabel VIF interpretasi

OS 1.000 Tidak ada multikolinieritas

Tabel IV.9

Hasil uji multikolinieritas IC performance sebagai variable independen dalam model IC performance terhadap IC disclosure

variabel VIF interpretasi

OS 1.000 Tidak ada multikolinieritas

Tabel IV.10

Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai variable independen dalam model ownership structure terhadap IC disclosure

variabel VIF interpretasi


(56)

commit to user

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggun pada periode t sebelumnya. Cara pengujian ini diawali dengan penentuan hipotesis pengujian yaitu :

Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0) H1 : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Uji autokorelasi yang dilakukan untuk penelitian ini menggunakan uji Run Test. Pengujian dilakukan terhadap data yang sudah mengalami transformasi sejumlah tiga kali dalam uji normalitas yang telah dilakukan. Pengujian autokorelasi dilakukan terhadap masing-masing model secara terpisah yaitu ownership structure terhadap IC performance, IC performance terhadap IC disclosure dan ownership structure terhadap IC disclosure dengan Run Test.

Hasil pengujian autokorelasi dengan Run Test adalah sebagai berikut : Tabel IV.11

Uji autokorelasi dengan Run Test

No model Asymp.

sig

Keterangan

1 OS → ICP 0.902 Tidak terjadi autokorelasi

2 ICP → ICD 0.261 Tidak terjadi autokorelasi

3 OS → ICD 0.261 Tidak terjadi autokorelasi

Berdasarkan hasil Run test maka telah dapat dipastikan bahwa penelitian ini bebas dari autokorelasi.


(57)

commit to user

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan. Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat scatterplot. Pengujian autokorelasi dilakukan terhadap masing-masing hubungan secara terpisah yaitu ownership structure terhadap IC performance, IC performance terhadap IC disclosure dan ownership structure terhadap IC disclosure.

Gb IV.1 hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC performance

Gb IV.2 hasil uji heteroskedastisitas IC performance terhadap IC disclosure


(58)

commit to user

Gb IV.3 hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC disclosure

C. Uji Identifikasi model

1. Menggambar diagram jalur

Dalam penelitian ini, terlebih dahulu peneliti membuat gambar diagram jalur. Dari gambar tersebut terdapat satu variabel exogen (independen) yaitu ownership structure, variabel endogen (dependen) yaitu IC disclosure serta variabel mediasi yaitu IC performance. Pada masing-masing variabel endogen diberikan eror (e).


(59)

commit to user

Gb. IV. 4 Gambar model awal.

Persamaan struktural untuk model diagram jalur di atas adalah ; ICP = b1OS + e1

ICD = b2OS + b3ICP + e2

Model ini kemudian diolah dan siap dieksekusi.

2. Uji Goodness of Fit

Dari model yang telah dibuat pada saat menggambar diagram jalur, diagram kemudian dieksekusi. Hasil output grafik ditampilkan sebagai berikut :

OS ICP

ICD e1


(60)

commit to user

Gb.IV. 5

Gambar Hasil Uji identifikasi model

.08

OS ICP

ICD

.01

-.12 -.05

.00

e2

1 .00

e1

1

Dari hasil uji identifikasi model juga diketahui hasil pengukuran fit dari model yang dibuat. Berikut adalah hasil goodness of fit model :

Tabel IV.12

Hasil Goodness of Fit model

indeks Cut off value hasil Evaluasi model Chi square Mendekati nol 0.000 Baik

CMIN/DF ≤ 2.00 1.929 Baik

GFI ≥ 0.90 0.944 Baik

RMSEA ≤ 0.08 0.121 Baik

AGFI ≥ 0.90 0.997 Baik

CFI ≥ 0.90 1.000 Baik

Berdasarkan hasil uji model terlihat bahwa model yang direncanakan fit secara baik. Hal ini didasarkan pada nilai chi square = 0 yang berarti tidak ada perbedaan.


(1)

commit to user

hasil penjumlahan direct effect dan indirect effect sesuai dengan standardized

total effect menunjukkan pengaruh total dari ownership structure kepada IC

disclosure sebesar -0.275. Hasil ini sesuai dengan penelitian Firer dan

Williams (2003) yang signifikan mempengaruhi secara negatif. Namun yang perlu diperhatikan adalah, hubungan ini dinyatakan signifikan ketika model yang dianalisis adalah hubungan antara ownership structure dan IC

disclosure, tetapi hasil kedua pengujian sebelumnya, yaitu antara ownership

structure dengan IC performance dan IC performance dengan IC disclosure

tidak signifikan. Kesimpulannya, hipotesis ke 3 ditolak karena walaupun hasilnya signifikan, IC performance tidak dapat dibuktikan posisinya sebagai variable mediasi.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan hasil tidak signifikan bernilai positif sesuai dengan penelitian Saleh, et al (2007).

Managerial ownership akan mengurangi konflik antara pihak manajemen

dengan pihak shareholders sehingga performa akan meningkat. Kondisi ini terjadi ketika kepemilikan saham oleh manajer melewati 25% yang akan menyebabkan insentif untuk kemakmuran meningkat (Saleh, 2007). Dalam penelitian ini hanya satu observasi yang memiliki nilai lebih dari 25 % yaitu dengan nilai maksimal 79,26%. Rata-rata kepemilikan manajerial selama periode penelitian ini senilai 4.9%. Dengan rata-rata persentase kepemilikan yang rendah, manajer dinilai tidak memaksimalkan kompetensinya dalam meningkatkan performa yang ditampilkan perusahaan melalui intellectual capital.


(2)

commit to user

Sesuai dengan hasil penelitian Williams (2001), pengujian hipotesis kedua menghasilkan hubungan yang tidak signifikan bernilai negatif antara

IC performance dengan IC disclosure. Dalam penelitian tersebut, secara

empiris dinyatakan, tidak ada indikasi hubungan yang sistematis antara IC

performance dengan kuantitas pengungkapan selama periode penelitian.

Hubungan negatif terjadi ketika perusahaan mengurangi pengungkapan IC

ketika performa mengarah pada hilangnya competitive advantage.

Berkurangnya IC disclosure dikarenakan perusahaan merasa IC performance sudah mencukupi untuk menunjukkan performa yang ingin ditampilkan perusahaan tanpa memberikan pengungkapan secara keseluruhan. Dengan cara tersebut, perusahaan menghindari adanya ancaman berupa competitors yang akan menarik potential opportunities yang dimiliki oleh perusahaan (Williams, 2001). Contohnya ketika IC performance dihasilkan dari kreativitas dan inovasi key employess dan hal tersebut diungkapkan melalui

disclosure, maka dimungkinkan competitors akan mengambil karyawan

tersebut atau melakukan perubahan karyawan. Dampaknya, level IC

performance perusahaan akan jatuh dan membahayakan competitive

advantage.

Hasil pengujian ownership structure dengan IC disclosure

menunjukkan hasil signifikan bernilai negatif sesuai dengan penelitian Eng dan Mak (2003). Tetapi IC performance tidak dapat terbukti menjadi variabel mediasi, artinya hipotesis ketiga ditolak. Tidak diterimanya hipotesis ketiga dibuktikan dengan hasil statistik antara ownership structure dengan


(3)

commit to user

intellectual capital disclosure. Hasil statistik antara ownership structure dan

IC disclosure menunjukkan hubungan yang signifikan sebesar 0.24, tanpa melibatkan IC performance sebagai variabel mediasi. Hasil ini diperkuat dengan hasil pengujian antara ownership structure dengan IC performance

dan IC performance dengan IC disclosure, tidak menunjukkan hasil yang

signifikan. Dengan kata lain, hubungan antara ownership structure dengan IC

disclosure tidak perlu menggunakan mediasi.

Ketika managerial ownership rendah, maka agency problem akan semakin besar. Outside shareholders akan meningkatkan monitoring terhadap perilaku manajer untuk mengurangi agency problem. Monitoring ini akan meningkatkan firm’s cost. Monitoring oleh outside shareholders akan semakin rendah ketika manajer lebih banyak mengungkapkan voluntary

disclosure. Voluntary disclosure dinilai mampu menggantikan monitoring

oleh outside shareholders (Eng dan Mak,2003). Ketika monitoring sudah digantikan oleh IC disclosure, pihak manajemen mungkin merasa tidak perlu menunjukkan sinyal kondisi yang baik melalui performa intellectual capital perusahaan karena disclosure telah mencukupi untuk dipakai oleh pengguna.


(4)

commit to user

BAB V PENUTUP

Setelah melakukan analisis data dan pembahasan penelitian pada bab IV maka pada bab V ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian, saran, dan rekomendasi yang diberikan oleh peneliti.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan analsis data maka diperoleh hasil yang menunjukkan nilai rata-rata IC performance yang diukur dengan value added Intellectual capital sebesar 7.271667 kedua, nilai rata-rata ownership structure dengan proksi

managerial ownership menunjukkan nilai 0.04914` ketiga, nilai rata-rata IC

disclosure yang dimiliki perusahaan perbankan menunjukkan nilai 0.323485.

2. Dari hasil uji identifikasi model, diketahui model ini memiliki good fit yang ditunjukkan dengan nilai chi square 0.000, GFI 0.944, CMIN/DF 1.929, CFI 1.000; AGFI 0.887 dimana semua hasil pengukuran komponen tersebut sesuai dengan batasan kriteria yang telah ditetapkan.

3. Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara ownership structure terhadap IC performance sehingga hipotesis pertama ditolak.


(5)

commit to user

4. Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara IC performance terhadap IC disclosure sehingga hipotesis kedua ditolak.

5. Dari pengujian diperoleh adanya hubungan signifikan antara ownership

structure dengan IC disclosure, secara langsung tanpa melibatkan IC

performance sebagaimediasi. Hasil ini didukung dengan hasil tidak signifikan dari dua regresi sebelumnya antara ownership structure terhadap IC

performance dan IC performance terhadap IC disclosure. IC performance

dinilai tidak dapat menjadi mediasi maka hipotesis ketiga ditolak.

B. Keterbatasan

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yang harus diperhatikan peneliti selanjutnya, antara lain :

1. Tidak adanya penjelasan terperinci dari item disclosure yang digunakan

sehingga harus memadu-padankan dengan literature lain sehingga

memungkinkan terjadinya kesalahan interpretasi dari masing-masing item. 2. Hasil uji identifikasi model dinyatakan fit untuk model yang digunakan dalam penelitian tetapi hasil uji kausalitas menunjukkan ketiga hipotesis tidak signifikan.

C. Rekomendasi


(6)

commit to user

1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan objek yang lebih luas, tidak hanya untuk perusahaan yang sudah listing di BEI namun untuk seluruh perusahaan perbankan di Indonesia sehingga dapat diketahui bagaimana performa dan pengungkapan IC perusahaan perbankan yang ada di Indonesia secara keseluruhan.

2. Menggunakan item lain untuk IC disclosure. Item yang dapat digunakan adalah dari Li, et al (2008) yang terdiri dari 61 item dan 183 point dengan penjelasan terperinci untuk masing-masing point. Dengan penjelasan yang lengkap, diharapkan tidak akan terjadi kesalahan interpretasi.

3. Diperlukan telaah pustaka dan pengembangan teori yang lebih baik untuk membuat model pengujian dengan metode analisis jalur, karena gambar model ditentukan dengan teori dan hipotesis yang dibangun. Peninjauan dilakukan terhadap teori, baik yang mendukung maupun yang bertentangan dengan hubungan ownership structure, IC performance, dan